TINJAUAN PUSTAKA
Indoor air quality atau kualitas udara dalam suatu ruangan adalah salah satu
aspek keilmuan yang memfokuskan pada kualitas atau mutu udara dalam suatu ruang
yang akan dimasukkan kedalam ruang atau gedung yang di tempati oleh manusia
(Idham, 2001).
udara dalam ruangan adalah udara yang berada dalam suatu ruang gedung yang
ditempati oleh sekelompok orang yang memiliki tingkat kesehatan yang berbeda-beda
selama minimal satu jam. Ruang gedung yang dimaksud dalam pengertian ini
meliputi sekolah, restoran, rumah, gedung untuk umum, hotel, rumah sakit, dan
perkantoran, tidak termasuk tempat kerja atau tempat-tempat yang mengacu pada
(EPA) adalah hasil interaksi antara tempat, suhu, sistem gedung (baik disain asli
maupun modifikasi terhadap struktur dan system mekanik), teknik konstruksi, sumber
dalam ruangan yang memadai untuk dihuni oleh manusia. Definisi dan standard
mengenai kualitas udara dalam ruangan yang memadai yang umum digunakan
7
8
udara yang memadai (Ventilation for acceptable indoor air quality). Pengertian
kualitas udara dalam ruang yang memadai menurut standard tersebut adalah udara
dimana tidak ada kontaminan pada konsentrasi yang membahayakan ang sudah
ditetapkan oleh para ahli dimana sebesar 80% atau lebih para penghuni suatu gedung
Pencemaran udara di bagi menjadi dua yaitu pencemaran udara luar ruangan
dan pencemaran udara dalam ruang. Pencemaran udara dalam ruang, walaupun tidak
berhubungan langsung dengan emisi global, namun sangat penting untuk menentukan
waktunya lebih banyak didalam ruangan terutama dalam ruang kerja perkantoran dan
(1991) yaitu :
pada area sekitar atau area parkir, tempat bongkar muat barang, bau
3. Soil gas seperti radon, kebocoran gas dari bahan bakar yang disimpan
lainnya.
bau badan
peralatan interior yang sudah tua atau rusak, bahan yang mengandung
asbestos.
3. Emisi dari peralatan interior yang baru, bau dari uap organic maupun
2002):
a) Pencemaran dari alat -alat di dalam gedung seperti asap rokok, pestisida,
bermotor, gas dari cerobong asap atau dapur yang terletak di dekat gedung,
11
dimana kesemuanya dapat terjadi akibat penempatan lokasi lubang udara yang
tidak tepat.
lem, asbes, fibreglass dan bahan -bahan lain yang merupakan komponen
d) Pencemaran akibat mikroba dapat berupa bakteri, jamur, protozoa dan produk
mikroba lainnya yang dapat ditemukan di saluran udara dan alat pendingin
e) Gangguan ventilasi udara berupa kurangnya udara segar yang masuk, serta
Kualitas Fisik
Suhu / Temperatur
Panas dalam ruangan diproduksi oleh tubuh sebagai proses biokimia yang
berhubungan pembentukan jaringan, konversi energi dan kerja otot. Panas yang
dihasilkan oleh proses metabolism dapat dibagi menjadi dua yaitu metabolism basal
mengontrol kerja otot (Fardiaz, 1992). Namun dari semua energi yang dihasilkan
tubuh hanya 20% saja yang dipergunakan dan sisanya akan dibuang ke lingkungan
(1993) untuk lingkungan kerja disarankan mempunyai suhu kering 22- 26°C dan
suhu basah 21-24°C. Sedangkan menurut mukono (1993), temperatur yang dianggap
12
pengerutan saluran darah, sehingga perbedaan suhu dalam dan luar ruangan
standard udara kering atau pengukuran temperature ambient udara kering sering
tidak cukup sebagai indikator untuk criteria tingkat kenyamanan. Temperatur diukur
dalam ruang. Besarnya berkisar antara 0,15 sampai dengan 1,5 meter/detik, dapat
dikatakan nyaman. Kecepatan udara kurang dari 0,1 meter/detik atau lebih rendah
menjadikan ruangan tidak nyaman karena tidak ada pergerakan udara. Sebaliknya
bila kecepatan udara terlalu tinggi akan menyebabkan kebisingan di dalam ruanagn
(Arismunandar dan Saito, 2002). Menurut keputusan Menteri Kesehatan No. 261/
Kelembaban Udara
Air bukan merupakan polutan, namun uap air merupakan pelarut untuk
berbagai polutan dan dapat mempengaruhi konsentrasi polutan di udara. Uap air
kelembaban yang tinggi melarutkan senyawa kimia lain lalu menjadi uap dan akan
Pada lingkungan yang ada dalam ruangan, sekitar 25% dari panas tubuh
metabolisme, transpirasi yang hilang meningkat 50%-80% dari total emisi tubuh.
Kelembaban udara yang relatif rendah yaitu kurang dari 20% dapat
(NAB) yang berlaku untuk lingkungan kerja di industry adalah kelembaban 65% -
Kalor Radiasi
ventilasi. Hal ini berkaitan dengan besarnya kalor diterima udara dalam ruangan.
Semakin tinggi kalor yang diterima maka beban AC semakin besar sehingga
penghasil kalor radiasi antara lain reaksi eksotermik dari bahan-bahan kimia, kalor
yang dilepas lampu, sistem pemanasan ruang dan alat-alat, sinar matahari yang
masuk, serta tungku / kompor untuk memasak. Selain itu terdapat pula sumber yang
dapat menyerap kalor radiasi, yaitu jendela yang terbuka, dinding yang tidak dilapisi
Pencahayaan
melewati udara. Illuminasi merupakan jumlah atau kuantitas cahaya yang jatuh ke
suatu permukaan. Apabila suatu gedung tingkat illuminasinya tidak memenuhi syarat
kesalahan dalam melakukan pekerjaan serta kelelahan pada indra mata yang terus
menerus dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada mata. NAB Surat Edaran
Kebersihan Udara
banyak orang berkumpul, dan ada kemungkinan merokok, dibuat suatu perangkat
hisap udara pada langit-langit ruangan. Sedangkan lubang hisap dibuat di lantai dan
Kebisingan
Menurut Purdom P.W. (1980) secara fisik suara adalah energi berbentuk
getaran yang bergerak dari satu titik dan erambat pada media udara. Suara – suara
yang tidak atau kurang dikehendaki dan menimbulkan gangguan disebut kebisingan;
hal ini berarti subjektifitas seseorang terhadap suara tertentu atau sensitifitas orang
terhadap kebisngan berbeada satu sama lain. Namun secara umum batasan
Bau
Bau merupakan faktor kualitas udara yang penting. Bau dapat menjadi
penunjuk keberadaan suatu zat kimia berbahaya seperti Hidrogen sulfide, Ammonia,
dan lain-lain. Selain itu bau juga dihasilkan oleh berbagai proses biologi oleh
mikroorganisme. Kodisi ruangan yang lembab dengan suhu tinggi dan aliran udara
yang tenang biasanya menebarkan bau kurang sedap karena proses pembusukan oleh
Ventilasi
Ventilasi ruangan secara alami didapatkan dengan jendela terbuka yang mengalirkan
udara luar ke dalam ruangan, namun selama beberapa tahun terakhir AC (Air
udara yang dingin itu dihembuskan kedalam ruangan. Terdapat dua jenis AC, yaitu
16
AC sentral dan AC non-sentral. Perbedaan jenis AC non- sentral dan sentral terletak
memiliki gerakan udara masuk (inlet), sedangkan outlet melalui lubang atau pintu
Kualitas Kimia
Partikulat
kualitas udara dalam ruang, khususnya PM-10 dan PM-2,5. Pajanan terhadap saluran
nafas terutama berasal dari dalam ruang, yaitu hasil-hasil pembakaran, jamur dan
kapang, mikroorganisme dari tubuh manusia, hewan, atau tanaman, dan allergen dari
debu ruangan.
Partikulat adalah padatan atau likuid di udara dalam bentuk asap, debu dan
uap, yang dapat tinggal diatmosfer dalam waktu yang lama. Di samping
paru-paru. Partikulat juga merupakan sumber utama haze (kabut asap) yang
a. Dust merupakan suatu satuan campuran material atau partikel padat dalam
yang mempunyai diameter kurang dari 3µm dan panjangnya lebih dari 5µm
17
dan antara panjang dan lebarnya mempunyai 3:1 atau lebih (WHO, 1997).
c. Fume merupakan bentuk dari proses kimia atau fisika suatu partikel atau
material padat yang berubah menjadi gas karena adanya pemanasan. Dalam
beberapa menit dapat kembali berubah menjadi padatan atau dalam bentuk
partikel cair. Biasanya mengandung unsure logam seperti Zn, Mg, Fe, Pb, dan
d. Mist merupakan aerosol yang berbentuk dropplet atau bola yang dihasilkan
dari proses mekanik seperti splasing, bubbling, atau spraying. Mist merupakan
perubahan bentuk dari suatu cairan yang tersuspensi di udara dalam bentuk
e. Smokes terdiri dari partikel padat dan cairan berukuran < 1µm, biasanya
Sifat fisik partikel yang penting adalah ukurannya, yang berkisar antara
diameter 0,0002 mikron sampai sekitar 500 mikron. Pada kisaran tersebut partikel
mempunyai umur dalam bentuk tersuspensi di udara antara beberapa detik sampai
yang di tentukan dari ukuran dan densitas partikel serta aliran (turbulensi udara).
18
Tabel berbagai komponen partikel dan bentuk umum yang terdapat di udara:
Sulfur SO2
Titanium TiO2
Karbonat CO3
Silikon SiO2
Fosfor P2O5
Kalium K2O
Natrium Na2O
Lain-lain
(Sumber : Laporan NIOSH, 1984 )
mengendap dengan velositi 30 cm/detik. Jadi kenaikan diameter sebanyak 10.000 kali
yang berukuran lebih besar dari 2-40 mikron (tergantung dari densitasnya) tidak
bertahan terus di udara, mlainkan akan mengendap. Partikel yang tersuspensi secara
Sifat partikel lainnya yang penting adalah sebagai tempat absorbsi (sorbsi
secara fisik) atau kimisorbsi (sorbsi disertai dengan reaksi kimia). Sifat ini
merupakan fungsi dari luas permukaan yang pada umumnya luas untuk kebanyakan
partikel. Jika molekul yang terabsorbsi tersebut larut di dalam partikel, maka
keadaanya disebut absorbs. Jenis sorbsi tersebut sangat menentukan tingkat bahaya
Sifat partikel tersebut lainnya adalah sifat optiknya. Partikel yang mempunyai
berukuran jauh lebih besar dari 1 mikron jauh lebih besar dari jauh panjang
sinar sesuai dengan penampang melintang partikel tersebut. Sifat optic ini penting
dalam menentukan pengaruh pertikel atmosfer terhadap radiasi dan visibilitas solar
energi.
dari diameternya. Partikel berukuran besar akan tertahan pada saluran pernapasan
atas, sedangkan partikel kecil (inhalable) akan masuk ke paru-paru dan bertahan di
dalam tubuh dalam waktu yang lama. Partikel inhalable adalah pertikel dengan
kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung dan pernapasan, pada konsentrasi
140 µg/m³ dapat menurunkan fungsi paru-paru pada anak-anak, sementara pada
20
yaitu partikel yang terbentuk di atmosfer dari gas-gas hasil pembakaran yang
mengalami reaksi fisik-kimia di atmosfer, misalnya partikel sulfat dan nitrat yang
terbentuk dari gas SO2 dan NOX. Umumnya partikel sekunder berukuran 2,5 mikron
atau kurang. Proporsi cukup besar dari PM 2,5 adalah ammonium nitrat, ammonium
sulfat, natrium nitrat dan karbon organic sekunder. Partikel – partikel ini terbentuk
diatmosfer dengan reaksi yang lambat sehingga sering ditemukan sebagai pencemar
udara lintas batas yang di transportasikan oleh pergerakan angin ke tempat yang jauh
2. Partikel tersebut mungkin bersifat inert (tidak bereaksi) tetapi jika tertinggal di
berbahaya.
TSP (Total Suspended Particulate) adalah banyaknya bagian dari suatu bahan
karena mempengaruhi kesehatan, serta berada dalam kisaran PM-10 dan PM-2,5.
Menurut EPA (1987), 50%-60% dari TSP merupakan PM-10 (berlaku di Amerika
pencemaran partikulat dalam ruang yang dikaitkan dengan efek terhadap saluran
pernapasan.
Karbon dioksida bersifat inert dan tidak dapat bereaksi dengan material
bangunan, memiliki berat jenis yang lebih tinggi dari udara sehingga terakumulasi di
tempat-tempat yang lebih rendah. CO2 dalam ruangan tertutup bersumber dari hasil
pernapasan manusia. Pada ruangan yang menggunakan system pengatur udara, udara
yang di hasilkan dari penghuni tidak dapat keluar sehingga secara langsung
penghuni menghirup kembali CO2. Pada udara dalam ruangan khususnya ruangan
sementara keberadaan O2 semakin menurun, hal ini karena manusia pada proses
bahan karbon yang digunakan sebagai bahan bakar secara tidak sempurna. Misalnya
mengandung karbon.
3. Pada suhu tinggi gas karbon dioksida akan terurai menjadi karbon
berfungsi dalam system transport untuk membawa oksigen dari paru-paru ke sel-sel
tubuh dan membawa CO2 dari sel-sel tubuh ke paru-paru. Adanya CO, Hb, dapat
mentranspor oksigen menjadi berkurang. Polusi udara oleh CO juga terjadi selam
merokok. Konsentrasi CO yang tinggi di dalam asap rokok yang terisap tersebut
(Kusnoputranto, 2000):
otak dengan terpajan CO selama 1 jam atau lebih dengan konsentrasi 50-100
ppm.
23
2. Menyebabkan sakit kepala yang cukup berat, pusing, koma, kerusakan sel
otak, dengan terpajan selama 2 jam den konsentrasi CO sebesar 250 ppm.
Nitogen oksida adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfer yang terdiri
dari gas nitrit okside (NO) dan Nitrogen dioksida (NO2). NO2 merupakan gas
beracun
bewarna coklat-merah, berbau seperti asam nitrat. Dari seluruh jumlah NOX yang
diproduksi oleh aktifitas bakteri. Namun polusi NO dari sumber alami ini tidak
menjadi masalah karena tersebar merata sehingga jumlahnya menjadi kecil. Yang
menjadi masalah adalah polusi NO yang diproduksi oleh kegiatan manusia karena
jumlahnya akan meningkat hanya pada tempat-tempat tertentu saja (Fardiaz, 1992).
empat kali lebih beracun daripada NO. Selama ini belum pernah di laporkan
NO tidak mengakibatkan iritasi dan tidak berbahaya, tetapi pada konsentrasi udara
ambient yang normal dapat mengalami oksida menjadi NO2 yang lebih beracun.
24
Timbal (Pb)
bentuk senyawa Tetra Ethyl Lead (TED) digunakan sebagai campuran bensin untuk
menaikkan nilai oktan. Sumber emisi Pb di udara kawasan perkotaan terutama berasal
(5%-10%), air, dan udara (80%). Akibat keracunan Pb berupa anemia, penurunan IQ
Asap Rokok
Asap rokok merupakan sumber pencemar ruangan yang potensial. Asap rokok
terdiri dari berbagai zat kimia kompleks, yaitu bahan-bahan hasil pembakaran yang
tidak sempurna, pestisida yang digunakan pada waktu penanaman tembakau, bahan
pengawet, perekat, dan kertas rokok. Secara umum bahan-bahan tersebut dibedakan
Bahaya asap rokok tidak saja mengganggu kesehatan perokok tetapi juga
sengaja dan tidak dikehendaki. Perokok pasif mempunyai risiko lebih besar
Dalam ruangan gedung dapat dideteksi ratusan jenis VOC, yaitu bahan
organic yang mudah menguap. Bahan-bahan itu muncul dari peluruhan degradasi,
penguapan dari bahan material bangunan, bahan perekat dan pelarut, pembersih
sel dan kanker. Salah satu jenis VOC yang penting adalah formaldehid. Dalam
konsentrasi normal dan waktu yang relative pendek, pada umumnya VOC kurang
Tidak ada standar tertentu untuk total VOC, karena setiap VOC memiliki
standard TLV masing-masing. Rata-rata hasil pengukuran VOC pada kualitas udara
dalam ruangan masih di bawah nilai ambang batas. Pengendalian yang paling
kecepatan ventilasi agar VOC dapat cepat menguap, dan penyimpanan bahan-bahan
Formaldehida
Formaldehid adalah gas yang tidak berwarna dengan bau yang menyengat.
Banyak bahan yang ada dalam ruang dapat mengimisikan gas formaldehid termasuk
bahan yang diisolasi, plafon, kayu lapis , furniture kantor, lem karpet, plastik, serat
sintetis dalam karpet , plastisida, cat , dan kertas. Tingkat emisi gas formaldehid naik
lain melalui penyuntikan, kuloit, dan pernapasan. Berikut adalah efek akut dari
2. Sensitif
Formaldehid dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, dan bau tersebut
3. Anasthesia
dan suntikan. Bila pemberian tidak memenuhi dosis yang sesuai dengan
dosis yang tinggi, di samping merusak sistem pernapasan, infeksi paru, dapat
mengganggu fungsi hati, ginjal, sistem saraf pusat, jaringan tubuh, dan sistem
reproduksi wanita.
27
Kualitas Mikrobiologi
Mikroorganisme dapat berasal dari lingkungan luar (seperti serbuk sari, jamur,
dan spora) dan dapat pula berasal dari dalam ruangan (seperti serangga, jamur, pada
1998).
Menurut Pudjiastuti (1998) , udara di satu ruangan dalam rumah yang bersih,
mungkin saja masih terdapat ratusan partikel-partikel biologis yang beraneka ragam
yang sering dijumpai di dalam ruangan adalah bakeri, jamur, serangga, atau partikel-
Parameter Biologi
Mikroorganisme dapat muncul dalam waktu dan tempat yang berbeda. Pada
penyebaran lewat udara, mikroorganisme harus mempunyai habitat untuk tumbuh dan
berkembang biak (Tilman, 2007). Seringkali ditemui tumbuh pada air yang
menggenang atau permukaan interior yang basah. Selain itu, mikroorganisme juga
a. Jamur
pajanan terhadap khamir dan kapang terjadi setiap hari, namun ada 3 faktor
organisme yang dipercaya memiliki keterkaitan erat dengan SBS pada sistem
Seneviratne, 1994).
b. Bakteri
Selain jamur, bakteri juga merupakan makhluk hidup yang tidak kasat
yang muncul dapat bervariasi tergantung dari jenis dan rute pajanan. Bakteri
dalam gedung datang dari sumber luar (misalnya dari kerusakan tengah,
manusia seperti saat bernafas, batuk, bersin. Selain itu, bakteri juga didapati
bakteri tumbuh dalam standing water tempat water spray dan kondensasi AC.
Legionella sp
Legionella ada pada lingkungan yang lembab dan hangat. Kuman ini tahan
pada suhu antara 30°C-63°C, tumbuh subur pada suhu antara 30°C-45°C serta dapat
yang pathogen terhadap manusia 20 species antara lain Legionella pneumophila yang
kematian, sedangkan Pontiac Fever dapat memeberikan gejala yang mirip dengan
Sick Building Syndrome atau influenza (Benenson, 1995; Depkes RI, 2002; Jawetz,
2001).
batang, gram negatif, aerobik, lebarnya 0,5 sampai 1 µm dan panjang 2 sampai 50
µm. Mereka seringkali kurang terwarnai dengan baik bila menggunakan metode gram
dan tidak tampak dalam pewarnaan specimen klinis. Kuman dapat terlihat dengan
mempunyai sensitivitas 50% sampai 80% bahkan dapat sampai 95 %. Dapat tumbuh
pada media komplek yaitu Buffered Charcoal Yeast Extract (BCYE) dengan ∝
pada media agar supaya lebih selektif terhadap kuman ini, sehingga sensitivitas dapat
Kuman ini tumbuh secara perlahan, koloni baru dapat terlihat sesudah tiga
hari dari penanaman. Koloni-koloni muncul pada larut malam berupa bentuk bulat
dengan seluruh pinggiran meninggi, warnanya bervariasi dari pucat sampai dengan
pelangi (merah muda/biru), bening dan berbintik-bintik tetapi warna dan bintiknya
mudah hilang.
Waktu generasi berkisar antar dua sampai enam jam dengan suhu optimal
untuk tumbuh 37°C, di mana kadar CO2 mempunyai peranan penting dalam
tiga sampai lima hari sehingga masa inkubasi diperkirakan tiga sampai lima hari
Walaupun kuman ini dapat hidup pada temperature 65°C, tetapi tidak dapat
tumbuh pada suhu lebih dari 42°C. Pertumbuhan kuman ini umumnya mempunyai
mempunyai aktivitas yang bervariasi dari oksidase, dan pada umumnya Legionellae
alami, seperti saluran air perumahan, danau, sungai-sungai kecil, atau genangan air
lainnya dengan suhu lingkungan yang relatif panas (sampai 60°C). Namun,
pertumbuhan yang optimal terjadi pada penampungan air dengan suhu berkisar 35-
43°C. Terdapat korelasi antara jarak lokasi sumber penularan dan objek penularan.
tinggal 500 m dari sumber penularan 3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
kuman tersebut. Oleh sebab itu, gedung-gedung tinggi yang menggunakan AC sentral
atau sistem pendistribusian air panas dengan menara penyimpanan air di puncak
air dalam gulungan pipa-pipa pendingin dari menara penyimpanan air di puncak
kelembaban udara. Uap air yang dihasilkan dari gedung untuk mendinginkan
bila jarak antara menara penyimpanan air pendingin terlalu dekat dengan pintu masuk
udara luar dari sistem AC sentral di puncak gedung, apalagi bila cawan-cawan
penampungan air kondesan tidak terawat dengan baik sehingga merupakan media
infeksi legionella di hotel dan rumah sakit karena penggunaan air panas dalam jumlah
yang cukup besar terjadi secara serentak. Kuman ini akan mati pada suhu diatas
60°C. Oleh karenanya penyebaran infeksi kuman ini jarang terjadi pada sistem
pendistribusian air panas dalam jumlah yang kecil dan tidak serentak seperti pada
rumah tinggal. Jika air panas dialiri secara serentak sebelum mencapai suhu 60°C,
atau adanya kerusakan pada sistem pengaturan suhu air panas, atau jika campuran air
panas dan air dingin harus melalui instalasi pipa-pipa yang panjang dan berlekuk-
lekuk, kemungkinan akan menjadi media yang baik untuk kuman ini bertumbuh
(Harrianto, 2009).
penguapan sistem air conditioner sentral, shower, air mancur, reservoir air yang
Legionella secara kontak erat dan tidak dapat ditularkan antar manusia (Depkes RI,
2002).
alveolus dan monosit manusia dan tidak secara efektif dibunuh oleh leukosit
yang diliputi gulungan pada sekeliling pseudopoda tunggal bakteri. Segera sesudah
masuk dalam sel, individu bakteri ada dalam vakuola fagosomal, tetapi mekanisme
pertahanan sel makrofag berhenti pada titik tersebut. Bakteri membelah dalam
vakuola hingga menjadi banyak, kemudian sel di rusak, bakteri dilepaskan dan
“pontiac fever”. Pada penyakit legionair, gejala awal yang timbul mirip dengan
demam Pontiac, tetapi biasanya dalam bentuk pneumonia atipikal yang lebih berat.
Timbul batuk yang tidak produktif, terkadang mengeluarkan sputum yang encer,
bahkan pada sebagian kasus dapat terjadi hemoptisis. Bergantung pada beratnya
penyakit, gejala sesak napas dapat timbul dalam derajat yang ringan sampai berat
(Harrianto, 2009).
Pada demam pontiac, gejala yang timbul biasanya mendadak tampak seperti
demam dan menggigil, nyeri otot, lemah badan dan sakit kepala. Sedikit gatal,
fotobia, kekauan leher dan rasa kebingungan juga muncul. Simtom respirasi sedikit
tampak pada demam Pontiac dari pada penyakit “legionnaires”. Gejala penyakit ini
dapat timbul setelah terpajan kuman legionella 5 jam atau lebih dari 3 hari dan
biasnya berlangsung hanya 2 sampai 5 hari ( Depkes RI, 2002; Evans, 1991).
Diagnosis Legionellosis
berdasarkan gambaran klinik, kultur atau biakan, test serologi dan foto rontgen.
Tabel 2.2 Cara Mendiagnosa Penyakit Legionellosis
Setiap orang dapat terinfeksi oleh agent atau penyebab penyakit, tetapi pada
orang dengan gangguan kekebalan, perokok, usia lanjut, serta penderita kencing
manis akan lebih mudah terinfeksi. Transmisi dari orang ke orang belum pernah di
menyerang mereka yang berusia dibawah 20 tahun. Resiko terkena penyakit ini
bertambah dengan bertambahnya usia. Perokok memiliki resiko 3 sampai 4 kali lebih
besar untuk terserang penyakit ini daripada yang tidak merokok. Orang yang sering
mengkonsumsi minuman yang beralkohol juga lebih beresiko terkena penyakit ini
(Evans, 1991).
untuk memindahkan agen-agen yang infeksius dari reservoir ke hospes yang rentan
karena itu cara penularan merupakan mata rantai yang paling rentan dari rantai
infeksi dan yang termudah untuk diputuskan. Evans (1991) menyatakan legionellosis
manusia.
komponen instalasi, desain dinding pembatas, lokasi jendela udara AC sentral, arah
penampungan air yang tahan karat, kantong pengumpul endapan, bahan yang tahan
dengan penggunaan desinfektan, dan penyemprotan bertekanan tinggi, serta lekak-
lekuk pipa yang efisien dan memenuhi persyaratan (kehilangan sirkulasi air yang
mengalir maksimum 0,02 %). Menara penyimpanan air pendingin AC sentral harus
jadwalkan dengan selang waktu tidak lebih dari 6 bulan sekali. Penyemprotan dan
kantong air dan mulut pipa harus dibersihkan dengan semprotan air atau uap air yang
bertekanan tinggi dan dilaksanakan disinfeksi dengan 5 ppm klor bebas, klor dioksida
Pendingin/Penyegaran Udara ( AC )
Defenisi
sehingga dapat mencapai temperature dan kelembaban yang sesuai dengan yang
dibutuhkan pada kondisi udara dalam suatu ruangan tertentu. Selain itu juga untuk
Penggolongan
fungsinya, yaitu :
1. Untuk Kenyamanan
peralatan.
menciptakan suasana kerja yang lebih efektif dibandingkan dengan yang tidak
perkantoran, hotel dan gedung biasanya digunakan sistem pendingin udara secara
sentral.
kadar ventilasi dari luar minimum yaitu sekitar 10-20% dari laju aliran suplai udara
total. Udara ventilasi dari luar yang dicampurkan dengan udara daur ulang dialirkan
ke dalam sistem pendingin udara menuju ke ruang yang dikondisikan. Udara balik
Laju aliran udara diatur oleh pintu pengatur (dumper). Pintu pengatur jalur
udara luar dan udara yang akan dibuang ini membuka dan menutup secara serentak,
berlawanan dengan pintu pengatur udara daur ulang. Pada suhu tinggi pintu pengatur
membatasi laju udara yang masuk, namun bila suhu udara luar lebih rendah dari
24°C akan lebih ekonomis bila 100% menggunakan udara luar (Arismundar dan
Saito, 2002).
Untuk pendingin, perlu dijaga agar suhu udara campuran dalam sistem
berkisar pada suhu sekitar 13-14°C dengan menggunakan alat pengatur suhu udara
Pada sistem AC sentral, udara luar dihisap masuk kedalam chiller, mengalami
ruangan yang masih agak dingin dihisap kembali untuk didinginkan kemudian di
hembuskan lagi. Aliran udara demikian disebut udara sirkulasi, dimana 85%-100%
berupa udara campuran. Bangunan atau gedung yang menggunakan system sirkulasi
(efisiensi energi), artinya kurang memiliki system pertukaran udara segar dan bersih
Gedung Kantor
lingkungan kerja bagi para karyawan. Dalam banyak hal penyegaran udara itu juga
diadakan untuk melindungi peralatan kantor. Di dalam gedung yang terdiri dari
ruangan pribadi dan ruangan pertemuan, sebaiknya terdapat pengatur temperatur dan
kelembaban udara atau penyegar udara untuk setiap kelompok ruangan dengan
oleh kondisi udara luar dan daerah interior (dalam) yang tidak banyak dipengaruhi
oleh kondisi udara luar dan karena selalu ada tambahan kalor (heat gain) di dalam
cardinal, lama kegiatan, adanya ruangan khusus seperti ruangan pertemuan dan
Hotel
Hotel yang terdiri dari ruang tamu, ruangan umum seperti ruang duduk, ruang
keperluan.
digunakan kesetiap ruang tamu. Dalam hal tersebut dapat pula digunakan unit kipas
udara jenis air penuh, pendingin ruangan yang terpasang pada dinding atau
agar semua peralatan yang ada dalam keadaan sebaik-baiknya. Untuk menghindari
kerusakan dan kecelakaan, maka semua peralatan dan alat keamanan harus diperiksa
secara periodik.
d. Penyetelan tekanan
Kerangka Konsep
Permenkes No.
261/Menkes/SK
Karakteristik Responden /II/1998
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
4. Lama Kerja
5. Perilaku Merokok
6. Alergi dingin
Keluhan Kesehatan
Pegawai
Kantor GUBSU
Kualitas Udara dalam
Ruangan Ber AC
( Bakteri Legionella sp )
Faktor Pendukung
- Suhu
- Kelembaban
- Durasi Pencucian
AC