Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Adapun hasil yang didapat dari percobaan ini adalah :
Tabel 4.1 Tahapan Ekstraksi dan Destilasi pada Percobaan Ekstraksi
No Tahapan Bahan baku Pelarut Suhu (°C) Waktu (min)
1 Ekstraksi Kulit jeruk bali n-Heksan 60 120
2 Destilasi Hasil ekstraksi - 105 90

Tabel 4.2 Hasil Analisa Percobaan Ekstraksi


No Analisa Hasil
1 Densitas (gr/ml) 1,026
2 Rendemen (%) 4,42

4.2 Pembahasan
Bahan baku yang digunakan pada percobaan ini adalah kulit buah jeruk bali.
Langkah awal yang dilakukan yaitu proses penghalusan bahan baku dengan
menggunakan blender. Tujuannya adalah agar memperluas permukaan kontak,
karena operasi ekstraksi solid-liquid akan berlangsung lebih baik jika diameter
partikel diperkecil. Begitu pula hambatan difusinya menjadi kecil sehingga laju
difusinya bertambah. Pelarut yang digunakan pada proses ekstraksi yang dilakuan
yaitu n-Heksan, karena pelarut yang biasanya digunakan memiliki titik didih rendah
tetapi tetap di atas temperatur operasi ekstraksi.
Tahapan-tahapan yang dilakukan pada percobaan ini yaitu ekstraksi dan
distilasi. Tahap ekstraksi tujuannya untuk pengambilan komponen terlarut dalam
suatu padatan dengan menggunakan pelarut dimana suhu yang digunakan yaitu
60°C selama 120 menit. Tahap destilasi tujuannya untuk menguapkan dan
mengkondensasikan n-Heksan dengan minyak yang masih bercampur, dimana suhu
yang digunakan adalah 105°C selama 90 menit.

73
74

Berat minyak atsiri yang didapat dari 135 gr kulit jeruk bali pada percobaan
ini adalah 6,03 gr. Densitas yang diperoleh dari minyak atsiri adalah 1,026 gr/ml.
Rendemen yang diperoleh dari percobaan ini adalah 4,42% dan berwarna kuning
kecoklatan keruh, sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Komang Ade
Saputra, Ni Made Puspawati dan I Wayan Suirta pada januari 2017 di FMIPA
Universitas Udayana hasil rendemen minyak atsiri kulit jeruk bali sebesar 0,14%.
Densitas yang diperoleh dari penelitian ini 0,8920 gr/ml, dan berwarna bening serta
beraroma khas jeruk bali. Perbedaan dari warna yang diperoleh disebabkan karena
proses penyaringan yang kurang optimal. Nilai rendemen yang diperoleh pada
percobaan ini lebih besar dibandingkan penelitian yang dilakukan Komang Ade
Saputra dkk, disebabkan karena jenis pelarut yang digunakan berbeda. Pada
penelitian Komang dkk digunakan pelarut air yang berbeda kepolarannya dengan
minyak atsiri yang bersifat nonpolar.
Berdasarkan ketentuan EOA (Essensial Oil Association), densitas setandart
mutu minyak atsiri kulit jeruk bali adalah 0,877-0,882 gr/ml dan berwarna bening.
Perbedaan yang diperoleh pada percobaan ini dikarenakan adanya senyawa lain
yang masih terkandung pada minyak atsiri, akan tetapi tidak menghilangkan
manfaat minyak atsiri itu sendiri itu sendiri sebagai formula obat dan kosmetik
tertua di dunia. Selain itu, kecilnya kandungan minyak atsiri pada kulit buah jeruk
bali mungkin disebabkan karena kulit buah jeruk bali yang digunakan dalam
kondisi masih muda dan pada umumnya minyak atsiri lebih banyak dibiosintesis
pada daun dan juga dipengaruhi oleh iklim, tempat tumbuhan dan umur dari suatu
sampel yang digunakan. Selain itu faktor yang mempengaruhi mutu minyak atsiri
meliputi jenis metode destilasi yang digunakan, ukuran bahan, jumlah bahan,
lamanya proses destilasi, besarnya tekanan serta mutu uap yang dipakai.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari percobaan ini adalah :
1. Rendemen yang diperoleh dari percobaan ini adalah 4,42%.
2. Densitas minyak atsiri kulit jeruk bali adalah 1,026 gr/ml.
3. Warna yang diperoleh dari percobaan ini adalah kuning kecoklatan keruh
disebabkan proses penyaringan yang kurang optimal.
4. Hasil yang diperoleh tidak sama berdasarkan standar, dikarenakan
penyediaan bahan baku dan pengeringan produk yang kurang baik dan
perbedaan pelarut yang digunakan.

5.2 Saran
Praktikum ekstraksi selanjutnya disarankan untuk melakukan proses
penyaringan sebelum dan sesudah distilasi dan uji air pada produk agar minyak
atsiri yang dihasilkan sesuai dengan standar.

75

Anda mungkin juga menyukai