Disusun oleh:
Agung vinel putra s. depari
nim : 5181121009
dosen: ir. Firdaus, m.kes.
Kata pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan Rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah KESELAMATAN KERJA DAN
TATA LETAK BENGKEL ini yang berjudul “CRITICAL BOOK REPORT”. Penulis berterima kasih kepada
Bapak dosen ir. Firdaus yang sudah memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………....
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….….
1.1 LatarBelakang………………………………………………………………………………………………………….……….
1.2 Tujuan………………………………………………………………………………………………………………………………
1.3 Manfaat……………………………………………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………
2.1 Identitas Buku…………………………………………………………………………………………………………………..
2.2 Ringkasan isi buku…………………………………………………………………………………………………………….
A. Buku utama…………………………………………………………………………………........................................
Bab I. Dasar-dasar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja………………………………………………………......
Bab II. Peraturan Perundang-Undangan Dalam K3……………………………………………..………………....
B. Buku Pembanding…………………………………………………………………………………..............................
Bab I. Mengapa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Itu Penting……………………………………………...
Bab II. Sistem Manajemen Keselamatan Dan kesehatan Kerja………………………………………………..
2.3 Penilaian Terhadap Buku………………………………………………………………………………………………….
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan
baik atau buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya. Menurut Abrams, kritik
adalah cabang ilmu yang berurusan dengan perumusan dan penilaian karya sastra. Kritik buku
adalah analisa terhadap suatu buku untuk mengamati atau menilai baik buruknya buku secara
objektif. Kritik buku adalah kegiatan penganalisisan dan pengevaluasian suatu buku dengan
tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau menganalisis kelebihan dan
kekurangan buku dan membantu memperbaiki kesalahan pada buku agar tidak terjadi kekeliruan
kembali.
Kegiatan mengkritik buku sangatlah penting mengingat bahwa pembaca dituntut untuk
memahami suatu buku secara kritis. Setiap buku yang dikritik akan menjadi rujukan pembuatan
buku yang lebih baik kedepannya. Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka tidak akan terjadi
kemajuan literasi dalam dunia perbukuan terutama di Indonesia. Karena dari kegiatan ini kualitas
buku yang baik dapat diketahui secara detail dan mendalam. Dalam hal ini pengkritik akan
mengkritik sebuah buku yang berjudul k3
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari Critical Book Report ini, yaitu:
1. Mengulas isi buku
2. Mencari dan mengetahui informasi yang terdapat dalam buku
3. Membandingkan isi buku utama dan buku pembanding
1.3 MANFAAT
Adapun manfaat yang diharapakan tercapai setelah mengkritik buku ini adalah :
1. Memahami dengan jelas materi yang terkandung di dalam buku ini
2. Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan untuk karya serupa yang lebih baik
dan bermutu
3. Menambah ilmu pengetahuan tentang k3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 INDENTITAS BUKU
A. BUKU UTAMA
judul buku : keselamatan Dan Kesehatatan Kerja (K3): Manajemen Dan Implementasi K3
Di Tempat Kerja.
penulis : tarwaka, PGDip.Sc., M.Erg.
ISBN : 978-979-18144-0-9
Edisi : II
Tahun terbit : 2014
Jumlah halaman : 348 halaman
Ukuran buku : 17 x 24
Penerbit : harapan press Surakarta
B. BUKU PEMBANDING
Judul buku : sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
ISBN : 9789794421782
Penulis : rudi suardi
Tahun terbit :2010
Jumlah halaman : 216
Berat : 0,5 kg
Bahasa : Indonesia
Penerbit : ppm manajemen
2. 2 RINGKASAN BUKU
A. BUKU UTAMA
Bab I. Dasar-dasar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
A . Sejarah Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3)
Untuk memudahkan pemahaman sejarah keselamatan dan kesehatan kerja maka akan dibagi
menjadi 4 era yaitu:
1. Era revolusi industri (abad XVIII)
Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan K3 adalah penggantian tenaga hewan
dengan mesin-mesin seperti mesin uap yang baru ditemukan sebagai sumber energi.
2. Era industrialisasi
Sejak era revolusi industri di atas sampai dengan pertengahan abad 20, penggunaan teknologi
semakin berkembang sehingga K3 juga mengikuti perkembangan ini. Perkembangan K3 mengikuti
penggunaan teknologi (APD, safety device, interlock, dan alat-alat
pengaman)
3. Era Manajemen
Perkembangan era manajemen modern dimulai sejak tahun 1950-an hingga sekarang. Perkembangan
ini dimulai dengan teori Heinrich (1941) yang meneliti penyebab-penyebab kecelakaan bahwa
umumnya (85%) terjadi karena faktor manusia (unsafe act) dan faktor kondisi kerja yang tidak aman
(unsafe condition).
4. Era Mendatang
Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak hanya difokuskan pada permasalahan K3 yang
ada sebatas di lingkungan industri dan pekerja. Perkembangan K3 mulai menyentuh aspekaspek yang
sifatnya publik atau untuk masyarakat luas
B. BUKU PEMBANDING
Pada dasar pada setiap pekerjaan selalu ada bahaya yang mengancam manusia, mahluk hidup
lainnya, aset-aset disekitar. Kerugian / risiko yang diakibatkan bervariasi dari yang sangat kecil sampai
kepada yang terbesar dan kematian. Kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat
diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau
perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau
kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja
maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi
kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan
pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)
Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang
memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat
dilakukan atau tidak.
Menurut Sunyoto (2012:242) ada tiga alasan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja:
a. Berdasarkan Perikemanusiaan
Pertama-tama para manajer mengadakan pencegahan kecelakaan atas dasar perikemanusiaan yang
sesungguhnya. Mereka melakukan demikian untuk mengurangi sebanyak-banyaknya rasa sakit, dan
pekerja yang menderita luka serta keluarganya sering diberi penjelasan mengenai akibat kecelakaan.
b. Berdasarkan undang-undang
Karena pada saat ini di Amerika terdapat undang-undang federal, undang-undang negara bagian dan
undang-undang kota praja tentang keselamatan dan kesehatan kerja dan bagi mereka yang
melanggar dijatuhkan denda.
c. Ekonomis
Yaitu agar perusahaan menjadi sadar akan keselamatan kerja karena biaya kecelakaan dapat
berjumlah sangat besar bagi perusahaan.
Sedangkan menurut Menurut Mangkunegara (2002,165) bahwa tujuan dari keselamatan dan
kesehatan
Bahaya fisik adalah sumber utama dari kecelakaan di banyak industri. Bahaya tersebut mungkin tidak
bisa dihindari dalam banyak industri seperti konstruksi dan pertambangan, namun seiring
berjalannya waktu, manusia mengembangkan metode dan prosedur keamanan untuk mengatur
risiko tersebut. Buruh anakmenghadapi masalah yang lebih spesifik dibandingkan pekerja
dewasa. Jatuhadalah kecelakaan kerja dan penyebab kematian di tempat kerja yang paling utama,
terutama di konstruksi, ekstraksi, transportasi, dan perawatan bangunan.
Bahaya biologis
Bakteri
Virus
Fungi
Patogen bawaan darah
Tuberculosis
Bahaya kimiawi
Asam
Basa
Logam berat
Pelarut
o Petroleum
Partikulat
o Asbestos
o Silika
Asap
Bahan kimia reaktif
Api, bahan yang mudah terbakar
o Ledakan
Stres akibat jam kerja terlalu tinggi atau tidak sesuai waktunya
Kekerasan di dalam organisasi
Penindasan
Pelecehan seksual
Keberadaan bahan candu yang tidak menyenangkan dalam lingkungan kerja, seperti rokok
dan alkohol
Pengertian SMK3 tidak dapat dilepaskan dari pengertian istilah “sistem”. Istilah sistem berasal dari
istilah bahasa Inggris system, yang didefinisikan oleh Stevano III & Stuberud (1983), a system is an
arrangement, set, or collection of things connected or related in such a manner as to form an enterity
or a whole. Sebuah sistem adalah susunan atau kumpulan benda-benda yang dihubungkan
sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kesatuan atau keutuhan tertentu. Pada umumnya
sistem tersebut merupakan paduan dari bagian-bagian yang membentuk suatu keutuhan tertentu,
dan mempunyai tujuan sesuai rencana yang telah ditentukan. Sistem manajemen K3 telah diatur
menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia, yaitu Permenaker No.05/MEN/1996,
yang dinyatakan bahwa: Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah
merupakan bagian dari system manajemen secara keseluruhan, yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan
bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja dalam
113 pengendalian risiko yang yang terjadi seminimal mungkin berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman efisien dan produktif. Perlu juga dketahui ada beberapa sistem
manajemen K3 yang telah dikembangkan dan diterapkan di Indonesia oleh perusahaanperusahaan
nasional, maupun dari negara asing yang mempunyai kegiatan kerjasama bisnis dengan mitranya di
Indonesia, seperti OHSAS 18001:2007, Sistem manajemen Five Star dari Bristish
Safety Council dari Inggris, dan American Petroleum Institute: API 9100A dari USA.
C. Tujuan SMK3
Secara umum berbagai sistem manajemen K3 yang dikembangkan dan diterapkan tersebut memiliki
tujuan sebagai berikut :
1. Sebagai alat ukur kinerja K3 dalam organisasi.
Sistem manajemen K3 digunakan untuk menilai dan mengukur kinerja penerapan K3 dalam
organisasi. Dengan membandingkan pencapaian K3 organisasi dengan persyaratan tersebut, dapat
diketahui seberapa besar tingkat pencapaian yang telah diperolehnya. Pengukuran ini dilakukan
melalui audit system manajemen K3. Dengan berlakunya Permenaker No.05 Tahun 1996
tentang audit SMK3, maka dapat diketahui seberapa tingkat kinerja K3 sebuah perusahaan.
2. Sebagai pedoman implementasi K3 dalam organisasi.
Sistem manajemen K3 dapat dipakai sebagai acuan dalam mengembangkan sistem manajemen K3.
Beberapa system manajemen dapat dipakai acuan anra lain: SMK3 dari Depnaker,
ILO OHSMS Guidelines, API HSEMS Guidelines, Oil and Gas Producer Forum (OGP) HSEMS Guidelines,
dan lain sebagainya.
3. Sebagai dasar penghargaan.
Sistem manajemen K3 dapat digunakan sebagai dasar pemberian penghargaan K3 atas pencapaian
prestasi/ kinerja dalam penerapan K3. Penghargaan dapat dilakukan oleh instansi pemerintah,
maupun dari lembaga-lembaga seperti telah disebutkan di atas. Penghargaan SMK3 diberikan oleh
Depnaker.
4. Sebagai sertifikasi.
115 Penerapan sistem manajemen K3 dapat juga oleh perusahaan
untuk memperoleh sertifikasi SMK3 pada kurun waktu tertentu. Sertifikat diberikan oleh lembaga
auditor, yang telah diakreditasi
oleh Badan Standar Nasional. Dari berbagai sistem manajemen K3 yang telah ada dan
dikembangkan, maka diperlukan sebuah badan yang bertugas melakukan standarisasi yang diakui
secara global.
b. Buku pembanding
Menjelaskan secara rinci proses penerapan Sistem Manajemen K3 dari tahap Awal sampai
sertifikasi.
Menjelaskan secara rinci maksud dan bentuk penerapan Sistem Manajemn K3
Dilengkapi dengan contoh-contoh dan studi kasus di beberapa perusahaan yanng berhasil
menerapkan Sistem Manajemen K3.
Dilenkapi dengan cara menghitung risiko dan bahaya yang lebih lengkap dan mendetail yang
tidak ditemukan di buku lain.
Dilengkapi dengan daftar periksa audit yang dapat digunakan sebagai panduan dalam
menentukan tingkat kesesuaian antara sistem di organisasi dengan persyaratan standar.
Setiap bagian diberikan soal-soal yang dapat dikerjakan sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu upaya untuk mendapatkan suasana bekerja yang
aman, nyaman dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas setinggi-tingginya. Maka dari itu,
K3 mutlak dilaksakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa terkecuali. Terutama bagi tenaga
kesehatan, selain memiliki hak dan kewajian terdapat juga keputusan menteri bagi tenaga kerja
kesehatan. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat, tidak sedikit angka kejadian penyakit perawat
yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Setiap harinya perawat kontak langsung dengan pasien dalam
waktu yang cukup lama sehingga selalu terpajan mikroorganisme patogen. Sehingga perawat berhak
mendapatkan fasilitas kerja yang memadai dan memenuhi standar untuk mendapatkan tenaga kerja
yang berstatus kesehatan optimal dan bergizi baik, semangat kerja tinggi serta efisien dan produktif.
3.2 Saran
Tugas ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas nilai-nilai perawat.
1. Perawat Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam memberikan nilai-nilai
perawatm dengan melakukan hak dan kewajiban perawat di berbagai wilayah Indonesia dengan
budaya di setiap daerah, serta memperhatikan keselamatan kerja pribadi, teman sejawat dan
lingkungan sesuai dengan perundang-undangan dan keputusan menteri yang berlaku.
2. Lingkungan Kerja Diharapkan pimpinan tempat kerja harus melakukan tindakan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif guna mengurangi angka kejadian PAK pada
perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
3.Pemerintah atau Organisasi Profesi Diharapkan dapat memberi masukan kepada instansi
Kementrian Kesehatan Republik Imdonesia dan Persatuan Perawat Indonesia dalam melakukan nilai-
nilai perawat harus berbasis profesional. Dan memperhatikan upaya serta perlindungan kesehatan
dan keselamatan kerja tenaga kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala dengan fasilitas
yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU UTAMA
Tarwaka. 2014.Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3): Manajemen Dan Implementasi K3 Di
Tempat Kerja.Surakarta: Harapan Press Surakarta.
BUKU PEMNBANDING
Suardi, rudi. 2010. Sistem Manajemen keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PPM
Manajemen.