PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Dapat membuat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (Ibu) yang sesuai dengan
umur bayi usia 7 bulan agar bisa diterima dan memiliki kandungan gizi yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1) Makanan lumat halus yaitu makanan yang dihancurkan dari tepung dan
tampak homogeny (sama/rata). Contoh: bubur susu, bubur sumsum, biscuit
ditambah air panas, papaya saring.
2) Makanan lumat yaitu makanan yang dihancurkan atau disaring tampak
kurang rata. Contoh: papaya dihaluskan dengan sendok, pisang dikerik
dengan sendok, nasi tim saring, bubur kacang hijau saring, kentang rebus.
3) Makanan lunak yaitu makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak
berair. Contoh: bubur nasi, bubur ayam, bubur kacang hijau.
4) d. Makanan padat yaitu makanan lunak yang tidak nampak air. Contoh:
lontong, nasi tim, kentang rebus, biscuit (Nadesul, 2001).
D. Cara Pemberian Makanan Pendamping ASI
Makanan pendamping ASI dapat diberikan secara efisien, untuk itu
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Berikan secara hati-hati, sedikit demi sedikit dari bentuk encer,
berangsur-angsur ke bentuk yang lebih kental
2) Makanan baru diperkenalkan satu-persatu dengan memperhatikan
bahwa makanan betul-betul dapat diterima dengan baik
3) Makanan yang mudah menimbulkan alergi yaitu sumber protein
hewani diberikan terakhir. Untuk pemberian buah-buahan,
tepungtepungan, sayuran, daging dan lain-lain. Sedangkan telur
diberikan pada usia 6 bulan.
4) Cara pemberian makanan bayi mempengeruhi perkembangan
emosinya. Oleh karena itu jangan dipaksa, sebaiknya diberikan saat ia
lapar (Notoatmodjo, 2007)
E. Akibat Makanan Pendamping ASI dini
1) Gangguan menyusui
Suatu hubungan sebab akibat antar pengenalan atau pemberian MP-
ASI yang dini dan pengetahuan belum dibuktikan. Pada umumnya bayi-
bayi yang menyusui mendapat makanan tambahan pada umur 6 bulan
atau lebih dan dalam jumlah porsi yang kecil dari bayi -bayi yang
mendapatkan susu formula.
2) Beban ginjal yang berlebih dan hiperosmolaritas
Makanan padat, baik yang dibuat sendiri atau pabrik cenderung
mengandung kadar natrium klorida (NaCl atau garam) yang tinggi
sehigga akan menambah beban bagi ginjal.
Bayi yang mendapatkan makanan padat yang terlalu dini,
mempunyai osmolitas plasma yang lebih tinggi dari pada bayi-bayi
yang 100% mendapat ASI sehingga bayi cepat haus, karena
hyperosmolar dehidrasi. Hyperosmolitas merupakan penyebab haus
sehingga menyebabkan penerimaan energi yang berlebihan.
3) Alergi terhadap makanan
Belum matang sistem kekebalan dari usus pada umur yang dini, dapat
menyebabkan adanya alergi terhadap makanan pada masa kanakkanak.
Alergi pada susu sapi dapat terjadi sebanyak 75% dan telah
diingatkan, bahwa alergi terhadap makanan lainnya seperti : jeruk,
tomat, telor, ikan, sereal bahkan makin sering terjadi. Meskipun ASI
kadang-kadang dapat menularkan penyebab alergi dalam jumlah yang
cukup banyak untuk menyebabkan gejala-gejala klinis, tetapi
pemberian susu sapi atau makanan pendamping dini menambah
terjadinya alergi terhadap makanan.
4) Gangguan pengaturan selera makanan
b. Bahan
Tabel 3.2.Nama Bahan Bubur Jagung Saus Sayuran
3 Tempe 15
4 Wortel 20
5 Tomat 20
1 Beras 20
2 Bayam 5
3 Tahu 30
4 Wortel 30
1 Apel 50
2 Butter unsalted 5
3 Madu 10
1 Kentang 50
3 Tahu 30
4 Wortel 30
1 Pisang ambon 30
2 Apel merah 30
3 Gula pasir 5
3.3 Cara Membuat
Cara pembuatan Bubur Jagung Saus Sayuran adalah :
1. Blender jagung manis, ayam, dan tempe dengan ½ gelas air
2. Masak dengan api kecil, aduk-aduk terus hingga meletup-letup/matang,
angkat.
3. Untuk saus, buang biji dan kulit wortel, rebus dan blender hingga halus.
4. Letakkan bubur jagung di mangkuk, lalu siram dengan saus wortom,
sajikan.
Cara pembuatan Bubur BaTaTel adalah :
1. Campurkan beras, bawang putih cincang, tahu putih potong kecil, wortel
potong kecil dengan air kaldu ayam.
2. Masak dengan api sedang, aduk-aduk sampai mendidih, masukkan bayam
3. Terus aduk sampai air hampir habis dan tekstur bubur sudah terbentuk
4. Setelah dingin, blender
5. Saring dengan saringan kawat
Cara pembuatan Setup Apel Panggang adalah :
1. Cuci apel, kupas, sisihkan bagian tengah dan biji, potong dadu.
2. Rebus apel dengan air, kayu manis dan daun pandan
3. Setelah apel lunak,angkat
4. Panaskan teflon, beri unsalted butter, panggang sampai kecokelatan.
5. Blender hingga halus
6. Sajikan dengan tambahan madu di atasnya
Cara pembuatan Smooth Potato adalah :
1. Rebus potongan ayam, tahu, wortel dan kentang.
2. Tiriskan lalu diblender. (gunakan air rebusan untuk memblender)
3. Sajikan dalam mangkuk.
Cara Pembuatan Sari PiPel adalah :
1. Kupas pisang, buang bagian tengah yang berbiji, potong kecil.
2. Cuci bersih apel, kupas kulitnya, potong kecil
3. Blender dengan sedikit air
4. Saring.
Masukkan bayam
Saring
Bubur BaTaTel
Diagram Alir Setup Apel Panggang :
(potong dadu)
Saring
Sari PiPel
1 Jagung 30
kuning pipil
2 Dada ayam 20
tanpa kulit
3 Tempe 15
4 Wortel 20
5 Tomat 20
TOTAL
Bubur BaTaTel
1 Beras 20
2 Bayam 5
3 Tahu 30
4 Wortel 30
TOTAL
1 Apel 50
2 Butter 5
unsalted
3 Madu 10
TOTAL
Smooth Potato
1 Kentang 50
2 Dada ayam 20
tanpa kulit
3 Tahu 30
4 Wortel 30
5 Kentang 50
TOTAL
Sari Pipel
1 Pisang 30
Ambon
2 Apel merah 30
3 Gula pasir 5
TOTAL
1 Jagung 30
kuning pipil
2 Dada ayam 20
tanpa kulit
3 Tempe 15
4 Wortel 20
5 Tomat 20
Total
Bubur BaTaTel
1 Beras 20 Rp.600,-
2 Bayam 5 Rp 432,-
3 Tahu 30 Rp 2.650,-
1 Apel 50 Rp.600,-
2 Butter 5 Rp 432,-
unsalted
3 Madu 10 Rp 2.650,-
Smooth Potato
1 Kentang 50
2 Dada ayam 20
tanpa kulit
3 Tahu 30
4 Wortel 30
5 Kentang 50
Total
Sari PiPel
1 Pisang 30
Ambon
2 Apel merah 30
3 Gula pasir 5
Total
BAB IV
4.1 HASIL
Gambar 4.1. Sari Pipel (Belakang); Bubur jagung saus sayuran (Kiri Atas) –
Setup Apel Panggang (Kanan Atas); Smooth Potato (Kiri Bawah)- Bubur Batatel
(Kanan Bawah)
Tabel 4.6. Hasil Organoleptik
Sangat Suka 0 0
Suka 10 83.3
Tidak Suka 0 0
Total 12 100.0
Pada penilaian warna terdapat lebih dari 80% panelis menyukai warna
dari bubur yang kami buat sehingga daya terima terhadap bubur jagung
sudah baik. Menurut kami warna tersebut karena adanya pengaruh dari
warna saus sayuran yang mendasari warna bubur jagung, warna saus
sayuran berasal dari warna tomat yang merah dan warna orange dari
wortel. Merah tomat karena kandungan lycopene nya yang berguna
menghancurkan radikal bebas dalam tubuh. Sedangkan warna orange nya
mengandung karoten yang berperan sebagai vitamin A, sehingga baik
untuk kesehatan mata. Kedua warna ini saat dicampur menghasilkan
warna orange yang terang.
b) Uji Rasa
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Rasa
Kategori Uji Rasa N %
Sangat Suka 0 0
Suka 4 33.3
Total 12 100.0
Pada penilaian rasa terdapat 40% panelis kurang menyukai rasa bubur
jagung saus sayuran dan 33 % yang menyukai makanan ini sehingga daya
terima terhadap rasa makanan belum baik, sehingga perlu
diperbaiki/dilakukan evaluasi dalam pemakaian bahan makanan
.Kekurangsukaan terhadap bubur jagung ini karena rasa jagung yang lebih
dominan dibanding dengan bahan makanan lain yang ada pada bubur
jagung ini. Pada umumnya jagung berasa manis yang alami karena gen
resesif yang berfungsi untuk menghambat gula menjadi pati. Rasa manis
pada panen terjadi karena jagung ini mengalami mutasi pada satu atau
beberapa gen yang mengatur pembentukan rantai polisakarida, sehingga
bulir-bulir jagung gagal membentuk pati dalam jumlah yang
banyak.Namun komponen utama jagung tersendiri adalah pati, yaitu
sekitar 70% dari bobot biji sedangkan komponen karbohidrat lain adalah
gula sederhana, yaitu glukosa, sukrosa, dan fruktosa. Bahan makanan
seperti ayam tidak mempengaruhi rasa bubur jagung karena jumlah bahan
yang amat ssedikit, padahal ayam yang memiliki kandungan lemak yang
pada saat dipanaskan akan memberikan rasa enak, sedangkan tempe
memiliki dasar rasa yang masam akibat degradasi komponen –komponen
kedelai pada saat fermentasi.
c) Uji Tekstur
Tabel 4.9.Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Tekstur
Kategori Uji Tekstur N %
Sangat Suka 0 0
Suka 7 58.3
Pada penilaian tekstur terdapat lebih dari dari 58% panelis menyukai
tekstur bubur jagung saus sayuran yang kami buat sehingga daya terima
terhadap makanan sudah baik. Tekstur yang lunak memang dianjurkan
untuk anak usia 7 bulan karena masih proses transisi dari makanan cair ke
makanan padat. Sedangkan Kekurangan suka panelis diatas 30%
dikarenakan tekstur jagung yang berserat.
Sangat Suka 0 0
Suka 4 33.3
Total 12 100.0
2) Smooth Potato
Pada praktek menu MP-ASI anak ini kami membuat Smooth Potato
sebagai salah satu makanan utama. Smooth memiliki arti menghaluskan
.Smooth Potato ini dibuat dengan bahan dasar utama yaitu kentang. Kemudian
di campur dengan ayam,wortel dan tahu menambah sumber kalori, protein
hewani, protein nabati, serta lemak. Kandungan zat gizi dalam 1 porsi bubur
ini adalah mengandung Energi 241,22 Kkal, Protein 7,14 gram, Lemak
12.67 gram, Karbohidrat 26.79 gram. Kami pun menguji tingkat
kesukaan panelis terhadap produk sebagai berikut :
a) Uji Warna
Tabel.4.11. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Warna
Sangat Suka 0 0
Suka 4 33.3
Total 12 100.0
b) Uji Rasa
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Rasa
Kategori Uji Rasa N %
Sangat Suka 0 0
Suka 1 8.3
Total 12 100.0
Suka 7 58.3
Total 12 100.0
Pada penilaian tekstur terdapat lebih dari dari 58% panelis menyukai
tekstur smooth potato yang kami buat sehingga daya terima terhadap
makanan sudah baik. Tekstur yang lunak memang dianjurkan untuk anak
usia 7 bulan karena masih proses transisi dari makanan cair ke makanan
padat. Sedangkan Ketidak sukaan panelis diatas 20% dikarenakan tekstur
smooth potato yang amat lunak
d) Uji Aroma
Tabel.4.14. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Aroma
Kategori Uji Aroma N %
Sangat Suka 0 0
Suka 4 33.3
Total 12 100.0
3) Bubur Batatel
Pada praktek menu MP-ASI anak ini kami membuat bubur Batatel
sebagai salah satu makanan utama. Bubur ini dibuat dengan bahan dasar
utama yaitu beras. Kemudian di campur dengan bayam,wortel dan tahu
menambah sumber kalori, protein hewani, protein nabati, serta lemak.
Kandungan zat gizi dalam 1 porsi bubur ini adalah mengandung Energi
241,22 Kkal, Protein 7,14 gram, Lemak 12.67 gram, Karbohidrat 26.79
gram. Kami pun menguji tingkat kesukaan panelis terhadap produk
sebagai berikut :
a) Uji Warna
Tabel.4.15. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Warna
Sangat Suka 0 0
Suka 4 33.3
Tidak Suka 0 0
Total 12 100.0
b) Uji Rasa
Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Rasa
Kategori Uji Rasa N %
Sangat Suka 0 0
Suka 2 16.7
Tidak Suka 0 0
Total 12 100.0
c) Uji Tekstur
Tabel 4.17.Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Tekstur
Kategori Uji Tekstur N %
Suka 7 58.3
Tidak Suka 0 0
Total 12 100.0
d) Uji Aroma
Tabel.4.18. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Aroma
Kategori Uji Aroma N %
Sangat Suka 0 0
Suka 5 41.7
Total 12 100.0
Suka 5 41.7
Total 12 100.0
Dengan melihat data diatas bahwa lebih dari 50% panelis menyukai
warna pada produk yang kami buat, sehingga warna produk kami dapat
diterima dengan baik, meskipun harus lebih ditingkatkan lagi kualitas
warna dari produk ini.
b) Uji Rasa
Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Rasa
Kategori Uji Rasa N %
Suka 6 50.0
Kurang Suka 3 25.0
Total 12 100.0
Hal tersebut dikarenakan pada buah apel yang matang terjadi kenaikan
kadar gula sederhana yang menyebabkan rasa manis, penurunan kadar
asam organik dan kenaikan kadar zat-zat volatile. Kemudian rasa manis
yang didapat akibat dari penambahan madu yang digunakan sebagai
toping. Madu mengandung fruktosa yang merupakan kondensasi dari
sukrosa, sehingga dapat diinversikan memiliki kemanisan yang tinggi.
Margarin yang dicampurkan saat pemanggangang juga ikut berperan
dalam pembentukan rasa karena margarine mengandung bahan utama
yaitu minyak nabati, garam dan emulsifier. Margarin mengandung lemak
berkisar 10%-90%. Oleh sebab itu ada timbul rasa sedikit asin khas
margarin.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa lebih dari 60% panelis menyukai
rasa pada produk yang kami buat, sehingga dapat disimpulkan rasa produk
yang kami buat dapat diterima dengan baik.
c) Uji Tekstur
Tabel 4.21.Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Tekstur
Kategori Uji Tekstur N %
Sangat Suka 0 0
Suka 8 66.7
Total 12 100.0
Dengan melihat data diatas bahwa lebih dari 60.0% panelis menyukai
tekstur dari produk yang kami buat, maka tekstur dari produk yang kami
buat dapat diterima dengan baik, meskipun teksturnya harus lebih
dihaluskan lagi.
d) Uji Aroma
Tabel.4.22. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Aroma
Kategori Uji Aroma N %
Suka 9 75.0
Total 12 100.0
Dari data diatas bahwa lebih dari 80% panelis menyukai aroma dari
produk yang kami buat, sehingga aroma pada produk yang kami buat
dapat diterima dengan baik.
5) Sari Pipel
Pada praktek menu MP-ASI anak ini kami membuat Sari Pipel sebagai
salah satu makananselingan. Sari buah dibuat dengan bahan dasar utama
pisang dan Apel. Kandungan zat gizi dalam 1 porsi bubur ini adalah
mengandung Energi 241,22 Kkal, Protein 7,14 gram, Lemak 12.67 gram,
Karbohidrat 26.79 gram. Kami pun menguji tingkat kesukaan panelis
terhadap produk sebagai berikut :
a) Uji Warna
Tabel.4.23. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Warna
Suka 5 41.7
Tidak Suka 0 0
Total 12 100.0
b) Uji Rasa
Tabel 4.24. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Rasa
Kategori Uji Rasa N %
Suka 6 50.0
Tidak Suka 0 0
Total 12 100.0
Kemudian rasa manis yang didapat akibat dari penambahan gula pasir.
Gula pasir mengandung sukrosa sebanyak 97,10% senyawa organik bukan
gula 0,7% dan kadar air 0,65%. Gula pasir dapat disebut juga sukrosa
yang merupakan disakarida, gula invert dan gula reduksi. Sukrosa
diperoleh dengan jalan mengkondensasi glukosa dan fruktosa, dapat
diinversikan sehingga kemanisannya tinggi.
Suka 9 75.0
Kurang Suka 0 0
Tidak Suka 0 0
Total 12 100.0
Kesukaan panelis pada tekstur produk kami, karena produk yang kami
hasilkan sudah sesuai tekstur yang diharapkan yaitu cair. Hal tersbut
terjadi karena pisang dan apel setelah di blender, diambil sarinya dengan
menyaring pisang dan apel, sehingga tekstur yang dihasilkan adalah cair,
meskipun masih terasa serat-serat yang dihasilkan dari buah apel. Karena
buah apel terkandung serat yang cukup tinggi dan zat pektin yang mudah
terhidrolisa yang mempengaruhi tekstur buah apel.
Suka 9 75.0
Kurang Suka 0 0
Tidak Suka 0 0
Total 12 100.0
Kesukaan ini menurut kami karena aroma khas pisang dan apel.
Aroma khas pada pisang dan apel disebabkan oleh zat pembentuk aroma
yang terdapat pada buah pisang dan apel yaitu ester. Pada buah pisang
terkandung etil butirat dan pada buah apel terkandung etil isovalerat, amil
asetat, dan metil butirat. Ester merupakan zat yang memberikan aroma
pada buah yang mudah terhidrolisis dalam keadaan asam yang akan
membentuk alkohol dan asam karboksilat, hal ini yang menyebabkan
pisang dan apel memiliki aroma harum yang khas (anonim,2012).
Evatiny Dwi. Agustus 2014. Manfaat Kandungan Susu Formula. Situs web:
http://duniaanak.org/makanan-anak/manfaat-kandungan-susu-formula.html.
(Diakses Mei 2015)
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=KEcnV6DRCoKyuQSujKIg#q=aroma
+khas+apel
http://www.foodchem-studio.com/2014/05/pencoklatan-pada-buah-apel.html
http://kayu-manis.com/
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=KEcnV6DRCoKyuQSujKIg#q=kandun
gan+kayu+manis+yang+menyebabkan+aroma
https://id.wikipedia.org/wiki/Apel
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=KEcnV6DRCoKyuQSujKIg#q=tekstur
+apel+merah
kandunganmargarine.blogspot.com/2016/02/apa-saja-kandungan-margarine.html?m=
LAMPIRAN KASUS
KASUS MP-ASI
Ibu T memiliki anak perempuan beusia 7 bulan dengan berat badan 8.5 kg.
Anak ibu T sudah mendapat MP-ASI . Anak ibu T masih mengkonsumsi ASI, ASI
dikonsumsi ketika ia merasa ingin , lapar , dan ia tidak akan minum ASI saat masih
merasa kenyang.
karena distribusi minum ASI pada bayi bersifat fleksibel ( akan minum ASI
ketika merasa lapar, dan tidak akan minum ASI saat masih merasa kenyang) dan
susah untuk diatur berapa jumlah volume ASI yang harus dikonsumsi. Maka, kita
harus menyesuaikan kalori MP-ASI berdasarkan dari jumlah kalori yang sudah
dikonsumsi bayi dari ASI. Energi ASI pada usia 6-8 bulan (Menurut WHO) 450 Kkal
, maka kebutuhan energy sehari adalah 935 kkal dikurang 450 kalori ASI menjadi
485 kkal
Proporsi zat gizi MP ASI
7,3 35,405
Pro =100 𝑥485 = = 8,8 𝑔𝑟𝑎𝑚
4
20 97
Lemak =100 𝑥485 = = 10,78 𝑔𝑟𝑎𝑚
9
72,3 350,665
Kh = 100 𝑥485 = = 87,6 𝑔𝑟𝑎𝑚
4