Anda di halaman 1dari 8

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. DATA UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. A
Umur : 60 Tahun
Pekerjaan : Petani
Pendidikan :SD
Agama : Islam
Pendapatan : Rp 500 / bulan
Suku/Bangsa : jawa/ indonesia
Alamat dan Telepon : Ds. Sukadana RT 05 RW II Kendal
2. Komposisi Anggota Keluarga
Immunisasi
Umur Hub. Pendidik- Pekerj Agam Ca
No Nama L/P BC DP Pol
(thn) Dgn KK an a-an a m- Hep.B
G T io
pak
1 Tn. A 60 Thn L KK SD Petani islam
2 Ny. E 5O Thn p Istri SD IRT Islam

3. Genogram :
4.
5. Tipe keluarga : Nuklear Family (Keluarga inti)
6. Suku Bangsa :
Semua anggota keluarga berasal dari suku Jawa,dengan kultur budaya Jawa.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa “ngoko halus”. Tidak ada
pantangan dalam makanan atau hal-hal yang lain asalkan tidak bertentangan dengan
budaya dan agama. Hanya saja terkadang apabila Ny. N sakit sering pergi ke orang
pintar (dukun).
7. Status sosial ekonomi keluarga :
Keluarga Tn.A termasuk keluarga dengan ekonomi menengah ke atas.Hasil
keuntungan toko 500ribu perbulan. Hasil pertanian jika panen bisa mencapai 10juta
terutama apabila musim tembakau. Biaya makan tiap hari 30ribu, listrik 80ribu.
Dengan perabot rumah yaitu TV 24 inci, kulkas 2 pintu, sofa, dispenser, kompor gas,
radio, sepeda dll. Selain itu menyewakan barang-barang untuk hajatan.
8. Aktifitas rekreasi keluarga :
Kelurga Tn A beraktivitas rekreasi dengan menonton Tv dan mendengarkan radio.
Sambil bercengkrama. Dan tidak pernah pergi ke tempat rekrasi atau jalan-jalan ke
Mall.
B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan Tn. A untuk saat ini berada pada tahap perkembangan
keluarga usia pertengahan
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tugas perkembangan keluarga pada usia pertengahan yang belum terpenuhi
adalah belum dapat memodifikasi lingkungan kesehatan.ini dapat diketahui dari
pernyataan Tn. A bahwa Tn.A suka makan asin dan berlemak
3. Riwayat kesehatan keluarga inti :
Dalam keluarga Tn. A, Tn. A menderita hipertensi 190/100 mmHg tapi tidak
merasakan pusing ataupun keluhan lainnya. Tn. A jarang melakukan kontrol ke
pelayanan kesehatan dan belum pernah opname di Rumah Sakit. Ny. N tidak
mempunyai riwayat kesehatan yang bermasalah.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Ayah dari Tn. A menderita penyakit hipertensi dan adik dari Tn . A yang
berumur 55 th menderita stroke. Dalam keluarga Tn. A tidak ada yang mempunyai
penyakit menular.
C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah :
Jenis bangunan rumah Tn. A bersifat permanent dengan ukuran 11x5 m2, dengan
lantai keramik yang terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 tempat
sholat dan ruang makan serta 1 ruang keluarga. Dan mempunyai toko yang terletak di
samping rumah dengan ukuran 3x5 m2. Ventilasi rumah baik dengan 1 jendela tiap
ruangan, kecuali ruang tamu mempunyai 2 jendela, kondisi rumah bersih dan tertata
rapi. Pembuangan sampah ada di belakang rumah, kondisi air bening tidak berbau.
Setiap hari lantai disapu, kadang-kadang dipel.
2. Denah rumah :

3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :


Lingkungan rumah Tn. A mayoritas sebagai petani tiap pagi berangkat ke sawah
dengan naik sepeda. Sedangkan transportasi yang berada di desa Tn. A adalah angutan
pedesaan.
4. Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga Tn. A belum pernah berpindah tempat, apabila ada anggota keluarga
yang sakit menggunakan transportasi sepeda motor atau angkutan untuk mencapai
tempat pelayanan kesehatan.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Dalam keluarga Tn A sering dikunjungi oleh anaknya. Dan kesempatan ini
digunakan oleh keluarga untuk saking bercerita dan bersenda gurau. . Hubungan
keluarga Tn. A dengan tetangga tampak baik dan harmonis. Ny. N ikut dalam
perkumpulan PKK RT setiap bulan sekali dan pengajian seminggu sekali setiap hari
kamis. Tn. A juga ikut perkumpulan RT setiap bulan sekali serta aktif mengikuti
Yasinan setiap malam Jum’at.
6. Sistem pendukung keluarga :
Anggota keluarga Tn. A yang sehat adalah Ny. N, apabila ada keluarga Tn. A
akan berobat dengan menggunakan sepeda motor, apabila ada salah satu anggota
keluarga yang sakit maka anggota yang lain memberikan dorongan atau mengingatkan
serta mengantar untuk berobat ke pelayanan kesehatan. Sedangkan masyarakat
menjenguk apabila ada anggota keluarga Tn. A yang sakit.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga :
Dalam berkomunikasi sehari-hari Tn. A dan anggota keluarga menggunakan
bahasa Jawa dengan komunikasi secara verbal. Dan kalau ada masalah
dimusyawarahkan. Setiap anggota keluarga menerima dan menghargai hasil keputusan
terakhir. Akan tetapi pengambil keputusan adalah Tn. A selaku kepala rumah tangga
2. Struktur kekuatan keluarga :

3. Struktur peran (formal dan informal) :


Tn. A mampu menjalankan perannya sebagai kepala keluarga, Ny. N juga
mampu menjalankan perannya sebagai Ibu rumah tangga seperti memasak,
membersihkan rumah, manager keuangan.dan membantu mencari tambahan nafkah
dengan menjaga toko.
setiap anggota keluarga berperan sebagai pendorong jika ada salah satu anggota
keluarga yang bermasalah, sebagai sahabat bagi semua anggota keluarga dan sebagai
penghibur apabila ada anggota keluarga yang sedang bersedih.
4. Nilai dan norma keluarga :
Nilai yang dianut keluarga adalah saling menghormati antar anggota keluarga
yang satu dengan yang lain, mengormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih
muda. Menurut Ny, M semau anggota keluarga berusaha menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar, nilai yang ada dikeluarga merupakan gambaran diri dari agama
yang dianut, tidak terlihat adanya konflik dalam nilai.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi ekonomi :
Dalam memenuhi kebutuhan makan, keluarga Tn. A sering makan makaan yang
berlemak, walaupun diselingi denganmakanan yang lain. Pakaian yang penting bersih,
beli baju setahun sekali kalau mau lebaran. Keluarga Tn. A mempunyai rumah
sendiri.Apabila sakit Tn. A jarang kontrol ke RS karena merasa bahwa penyakitnya
merupakan hal yang biasa.Sedangkan Ny.M apabila sakit pergi ke RS, tetapi lebih
sering pergi ke orang pintar ( dukun ) apabial telah berobat tidak sembuh.
2. Fungsi mendapatkan status sosial :

3. Fungsi pendidikan :
Keluarga Tn. A kurang mengenal masalah karena Tn. A sering makan yang asin
dan berlemak serta jarang control ke pelayanan kesehatan. Keluarga Tn. A belum
dapat mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, hal ini bisa dilihat
Tn. A jarang Kontrol. Apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke
pelayanan kesehatan.
2. Keluarga Tn. A kurang tahu bagaimana memodifikasi lingkungan kaitannya dengan pola
makan dalam keluarga tersebut.
1. Fungsi sosialisasi :
Hubungan antara anggota keluarga tampak baik dimana anak dan menantu
beserta cucu-cucunya menjenguk Tn. A sekeluarga. Tn. A menerapkan disiplin yang
tinggi pada anaknya baik disipil waktu maupun disiplin dalam janji. Kluarga tn.A
mengikuti adapt dan norma yang ada di masyarakat.

2. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan :


Makan sehari 3 kali berupa nasi, lauk pauk, sayuran, buah dan susu (4 sehat lima
sempurna). Sedang pola istirahat pada keluarga Tn. A : Tn. A tidur jam 23.00 dan
bangun jam 04.00 serta tidak pernah tidur siang. Ny. N tidur jam 23.00 bangun jam
04.30 dan tidak pernah tidur siang karena harus menjaga toko.
a. Mengenal masalah kesehatan :
Keluarga Tn. A kurang mengenal masalah karena Tn. A sering makan yang
asin dan berlemak serta jarang control ke pelayanan kesehatan. Keluarga Tn. A
belum dapat mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, hal ini
bisa dilihat Tn. A jarang Kontrol. Apabila ada anggota keluarga yang sakit
langsung dibawa ke pelayanan kesehatan.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

c. Kemampuan merawat anggota keluarga :


d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat :
Keluarga Tn. A kurang tahu bagaimana memodifikasi lingkungan kaitannya
dengan pola makan dalam keluarga tersebut.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan :
Keluarga Tn. A jarang menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
yaitu Puskesmas, dokter swasta ataupun bidan untuk mengatasi masalah kesehatan
yang ada pada keluarga.
3. Fungsi religius :
Semua anggota keluarga beragama Islam, taat menjalankan sholat. Sholat
dilakukan dengan berjamaah dan selalu membaca Al Qur’an setelah sholat. Tiap
malam selalu sholat tahajud. Tahun ini rencana mau naik Haji. Menurut keluarga
Tn.A, Daging babi tidak boleh dimakan.
4. Fungsi rekreasi :
Kelurga Tn A beraktivitas rekreasi dengan menonton Tv dan mendengarkan
radio. Sambil bercengkrama. Dan tidak pernah pergi ke tempat rekrasi atau jalan-jalan
ke Mall.
5. Fungsi reproduksi :
Jumlah anak keluarga Tn. A satu, saat ini sudah berkeluarga dan tinggal bersama
istrinya. Dulu pada saat masa muda, setelah melahirkan anak pertamanya Ny. N
menggunakan KB suntik. Setelah 5 tahun brhenti menggunakan KB.
6. Fungsi afektif :
Keluarga Tn. A tampak sangat harmonis, antar anggota keluarga saling
menghargai dan menghormati. Tn. A menerapkan disiplin yang tinggi terhadap
anaknya yang sudah menikah.Sehingga menjadikan anaknya brhasil dalam
pendidikannya dan bahagia dalam rumah tangganya bersama istri dan anaknya.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang :
Yang menjadi pemikiran keluarga saat ini adalah merasa ditinggal oleh anak satu-
satunya. Kadang merasa sepi dan sendiri apabila anak dan cucunya tidak datang
menjenguknya.
Bagaimana jika tiba-tiba meninggal tetapi tidak ada anak disampingnya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor :
Keluarga tidak bisa apa-apa, hanya bisa menuggu anak dan cucunya datang. Dan
mengusir kesepiannya dengan berjualan di toko untuk mengisi kesibukannya.
3. Strategi koping yang digunakan :
Apabila ada masalah di selesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat. Dan
dicari jalan yang terbaik serta tidak lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
4. Strategi adaptasi fungsional :
Tn.A dapat menjalani kehidupan seperti biasanya
5. Harapan keluarga :
Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar selalu meningkatkan mutu
pelayanan,memberikan informasi tentang penyakit yang di alaminya dan membantu
masalah TN.A

6. Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan fisik Tn A Ny. N
TD 190/100mmHg 120/80 mmHg
N 96x/mt 92x/mt
RR 20x/mt 24x/mt
BB/TB 60 kg/160 cm 55 kg/ 155cm
Rambut Beruban, tidak ada ketombe Beruban, tidak ada ketombe
Konjungtiva Tidak anemi Tidak anemi
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik
Hidung Tidak ada secret, simetris Tidak ada secret, simetris
Telinga Tidak keluar seruman Tidak kelaur serumen
Mulut Mukosa bibir lembab, tidak Mukosa bibir lembab, tidak
sariawan sariawan
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan limfe tiroid dan limfe
Dada: Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Paru Tidak ada bunyi nafas yang Tidak ada bunyi nafas paru
abnormal yang abnormal
Jantung Irama jantung teratur dan Irama jantung teratur
tampak jelas
Abdomen Datar, ada bising usus20x/mt, Datar, ada bising usus 25x/mt,
tidak nyeri tekan tidak nyeri tekan
Ekstremitas Tidak edema, apabila berjalan Tidak edema, berjalan agak
tampak tertatih dan lambat trtatih dan lambat
Kulit Bersih, sawo matang, tampak Bersih, sawo matang, tampak
keriput dan kering keriput dan kering
Turgor kulit Cukup baik Cukup Baik
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

Anda mungkin juga menyukai