Anda di halaman 1dari 8

BAB 18

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan
dan pembayaran kepada semua karyawan. Penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja
yang tidak tepat dapat menimbulkan salah saji laba bersih yang material. Audit atas siklus
penggajian dan personalia mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian
resiko pengendalian, pengujian pengendalian subtantif atas transaksi, prosedur analitis, serta
pengujian atas rincian saldo.

Perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya meliputi:

 Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian.


 Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait.
 Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua
perusahaan, bahkan perusahaan kecil sekalipun

Karena karakteristik tersebut, biasanya auditor menekankan pengujian pengendalian,


pengujian subtantif atas transaksi, dan prosedur analitis ketika mengaudit penggajian.

AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan
secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang diteima umum.

Dalam sebagian besar sistem, akun gaji dan upah akrual hanya digunakan pada akhir
periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat apabila karyawan telah
benar-benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi. Akrual untuk tenaga kerja
dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode bagi setiap biaya tenaga kerja yang
dihasilkan tetapi belum dibayar.

FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA SERTA


DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
Siklus penggajian dan kepegawaian dimulai dengan merekrut pegawai dan berakhir
dengan pembayaran kepada pegawai dan kepada pemerintah dan lembaga lainnya untuk
pajak penghasilan dan kenikmatan pegawai yang terutang .
Berikut ini adalah fungsi, dokumen terkait, dan pengendalian internal :
a. Kepegawaian dan Penempatan Pegawai :
1) Catatan kepegawaian ( personnel record ).
2) Formulir otorisasi pengurangan ( deduction authorization form ).
3) Formulir otorisasi tarif ( rate authorization form ).

Berguna untuk memberitahu petugas pengelola waktu dan penyiapan pembayaran gaji
atas pegawai baru, otorisasi perubahan awal dan periodik atas tarif pembayaran , dan
tanggal pemutusan hubungan kerja.
b. Pengelolaan Waktu dan Penyiapan Pembayaran Gaji :
1) Kartu Absen ( time card )
2) Tiket Waktu Kerja ( job time ticket )
3) File Transaksi Penggajian
4) Jurnal Penggajian ( Payroll journal ).
5) Berkas Induk Penggajian ( payroll master file ).
Pengendalian internal: penggunaan pencatat waktu atau metode lain untuk menjamin
bahwa pegawai dibayar menurut jam kerja.
c. Pembayaran Gaji :
1) Cek Gaji ( payroll check ), untuk mencegah transaksi pembayaran gaji yang tidak
diotorisasi.
2) Rekonsiliasi Rekening Bank Penggajian, untuk menemukan kesalahan dan
kecurangan
Pengendalian internal: pembatasan otorisasi penandatanganan cek oleh orang yang
tidak mempunyai akses terhadap pengedalian waktu atau penyiapan gaji, distribusi
gaji oleh orang yang tidak terlibat fungsi lain, penyetoran kembali gaji yang tdak
diambil.
d. Surat Pemberitahuan Pajak, Penyiapan Surat Pemberitahuan dan Pembayaran
Pajak
1) untuk menginformasikan kapan setiap formulir harus diarsip , mencegah
kekeliruan dan kewajiban potensial untuk pajak dan sanksi.
Pengendalian internal: penetapan kebijakan yang jelas mengenai kapan setiap
formulir harus diarsip.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBTANTIF ATAS TRANSAKSI

1. Memahami pengendalian Internal – Siklus Penggajian dan Personalia


 Mengidentifikasi pengendalian
 Menentukan defisiensi yang signifikan
 Menemukan kelemahan yang material

2. Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan

Dengan menggunakan pengendalian kunci bagi siklus penggajian dan personalia dapat
ditentukan risiko pengendalian:

a. Pemisahan tugas yang memadai

 Fungsi penggajian harus independen dari departemen sumber daya manusia


 Pemrosesan penggajian harus terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah
ditandatangani

b. Otorisasi yang tepat

 Departemen sumber daya manusia : menambah dan menghapus karyawan,


mengubah tingkat upah dan potongan
 Penyelian karyawan: jumlah jam kerja

c. Dokumen dan catatan yang memadai

 Kartu waktu dan catatan untuk pegawai tidak tetap

d. Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan

 Membatasi akses ke cek gaji yang belum di tandatangani


 Cek harus ditandatangani oleh yang bertanggungjawab
 Penggajian harus didistribusikan oleh pihak yang independen dari fungsi
penggajian dan pencatatan waktu
 Cek yang tidak dicairkan harus dikembalikan untuk disetor ulang

e. Pengecekan yang independen atas kinerja

 Perhitungan penggajian harus diverivikasi secara independen


 Diperlukan pengendalian yang memadai untuk memverivikasi pembebanan
biaya yang tepat

f. Penyiapan formulir pajak penggajian

 Mereview pengisian dari setidaknya satu jenis formulir pajak penggajian


 Merekonsiliasi informasi pada formulir pajak dengan catatan penggajian
g. Pembayaran pajak penggajian dan potongan lainya secara tepat waktu

 Menguji pemenuhan kewajiban perpajakan klien

h. Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan

Jika tenaga kerja merupakan bagian yang material untuk penilaian persediaan, maka
harus ditekankan pada pengujian pengendalian internal atas transaksi penggajian yang
tepat:

 Menelusuri tiket pekerjaan ataw bukti lain bahwa karjawan telah melakukan
pekerjaan
 Menelusuri catatan waktu ke catatan biaya pekerjaan
 Menelusuri catatan biaya pekerjaan ke kartu waktu

i. Pengujian atas karyawan yang tidak ada

 Mendeteksi penggelapan: nama pada cek yang dibatalkan dengan kartu waktu
dan catatan lain, memeriksa endorsement pada cek yang dibatalkan, memeriksa
cek yang dicatat sebagai tidak berlaku
 Menguji karyawan yang tidak ada: Menelusuri tansaksi yang dicatat pada jurnal
penggajian dengan department SDM, memilih beberapa file karyawan yang
berhenti untuk menguji apakah mereka ditangani dengan benar.
 Permintaan pembayaran gaji kejutan

j. Pengujian atas kecurangan waktu

 Merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian dengan


catatan kerja yang independen

3. Menentukan Luas Pengujian Pengendalian

4. Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Subtantif atas Transaksi bagi Siklus
Penggajian dan Personalia yang Memenuhi Tujuan Audit yang Berhubungan dengan
Transaksi.( Keterjadian, Kelengkapan, Keakuratan, Posting dan pengikhtisaran,
Klasifikasi, Penetapan Waktu ).

 Prosedur Audit
 Ukuran Sampel
 Item yang dipilih
 Penetapan Waktu
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO

 Metodologi Untuk Merancang Pengujian Atas Rincian Saldo Untuk Kewajiban


Penggajian

Tahap I
Mengidentifikasi risiko
bisnis klien yg Tahap III
mempengaruhi akun
kewajiban penggajian Merancang dan
Tahap II
melaksanakan prosedur
analistis untuk akun
kewajiban penggajian
Merancang dan
Menetapkan salah saji
melaksanakan pengujian
yg dapat ditoleransi
pengendalian serta
dan menilai risiko
pengujian substansi atas
inheren untuk akun Merancang prosedur audit
transaksi untuk siklus
kewajiban penggajian pengujian atas
penggajian dan rincian saldo ukuran sampel
personalia akun kewajiban
penggajian untuk item yg akan
Menilai risiko memenuhi tujuan dipilih
pengendalian untuk audit yg berkaitan
siklus penggajian dan dengan saldo penetapan waktu
personalia

Verifikasi akun kewajiban yg berkaitan dg penggajian disebut beban penggajian


akrual (accrued payroll expenses). Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo utama
dalam menguji kewajiban penggajian adalah :

1. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang benar
(pisah batas)
Kedua tujuan ini adalah untuk memastikan bahwa tidak ada kurang saji atau akrual yang
dihilangkan.

 Akun Kewajiban Dalam Siklus Penggajian Dan Personalia


 Jumlah Potongan Dari Gaji Karyawan
 Gaji Dan Upah Akrual
 Komisi Akrual
 Bonus Akrual
 Pembayaran Cuti Liburan, Cuti Sakit, Atau Tunjangan Akrual Lainnya
 Pajak Penggajian Akrual
 Pengujian Atas Rincian Saldo Untuk Akun Beban
 Kompensasi Pejabat
 Beban Pajak Penggajian
 Total Penggajian
 Tenaga Kerja Kontrak
 Tujuan Penyajian Dan Pengungkapan
Soal 18-23

Berikut adalah langkah-langkah dalam metodologi untuk merancang pengujian pengendalian,


pengujian substantif atas transaksi, dan pengujian atas rincian saldo untuk siklus penggajian
dan personalia:

1. Merancang pengujian atas rincian saldo untuk siklus penggajian dan personalia.
2. Mengevaluasi risiko dan materialitas untuk akun beban dan kewajiban penggajian.
3. Mengevaluasi apakah risiko pengendalian dapat ditetapkan rendah untuk penggajian.
4. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis yang berkaitan dengan penggajian dan
personalia.
5. Mengidentifikasikan pengendalian dan kelemahan dalam pengendalian internal untuk
siklus penggajian dan personalia.
6. Memperoleh pemahaman mengenai pengendalian internal siklus penggajian dan
personalia.
7. Mengevaluasi hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
8. Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi pada siklus
penggajian dan personalia.
9. Mengukur risiko inheren untuk akun-akun yang berhubungan dengan penggajian.

Diminta :

a. Identifikasikan (1) langkah-langkah yang merupakan pengujian pengendalian atau


pengujian substantif atas transaksi dan (2) langkah yang merupakan pengujian atas rincian
saldo.
b. Tempatkan langkah yang merupakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi dalam urutan berdasarkan kinerja mereka dalam sebagian besar audit.
c. Tempatkan pengujian atas rincian saldo dalam urutan yang benar.
Jawab :

 Pengujian pegendalian atau pengujian substantif atas transaksi :


1. Memperoleh pemahaman mengenai pengendalian internal siklus penggajian dan
personalia.
2. Mengidentifikasikan pengendalian dan kelemahan dalam pengendalian internal untuk
siklus penggajian dan personalia.
3. Mengevaluasi apakah risiko pengendalian dapat ditetapkan rendah untuk penggajian.
4. Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi pada siklus
penggajian dan personalia.
 Pengujian atas rincian saldo :
1. Mengevaluasi risiko dan materialitas untuk akun beban dan kewajiban penggajian.
2. Mengukur risiko inheren untuk akun-akun yang berhubungan dengan penggajian.
3. Mengevaluasi hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
4. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis yang berkaitan dengan penggajian dan
personalia.
5. Merancang pengujian atas rincian saldo untuk siklus penggajian dan personalia.

DAFTAR PUSTAKA

Jusuf, Haryono. 2011. Auditig (Pengauditan Berbasis ISA) Edisi 2. Yogyakarta:


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Anda mungkin juga menyukai