Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Di Gunumg Pengsong
Disusun
Oleh
Nushrati 41602009
Joshua
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan laporan ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa penyusun mengucapkan
banyak-banyak terimakasih kepada Aris Dwi Nugroho, ST Selaku Dosen Pembimbing
Matakuliah Geologi Dasar yang telah membimbing kami yang memberi kami ilmu tentang
Ilmu Geologi Dasar, Kami juga bersyukur diberi tugas membuat laoran mengenai hasil
penelitian yang telah kami lakukan di gunung Pengsong, yang sangat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan kami dan pembaca.
Laporan ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Ilmu Geologi
Dasar, yang kami sajikan berdasarkan penelitian dan pengamatan yang kami lakukan
digunung Pengsong. Laporan ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya laporan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini memuat tentang batuan, mengukur kemiringan dan cara menentukan posisi
pada peta yang sangat bermanfaat bagi kami dan kami dapat mengetahui bagaimana cara
menetukan batuan, bagaimana cara mengukur kemiringan lereng dan bagaimana cara
mentukan posisi kita pada peta, yang menambah wawasan bagi kami
Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada kami.
Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Penyusun
Kelompok V
BAB I
PEMBAHASAN
A. Batuan Beku
Batuan beku adalah bahan yang terbentuk akibat membekunya magma pada
waktu perjalanan ke permukaan bumi. Magma adalah cairan silikat yang panas dan pijar
yang terdiri dari unsur-unsur O, Si, Al, Fe, Mg, Ca, K, dan sebagainya. Hasil rekristalisasi
magma disebut membentuk berbagai macam jenis mineral dan mengikuti aturan
tingakat kristalisasi dari magma mengikuti Reaksi Bowen.
REAKSI BOWEN`S
c. Warna Segar
Warna segar adalah warna asli atau warna sesungguhnya pada
batuan tersebut.
d. Warna Lapuk
Warna lapuk adalah warna yang sudah disebabkan suhu, takenan,
ataupun temperature.
e. Jenis Batuan
1. Batuan Beku Dalam (Plitonik)
Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk barada jauh di
dalam bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat lambat karena
dekat dengan astenosfer sehingga batuan seluruhnya terdiri atas
kristal-kristal
2. Batuan Beku Luar (Evusif)
Terbentuk di (dekat)permukaan bumi. Proses pendinginan sangat
cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini
dinamakan amorf. Contohnya obsidian, riolit, batu apung.
f. Nama Batuan
Nama batuan adalah nama yang sesuai dengan tekstur yang telah
duicari.
B. Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dalam suatu siklus
sedimentasi (pelapukan – transportasi – sedimentasi – diagenesa).
1) Struktur Batuan Sedimen
a. Perlapisan
Lapisan : tebal >1cm
Laminasi : tebal < 1cm
b. Jenis perlapisan
Perlapisan masif
Paralel lamination
Cross lamination/cross beds
Convolute lamination
Gradded bedding
Injection structures (sandstones dykes)
c. Struktur di bidang perlapisan
Di bagian bawah : load cast, flute cast
Di bagian atas : ripple marks, mud cracks, rganic marks (tracks &
trails, burrow)
Tekstur dan mineralogi batuan sedimen dapat merefleksikan lingkungan
pengendapan batuan sedimen.
2) Warna Segar
Warna segara adalah warna asli dari batuan tersebut.
3) Warna Lapuk
Warna lapuk adalah warna yang sudah dipengaruhi oleh suhu,
tekanan, dan temperature.
4) Jenis Batuan Sedimen
a. Batuan Sedimen Klasik
Terdiri dari material detritus (hasil rombakan : pecahan),
memperlihatkan tekstur klastik (butiran berukuran lempung sampai
bongkah)
Memperlihatkan berbagai struktur sedimen
Proses : pelapukan, erosi, transportasi, sedimentasi
Dapat dipelajari tentang sumber material (provenance), lingkungan
pengendapan/fasies, diagenesa.
b. Batuan Sedimen Non-Klasik
Umumnya terdiri dari mineral autogenik
Pada P dan T tertentu seringkali memperlihatkan gejala diagenesa,
akibatnya porositas batuan menjadi sangat rendah atau hilang
Porositas primer rendah dan memperlihatkan tekstur mozaik (contoh
: batugamping)
Kadang-kadang terdapat butiran yang amorf (seperti kalsedon & opal)
sebagai semen.
5) Nama Batuan
Nama batuan adalah nama dari batuan sedimen tersebut yang sesuai
dengan tekstur.
BAB II
Pada lokasi kedua tepatnya pada gunung pengsong, seperti yang dilkukan pada
lokasi pertama yaitu menentukan batuan dan menentukan posisi pada peta, dan
menghitung Dip dan Strike pada batuan yang kami amati tersebut dan hasil diskripsip
yang kami lakuakan dengan batuan yang sama, yaitu :
Struktur : Masif
Tekstur : Faneritik
Dip dan Strike : hasil pengukuran yang dilakukan oleh anggota kelompok,
dengan posisi dan singkapan yang berbeda-beda dan batuan
yang sama
: N 1500 E/850 SW
: N 2240 E/850 SW
: N 3320 E/480 SW
3. Penelitian Batuan pada lokasi Ketiga
Penelitian batuan kami lakukan di lokasi ke-3 yaitu batuan sedimen. Dan kami
melakukan penelitian dengan menentukan warna segar, warna lapuk, tekstur, struktur, dan
melakukan pengukuran dip dan stiker pada batuan tersebut serta mengukur ketebelan
lapisan pada batuan tersebut sehingga kita dapat menentukan nama batuan tersebut.
Struktur : Masif
Tekstur : Faneritik
Pelapisan :
Pengukuran Pertama
Biru : 12 cm
Putih : 44 cm
Coklat : 21 cm
Biru Keabuan : 13 cm
Pengukuran Kedua
Biru : 10 cm
Putih : 40 cm
Coklat : 19 cm
Biru Keabuan : 12 cm
Pengukuran Ketiga
Biru : 11 cm
Putih : 38 cm
Coklat : 15 cm
Biru Keabuan : 10 cm
Dip dan Strike : hasil pengukuran yang dilakukan oleh anggota kelompok,
dengan posisi dan singkapan yang berbeda-beda dan batuan
yang sama
: N 3120 E/890 SW
: N 1950 E/720 SW
: N 2230 E/600 SW
LAPIRAN
1. Lokasi Pertama
Gambar pada lokasi pertama nampak keseluruhan pada lokasi penentuan batuan
Gambar singkapan yang diidentifikasi pada Gambar Batuan yang diidentifikasi pada lokasi
lokasi pertama pertama
1. Lokasi Kedua
Gambar Pengukuran Dip dan Strike yang Gambar singkapan pada lokasi pengukuran
dilaukan oleh Nushrati
Gambar pengukuran Dip dan Strike yang Gambar singkapan pada lokasi pengukuran
dilakukan oleh Sabar Setyawan
Gambar pengukuran Dip dan Strike yang Gambar singkapan padalokasi pengukuran
dilakukan oleh Joshua
3. Lokasi Ketiga
Gambar pengukuran Dip dan Strike yang Gambar sinkapan yang diukur pada lokasi
dilakukan oleh Anhar
Gambar Pengukuran ketebalan Lapisan batuan Gambar Pengukuran ketebalan Lapisan
yang berwarna putih
Struktur : Masif
Tekstur : Feneritik
Struktur : Masif
Tekstur : Fenaritik
Struktur : Masif
Tekstur : Afanitik
Struktur : Masif
Tekstur : afanitik
Klasifikasi pada batuan