Anda di halaman 1dari 4

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan memiliki 3 ruang lingkup, antara lain.


1. Keputusan Pendanaan (Investment Decision)
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dimasa
datang. Tujuan keputusan investasi adalah memperoleh tingkat keuntungan yang
tinggi dengan tingkat risiko tertentu. Keuntungan yang tinggi disertai dengan risiko
yang bisa dikelola, diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan, yang berarti
menaikkan kemakmuran pemegang saham. Artinya bila dalam berinvestasi
perusahaan mampu menghasilkan keuntungan dengan menggunakan sumber daya
perusahaan secara efisien, maka perusahaan akan memperoleh kepercayaan dari
calon investor untuk membeli sahamnya. Dengan demikian semakin tinggi
keuntungan perusahaan semakin tinggi nilai perusahaan, yang berarti semakin besar
kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.
Menurut jangka waktunya investasi dapat dibedakan atas investasi jangka
pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek waktunya kurang dari
satu tahun, yang melibatkan investasi pada aktiva lancar (seperti kas, piutang,
persediaan/modal kerja) guna mendukung operasi perusahaan. Tujuan perusahaan
berinvestasi pada aktiva jangka pendek adalah untuk digunakan sebagai modal kerja
atau operasional perusahaan. Sedangkan investasi jangka panjang didefinisikan
sebagai investasi dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, dalam hal ini dana yang
ditanamkan pada aktiva jangka panjang akan diterima kembali dalam waktu lebih
dari satu tahun dan kembalinya secara bertahap. Tujuan perusahaan berinvestasi pada
aktiva jangka panjang adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan. Secara umum
investasi jangka panjang dapat dikelompokkan menjadi empat macam:
a) investasi penggantian asset karena sudah usang atau karena adanya teknologi
baru
b) investasi ekspansi berupa penambahan kapasitas produksi karena adanya
kesempatan usaha yang lebih baik
c) investasi penambahan produk baru atau diversifikasi produk
d) investasi lain yang tidak termasuk ke dalam ketiga kategori tersebut, meliputi
investasi peralatan pengendalian polusi dan investasi peningkatan keselamatan
kerja
Sementara itu jika dilihat dari segi keterkaitan antar investasi, kita dapat
mengelompokkan investasi menjadi dua, yaitu investasi yang bersifat saling
meniadakan atau mutually exclusive dan investasi yang independen. Independent
project adalah proyek atau investasi yang berdiri sendiri, dalam pengertian bahwa
diterimanya usulan investasi yang satu tidak akan mem¬pengaruhi atau
menghilangkan kesempatan proyek yang lain. Apabila perusahaan memiliki jumlah
uang yang tidak terbatas untuk diinvestasikan, maka keseluruhan independent
projects yang telah memenuhi kriteria minimum yang ditetapkan oleh perusahaan
sehubungan dengan investasi yang dilakukannya dapatlah diterima. Sebaliknya,
mutually exclusive projects adalah proyek-proyek yang mempunyai fungsi yang
sama. Diterimanya salah satu proyek atau kelompok yang mutually exclusive akan
menghilangkan kesempatan kelompok mutually exclusive yang lain. Misalnya,
perusahaan dihadapkan pada 3 alternatif untuk meningkatkan produksinya (ketiga
alternatif akan menjalankan fungsi yang sama) maka diterimanya salah-satu proyek
akan menutup kesempatan 2 alternatif yang lain (Afriyeni, 2012).
Untuk melihat pengaruh kebijakan investasi, dapat digunakan proksi
CAP/BVA (Capital Expenditure to Book Value of Asset) sebagai berikut.

Keterangan:
CAP/BVA = Capital Expenditure to Book Value of Asset
Total Aktiva tetap = keseluruhan aktiva tetap tahun ini
Total Aktiva Tetap -1= keseluruhan aktiva tahun sebelumnya
Total Aktiva= keseluruhan aktiva tahun ini
(Almamfaozi, 2016).
2. Keputusan Dividen (Dividen Decision)
Kebijakan dividen merupakan keputusan penting yang dibuat manajer
sebagai kebijakan untuk pendistribusian laba secara tepat dan efektif, keputusan
mengenai apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para
pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna
pembiayaan investassi dimasa yang akan datang. Kebijakan terhadap pembayaran
dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan.
Kebijakan ini akan melibatkan dua pihak yang mempunyai kepentingan yang
berbeda yaitu pihak yang pertama para pemegang saham dan pihak kedua perusahaan
itu sendiri. Besarnya dividen yang dibagikan perusahaan ditentukan oleh para
pemegang saham pada saat berlangsungnya RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
(Almamfaozi, 2016).
Keputusan dividen dapat mempengaruhi dalam kebutuhan pembiayaan
eksternal suatu perusahaan. Perusahaan yang pertumbuhannya tinggi maka
memungkinkan untuk membayar deviden yang rendah dikarenakan mereka
mempunyai kesempatan yang profitable dalam mendanai investasinya secara internal
sehingga perusahaan tidak tergoda untuk membayar bagian yang lebih besar labanya
kepada pihak luar. Kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan sehingga besarnya dividen yang diberikan perusahaan kepada investor
tidak mempengaruhi nilai perusahaan (Pratiwi, 2015).
Kebijakan deviden diproksi dengan DPR (Dividend Payout Ratio). Kebijakan
dividen dirumuskan seperti dibawah ini:
𝐷𝑃𝑆
𝐷𝑃𝑅 =
𝐸𝑃𝑆
Keterangan:
DPR = Dividend Payout Ratio
DPS = Dividend Per Share/dividen per saham
EPS = Earning Per Share/laba per saham
(Almamfaozi, 2016).
3. Keputusan Pendanaan (Finance Decision)
Kebijakan pendanaan merupakan keputusan penting yang dibuat manajer
sebagai kebijakan untuk menentukan sumber-sumber pembiayaan perusahaan.
Kebijakan pendanaan dapat pula diartikan sebagai keputusan yang menyangkut
struktur keuangan perusahaan (financial structure). Struktur keuangan perusahaan
merupakan komposisi dari keputusan pendanaan yang meliputi hutang jangka
pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Setiap perusahaan akan
mengharapkan adanya struktur modal optimal yaitu struktur modal yang dapat
memaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm) dan meminimalkan biaya modal
(cost of capital) (Almamfaozi, 2016).
Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang meyangkut
komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan, dimana keputusan ini berkaitan
dengan pemilihan sumber dana baik berasal dari internal perusahaan maupun
eksternal perusahaan. Keputusan pendanaan yang optimal secara teoritis akan
mengarah pada peningkatan kemakmuran/kelayakan para pemegang saham.
Perusahaan memperoleh pendanaannya dari berbagai sumber yaitu pemilik saham
dan supplier (misalnya dalam bentuk dagang). Keputusan pendanaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sehingga apabila keputusan
pendanaan naik sebesar satu satuan, maka nilai perusahaan juga akan naik. Adanya
pengaruh positif yang diberikan keputusan pendanaan menunjukkan keputusan
pendanaan yang dilakukan perusahaan adalah dengan menggunakan pendanaan
melalui ekuitas yang lebih banyak daripada menggunakan pendanaan melalui hutang
sehingga laba yang diperoleh akan semakin besar (Pratiwi, 2015).
Kebijakan pendanaan diproksi dengan leverage keuangan. Leverage juga sebagai
ukuran struktur modal antara hutang jangka panjang dengan total aktiva.

𝑙𝑜𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑑𝑒𝑏𝑡


𝐿𝐸𝑉𝐾𝐸𝑈 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡

LEVKEU = Leverage Keuangan


Long Term Debt = Hutang jangka panjang
Total Asset = Keseluruhan aset
(Almamfaozi, 2016).

Anda mungkin juga menyukai