Anda di halaman 1dari 2

Preoperasi

Amputasi penis adalah tindakan pembedahan yang dilakukan untuk


memotong penis. Burcell dkk (2014) melaporkan bahwa penanganan amputasi
penis diterapkan pada anjing yang mengalami hemangiosarcoma pada os penis.
Ada banyak hal yang perlu dilakukan atau dipersiapkan sebelum dokter
hewan melakukan tindakan pembedahan atau operasi terhadap suatu kasus
bedah yaitu persiapan operasi atau preoperasi, yang meliputi desinfeksi dan
sterilisasi terhadap peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi, tindakan
operasi itu sendiri dan perawatan hewan yang masuk dalam tindakan
postoperasi. Selain sterilisasi dan desinfeksi peralatan operasi, status hewan
seperti sejarah penyakit, anamnese dan status present diperlukan untuk dapat
mendiagnosa penyakit. Selanjutnya tindakan bedah apa yang akan
dilakukan, perlu juga mempertimbangkan anastesi yang diberikan sebelum
operasi dan tindakan bedah yang akan dilakukan pada hewan tersebut.
Perawatan selama operasi dan perawatan setelah operasi tidak boleh
diabaikan, tidak terkecuali obat yang harus diberikan dalam proses persembuhan
luka bekas operasi.

Sterilisasi adalah pembinasaan dari semua jasad renik ( bakteri, virus,


dan spora) pada suatu bagian. Sterilisasi ini pada umumnya mengacu pada
obyek (misalnya peralatan, penutup, kateter, jarum jahit) yang berhubungan
langsung dengan jaringan steril atau yang masuk dalam sistem vaskuler.
Desinfeksi adalah pembinasaan dari jasad renik yang paling patogenik pada
objek mati ( tidak hidup) dan antiseptis adalah pembinasaan dari jasad renik
yang paling patogenik selama persiapan pada kulit pasien dan yang
digosokkan sebelum pembedahan.

Preoperasi yang berhubungan dengan pembedahan pasien

Persiapan dan pemilihan yang berhubungan dengan pembedahan


pasien memerlukan perhatian yang teliti. Untuk memperoleh informasi
sebelum dilakukan operasi juga dilakukan sebagai perbandingan menyangkut
status hewan sebelum dan setelah dilakukan operasi. Diagnosis penyakit saluran
reproduksi didasarkan pada riwayat, tanda klinis, pemeriksaan fisik, pencitraan
diagnostik (misalnya radiograf, ultrasound, tomografi terkomputerisasi, pencitraan
resonansi magnetik, pemindaian tulang), endoskopi, sitologi, mikrobiologi, uji
hormonal, hematologi, profil biokimia serum , urinalisis, dan / atau hasil
laboratorium lainnya. Sitologi dengan aspirasi jarum lebih memungkinkan
diagnosa sel-sel neoplastik, peningkatan neutrofil, bakteri dan debris lainnya.
Pemeriksaan tulang dan radiografi toraks membantu mendeteksi penyakit ini jika
neoplasia dicurigai.
Kesimpulan
Amputasi penis adalah tindakan pembedahan yang dilakukan untuk
memotong penis. Ada beberapa indikasi dari amputasi penis, yaitu, deformitas os
penis, fraktur os penis, penis yang tidak sengaja terjerat, tumor, paraphimosis,
abnormalitas preputium dan tumor preputium. Anestesi umum dianjurkan untuk
operasi elektif yang melibatkan saluran reproduksi. Pada saat operasi pemotongan
penis tergantung dari diagnosa penyakit dan keparahan dari indikasi dari
pemotongan penis itu sendiri. Hewan yang menjalani operasi saluran reproduksi
harus dipantau pasca operasi untuk nyeri, perdarahan, dan infeksi situs insisi harus
dipantau dua kali sehari untuk kemerahannya, bengkak, atau leleran.
Saran
Tindakan operasi perlu dilakukan ketika tingkat keparahan yang tinggi
dari indikasi pemotongan penis itu sendiri. Jika derajat keparahan dari indikasi
amputasi penis (tumor, fraktur os penis, paramphimosis) rendah maka tindakan
amputasi penis tidak perlu dilakukan. Sebaliknya, terjeratnya penis karena benda
atau lubang preputium dan tumor veneral yang parah perlu dilakukan amputasi
penis.

Dapus;
Rizk, A., E. Mosbah, G. Karrouf dan M. A. Alsoud. 2013. Surgical Management
of Penile and Preputial Neoplasms in Equine with Special Reference
to Partial Phallectomy. Journal of Veterinary Medicine Volume 2013
,Article ID891413, 8 pages http://dx.doi.org/10.1155/2013/891413.

Anda mungkin juga menyukai