PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.3 Tujuan
1
b. Mengetahui asuhan keperawatan pada klien dan keluarga dengan status
NARAPIDANA
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada pasien dengan
gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga
kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurang
perawatan diri terlihat dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri antaranya
mandi, makan minum secara mandiri, berhias secara mandiri, toileting
(BAK/BAB) (Damaiyanti, 2012)
3
adekuatan pengobatan dan penanganan gejala stress pencetus pada
umunya mencakup kejadian kehidupan yang penuh dengan stress seperti
kehilangan yang mempengaruhi kemampuan individu untuk berhubungan
dengan orang lain dan menyebabkan ansietas.
d. Psikososial yang terdiri dari genogram,konsep diri,hubungan social dan
spiritual
e. Status mental yangt erdiri dari penampilan,pembicaraan,aktifitas
motorik,alam perasaan,afek pasien,interaksi selama
wawancara,persepsi,proses pikir,isipikir,tingkat kesadaran,memori,tingkat
kosentrasi dan berhitung,kemampuan penilaian,dandaya tilik diri.
f. Mekanisme koping: koping yang dimiliki klien baik adaptif maupun
maladaptive
g. Aspek medic yang terdiri dari diagnose medis dan terapi medis
2. Diagnosa
2.IsolasiSosial
3. Intervensi
1. HDR :
4
2. ISOS :
c) Klien dapat mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian
bila tidak berhubungan dengan orang lain.
4. Implementasi
1. HDR :
1.1.3 Tanya nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
3.1.1 Diskusikan dengan klien kemampian yang masih dapat digunakan selama sakit
5
3.1.2 Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya
4.1.1Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan: Kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan sebagian,kegiatan yang
membutuhkan bantuan total
5.1.1 Berikesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
6.1.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan
Harga Diri Rendah.
2. ISOS :
3.1.2 Dorong dan bantu klien berhubungan dengan orang lain secara bertahap.
6
3.1.3 Beri pijian terhadap kemampuan klien dalam menyebutkan manfaat
berhubungan dengan orang lain.:
4.1.1 Dorong klien untuk menyebutkan cara berhubungan dengan orang lain.
4.1.2 Dorong dan bantu klien berhubungan dengan orang lain secara bertahap.
5.1.3 Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
5.1.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien
minimal 1minggu sekali.
5. Evaluasi
1. HDR :
a) Ancaman integritas fisik atau Harga Diri Rendah klien sudah berkurang.
b) Perilaku klien menunjukkan kemajuan dalam menerima,menghargai dan
meyakini diri sendiri.
c) Sumber koping yang adekuats udah dimiliki klien dan digunakannya.
d) Klien dapa tmemperluas kesadaran diri,menyelidiki dan mengevaluasi diri.
e) Klien menggunakan respon koping yang adaptif.
f) Klien sudah mempelajari strategi baru untuk beradaptasi,dan meningkatkan
aktualisasi diri.
7
g) Klien sudah menggunakan pemahaman yang tinggi tentang diri sendiri untuk
meningkatkan pertumbuhan kepribadian
2. ISOS :
a) Klien dapat menerima kehadiran perawat.
b) Klien dapat menyebutkan penyebab/alasan menarik diri.
c) Klien dapat menebutkan 2 dari 3 manfaat berhubungan dengan orang lain.
d) Klien dapat menyebutkan cara berhubungan dengan orang lain.
e) Keluarga dapat: menjelaskan perasaannya,menjelaskan caramerawat klien
menarik diri,mendemonstrasikan cara perawatan klien menarik
diri,berpartisipasi dalam perawatan klien menarik diri.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Diagnosa Keperawatan yang akan muncul pada kasus ini yaitu : 1. Harga Diri Rendah
dan 2. Isolasi Sosial.
3.2 saran
8
Dengan terbentuknya makalah ini, mahasiswa sebagai calon perawat dapat
mengaplikasikan asuhan keperawatan defisit perawatan diri ini dengan baik, baik
teori maupun praktik di lapangan.
Untuk pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan,
kami berharap bagi pembaca untuk mengkritik guna untuk menyempurnakan
makalah ini.
DAFTAR PUSATKA
Keliat, B. A., dkk. 2009. Model praktek Keperawatan Profesional : JIWA. Jakarta :
EGC.
9
Dochteman, J. M., &Bulecheck, G. M. (2004). Nursing Interventions Classification
(NIC) (5thed.). America: Mosby Elsevier
Moorhead, S., Jhonson, dkk. (2008). Nursing Outcomes Classification (NOC) (5th
ed). United states of America: Mosby Elsevier
10