Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maudy Wida S

Kelas : 1B / 2
Nim : 17212005

Hafalan Qur’an untuk Ibu

Karya : Amirah Fauziah

Hai namaku Salma, aku anak kedua dari 2 bersaudara. Nama kaka ku
Aisyah, kita selalu bercanda kadang bertengkar. Aku pusing ketika melihat ibu
selalu ditampar oleh ayah gara – gara di suruh sholat doang, dulu ayah sangat baik
sekali, kenapa ayah sifatnya berubah ?.

Pada jam 11 siang ibu membangunkan ayah untuk shalat jum’at, tapi ayah
mendorong ibuku, ibuku menangis dan memeluk aku dan kaka lalu berpesan.

“ Kaka sama salma harus rajin sholat sama hafalan qur’an harus bertambah ya biar
kalian masuk surga dan memberi mahkota berlian ke ibu di surga ”. Kata ibu
sambil menangis

“ iya bu ”

Sejak saat itu kami menghafal Al qur’an, hari demi hari ibu selalu mimisan
kadang kami bertanya ke ibu.

“ Ibu kenapa mimisan ? “

“ Ibu Cuma lelah doang, gak usah khawatir kalian fokus aja sama hafalannya “

“ Ibu sekarang hafalan kami sudah sampai surat An – Nisa, sebentar lagi kami
mau wisuda “

“ Alhamdulillah , bagus anak – anak ibu memang pintar “

Tibahlah hari yang di tunggu – tunggu, yaitu wisuda hafalan Qur’an

“ Ibu sekarang hari wisuda kami, ayo kira berangkat “


“ Gak sabar pingin liat kaka sama salma pake toga ”

“ Sudah sampai, ayo kita duduk di barisan kedua “ kata kaka sambil menunjuk ke
arah tempt duduk.

“ Aisyah Khansa, silahkan naik ke panggung.” Kata MC

“ Salma Zahira, silahkan naik ke panggung.” Kata MC

“ Ibu melihat kita pakai toga “ kata kami bersamaan sambil memeluk ibu.

Di perjalanan tiba – tiba ibu mimisan lalu pingsan, kaka langsung memesan taksi
online, setibanya di rumah sakit kaka menanyakan ke dokter tentang penyakit ibu,
kami kaget karena penyakit ibu adalah leokimia dan sudah stadiun akhir , hanya
keajaiban yang bisa menolong.

Sudah seminggu ibu koma, selang beberapa menit kemudia ibu bangun dan
berpesan.

“ Sayang jagalah shalata kalian dan jagalah hafalan kalian jika ibu kembali ke
Allah, jangan lah kalian bersedih dan janganlah kalian berputus asa, nanti ibu
akan bersedih, ibu selalu ada dengan kalian, Cuma alam yang berbeda.”

“ Ibu jangan berkata seperti itu, ibu tidak boleh pergi tetaplah disini bersama
kami, nanti kami tinggal bersama siapa ? “

“ kan ada kake dan nenek, ada bi siti “

“ Gak mau, maunya sama ibu.”

“ Asyahadu allaa illaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu


warasuuluuh ”

“ Tidaaaak....”

Sudah seminggu aku ditinggalkan ibu, pada suatu hari aku melihat ibu
memakai mahkota yang terbuat dari berlian dan wajahnya sangat bersinar, aku
berlari dan sudah menggapai kerudung ibu, tiba – tiba aku terbangun.

Anda mungkin juga menyukai