Anda di halaman 1dari 4

 faktor – faktor yang mempengaruhi persebaran makhluk hidup

a. Faktor lingkungan
Dua komponen utama lingkungan yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup
ialah faktor abiotik dan faktor biotic. Beberapa faktor abiotik atau parameter fisik yang ada
misalnya daratan, perairan dan lintang geografis. Beberapa faktor biotik atau parameter
hayati adalah makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan dan jasad renik.

b. Faktor sejarah geologi


Pergeseran benua (continental drift) sangat berpengaruh terhadap persebaran biota.
Sebelum terjadinya pergeseran benua tersebut, bumi hanya mempunyai sebuah benua yang
sangat besar (supercontinental) yang disebut pengea. Benua tunggal penggea ini kemudian
terpecah-pecah menjadi benua lagi, masing – masing benua bergeser ke arah tertentu,
sehingga otomatis biota penghuninya ikut serta dengan benua tempat tinggalnya yang
bergeser .
Beberapa pecahan benua ini ada yang bergerak melewati garis lintang dan garis bujur
bumi, sehingga biota penghuninyapunharus dapat berdaptasi terhadap perubahan iklim
yang terjadi. Jika biota tersebut mampu bertahan hidup mengatasi perubahan iklim tadi,
maka mereka dapat survive.

c. Faktor penghambat fisik


Selain faktor lingkungan dan pergrseran benua, ada pula faktor penghambat fisik persebaran
biota, ialah daratan (land barrier), perairan (water barrier), dan penggentingan daratan
(isthmus). Daratan adalah penghambat fisik persebaran biota perairan, dan sebaliknya
perairan adalah penghambat fisik dari persebaran biota daratan.

 teori/hipotesis tentang asal mula kehidupan makhluk hidup


Aristoteles 3,5 abad sebelum masehi mengemukakan teori abiogenesis yang menyatakan bahwa
makhluk hidup muncul secara spontam dari benda mati (generatio spontanea). Penemuan jasad renik
oleh Anthonie Van Leeuwenhock abad ke 17 pada air rendaman jerami dianggap oleh pendukungnya
sebagai teori pendukung abiogenesis. Teori ini ditentang oleh Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani dan
Louis Pasteur dengan teori biogenesis, yang meyakini bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
yang telah ada seblumnya. Hasil penetian yang mereka lakukan mengungkapkan bahwa : setiap
kehidupan berasal dari telur (omne vivum ex ovo), setiap telur berasal dari kehidupan sebelumnya
(omne ovum ex vivo), dan setiap kehidupan bersal dari kiehidupan sebelumnya (omne vivun ex vivo).

Skenario hipotesis, organisme pertama merupakan produk suatu evolusi kimiawi yang terdiri dari
tahapan-tahapan berikut : 1) sintesis abiotistas hidup dan akumulasi molekul organik kecil atau
monomer seperti asam amino dan nukloetida; 2) penyatuan monomer-monomer menjadi polimer,
termasuk protein dan asam nukleat (DNA dan RNA); 3) segregasi molekul-molekul tersebut menjadi
droplet (tulisan) yang disebut dengan protobion; 4) protobion asal mula hereditas untuk menjalankan
fungsi kehidupan. Evolusi kimia didukung dengan postulat dari Oparin dan J.B.S. Haldane, bahwa bumi
primitive mendukung terjadinya reaksi kimia untuk mensintesis senyawa organik yang berasal dari
prekursor organik yang terdapat pada atmosfer dan lautan purbakala. Atmosfer pereduksi (penambah
electron) semacam itu meningkatkan penggabungan molekul sederhana untuk membentuk molekul
komplek.

Pada tahun 1953 Stanley Miller dan Hrold Urey menguji hipotesis Oparin-Haldane dengan
percobaan di laboratorium. Keadaan percobaan dibuat sesuai dengan keadaan bumi purbakala. Atmosfer
dalam model Miller-Urey terdiri dari H2O, H2, CH4 (metana) dan NH3 (amoniak), yang diyakini banyak
terdapat di dunia purbakala. Percobaan mereka menghasilkan berbagai jenis asam amino dan senyawa
organic lainnya.

Banyak diantara ahli biologi sekarang membayangkan suatu “duni RNA”, suatu periode awal
dalam evolusi kehidupan ketika molekul RNA berfungsi sebagai gen yang belum sempurna dan sebagai
katalis organic.

Protobion tunbuh dan membelah mambagikan salinannya kepada keturunan, keturunannya


akan beraneka ragam karena adanya mutasi dalam penyalinan RNA. Evolusi dalam pengertian Darwin
yang sesungguhnya keberhasilan reproduktif yang berbeda pada individu yang berbeda, agaknya
mengumpulkan banyak perbaikkan pada metabolisme primitif dan pewarisan. Salah satu tren mengarah
ke RNA sebagai materi hereditas. Pada mulanya, RNA dapat menyediakan cetakan tempat perakitan
nukleotida DNA. Akan tetapi DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetik yang lebih stabil
dari RNA, dan begitu DNA muncul, molekul RNA menulis peran barunya sebagai perantara dalam
translasi (penterjemah) kodegenetik. “dunia RNA” mambuka jalan bagi “dunia DNA”.

Perdebatan mengenai asal mula kehidupan dibumi sangat banyak, dengan cara apapunbahan
kimia prebiotik berakumulasi membentuk polimer dan akhirnya berproduksi di bumi , lompatan dari satu
kumpulan molekul menjadi sel-sel prokariotik yang paling sederhana merupakan suatu peristiwa yang
sangat besar dan perubahan pasti telah terjadi dalam banyak tahapan evolusi yang lebih kecil. Kita
mengetahuki melalui bukti fosil bahwa prokariotik sudah mulai mengalami pertumbuhan sekitar 3,5
miliar tahun silam dan semua garis keturunan muncul dari prokariotik kuno tersebut.

 proses evolusi makhluk hidup di bumi

Beberapa episode utama dalam sejarah kehidupan yang penentuan waktu kejadiannya
berdasarkan pada bukti fosil dan analisis molekuler menunjukkan perubahan makhluk hidup dari bentuk
yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks dan bervariasi terjadi karena DNA mengalami perubahan
kode gentik (mutasi). Kode genetik yang paling sesuai dengan kedaan lingkungan akan mendapat
peluang yang lebih baik berkembang. Organism yang dapat bertahan hidup di lingkungan tertentu
dengan disebut dengan adaptasi. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan
hidupnyadapat mengembangkan populasinya, sedangkan yang tidak mempu beradaptasi akan punah
inilah yang disebut dangan seleksi alamiah (natural selection).

Kehidupan dimulai sangat dini dalam sejarah bumi, dan organisme pertama merupakan nenek
moyang yang keanekaragaman biologis yang kita lihat saat ini. Organism makroskopis dan multiseluler
terutama tumbuhan dan hewan serta manusia berasal dari organisme mikrokopis dan uniseluler (bersel
tunggal).

Dari sejarah kehidupan bumi, diperkirakan bumi berbentuk 4,5 miliar tahun silam. Kehidupan
dibumi diperkirakan bermula antara 3,5 – 4,0 miliar tahun silam. Setelah bumi cukup dingin muncul
kehidupan pertama sekitar 3,8 miliar tahun silam yang dibuktikan dengan isotop karbon hasil aktivitas
metabolisorganisme dalam batuan yang berumur 3,8 miliar tahun silam di Greenlan (tanah hijau di kutub
utara), yang diperkirakan oleh saintis adalah organisme prokariotik. Organisme prokariotik berfilamen
berumur 3,5 miliar tahun silam, fosilnya ditemukan di Afrika Selatan dan Australia Barat. Kehidupan
prokariotik purba ini ditemukan pada batuan yang disebut stromatolit (bahasa Yunani: stroma = tempat
tidur dan lithos = batu). Stromatolit adalah kubah begaris-garis yang tersusun dari batuan sedimen. Fosil
tersebut saat ini merupakan fosil organism hidup tertua yang diketahui. Namun demikian fosil yang
terdapat di Australia Barat tampak seperti organisme fotosintetik, yang mungkin merupakan organism
penghasil oksigen. Jika demikian halnya, maka mungkin kehidupan telah berkembang jauh sebelum
organism ini hidup, kemungkinan sekitar 4,0 miliar tahun silam.

Sekitar 2,5 miliar tahun silam produksi oksigen (O 2) oleh prokariotik primitive dan menciptakan
atmosfer aerob yang memulai suatu tahapana untuk evolusi kehidupan aerob. Sementara evolusi
prokariotik terus berlanjut, beberapa organism mampu menggunakan oksigen untuk metabolisme
makhluk organic atau (siano bakteri fotosintetik). Sekitar 1,7 tahun silam sel eukariotik telah berevolusi
dari komunitas prokariota. Organisme multiseluler muncul sebelum hewan tertua muncul di sekitar 500
juta tahun silam dan evolusi terus terjadi seiring dengan pergeseran benua. Zaman keemasan reptile,
tumbuhan berbunga dan mamalia ada pada zaman mesozoikum dan awal senozoikum. Akhirnya,
makhluk hidup denga segala komplesitas strutur tubuh dan beranekaragam spesies seperti yang kita
lihat sekarang ini diduga terjadi akibat proses evolusi dalam waktu yang sangat panjang. Manusia berada
pada puncak evolusi makhluk hidup

Anda mungkin juga menyukai