Anda di halaman 1dari 3

-Klien tidak menunjukkan penurunan nafsu makan

Intervensi
1.
Berikan informasi tertulis atau verbal yang tepat tentang diet pranatal dan suplemen vitaminatau
zat besi setiap hari.R: Materi referensi yang dapat dipelajari dirumah kemudian meningkatkankemungkinan klien
memilih diet seimbang.
2.
Evaluasi motivasi atau sikap dengan mendengar keterangan klien dan meminta umpan
balik tentang informasi yang telah diberikan.R: Bila klien telah termotivasi untuk memperbaiki diet, evaluasi
lebihlanjut atau intervensi lain mungkin dapat diindikasikan.3.Tanyakan keyakinan berkenaan
dengan diet sesuai budaya dan hal-hal yang tabu selamakehamilan.R: Dapat menunjukkan
motivasi untuk mengikuti anjuran pemberi layanankesehatan. Sebagai contoh beberapa budaya menolak zat besi,
meyakinibahwa ini mengeraskan tulang ibu dan membuat sulit melahirkan.
4.
Perhatikan adanya pika atau ngidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat motivasiuntuk
memakannya.R: Memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin didasarkanpada kebutuhan
psikologis,fenomena budaya, respon terhadap lapar,dan/atau respon tubuh terhadap kebutuhan
nutrisi.5.Timbang berat badan klienR: Ketidakadekuatan penambahan berat badan pranatal dan/atau di
bawahberat badan normal masa kehamilan, meningkatkan risiko reetardasipertumbuhan intrauterin (IUGR) pada
janin dengan berat badan lahir rendah.
6.
Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual muntah.R: Mual muntah trimester pertama dapat berdampak negatif
pada statusnutrisi pranatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.7.Pantau kadar hemoglobin
(Hb)/hematokrit (Ht).R: Mengidentifikasi adanya anemia dan potensial penurunan kapasitaspembawa oksigen
ibu. Klien dengan kadar Hb kurang dari 12 g/dL ataukadar Ht kurang atau sama dengan 37 % dipertimbangkan
anemia padatrimester pertama.
8.
Kolaborasi sesuai indikasi (misalnya, pada ahli gizi)R: Mungkin diperlukan bantuan tambahan terhadap pilihan
nutrisi.

Dx 3 : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplaioksigen.



Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pasien
dapat beraktivitas dengan baik.

Kriteria hasil :
-
Nadi dan tekanan darah dalam batas normal (nadi 60-100x/menit, TD 90/60-140/90mmHg)
-
Pasien tidak mengeluh lemah dan lelah
Intervensi :
1.Jelaskan alasan perlunya tirah baring,
penggunaan posisi rekumben lateral kiri/miring, dan penurunan aktivitas.R : Tindakan ini
ditujukan untuk mempertahankan janin jauh dari serviksdan meningkatkan perfusi uterus. Tirah baring dapat
menurunkan pekarangsang uterus.2.Berikan tindakan kenyamanan seperti gosokan punggung,
perubahan posisi, atau penurunanstimulus dalam ruangan (mis. Lampu redup)R : Menurunkan tegangan
otot dan kelelahan serta meningkatkan rasanyaman.3.Berikan latihan gerak pada pasien secara bertahap
(aktif dan pasif).R : Aktivitas dan latihan sangat penting bagi pasien yang mengalamiintoleransi aktivitas karena
kurang latihan akan menyebabkan ototmenjadi atrofi.
4.
Berikan periode untuk istirahat atau tidur.R : Meningkatkan istirahat, mencegah kelelahan, dan dapat
meningkatkanrelaksasi.5.Berikan aktivitas pengalihan, seperti membaca, mendengarkan radio, dan
menonton televisi,atau kunjungan dengan teman yang dipilih atau keluarga.R : Membantu klien dalam koping
dengan penurunan aktivitas.Dx 4 : Risiko cedera terhadap janin b/d penurunan kadar Hb pada ibu

Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan risiko cedera pada janin
dapattertanggulangi

Kriteria hasil :-Denyut jantung bayi dalam batas normal ( 120-160 x/menit)-Hasil USG
tidak menunjukan tanda – tanda abnormalitas.

-Tinggi fundus arteri sesuai umur kehamilan


Intervensi
1.Perhatikan kondisi ibu yang berdampak pada sirkulasi janin.R: Faktor yang mempengaruhi atau
menurunkan sirkulasi atau oksigenasiibu mempunyai dampak yang sama pada kadar oksigen
janin atau plasenta.
Janin yangt i d a k m e n d a p a t k a n c u k u p o k s i g e n u n t u k k e b u t u h a n m e t a b o l
i s m e a n a e r o b y a n g menghasilkan asam laktat yang menimbulkan kondisi asidosis.2.Ajari ibu untuk
mengobservasi gerakan janinR: Secara normalnya dalam kandungan janin bergerak dan merupakantanda
yang sehat pada janin. Jika janin tidak bergerak perlu diwaspai terjadi cedera pada janin akibat
kekurangan nutrisi.3.Bantu dalam screening dan kelainan genetik.R: Kelainan seperti anemia sel sabit
mengharuskan tindakan yang khususuntuk mencegah efek negatif dalam pertumbuhan janin.4.Diskusikan efek
negatif yang potensial terjadi akibat kelainan genetik R: Retardasi pertunbuhan intrauterus/pascanatal,
malformasi dan retardasimental dapat terjadi.
5.
Lakukan pemeriksaan leopod untuk mengetahui keadaan janin terutama mengukur tinggifundus.R:
Tinggi fundus sesuai usia kehamilan merupakan satu tanda bahwa pertumbuhan janin dalam kandungan
ibu tidak mengalami gangguan.
6.
Kolaborasi dalam pemeriksaan USGR: Penyakit anemia dapat mengakibatkan IUGR.Dx 5 Kurang pengetahuan
berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan mengenai anemia

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pengetahuan pasien
mengenai anemia menjadi adekuat.

Kriteria hasil :-Dapat menjelaskan kembali mengenai pengertian anemia -Dapat
mengikuti instruksi dan prosedur perawatan-Dapat menunjukkan prilaku kesehatan
yang positif untuk menanggulangi anemia
Intervensi :
1.Kaji kesiapan klien untuk belajar.R : Faktor-faktor seperti ansietas atau kurang kesadaran tentang
kebutuhanterhadap informasi dapat mempengaruhi kesiapan untuk belajar.
Penyerapan informasi ditingkatkan bila klien termotivasi dan siapuntuk belajar.2.Libatkan orang terdekat
dalam proses belajar-mengajar.R : Dukungan dari orang terdekat dapat membantu menghilangkanansietas
yang nantinya menguatkan prinsip-prinsip belajar danmengajar.3.Berikan informasi tentang perawatan
tindak lanjut bila klien pulang.R : Klien mungkin perlu kembali untuk keteraturan pemantauan
dan/atautindakan.4.Anjurkan pemberian intake yang adekuat, banyak nutrisi untuk kebutuhan ibu
dan janin.R : Intake nutrisi yang adekuat dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu
dan janin terutama zat besi, asam folat, vit. B 12, dll. Dan berikan informasi kepada pasiententan
g dampak obat-obatan terutama yang dapat menyebabkan mual dan muntah olehkarena itu ajarkan
cara memakan obat dengan benar misalnya mengkonsumsi buah-
buahanya n g m e n g a n d u n g v i t a m i n C u n t u k m e m b a n t u m e m p e r c e p a t r e a b s o r p s i
o b a t d a n menganjurkan pasien untuk tidak meminum kopi atau teh selama meminum obat
karenaakan memperlambat reabsorpsi obat.
D.EVALUASI
1.Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi dengan tidak adanya mual muntah2.Tidak terdapat
perubahan karakteristik pada kulit(rambut, kuku,dan kelembapan)3.Pasien dapat beraktivitas
dengan baik dengan tidak mengeluh lemah dan lelah4.Tidak adanya risiko cedera pada janin
dengan tinggi fundus sesuai
kehamilan5 . P e n g e t a h u a n p a s i e n m e n g e n a i a n e m i a m e n j a d i a d e k u a t d e n g a n m
e n g i k u t i t i n d a k a n d a n prosedur perawatan.

DAFTARPUSTAKA
1.
Doenges, M.E ( 2001).
Rencana Perawatan Maternal/ Bayi Pedoman Untuk Perencanaan & Dokumentasi Perawatan
Klien
. Edisi 2. Jakarta : EGC
2.
Bobak dkk. 2005.
Buku Ajar Keperawtan Maternitas Edisi 4.
Jakarta : EGC
3.
Prawirahardjo,Sarwono. 2008.
Ilmu Kebidanan
.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai