1 Pengkajian
Scrotalis Post Operasi Herniotomy Hari ke II di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit
Umum Daerah Mayjen H.A Thalib Sungai Penuh, dilakukan pada tanggal 11 Juni 2011 jam
12.00 WIB di ruang Bedah RSUD Mayjen H. A Thalib Sungai Penuh dan data yang
didapatkan adalah:
3.1.1 Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : An. A
Umur : 7 Tahun.
Pendidikan : SD.
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. H.
Pekerjaan : Swasta.
juga keluarga klien mengatakan klien mengeluhkan mual tapi tidak muntah dan tidak ada
nafsu makan dan nyeri diseluruh bagian perut dan sudah 6 hari klien mngeluhkan belum
BAB.
Keluarga klien mengatakan sejak 1 bulan yang lalu klien sering mengeluhkan nyeri
pada bagian perut dan sering mual muntah selain itu sering diare atau BAB mencret, dan
beberapa hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluhkan nyeri pada perut bagian bawah
kanan dan bagian kemaluan/scrotum klien membengkak dan terdapat tonjolan. Kemudian
oleh keluarga diperiksakan ke dokter dan oleh dokter dianjurkan untuk operasi, kemudian
oleh keluarga dibawa kerumah sakit Mayjen H.A. Thalib Kerinci pada tanggal 11 Juni 2011,
kemudian klien menjalani operasi pada tanggal 12 Juni 2011. Dan pada saat melakukan
pengkajian pada klien post operasi pada hari ke 2 yaitu pada tanggal 14 Juni 2011, didapatkan
keluhan/data.
Paliatif : Keluarga klien mengatakan, klien mengeluhkan nyeri pada luka operasi yaitu pada perut bagian
bawah dibawah pusat (umbilicus), nyeri terasa menusuk, pedih dan panas luka terasa kaku
dan sakit bertambah saat bergerak, selain itu juga klien mengatakan mual tapi tidak muntah.
Quality : Klien mengatakan nyeri terasa menusuk, pedih dan panas, nyeri terasa semakin sakit saat klien
bergerak dan batuk terutama saat klien duduk selain itu klien mengatakan perut terasa penuh
Region : Klien mnegeluhkan nyeri terasa di luka operasi yaitu di perut bagian bawah, dibawah pusat
dan nyeri menyebar keseluruh bagian perut hingga area kemaluan klien.
Severity : Kelurga klien mengatakan saat ini tidak dapat beraktivitas karena nyeri terutama saat nyeri
kambuh klien tidak mampu untuk bergerak dan hanya menangis dan untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas sehari-hari seperti makan, membersihkan diri klien dibantu oleh orang
tuanya.
Time : Klien mengatakan nyeri muncul setiap saat terutama saat klien bergerak dan batuk dan
Keluarga klien mengatakan klien sudah pernah dirawat di rumah sakit yang sama
dengan penyakit diare/mencret sekitar 1 tahun yang lalu dan sebelumnya klien sering
mengalami penyakit diare (Gastroenteritis) karena pola makan klien yang sering tidak teratur.
Dan menurut keluarga klien tidak ada anggota keluarga yang lain yang menderita penyakit
yang sama dengan yang diderita klien yaitu Hernia. Keluarga klien mengatakan, sebelumnya
klien belum pernah dioperasi dan menderita penyakit yang memerlukan proses operasi dan
klien tidak memiliki riwayat alergi baik terhadap obat maupun makanan apapun.
a. Orang tua
Keluarga klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami riwayat penyakit
yang diderita klien saat ini yaitu Hernia dan keluarga klien juga tidak ada yang mengalami
penyakit menular seperti hepatitis dan alergi terhadap makanan apapun. Dan tidak ada juga
yang mempunyai penyakit keturunan seperti diabetes mellitus, stroke dan hipertensi.
b. Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Anak Kandung
: Perempuan : Klien
: Meninggal : Cerai
ng Digunakan
Dalam kehidupan sehari-hari klien dan keluarga dalam berkomunikasi dan bergaul terbiasa
Klien dan keluarga menganggap bahwa sakit yang diderita klien adalah cobaan dari Tuhan
dan berharap cepat sembuh. Keluarga klien mengatakan bahwa dilingkungan keluarga selalu
menjaga kesehatan anggota keluarga dengan baik dan bila ada anggota keluarga yang sakit
ri
Pada konsep diri yang meliputi: body image atau gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran
diri dan identitas diri tidak dikaji karena klien anak berusia 7 tahun dan tidak memungkinkan
4. Keadaan Emosi
Status emosi klien kadang labil hal ini karena usia klien yang masih anak usia 7 tahun
sehingga klien sering merasa takut saat di ajak komunikasi oleh perawat, dan pada saat
dilakukan pengkajian yang lebih berperan dalam menjawab pertanyaan penulis adalah orang
Klien terkadang hanya pasif saja ketika diajak komunikasi oleh perawat dan penulis dan klien
sering merasa gelisah dan takut ketika ditanyakan keluhannya dan ketika perawat akan
melakukan tindakan keperawatan pada klien, namun keluarga klien sangat kooperatif saat
dilakukan pengkajian.
Dengan Keluarga
Keluarga klien mengatakan dalam keluarganya hubungan keluarga terjalin baik dan saling
memperhatikan satu sama lainnya termasuk apabila ada anggota keluarga yang sakit keluarga
1. Keadaan Umum
Keadaan umum klien lemah, tampak seperti menahan sakit pada luka operasi dan terkadang
klien menangis karena nyeri pada luka operasi, klien bedrest total.
2. Kesadaran
GCS 15 (Respon buka mata 4, Respon motorik 5 dan Respon verbal 6), Tingkat kesadaran
Compos mentis.
3. Tanda-tanda Vital:
TD : 100/70 mmHg S : 373 o C
N : 92 x / menit RR : 24 x/menit
Kepala bersih, rambut klien pendek, warna hitam, pertumbuhan merata, dikulit kepala tidak
5. Mata
Mata simetris kanan dan kiri, pupil isokor, konjungtiva ananemis dan sclera anikhterik fungsi
penglihatan baik dan tanpa menggunakan alat bantu penglihatan (kaca mata)
6. Telinga
Letak simetris, tidak ada serumen, dapat berfungsi dengan baik dan tidak menggunakan alat
bantu pendengaran.
7. Hidung
Simetris, tidak ada polip hidung, fungsi pernafasan baik, tidak terjadi sesak nafas, tidak
tampak tumpukan sekret dan tidak terdapat masalah dalam pola nafas, frekuensi pernafasan
24x/menit
8. Mulut
Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis. Jumlah gigi lengkap 32 buah, warna agak kuning,
9. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada peningkatan Jugularis Vena Perifer dan
10. Thorax
Bentuk simetris pergerakan dada kanan dan kiri simetris, tidak lesi pada kulit dan tidak ada
pembengkakan dada.
a) Paru-Paru/Pulmo
Pada inspeksi didapat kan hasil permukaan dada simetris, permukaan dada kiri/sinistra sama
dengan permukaan dada kanan/dextra, Pernafasan normal frekuensi 24x/menit. Pada palpasi
didapatkan hasil fokal fremitus kiri/sinistra sama dengan kanan/dextra, fokal resonan
kiri/sinistra sama dengan kanan/dextra. Sedangkan pada perkusi suara paru sonor dan
auskultasi yaitu bunyi nafas vesikuler dan tidak terdengar suara nafas tambahan seperti
wheezing (suara abnormalitas pada paru seperti adanya penumpukan udara), ronkhi (mengi),
b) Jantung/Cardio
Pada inspeksi dada terlihat ictus cordis berdenyut halus di intercosta 6, pada palpasi
didapatkan data teraba ictus cordis di intercosta ke 4-5-6 sebelah kiri sedangkan pada perkusi
jantung didapatkan batas jantung jelas, kesan tidak ada pembesaran jantung dan pada
auskultasi jantung terdengar bunyi jantung suara 1 (lub) tunggal dan bunyi jantung suara 2
(dub) tunggal dan tidak terdengan mur-mur pada semua lapang dada sebelah kiri.
11. Abdomen
Pada inspeksi didapatkan hasil permukaan abdomen simetris kanan dan kiri, tidak ada ascites
dan terdapat luka operasi pada kuadran abdomen bagian bawah tepatnya dibawah umbilicus
atas shimpisis pubis, panjang luka kurang lebih 7cm terdapat jahitan simpul sebanyak 10
simpul, keadaan luka bersih tidak terdapat pus dan tidak terdapat tanda-tanda infeksi dan luka
tertutup kassa steril. Pada auskultasi didapatkan bising usus kurang lebih 8x / menit
sedangkan pada perkusi keempat kuadran abdomen didapatkan suara tympani dan pada
palpasi terdapat nyeri tekan pada semua lapang abdomen terutama sekitar luka operasi yaitu
Terpasang Cateter, urine keluar dengan warna kuning pekat volume 450cc, tidak terdapat
endapan maupun darah, posisi kateter benar/tanpa hambatan, kateter terpasang hari ke dua
dan area scrotum sebelah kanan memerah dan ada nyeri tekan pada area genetalia klien.
13. Ekstremitas.
a) Ekstremitas atas
Fungsi ekstremitas atas normal dan dapat berfungsi dengan baik dan tidak menggunakan alat
bantu dan ekstremitas sebelah kanan terpasang Infus RL dengan infuset makro, 12 tetes/menit
keadaan infus baik tidak terdapat oedem pada area yang terpasang infus dan tidak ada nyeri
b) Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah tidak terdapat kelainan dan dapat berfungsi dengan baik hanya saja klien
tidak mau banyak bergerak karena terasa nyeri pada luka operasi semakin meningkat ketika
bergerak.
Atas
Kanan Kiri
555 555
555 555
Bawah
Keterangan: Skala kekuatan otot pada kedua kaki dan kedua tangan nilai 5 yaitu dapat
1 2 3 4
1 Pola Nutrisi Dan Klien mengatakan dirumah Kelurga klien mengatakan
Metabolik biasa makan 3x sehari porsi selama di rumah sakit pola
1 piring kadang lebih, makanya klien tidak bisa
dengan jenis menu nasi makan banyak, hanya dapat
putih, sayur-sayuran dan makan makanan lunak atau
laku. Klien mengatakan tidak bubur yang dianjurkan diet
ada makanan yang di rumah sakit dengan diet bubur
hindarinya/tidak di sukainya, tinggi kalori tinggi protein,
dan tidak ada riwayat alergi klien mengatakan tidak nafsu
terhadap makanan makan dan mual tapi tidak
muntah, makan siang ini klien
hanya menghabiskan
seperempat porsi diet dari
rumah sakit, Sehari klien
minum susu yang diberikan
setiap 3 jam sebanyak
setengah gelas kurang lebih
100cc.
2 Pola Eliminasi BAB Klien mengatakan dirumah Orang tua klien selama 5 hari
BAB 1x sehari. Kadang- ini klien belum BAB, klien
kadang 2x dalam sehari. belum BAB karena efek dari
Konsistensi lunak, warna herniasi usus dan karena efek
coklat, bau khas feaces dan operasi sehingga klien belum
tidak ada masalah dalam BAB,
BAB
3 Pola Eliminasi BAK Klien mengatakan sebelum Selama dirumah sakit klien
dirawat dirumah sakit dalam terpasang selang cateter,
sehari kencing 3 – 4 X, dengan volume urine pada
warna urin kuning jernih, urine bag cateter saat
bau khas urin dan tidak pengkajian volume 450cc,
masalah dalam kebiasaan warna kuning pekat, bau khas
eliminasi pasien urine tidak terdapat endapan
darah dan cateter pemasangan
hari ke 2.
4 Pola Istirahat dan Tidur Klien mengatakan dirumah Selama sakit klien
dalam sehari tidur + 10 jam mengatakan kurang bisa tidur,
siang + 2 jam dan tidur pada sering terbangun terutama
malam hari sebanyak 9 jam, pada malam hari karena nyeri
klien lebih banyak tidur pada sering terasa dan suasana
malam hari. Dan tidak ada yang sepi.
masalah dalam pola tidur
klien dirumah.
5 Pola Aktivitas Sehari- Sebelum sakit klien biasa Keluarga klien mengatakan
hari Mobilisasi beraktivitas seperti klien tidak bisa beraktivitas
kebanyakan anak-anak sendiri. Klien takut bergerak
seusianya, bersekolah dan dan melakukan aktivitas
bermain seperti biasanya dan karena nyeri dan
tidak terdapat masalah dalam cemas/ketakutan yang
pemenuhan kebutuhan berlebihan terhadap luka
activity daily living klien operasinya. Untuk pemenuhan
seperti makan, mandi dan Activity daily living seperti
yang lainnya makan, minum kebersihan
dan alih posisi klien dibantu
oleh keluarga dan perawat.
6 Kebersihan Diri Klien mengatakan dapat Untuk pemenuhan kebersihan
melakukan aktivitas dan diri klien dilakukan oleh
personal hygiene mandiri, orang tua klien dengan cara
mandi sehari 2X kadang- dilap dengan menggunakan
kadang lebih. washlap dan air hangat setiap
pagi dan sore.
berikut:
3 Hemetokrit 39% 37 – 43 %
7 Golongan darah AB
10 Eosinofil 1% 1 – 3%
11 Basofil 0% 0 – 3%
12 Batang 1% 2 - 6%
15 Monosit 5% 2 - 8%
Pada tanggal pengkajian tanggal 11 Juni 2011, klien An. A mendapatkan terapi
sebagai berikut:
Nyeri akut
2 Data subyektif: Intoleransi Aktivitas
a) Klien mengatakan takut bergerak dan Cidera jaringan/
beraktivitas karena luka akan terasa prosedur Infasive
nyeri saat beraktivitas
b) Keluarga klien mengatakan semua
aktivitas klien seperti makan, minum Peningkatan rangsang
dan kebersihan diri dibantu oleh nociceptor
orang tua.
Data Obyektif:
a) Pasien tampak lemah. Nyeri
b) Skala kekuatan otot pada semua
ekstremitas bawah 5, tetapi klien Ketakutan bergerak
tidak mau beraktivitas karena nyeri
pada luka operasi di abdomen. Malaise
Intolerasi
3 Data subyektif: Konstipasi
a) Keluarga klien mengatakan selama Herniasi Usus
dirumah sakit belum BAB, karena
sebelum dan sesudah operasi pasien
Proses Operasi
puasa.
b) Pasien mengatakan perut terasa sakit
ingin BAB tapi tidak bisa BAB.
Immobilisasi
c) Keluarga klien mengatakan klien
sekunder akibat post
makan dan minum sedikit karena
operasi dan efek
sesudah operasi dianjurkan puasa dan
anastesi.
makan sedikit-sedikit.
Data obyektif:
Perubahan pada system
a) Kurang lebih 6 hari selama di rumah
pencernaan dan
sakit pasien belum bisa BAB
metabolisme
b) Pemeriksaan palpasi abdomen teraba
massa feses dikuadran perut bagian
kiri bawah.
c) Pasien bedrest di tempat tidur.
Penurunan peristaltik
usus
Penumpukan Feses
Konstipasi
4 Data subyektif: Gangguan pola istirahat
Peningkatan rangsang
a) Klien mengatakan kurang bisa tidur tidur
nociceptor
terutama pada malam hari
b) Keluarga klien mengatakan klien
sering terbangun pada malam hari
Nyeri
karena sering mengeluhkan nyeri
muncul pada area perut dan luka
operasi. Ketidak nyamanan
c) Klien mengatakan tidak bisa tidur
bila suasana ramai
Data Obyektif: Tidak mampu
Resiko infeksi
Setelah melakukan pengkajian dan melakukan analisa data pada klien An. A dengan
diagnosa Hernia Scrotalis post operasihari ke II, kemudian penulis dapat menegakkan
3.2.1. Gangguan Rasa Nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan, dan
proses inflamasi luka operasi ditandai dengan nyeri pada luka operasi yaitu diperut skala
nyeri 7, ekspresi wajah klien tampak menahan nyeri, klien tampak memegangi bagian perut
dan tampak hati–hati dalam melakukan pergerakan, terdapat luka operasi pada kuadran
abdomen bagian bawah, panjang 7cm jahitan 10 simpul, keadaan luka bersih tidak terdapat
pus dan tanda–tanda vital: Tekanan darah: 100/70 mmHg, Nadi: 92 x / menit, Respirasi: 24 x
3.2.2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya keterbatasan rentang gerak dan ketakutan
bergerak akibat dari respon nyeri dan prosedur infasive ditandai dengan klien mengatakan
takut bergerak karena nyeri meningkat saat bergerak, klien tampak lemah dan bedrest, dan
3.2.3. Konstipasi berhubungan dengan immobilisasi sekunder akibat post operasi dan efek anastesi
ditandai dengan klien sudah 6 hari belum BAB, klien ingin BAB tapi tidak bisa keluar dan
klien bedrest, klien makan sedikit dan pemasukan cairan lewat oral sedikit (kurang serat) dan
3.2.4. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan peningkatan respon rangsang nyeri
(nociceptor) akibat dari adanya prosedur infasive operasi ditandai dengan klien mengatakan
kurang bisa tidur terutama pada malam hari, sering terbangun pada malam hari karena sering
mengeluhkan nyeri muncul pada area perut dan luka operasi, klien tampak pucat dan mata
merah, klien hanya tidur 6 jam pada malam hari dan tampak memegangi area abdomen yang
3.2.5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan akibat prosedur invasive/
tindakan operatif dan adanya proses inflamasi luka post operasi ditandai dengan klien
mengatakan luka terasa panas dan pedih, pada abdomen klien terdapat luka operasi pada
kuadran abdomen bagian bawah tepatnya dibawah umbilicus atas shimpisis pubis, panjang
7cm terdapat jahitan 10 simpul dan luka tertutup kassa steril, keadaan luka bersih tidak
terdapat pus dan tidak oedem, luka teraba agak hangat dan luka agak kemerahan dan
b) Menganjurkan klien
b) Klien mulai mau bergerak dan
berpartisipasi dalam semua belajar beraktivitas misalnya
aktifitas sesuai kemampuan minum sendiri.
individual.
5 Selasa III a) Mengkaji dan mengob-servasi
a) Pasien mengatakan sudah 3 hari
14 Juni 2011 kebiasaan BAB pasien dan ini belum bisa BAB, perut pasien
15.30wib masalah dalam BAB terasa sakit ingin BAB tapi tidak
bisa BAB.
b) Menganjurkan pasien minum
Selasa air banyak 1500– 3000cc
b) Palpasi abdomen teraba massa
14 Juni 2011 perhari, dan makan makanan feses di kuadran perut kiri bawah.
15.00wib yang lunak sedikit–sedikit tapi
c) Pasien makan bubur sumsum diet
sering, post operasi.
6 Selasa IV a) Mengkaji ulang pola tidur
a) Keluarga klien mengatakan, klien
14 Juni 2011 pasien sering terbangun tidurnya
20.30wib terutama malam hari karena nyeri
muncul dan sering menangis.
b. Menganjurkan, memberikan
dukungan dan bantuan
b) Klien mengatakan mulai tidak
seperlunya keluarga/orang takut beraktivitas dan nyeri mulai
pada terdekat klien dalam beerkurang.
aktivitas klien c) Klien mampu beraktivitas
mandiri. Klien tidak cemas lagi
18 Kamis IV a) Mengidentifikasi ulang
a) Keluarga klien mengatakan klien
16 Juni 2011 penyebab kesulitan tidur seudah mulai tidur nyenyak dan
20.30wib pasien dan masalah dalah pola tidak sering terbangun lagi karena
istirahat tidur nyeri sudah berkurang. Waktu
tidur klien dimulai pada jam
19.30wib dan terbangun pada
pukul 05.30wib
b) Ibu klien mengatakan klien mulai
b) Ciptakan lingkungan yang mampu beradaptasi dengan
nyaman dan tenang dengan lingkungan rumah sakit yang
membatasi pengunjung dan bising dan selalu memulai tidur
mengurangi kebisingan dengan berdo’a
Analisa:
Masalah keperawatan intoleransi aktivitas teratasi sebagian
Planning: Lanjutkan Intervensi
a) Berikan lingkungan tenang dan mempertahankan tirah
baring.
b) Bantu aktifitas atau ambulasi pasien sesuai dengan
kebutuhan
8 Rabu III Subyektif:
15 Juni 2011 a) Keluarga klien mengatakan hari ini klien sudah BAB tapi
09.45wib sedikit dan keras
b) Klien mengatakan sakit saat BAB, dan klien makan
makanan yang lembek dan buah yang lunak
Obyektif:
a) Klien sudah bisa BAB sehari sekali, feses agak keras,
warna kehitaman aroma khas feses
b) Klien banyak minum susu cair
Analisa:
Masalah keperawatan konstipasi teratasi
Planning: intervensi dihentikan
Tingkatkan perawatan dengan menganjurkan klien banyak
makan makanan berserat dan minum air
9 Rabu IV Subyektif:
15 Juni 2011 a) Klien mengatakan apabila suasana tidak bising bisa tidur
20.45wib nyenyak
b) Ibu klien mengatakan anaknya masih sering terbangun
malam hari dan menangis tapi masih bisa tidur dan klien
mau berdo’a sebelum tidur.
Obyektif:
a) Klien masih terbangun malam tapi nyeri mulai berkurang.
b) Klien tampak berdo’a
Analisa/Assasment:
Masalah keperawatan gangguan pola istirahat tidur teratasi
sebagian.
Planning: Intervensi dilanjutkan
a) Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang dengan
membatasi pengunjung dan mengurangi kebisingan
b) Ajarkan tekhnik relaksasi dengan nafas dalam sebelum
tidur saat nyeri muncul
c) Anjurkan pasien berdoa terlebih dahulu sebelum tidur
10 Rabu V Subyektif:
15 Juni 2011 Klien mengatakan luka terasa kaku tapi tidak panas dan
09.45wib nyeri mulai sedikit berkurang
Obyektif:
a) Tanda-tanda vital: TD: 100/70 mmHg, nadi 88x/menit,
respirasi: 20x/menit, dan Suhu tubuh klien: 37oC
b) Luka tampak bersih tidak terdapat Pus, tidak tampak
kemerahan dan oedem jahitan luka rapi dan luka tertutup
kassa steril.
Analisa:
Masalah keperawatan resiko tinggi infeksi belum terjadi
Planning:
a) Kaji adanya tanda–tanda infeksi dan peradangan meliputi
adanya kemerahan sekitar luka dan pus pada luka operasi.
b) Lakukan medikasi luka steril/bersih tiap hari dengan
menggunakan cairan NaCl dan Bethadine dengan
perawatan luka bersih.
c) Pertahankan tekhnik aseptik antiseptik/kesterilan dalam
perawatan luka dan tindakan keperawatan lainnya.
11 Kamis I Subyektif:
16 Juni 2011 a) Pasien mengatakan nyeri jauh lebih berkurang, nyeri
11.30wib hanya terasa kadang–kadang
b) Setelah nafas dalam nyeri tidak dirasakan lagi
c) Saat dilakukan pengkajian nyeri diberi rentang 1-10 klien
menyebutkan nyeri nya berkurang dari 4 menjadi 1.
Obyektif:
a) Klien tampak rileks dan ekspresi wajah klien tidak nyeri
lagi.
b) Luka operasi kering dan tidak bengkak.
c) Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah:
100/80mmHg, Nadi: 86x/menit, respirasi 20x/ menit, Suhu
367 oC
Analisa:
Masalah keperawatan gangguan rasa nayaman nyeri teratasi
Planning: intervensi dihentikan
12 Kamis II Subyektif:
16 Juni 2011 a) Keluarga klien mengatakan klien mulai mau berjalan dan
11.30wib bangun sendiri dan kekamar mandi sendiri.
b) Klien mengatakan mulai tidak takut beraktivitas dan nyeri
mulai beerkurang.
Obyektif:
a) Klien mampu beraktivitas mandiri
b) Klien tidak cemas lagi
Analisa/Assasment:
Masalah keperawatan intoleransi aktivitas teratasi
Planning:
Intervensi dihentikan pasien pulang.
13 Kamis IV Subyektif:
16 Juni 2011 a) Keluarga klien mengatakan klien seudah mulai tidur
20.30wib nyenyak dan tidak sering terbangun lagi karena nyeri sudah
berkurang.
b) Ibu klien mengatakan klien mulai mampu beradaptasi
dengan lingkungan rumah sakit yang bising dan selalu
memulai tidur dengan berdo’a
Obyektif:
a) Klien tampak tidur nyenyak
b) Waktu tidur klien dimulai pada jam 19.30wib dan
terbangun pada pukul 05.30wib
Analisa:
Masalah keperawatan gangguan pola istirahat tidur teratasi
Planning:
Intervensi dihentikan pasien pulang
14 Kamis V Subyektif:
16 Juni 2011 a) Klien mengatakan luka sudah tidah begitu nyeri dan kaku
11.30wib b) Keluarga klien mengatakan setiap pagi dan sore tempat
tidur selalu dibersihakan dan pasien tiap pagi dan sore
selalu di lap dengan washlap air hangat
Obyektif:
a) Luka tampak bersih dan tidak ada tanda-tanda infeksi
seperti tidak terdapat oedem dan kemerahan pada luka dan
tidak terdapat pus jahitan luka rapi dan luka bersih tertutup
kassa steril.
b) Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah:
100/80mmHg, Nadi: 86x/menit, respirasi 20x/ menit, Suhu
367 oC
Analisa:
Masalah keperawatan resiko tinggi infeksi teratasi, infeksi
tidak terjadi
Planning:
Intervensi dihentikan pasien pulang