Gigi tiruan sebagian adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengembalikan beberapa
gigi asli yang hilang dengan dukungan utama adalah jaringan lunak di bawah plat dasar dan
dukungan tambahan dari gigi asli yang masih tertinggal dan terpilih sebagai gigi pegangan /
abutment.
I. Tahap I
Menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi untuk setiap rahang. Klasifikasi
yang umum digunakan adalah Klasifikasi Kennedy (1923) berdasarkan letak daerah tak
a) Kelas I
Daerah tidak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada
b) Kelas II
Daerah yang tidak bergigi terletak dibagian posterior gigi yg ada, pd 1 sisi
Daerah yang tidak bergigi terletak diantara gigi yang masih ada dibagian posterior.
d) Kelas IV
Daerah yang tidak bergigi terletak dibagian anterior dan melewati garis tengah
II. Tahap II
Menentukan macam-macam dukungan dari setiap sadel. Terdapat 3 (tiga) macam jenis
tooth borne : dukungan gigi tiruan diperoleh dari gigi tetangga / gigi yang
mucosa and tooth : dukungan gigi tiruan diperoleh dari gigi dan mukosa.
Dukungan terbaik untuk protesa sebagian lepasan hanya dapat diperoleh bila factor-faktor
berikut ini diperhatikan dan dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut adalah kejadian jaringan
pendukung, panjang sadel, jumlah sadel, dan keadaan rahang yang akan dipasangi geligi tiruan.
2. Panjang sadel
3. Jumlah sadel
4. Keadaan rahang
III. Tahap III
Menentukan macam retainer / penahan yang digunakan dalam pemakaian gigi tiruan.
Terdapat 2 (dua) macam jenis yang retainer yang dapat digunakan sesuai kebutuhan desain
gigi tiruan
a. Direct Retainer
Merupakan bagian dari cangkolan GTS yang berguna untuk menahan terlepasnya
gigi tiruan secara langsung. Direct retainer ini dapat berupa klamer/cengkeram dan presisi
yang berkontak langsung dengan permukaan gigi pegangan. Ciri khas cangkolan tuang
oklusal adalah lengan-lengannya berasal dari permukaan oklusal gigi dan merupakan
cangkolan yang paling sesuai untuk kasus-kasus gigi tiruan dukungan gigi karena
Fungsi direct retainer adalah untuk mencegah terlepasnya gigi tiruan ke arah
1. Akers clasp
2. Roach clasp
3. Kombinasi Akers-Roach
4. Back Action clasp
6. Ring clasp
7. T clasp
8. I clasp
b. Indirect Retainer
Inderect Retainer adalah bagian dari GTS yang berguna untuk menahan
terlepasnya gigi tiruan secara tidak langsung. Retensi tak langsung diperoleh dengan cara
memberikan retensi pada sisi berlawanan dari garis fulkrum tempat gaya tadi bekerja.
Retensi itu dapat berupa lingual bar atau lingual plate bar.
IV. Tahap IV
Menentukan macam konektor yang akan digunakan sesuai desain dan kebutuhan bagi
pasien pemakai gigi tiruan. Terdapat 2 (dua) jenis konektor yang dapat dipilih sesuai
a. Konektor Utama
terdapat pada satu sisi rahang dengan sisi yang lain atau bagian yang menghubungkan
basis dengan retainer.Fungsi konektor utama adalah menyalurkan daya kunyah yang
diterima dari satu sisi kepada sisi yang lain. Syarat konektor utama adalah:
1. Rigid
5. Tepi dibentuk membulat dan tidak tajam supaya tidak menganggu lidah dan pipi.
Konektor utama dapat berupa bar atau plate tergantung lokasi, jumlah gigi yang
hilang, dan rahang mana yang dibuatkan. Pada rahang atas dapat berupa single palatal
bar, U-shaped palatal connector, antero-posterior palatal bar dan palatal palate. Pada
b. Konektor minor
dengan bagian lain, misalnya sandaran oklusal. Biasanya diletakkan pada daerah
embrasur gigi dan harus berbentuk melancip ke arah gigi penyangganya. Fungsi konektor
minor adalah meneruskan tekanan oklusal / beban oklusi ke gigi peganggan, membantu
konektor utama, menyalurkan efek penahan, sandaran dan bagian pengimbangan kepada
sandaran serta mentransfer efek retainer/klamer serta komponen gigi lain ke gigi tiruan.
1. Pengalaman pasien
2. Stabilisasi
3. Bahan geligi tiruan
Khusus untuk kasus berujung bebas , hal-hal berikut ini perlu diperhatikan :
2. Desain cengkram harus dibuat sedemikian sehingga tekanan kunyah yang bekerja
pada gigi penahan jadi seminimal mungkin
5. Dalam pembun hal ini harus mudatan deasain perlu dipikirkan kemungkinan
perlunya pelapisan atau penggantian basis di kemudian hari dan hal ini harus
mudah dilakukan.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan desain GTSL :
i. anatomi dan fisiologi jaringan yang terlibat dalam penempatan GTSL dalam rongga
iii. besarnya beban kunyah. Bila gigi hilang gigi belakang, dimana beban kunyah besar,
sedangkan gigi penjangkarannya kurang kuat untuk mensupport beban kunyah yang besar
iv. Pertimbangan biomekanik jaringan penyangga GTSL adalah jaringan hidup. Karena itu
v. garis fulcrum adalah garis imaginer yang ditarik melalui dua gigi penjangkaran yang
viii. Penyakit untuk pasien DM dibuat desain gingival mengingat keadaan dari sisa gigi yang
ix. retensi dalam akrilik : bagian dari cengkeram kawat yang tertanam dalam basis akrilik
- dapat dilakukan restorasi pada mahkota dan mengekal bentuk anatomis yang bagus
iv. Posisi gigi berada dalam lengkungan susunan gigi sesuai arah pemasangan dan
lengan resistensi dan dapat memindahkan sebuah objek dengan gaya yang lebih kuat. Namun,
dalam kasus gigi tiruan sebagian lepasan, ungkitan dapat menyebabkan gigi menjadi torsi.
Ungkitan kelas I dapat bertindak seperti tang yang membuat efek linggis pada gigi sandaran.
Ungkitan kelas I memiliki fulkrum yang terletak di antara lengan beban dan lengan resistensi.
Dengan ungkitan kelas I, fulkrum (yang berupa rest/cangkolan) akan memiliki gaya horizontal
yang berlebihan secara lateral pada gigi sandaran, yang dapat menyebabkan gigi terungkit, yang
Dengan memindahkan letak titik fulkrum sehingga terletak paling anterior dibandingkan dengan
titik retensi dan titik beban. Caranya antara lain: mengubah arah cangkolan menjadi arah mesial
ke distal atau membuat indirect retainer yang letaknya lebih ke anterior dibanding letak titik
retensi. Walaupun dengan desain kelas II akan dapat dihindarkan terjadinya ungkitan oleh gigi
tiruan terhadap gigi sandaran, desain ini akan meyebabkan gigi tiruan lebih tidak stabil
dibandingkan dengan ungkitan kelas I pada saat terjadi tekanan kunyah ke arah apikal. Ungkitan
akibat tekanan kunyah ke arah apikal sekarang sepenuhnya ditanggung oleh lingir
Gaya ungkit yang terjadi sebagian diredam oleh adanya hubungan fleksibel (seperti per pada
shock breaker). Penghubung minor yang fleksibel antara lain: stress breaker; precission
attachment yang mempunyai per; tangan retainer dibuat dari bahan kawat klamer.
3) Retensi tambahan di gigi sandaran yang lain (makin ke anterior makin baik)
Pada ungkitan kelas I apabila dibuat retensi tambahan di gigi sandaran lainnya yang lebih ke
anterior.
6. KONEKTOR MAYOR KONEKTOR
Bagian GTSL yang menghubungkan bagian protesa yang terletak pada salah satu sisi rahang
dengan yang ada pada sisi lainnya. Syaratnya : -harus rigid, sehingga gaya – gaya yang bekerja
pada protesa dapat disalurkan ke seluruh bagian/daerah pendukung -lokasinya diatur sehingga
tidak mengganggu pergerakan jaringan dan tidak menyebabkan tergesernya mukosa dan
ginggiva -bagian perifer konektor harus terletak cukup jauh dari tepi ginggiva sehingga tidak
menekan/menggeser jaringan -kontur bagian perifer konektor harus membulat dan tidak tajam
Bentuknya halp-pear shape, terletak di antara jaringan yang berpindah tapi jauh dibawah jaringan
gingiva. Major connector harus dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak memperlihatkan bagian
Linguoplate
Linguoplate dapat dibuat tipis dengan teknik yang dapat dikerjakan dengan mudah dan
Digunakan untuk gigi tiruan sebagian lepasan rahang bawah dengan tinggi dasar mulut ke
margin gingiva bebas <6mm. Dikontraindikasikan untuk gigi anterior yang tersisa miring parah
Diindikasikan ketika terdapat diastema pada gigi anterior rahang bawah dan lingoplate tidak
Cingulum bar terletak sedikit lebih ke arah cingulum dari gigi anterior. Dapat digunakan sendiri
atau dengan lingual bar. Desain step-back nya mengikuti diastema pasien. Diindikasikan pada
kasus dengan diastema yang luas untuk menghindari penampakan yang tidak estetis karena
terlihatnya metal. Dikontraindikasikan untuk gigi anterior yang miring parah ke arah lingual dan
terdapat diastema diantara gigi anterior rahang bawah dan cingulum bar karena metal akan
Labial bar
Labial bar merupakan major connector mandibula yang sama dengan lingual bar, tetapi lebih
luas dan lebih tipis dibandingkan dengan lingual bar, juga berbentuk half-pear pada cross-
section. Terletak sepanjang mukosa labial ke gigi anterior. Labial bar lebih panjang dibanding
lingual bar. Diindikasikan saat gigi lebih ke arah lingual atau inklinasi. Kekurangannya yaitu
Diindikasikan untuk ruang edentulous terdapat di kedua rahang (bilateral) dan spannya pendek.
Diindikasikan untuk:
5. Klas I partially endentulous arches dengan residual ridge dengan sedikit resorpsi vertikal
Anterior-posterior scrap-type
Diindikasikan untuk klas I dan II dengan abutment yang baik dan sokongan residual ridge ada,
dan rest retension dapat membuat adequat tanpa perlu indirect retention. Selain itu untuk span
Diindikasikan jika gigi yang tersisa baik beberapa atau seluruhnya gigi anterior, dan klas II arch
dengan space modifikasi posterior dan beberapa gigi anterior yang hilang.