Anda di halaman 1dari 1

Pancasila di era Orde Lama (Dekrit presiden Soekarno dan lengsernya Soekarno)

Pada Orde lama tersebut, karena politik yang semakin kacau dan buruk sehingga Soekarno membuat
dekrit presiden.

Soekarno : “ Dikarenakan kondisi politik yang kacau dan memburuk, sehingga saya
menyampaikan dekrit presiden pada 5 juli 1959 untuk memperbaiki kondisi
pemerintahan saat ini. Yang berisi membubarkan badan konstituante, tidak berlakunya
UUD tahun 1950, berlakunya kembali UUD tahun 1945, pembentukan MPRS dan juga
DPAS. Dengan waktu sesingkat-singkatnya.”

Setelah adanya dekrit presiden banyaknya penyelewengan terhadap UUD 1945, kondisi makin parah
dengan adanya krisis ekonomi. Lalu PKI memberontak dan membunuh 6 perwira AD.

Soeprapto : "Ada apa pagi-pagi buta begini membangunkan saya?"

Prajurit PKI : "Siap, Pak, Bapak dipanggil untuk menghadap Presiden Sukarno sekarang juga.”

Perwira tinggi Soeprapto akhirnya menuruti kemauan para prajurit itu. Namun hari itu Mayjen Prapto
tak kembali ke rumah. Dia dibawa oleh prajurit PKI ke Lubang Buaya. Di tempat itu Mayjen Soeprapto
bersama lima jenderal dan satu perwira TNI AD dibunuh oleh PKI. Jenazah mereka kemudian baru
ditemukan tiga hari kemudian.

Lalu terjadinya demo besar-besaran oleh KAMI dan KAPI saat itu juga keluarlah TRITURA

Mahasiswa :” TRITURA. Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya, perombakan kabinet Dwikora,


turunkan harga pangan. MERDEKA.”

Pada tanggal 11 Maret 1966, Soekarno menyerahkan jabatannya kepada Soeharto lewat Super Semar.

Soekarno : “Demi keamanan negara ini, Saya selaku presiden Republik Indonesia menyerahkan
tanggung jawan dan jabatan saya sebagai presiden kepada Bapak Soeharto.”

Soeharto : “Saya mewakili rakyat Indonesia menerima tanggung jawab dari Bapak Ir.Soekarno.”

MERDEKA !

Anda mungkin juga menyukai