Anda di halaman 1dari 7

Energi Listrik Tanah Merah (EltMer)

MANAJEMEN REKAYASA

NAMA KELOMPOK:

• Ulimayen Sinaga (21S15022)

• Gracia Nova Br Meliala (21S15023)

• Saula Lestari Tampubolon(21S15024)

• Cinthya Hutauruk (21S15026)

• Sislein Butar Butar (21S15027)

• Marissa Manik (21S15057)

• Petrus Pardede (21S15058)

• Masta Siahaan (21S15059)

• Melissa Siahaan (21S15061)

• Party Ompusunggu (21S15062)

INSTITUT TEKNOLOGI DEL


BAB-1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu pengetahuan selalu berkembang dan mengalami kemajuan yang sangat pesat, sesuai dengan
perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Alat-alat yang digunakan juga adalah alat-
alat yang mendominan di segala aspek yang selalu bergantung pada listrik.

Di era yang semakin modern ini, energi-energi yang kita gunakan sudah semakin menipis.
Pemerintah juga selalu menyarankan pada kita untuk selalu menghemat listrik. Zaman ini adalah zaman
dimana orang-orang yang semakin modern sudah lebih ketergantungan dengan listrik. Segala alat-alat yang
kita gunakan juga sudah semakin canggih dan juga alat-alat yang diciptakan juga sudah lebih
ketergantungan dengan listrik. Namun, kita ketahui semakin banyak alat-alat baru dan canggih, maka
semakin banyak pula pemakaian energi listrik. Saat listrik kita sudah semakin menipis, apa yang dapat
dilakukan?

Di waktu dekat ini, para peneliti sedang berusaha mencari energi alternatif sebagai sumber
pembangkit listrik. Hal itu dilakukan untuk melepaskan ketergantungan dari sumber energi konvensional.
Alternatif yang kita cari juga harus yang dapat memudahkan dan menguntungkan dalam segala aspek,
termasuk dalam ekonomis.

Sebuah penemuan yang ditemukan oleh peneliti tentang tanah liat yang mampu menghasilkan
energi listrik yang lebih ekonomis dan lebih hemat, ramah lingkungan dan juga mudah ditemukan.
Terkadang semua hal dapat kita gunakan menjadi sebuah bahan yang lebih bermamfaat dalam kehidupan
kita.

Tanah liat yang lebih dikenal sebagai bahan utama pembuatan keramik atau pun porselen sebagai
hiasan rumah. Dari penelitian, tanah liat juga adalah sumber energi. Tanah liat juga mempunyai kandungan
listrik yang besar dibanding dengan bahan lain. Tanah liat yang juga kita kenal sebagai tanah merah itu
dapat mengantarkan listrik. Artinya, dari tanah dapat dihasilkan energi listrik yang dapat kita gunakan untuk
kehidupan sehari-hari.
B. TUJUAN

• Memenuhi tugas mata kuliah Science,Technology and Art yang dibimbing oleh dosen kami Ibu Dr.
Merry Meryam Martgrita, S.Si, M.Si dan dihubungkan dengan mata kuliah Pengantar Manajemen
Rekayasa yang dibimbing oleh Bapak Ricardo Chandra Situmeang, S.Psi, M.A

• Memaksimalkan potensi yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia

• Menghasilkan energi alternatif yang ramah lingkungan dan mudah digunakan untuk kehidupan
sehari-hari

C. MANFAAT

• Meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam menggunakan bahan-bahan bekas untuk membuat


sebuah produk yang sederhana namun bermanfaat dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

• Meningkatkan rasa kepeduliaan mahasiswa terhadap lingkungan dengan ikut membantu membuat
atau memberikan sebuah ide tentang pencarian energi alternatif yang ramah lingkungan

• Memangkas biaya negara untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat daerah pedalaman yang
memiliki potensi tanah liat didaerahnya, agar dapat menikmati listrik tanpa harus mengharapakan
dari PLN.

• Meringankan masyarakat dari segi biaya

• Menjaga lingkungan dari efek pemanasan global karena energi alternatif ini tidak menghasilkan emisi
karbon sebanyak pembangkit listrik. Dimana pembangkit listrik menghasilkan emisi karbon sebanyak
60 persen diantaranya menggunakan bahan bakar fosil.

BAB-2 ISI

Energi Listrik Tanah Merah (EltMer)

Menghasilkan listrik dengan menggunakan tanah liat sebagai medianya. Tanah liat merupakan
tanah sebagai penghasil energi listrik terbaik dibandingkan tanah lainnya, ini dikarenakan tanah liat
memiliki senyawa sulfat atau SO4 yang terkandung didalamnya Tanah liat juga memiliki kandungan
mineral didalamnya, namun hanya sedikit, sehingga untuk memancing aliran listrik yang akan dihasilkan
perlu ditambahkan air.

Pembuatan tanah liat sebagai penghasil listrik dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap tersebut
mulai dari penyaringan tanah menjadi serbuk tanah hingga proses pemancing aliran listrik dengan
menyuntikkan air kedalam wadah tempat tanah liat yang sudah dirangkai. Wadah tempat tanah liat tersebut
berbentuk silinder pejal yang memiliki tutup namun ditengah tutup tersebut diberi lubang untuk
memasukkan lampu yang akan digunakan sebagai benda percobaan. Untuk anodanya yakni digunakan
lempengan tembaga dan katodanya mengguanakan lempengan seng. Air dipergunkan sebagai pemancing
dan menghasilkan arus listrik yang bereaksi dengan energy listrik yang dihasilkan tanah liat.

Cara kerja dari tanah liat penghasil energi ini yaitu semakin banyak tanah liat yang telah dirakit
kedalam pipa/ wadah maka listrik yang dihasilkan akan semakin stabil. Agar alat penghasil ini dapat
bertahan lama , maka kelembapan dari tanah liat harus selalu dijaga dan mengganti lempengan seng secara
rutin jika mulai keropos.

Bahan yang digunakan:

• Tanah liat kering

• Air secukupnya

• Lempengan seng sebagai kutub negatif

• Lempengan tembaga sebagai kutub positif

• Sedotan plastik besar dan sedang untuk pembuatan sel-sel energi

• Plastik mika pembungkus sel-sel energy

• Karton

• Lem perekat

Cara membuatnya:
1. Saring tanah liat agar tidak ada lagi gumpalan dan dihasilkan serbuk tanah liat.

2. Potong lembaran seng dan tembaga dengan ukuran masing-masing 12 x 0.5 cm.

3. Potong sedotan plastik besar dengan ukuran panjang 10 cm dan kecil 11 cm.

4. Sumbat salah satu ujung sedotan besar dengan lem berkualitas baik, agar tanah liat tidak tumpah.

5. Masukkan lembar seng dan tembaga yang sudah dipotong ke dalam sedotan besar, yang dipisahkan
dengan sedotan kecil di tengahnya.

6. Sebelum diisi dengan air (disuntikkan di sedotan besar), keluarkan lebih dulu sedotan kecil yang
dipergunakan sebagai pembatas, dan setelah air diisi penuh, tutup bagian atas dengan menggunakan lem
juga sehingga butiran tanah dan air tertutup rapat.

7. Buat beberapa sel-energi dan gabungkan menjadi satu di dalam plastik mika, solder antar kutubnya
dengan menggunakan timah.
8. Buat dudukan lampu dari kertas karton dengan menggunting kertas karton berbentuk lingkaran.
Kemudian lubangi bagian tengahnya dengan paku agar lampu bias masuk.

9. Sambungkan kabel dua warna pada kutub negative dan kutub positif dimana akan disambungkan ke
lampu nantinya

10. solder ujung-ujung kabel dengan timah agar arus listrik dapat mengalir dan kabel tidak mudah lepas

11. Sambungkan kutub positif dan negatif nya dengan lampu LED, karena nyala lampu LED tidak terlalu
memakan energi yang besar.

12. Masukkan rangkaian kedalam wadah yang terbuat dari plastic mika. Untuk mempercantik lampu
tersebut maka tempelkan stiker atau hiasan pada bagian luar wadah lampu.

13. Suntikkan air kedalam tiap sedotan agar memancing dihasilkannya arus listrik dari tanah liat kering.
Lalu kita tunggu sampai lampunya menyala

Hubungan EltMer (Energi Listrik Tenaga Merah)

dengan STA dan PMR

a.Sains
Energi Listrik Tanah Merah (EltMer) adalah sumber energi yang berasal dari tanah liat. Materi
tanahnya pun tidak sulit untuk didapatkan. Tanah yang paling baik untuk menghantarkan listrik adalah
tanah merah. Eltmer menggunakan tanah liat yang mengandung asam sulfat yang tingi hal tersebut
dikarenakan dalam larutan asam terdapat ion-ion yang mampu menghantarkan arus litrik. Asam kuat
merupakan elektrolit yang baik. Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula daya hantar listriknya.

Tanah merah merupakan penghasil energi listrik terbaik karena memiliki senyawa sulfat atau
SO4.Dalam proses pembuatannya Eltmer menggunakan bahan yang sederhana. Dengan bahan berupa
tanah liat, air laut/menineral yang juga memiliki kandungan sulfat yang tinggi, lempengan seng, tembaga,
kabel, dapat dibuat satu CELL Etam berarus DC dengan kapasitas 0,8 – 1,1 volt.

Prinsip dasar pembuatan eltmer adalah elektrolis yaitu mengubah energi listrik menjadi energi kimia
dan yang digunakan dalam proses pembuatan etam adalah sel point yang merupakan merubah energi kimia
menjadi energi listrik.

Struktur Eltmer yaitu didalam eltmer terdapat dua lempengan yaitu katoda sebagai kutub postif dan
anoda sbagi kutub negatif ,didalam eltmer juga terdapat elektrolit yang berfungsi untuk menyalurkan
elektron menuju kutub negatif yang dimana konsentrasi elektron tersebut dapat menghasilkan energi listrik
b. . Seni
Dalam pembuatan EltMer ini, seni yang digunakan adalah dalam pembuatan stiker sebagai hiasan
atau sampul(penutup lapisan luar) untuk wadah yang digunakan agar menjadi lebih cantik dan menarik.

c. Manajemen

Manajemen di definisikan sebagai sebuah proses rangkaian kegiatan perencanaan,


pengorganisasian, penggerakan dan controlling (pengawasan) yang dilakukan untuk mencapai target atau
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Manajemen yang dilakukan dalam pembuatan kerajinan tangan dari tanah liat ini adalah Manajemen
Pemasaran.Definisi pemasaran yaitu suatu kegiatan didalam perekonomian yang dapat membantu
menciptakan nilai ekonomi, nilai tersebut menentukan harga produk atau jasa. Faktor terpenting dalam
menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Jadi pemasaran merupakan
penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.

Dalam pemasaran tentu produk yang dihasilkan harus memiliki daya guna atau daya tarik bagi
konsumer. Untuk membuat lampu hias ini semakin menarik maka diberi penghias yaitu dapat berupa stiker
yang menarik, yang popular dalam masyarakat.

Sesuai dengan prinsip ekonomi yang mengatakan “usaha untuk mendapatkan hasil tertentu dengan
pengorbanan yang sekecil mungkin” maka dalam pembuatan produk ini harus meminimalisir pengeluaran
atau modal. Sehingga kita dapat memanfaatkan tenaga alam sekitar, contohnya mengambil tanah liat dari
pegunungan sekitar,mempergunakan karton bekas sebagai dudukan lampu. Dari hal tersebut kita telah
meminimalisir pengeluaran.

BAB-3 KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tanah liat dapat menghasilakan sumber energi listrik dengan cara yang sederhana juga dengan
bahan yang sederhana yaitu dengan menggunakan lempeng seng,lempeng tembaga ,dan juga sedotan.

Yang menjadi faktor utama penemuan energi listrik dari tanah liat adalah karena adanya kandungan
SO4 atau sulfat pada tanah liat, dimana sulfat tersebut dapat menghasilkan energi listrik , serta adanya air
yang disuntikkan kedalam wadah sebagai pemancing agar energi listrik tersebut dapat bekerja.

Energi listrik yang dihasilkan dari tanah liat tidak dapat digunakan dalam jumlah besar karena
kandungan listrik dan air yang ada dalam tanah liat masih sangat minim. Sehingga untuk mendapatkan
energi yang besar diperlukan juga rangkaian tanah liat yang sudah jadi dengan jumlah yang besar pula.
Daya tahan dari tanah liat penghasil energi listrik ini ditentukan oleh kelembapan dari tanah liat itu
sendiri, untuk itulah perlu dilakukan penyuntikkan air. Serta ditentukan oleh kelayakan lempengan seng
dan tembaga yang digunakan sebagai kutub, jika lempengan tersebut keropos maka kutubnya tidak akan
bekerja dengan baik, maka perlu dilakukan penggantian secar rutin.

B. Saran

Dengan berkembangnya pendidikan pada zaman ini, diharapkan penghematan energi tenaga listrik
lebih ditingkatkan oleh para pelajar di Indonesia. Seperti pada pemanfaatan tanah liat sebagai sumber energi
listrik, supaya tidak hanya dapat bertahan selama 8-9 bulan saja masa pemakaiannya tetapi dapat bertahan
selama mungkin untuk mengurangi beban tanggungan masyarakat terhadap listrik. Dan juga kepada
pemerintah agar lebih memperhatikan para pelajar/ masyarakat yang sedang melakukan upaya untuk
mengurangi krisis sumber energi listrik yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai