Anda di halaman 1dari 4

Filsafat Pendidikan Agama

Islam

Pembentukan Kepribadian
Muslim Dalam Perspektif FPI

Disusun oleh :
Irwansyahruddin aw
a

DAFTAR ISI

Daftar Isi

BAB I, Pendahuluan

BAB II, Pembahasan

1. Makna Kepribadian

2. Unsur – Unsur Dasar Kepribadian Muslim


a. Jasad
b. Ruh
c. Nafs
c.1. Struktur Nafs
c.2. QALB AQL NAFS (Hawa Nafsu)
c.2.a. Kalbu (Qalb)
c.3.b. Akal (Aql)
3. Karakteristik kepribadian Muslim
a. Salimul Aqidah
b. Shahihul Ibadah
c. Matinul Khuluq.
d. Qowiyyul Jismi.
e. Mutsaqqoful Fikri.
f. Mujahadatul Linafsihi.
g. Harishun Ala Waqtihi.
h. Munazhzhamun fi Syuunihi.
i. Qodirun Alal Kasbi.
j. Nafi’un Lighoirihi

1
4. Implikasi kepribadian muslim terhadap pendidikan dalam islam
a. Definisi pendidikan islam
b. Implikasi kepribadian muslim terhadap pendidikan islam

BAB III, Penutup

Kesimpulan

Daftar Pustaka

2
BAB I

PENDAHULUAN

Kepribadian yang diharapkan islam adalah kepribadian yang sesuai dengan norma-norma
islam.Untuk mendapatkan kepribadian yang sesuai dengan norma islam tentunya diperlukan
proses pembentukan kepribadian yang sangat panjang. Maka dalam hal ini pendidikan
mempunyai peran yang sangat besar dalam proses pembentukan kepribadian muslim.

Kepribadian sering dimaknai personality, meskipun ada beberapa kata yang sinonim atau
berdekatan dengannya dalam makna seperti character, disposition, temperament, traits,
typeattribute, habit, mentality, individuality atau identity, dengan kata lain kepribadian adalah
jiwa yang membangun eksistensi manusia tersebut menjadi satu kesatuan dengan tubuh.

Sementara muslim, sederhananya, adalah penganut agama Islam, atau orang Islam. Al-
Mu’jam al-Wasith mendefinisikan muslim sebagai sebutan bagi siapa saja yang membenarkan
risalah-risalah Muhammad saw. yang ditampakkan dalam sikap tunduk (khudu’) dan taat (qobul)
terhadap seruan dari risalah-risalah tersebut. Al-Mu’jam al-Muhith menerjemahkannya sebagai
upaya penyelamatan (inqadz) dan wujud penerimaan (tasallama). Dapat disimpulkan bahwa
muslim adalah orang-orang yang mempercayai dan membenarkan adanya ALLAH dan nabi
Muhammad SAW.

Dengan demikian maka proses pembelaran pendidikan islam harus berdasarkan


pertimbangan akan seperti apa kepribadian muslim terbentuk nantinya.

Anda mungkin juga menyukai