NIM : 1808020208
FAKULTAS FARMASI
2018
A. Sistematika Tumbuhan
1. Klasifikasi Tanaman Pegagan (Centella asiatica [L.] Urban)
Divisi : Magnoliphita
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Genus : Centella
Nama Daerah
Nama Asing : Ji xue cao (C), gotu kola (Hindi), indian pennywort
9I), indische waternavel, paardevoet (B) (Dalimartha,
2000).
2. Uraian Tumbuhan
B. Kandungan kimia
Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankunisiside,
madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid,
hydrocotline, mesoinositol, centellose, carotenoids, garam mineral (seperti garam
kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi), zat pahit vellarine, dan zat samak.
Diduga senyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside berperan dalam
berbagai aktivitas penyembuhan penyakit (Dalimartha, 2000).
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Bharadvaja, Krishnan et al., 2018) terdapat
metabolit sekunder dari hasil skrining uji fitokimia pegagan (Centella asiatica [L.]
Urban) dari hasilnya positif mengandung tanin, flavonoid, terpenoid, saponin,
steroid.
C. Penggunaan Empiris
Biasanya herba pegagan digunakan sebagai antiinfeksi, antitoksik, antirematik,
penghenti perdarahan (hemostatis), peluruh kencing (diuretik ringan), pembersih
darah, memperbanyak pengeluaran empedu, pereda demam (antipiretik),
penenang (sedatif), mempercepat penyembuhan luka, dan melebarkan pembuluh
darah tepi (vasodilator perifer) (Dalimartha, 2000).
Fragmen pengenal adalah epidermis atas, urat daun dengan kristal kalsium
oksalat bentuk roset, mesofil daun, berkas pengangkut dan epidermis
bawah dengan stomata tipe anomositis (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2008).
c. Senyawa Identitas
Asiatikosida
Gambar E.c Struktur senyawa asiatikosida
d. Pola Kromatografi
Lakukan kromatografi lapis tipis seperti yang tertera pada kromatografi
,61. Dengan parameter sebagai berikut :
Fase gerak : n-Heksan P-etil asetat P-dietil amin P (80:20:2)
Fase diam : Silika gel 0 F254
Larutan uji : 1% dalam etanol 70% p, gunakan larutan uji
KLT seperti yang tertera apada Kromatografi
<61>
Larutan Pembanding : Asiatikosida 0,1%dalam etanol P
Volume penotolan : Totolkan 10 mikroliter Larutan pembanding
Deteksi : Liebermann-Burchard LP
Bharadvaja, N., Krishnan, L. and M, A. R. (2018) ‘Natural Products Chemistry & Qualitative
and Quantitative Phytochemical Analysis of Centella asiatica’, 6(4), pp. 4–7.
Dalimartha, S. (2000) Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Ismaini, L. (2011) ‘Aktivitas Antifungi Ekstrak ( Centella asiatica (L. ) Urban terhadap Fungi
Patogen pada Daun Anggrek ( Bulbophyllum flavidiflorum Carr. )’, Jurnal Penelitian
Sains, 14.
Yusran., Ilyas, A. and H.A, S. (2016) ‘Bioaktivitas Ekstrak Metanol DAUN Pegagan
(Centella Asiatica L .) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Mycobacterium Tuberculosis’,
Al-Kimia, 4(1), pp. 54–61.
.