TOR (TERN OF Refference) Contoh Proposal Pendidikan
CONTOH
TERN OF REFERENCE (TOR)
Latar Belakang Pendidikan bukan merupakan aktifitas tanpa akhir. Ada semacam batas antara kapan pendidikan dapat dimulai dan kapan pula batas akhirnya. Disamping upaya untuk mencapai tujuan pendidikan perlu pula digunakan kiat tertentu sebagai alat pendidikan. Hubungan antara batas dan alat, dalam pendidikan sangat erat. Keduanya saling tergantung antara satu sama lain. Batas menunjukkan penjelasan mengenai kapan pendidikan dapat diterapkan, serta kapan pula upaya tersebut dapat diakhiri. Sedangkan alat pendidikan mengacu kepada bagaimana upaya yang setepat dan seefisien mungkin yang dapat digunakan atau dimanfaatkan sebagai upaya pendidikan. Dengan demikian dalam rentang batas tersebut, selain faktor ketepatan pemilihan alat keberhasilan penapaian tujuan pendidikan juga ditentukan oleh alat yang tepat. Keduanya saling menunjang antara batas dan alat pendidikan dan seberapa jauh upaya pendidikan dapat dilakukan, kemudian alat pendidikan apa yang tepat guna untuk digunakan, sesuai dengan kondidi dan situasi yang dihadapi.Secara umum batas pendidikan dipahami sebagai rentang waktu pekerjaan mendidik, sejak awal dimulai hingga berakhirnya pekerjaan mendidik tersbut. Diluar rentang waktu tersebut, segala bentuk bimbingan dimulai sebagai upaya pendidikan, dinilai sebagai aktifitas yang tidak tergolong sebagai pekerjaan mendidik. Baik sbelum, maupun sesudah lewat batas waktu dimaksud. Konsep pendidikan barat menjelaskan bahwa batas pendidikan diawali sejak anak-anak mulai memahami adanya gesag(wibawa) dan diakhiri setelah tercapai tingkat kedewasaan.Pengakuan terhadap gezagmerupakan batas awal pendidikan. Maksudnya, usaha untuk memberikan pendidikan berupa bimbingan baru dapat dilaksanakan seetelah anaktahu dan menghargai gezag pengakuan ini menunjukkan bahwa, pada diri anak sudah timbul keinginan untuk menerima bimbingan dan kesediaan untuk memetuhinya. Pada periode perkembangan ini, menurut ahli didik, tugas pendidikan yang sesungguhnya, mulai dapat dilakukan. Wibawa menurut Imam Bernadib, berisikan sikap dalam bentuk seperti meiyakan melarang atau memerintah yang difungsikan bagi pembentukan sikap terpuji (Imam Bardib, 1996:26) pendidikan sebagai mitra peserta didik dalam hal ini berperan sebagai pemilik dan penerap wibawa. Dengan wibawa pendidika menciptakan suatu kondisi dan lingkungan yang diperlukan untuk menerapkan berbagai ketentuan dan aturan, dalam upaya berbentuk sikap disiplin pada diri peserta didik.Oleh karena itu kesadaran atau pengenalan terhadap wibawa merupakan langkah awal dari pekerjaan mendidik. Walaupun demikian, dalam pengertian sesungguhnya, batas pendidikan menurut Rasul Allah SAW, tidak hanya berbatas pada usia 24 tahun. Sebab tujuan akhir pendidikanadalah terbentuknya akblag al-karimat (ahlak yang terpuji).Pembentukan itu memerlukan rentang waktu yang panjang, yaitu sepanjang hayat manusia. Rasul Allah SAW menegaskan bahwa sesungguhnya masa pendidikan itu terentang dari sejak buaian atau lahir hingga keliang kubur (mati) atau akhir ayat (minal mabd ila al- labd). Pedidikan barat moderen mengenalnya sebagai live long educasion (pendidikan sepanjang hayat). Pendidikan sebagai suatu sistem, terdiri atas berbagai komponen yang masing-masing saling berkaitan dan berhubungan, untuk mencapai keberhasilan pendidikan, sesuai dengan yang telah diprogramkan.Dengan demikian setiap komponen memiliki sifat saling tergantung sesamanya. Keselarasan antar komponen ini akan menompang keberhasilan pencapaiaan tujuan pendidikan. Salah satu diantara komponen tersebut adalah alat pendidikan. Zuhairini menyebut, alat pendidikan sebagai segala sesuatu yang bisa menunjukan kelancaran, pendidikan (Zuhairini :181). Alat pendidikan dapat berbentuk tindakan, perbuatan, situasi atau benda, yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan.Bahkan menurut Crow and crowyang termasuk alat pendidikan diantaranya, rencana pelajaran, tempatduduk, ruangan kelas, dsb (Jalaluddin dan Aliahmat Zen, 1996:18. Untuk mencapai tujuan pendidikan, tentunya dari sekian banyak alat pendidikan itu dapat dipilih secara selektif.Mana diantaranya paling serasi dan efektif untuk digunakan dalam mendidik anak.Untuk menenanamkan agar pesertas didik terbiasa hidup bersi, mungkin teladan dan bimbingan merupakan alat pendidikan yang efektif.Kemudian untuk mengacuh prestasi atau morifasi belajar, maka alat pendidikan dinilai efektif adalah ganjaran.Nilai rapot atau nilai ujian merupakan salah satu bentuk ganjaran yang dikenal dikalangan luas dalam dunia pendidikan. Raaport akan berpengaruh dalam meningkatkan motifasi. Pendidikan dapat dilihat sebagai proses bimbingan, yang mempunyai dasar dan tujuan yang terencana dengan jelas. Keterkaitan antara dasar sebagai landasan, dan tuuan sebagai target yang akan dicapai, menjadiakan proses bimbingan tersebut terangkum sebagai rangkaian aktifitas berbentuk dalam suatu sistem. Hal ini mengisaratkan bahwa pendidikan sebagai sistem terangkai oleh berbagai komponen pendukung yang antara satu sama lain saling tergantung, saling berhubungan dan saling menentukan. Secara garis besarnya, komponen-komponen yang termuat dalam sistem pendidikan mencakup dasar, metode, bahan, alat, pendidkan, peserta didik, efaluasi serta tujuan pendidikan. Sebuah sistem pendidikan akan dapat terselenggara dengan baik apabila didukung oleh komponen-komponen dimaksud. Pertama, dasar pendidikan yang berorientasi pada pemikiran filosofis tentang pendidian.Untuk mengantar kepada pencapaiaan tujuan pendidikan yang dicita-citakan, diperlukan pula bahan pendidikan yang terangkum dalam kurikulum. Pendikasi bahwa seseorang bisa disebut guru (pendidik) yang hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya. (Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. Guru yang bagus adalah yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.)~ A lice Wellington Rollins (1910-1997) ~ Disampaikan itu juga perlu adanya tenaga pendidikan yang memiliki kriteriatertentu hingga mampu mencapaikan bahan dengan menggunakan metote yang efektif kepada peserta didik. Kemudian keberhasilan dari proses pendidikan itu sendiri hanya mungkin diketahui dari kegiatan tahap akhir, yaitu berdasarkan evaluasi. Evaluasi merupakan rangkain kegiatan untuk mengetahui hasil akhir yang dicapai. Nama dan Tujuan 1. Kegiatan ini bernama KEMAH PENDIDIKAN KARAKTER; 2. KPK ini merupakan interaksi untuk merumuskan nilai dan ikut berpikir memecahkan masalah pendidikan yang bertujuan untuk memberi arahan kebijakanpemerintah; 3. Kemah pendidikan karaktermenjadi ruang untukmengevaluasi dan mengoreksi sehingga pada akhirnya mereformasi sistem pendidikan dalam rangka memperbaiki kualitas sumber daya masyarakat sipil; 4. Memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah, sekolah, pendidik dan orang tua mengenai penyelenggaraan kembali makna pendidikan nasional dan dampak dari korupsi; Tema Kegiatan Tema: “MENUMBUHKAN KARAKTER MELALUI KEMAH!” Peserta Siswa siswi SMA/MA Sederajat se-kabupaten Luwu Timur Format Kegiatan Dalam kegiatan ini diadakan forum dialog, nonton bareng, pameran, bazaar buku, games dandiskusi Interaktif. Beberapa sesion dan manual acara terlampir. Waktu dan Tempat Waktu : Jum’at – minggu, 28- 30 Maret 2014 Tempat : Bumi Perkemahan, SOROAKO Luwu Timur Penyelenggara Acara ini diselenggarakan oleh LPM LUTIM kerja sama dengan LP3A LUTIM Penyelenggara dan penanggung jawab kemah pendidikan adalahLPM LUTIM; Kepanitiaan kemah pendidikan diselenggarakan oleh pemuda (i) rekrutan LPM, LP3A dengan susunan panitia sebagaimana terlampir. Agenda Acara Agenda acara, sebagaimana terlampir. Kepanitiaan Susunan kepanitiaan, sebagaimana terlampir. Etimasi Anggaran Kegiatan ini diestimasikan menggunakan anggaran sebagaimana terlampir.Sumber-sumber pembiayaan berasal dari swadaya pesertakemah pendidikan karakter, pengurus LPM Lutim, dermawan (donator), instansi daerah dan sponsorship (sepanjang tidak melanggar ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku), sebagaimana terlampir. Penutup Demikian term of reference disusun guna menjadi acuan pada forumKemah Pendidikan Karakter. Semoga apa yang kita lakukan diberi kemudahan oleh Allah SWT dan mampu menghasilkan solusi–solusi dalam menjawab tantangan dunia pendidikan, serta dinilai sebagai ibadah oleh Allah SWT. Amin.
Malili, 02 Februari 2014 M
Panitia Pelaksana,
MUH. YAN IRFANDI MUSAKKIR LAIMING
KETUA KOOR. PELAKSANA
Mengetahui, LEMBAGA PENDIDIKAN MASYARAKAT LUWU TIMUR
MUH. ANJAR PABLO
KETUA UMUM
Lampiran-1
STRUKTUR KEPANITIAAN
Penanggung Jawab Umum : Dinas Pendidkan Luwu Timur
Penanggung Jawab Umum II : Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) LUTIM LP3A Luwu Timur Penanggung Jawab khusus : Ketua Umum LPM LUTIM
D.1. Devisi Acara D.4. Devisi Konsumsi dan Logsitik
Koordinator : Shartini Arsyad Koordinator : Reni Kasim Anggota : Devi wulandari Anggota : Nur maya Selvi Welda aodal Nurlika Chareunnisa Fifi yuspika Novi D.2. Devisi Pendanaan Koordinator : Muh. Rijal Musatmain Anggota : Fifin Ilham A. Media Imas Raya Muh. Said Hasan Hafsari Tawil Ananda Riyanti Ayu Anggraeni
D.3. Devisi Publikasi, Dekorasi & Dokumentasi
Koordinator : Resky Andriansyah Jais Anggota : Elwan Suryadi Ashadi Ade Sri Namruh Devi wulandari Kiki Amalia Dilla Kayana
Lampiran-2
Lampiran 1
MANUAL KEGIATAN KEMAH PENDIDIKAN KARAKTER
Lembaga Pendidikan Masyakat ( LPM) Luwu Timur
Jum’at, 28 Maret 2014
WAKTU AGENDA PETUGAS 14.00 - 16.00 Registrasi dan Sholat OC Acara Pembukaan: 1. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an 2. Menyanyikan Indonesia Raya 3. Laporan Ketua Panitia 4. Sambutan-sambutan 16.00 - 18.00 a) Ketua Lembaga Pendidikan Masyarakat ( LPM) Luwu OC Timur b) Bapak Bupati Luwu Timur sekaligus membuka acara 5. Deklarasi LPM LUTIM dan LP3A 6. Doa 7. Istrahat 18.00 – 20.00 Istirahat. Sholat dan Makan OC Pemutaran FILM dan Dialog Kelompok: 20.00 – selesai SC “Alangkah Lucunya Negeri Ini”
Sabtu, 29 Maret 2014
04.00 – 07.30 Sholat, Olahraga, Mandi dan Sarapan 07.30 – 08.00 Registrasi Peserta DialogPendidikan Tema: “Jangan Biarkan KORUPSI, menggangu PENDIDIKAN-ku” Pembicara: c. Amir Faqihuddin, S.Ag,. M.Pd (Dosen STAIN Palopo) Materi: Education Yes Koruptor No 08.00 – 12.00 d. Mulyanah Mulkin,. S. Sos,. M.Pd (Peneliti Pendidikan) Materi: Pemerintah, Buta Dan Tuli ! e. Drs. Ismail, M.Ed ( Kepala Dinas Pendidikan Kab. Luwu Timur ) Materi: Problema Pendidikan Karakter, Guru vs Sistem Pendidkan! 12.00 – 13.00 Istirahat, Sholat dan Makan 13.00 – 15.00 PEMERAN POSTER DAN BASAR BUKU 15.00 – 16.00 Istirahat dan Sholat 16.00 – 18.00 Games Peserta 18.00 – 20.00 Istirahat, Sholat, Mandi dan Makan Lomba Puisi 20.00 – selesai tema: “Pendidikan, Korupsi dan Kekerasan Anak”
Minggu, 30 Maret 2014
04.00 – 07.30 Sholat, Olahraga, Mandi dan Sarapan 07.30 – 08.00 Kajian Ilmiah 08.00 – 10.00 LOMBA TENDA BERSIH 10.00 – 12.00 Pengumuman hasil Lomba dan Penyerhan Hadiah 12.00 – 13.00 Isitrahat, Sholat dan Makan 13.00 – 14.00 Penutupan Kemah Pendidikan Karakter OC 1. Pembacaan ayat sui Al-Qur’an 2. Laporan Ketua Panitia 3. Doa 4. Istrahat 14.00 – selesai Registrasi dan Back to Home
SKB 4 Menteri Tentang Pedoman Penyelenggaran Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 20202021 Dan Tahun Akademik 20202021 Di Masa Pendemi Corona Virus Disease 2019 Covid 19