Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pompa

Pompa digunakan untuk memompa cairan dari vessel satu ke vessel

lainnya melalui pipa panjang. (Coulson & Ricardson Volume 1 6th Edition,

1999, halaman 314)

Pompa adalah sebuah alat fisik yang digunakan untuk mengalirkan

fluida daro tempat satu ke tempat lainnya melalui pipa penyalur. Istilah

pompa digunakan untuk fluida yang berupa liquid atau cairan. (Maherwan P.

Boyce dkk, 2008, halaman 10-24)

Secara umum, pompa digunakan untuk menambah atau

memberikan energi pada fluida. (Bruce R.Munsen dkk, 2005, halaman 367)

Energi yang dibutuhkan oleh pompa akan tergantung pada

ketinggian di mana cairan dinaikkan, tekanan yang dibutuhkan pada saat

pengiriman, panjang dan diameter pipa, laju aliran, bersama-sama dengan

sifat fisik dari cairan, terutama viskositasnya dan kepadatan. (Coulson &

Ricardson Volume 1 6th Edition, 1999, halaman 314)

Jadi, pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memberikan

energi pada suatu fluida cairan atau digunakan untuk memindahkan fluida

cairan dari satu tempat ke tempat lain melalui sebuah pipa.

1
2

2.2 Prinsip Kerja Pompa

Sudah disebutkan bahwa pompa dapat digunakan untuk

memberikan energi pada fluida cair, sehingga fluida tersebut dapat

berpindah tempat. Cara utama bagaimana energi tersebut dapat

ditransferkan ke fluida cair, diantaranya yaitu :

a. Perpindahan / Displacement

Keluarnya fluida cair dari vessel baik secara sebagian ataupun

seluruhnya, berarti memindahkan volume yang berada di dalam vessel

dengan dorongan fluida cair selanjutnya atau dengan cara mekanis Gaya

Sentrifugal

b. Gaya Sentrifugal

Gaya sentrifugal biasanya diterapkan pada pompa sentrifugal.

Meskipun penampilan fisik dari berbagai jenis pompa sentrifugal sangat

bervariasi, fungsi dasar dari tiap pompa sentrifugal tersebut adalah

sama, yaitu, untuk menghasilkan energi kinetik dengan aksi gaya

sentrifugal dan kemudian untuk mengubah energi ini menjadi tekanan

yaitu dengan cara mengurangi kecepatan secara efisien dari fluida yang

mengalir.

c. Gaya Elektromagnetik

Ketika fluida cair berupa konduktor listrik, seperti logam cair

hal itu memungkinkan untuk membuat medan elektromagnetik disekitar

saluran fluida, sehingga kekuatan pendorong untuk mengalirkan fluida


3

dapat terjadi. Pompa jenis ini sudah dikembangkan untuk penanganan

perpindahan fluida panas, terutama untuk reaktorr nuklir.

d. Transfer Momentum

Perlambatan suatu fluida (pendorong fluida cairan) agar dapat

mentransfer momentum untuk cairan kedua (cairan dipompa) adalah

prinsip yang biasa digunakan dalam penanganan bahan korosif atau

dalam memompa kedalaman yang tidak dapat diakses.

e. Mechanical Impulse

Prinsip impuls mekanik diterapkan dengan cara meng-

kombinasikan dengan cara lain agar dapat menggerakkan aliran fluida

cair. Turbin atau pompa regeneratif merupakan perangkat lain yang

berfungsi sebagian dengan impuls mekanik.

(Maherwan P. Boyce dkk, 2008, halaman 10-25)

2.3 Jenis - Jenis Pompa


4

Gambar 2.1 Jenis – Jenis Pompa Secara Umum

Pompa positive displacement bekerja dengan cara memberikan

gaya tertentu pada volume fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet

pompa dan memberikan perpindahan fluida yang tetap atau stabil di setiap

putarannya. (dikutip dari laman http://artikel-teknologi.com/pompa-2-

macam-macam-pompa/ dengan penulis Onny)

Sedangkan, pompa dinamik beroperasi dengan menghasilkan

kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan menjadi tekanan

melalui perubahan penampang aliran fluida, Pompa dinamik juga bisa

beroperasi pada kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.

(dikutip dari laman http://artikel-teknologi.com/pompa-2-macam-macam-

pompa/ dengan penulis Onny)

2.3.1. Pompa Reciprocating

Cara kerja pompa ini yaitu ketika pompa berada dalam

langkah hisap, rongga pompa mengalami peningkatan volume dan

tekanan dalam rongga pompa diturunkan Saat pompa hisap

mengalami penurunan volume, tekanan tinggi akan menyebabkan

rongga hisap pompa menutup, dan membuka katup discharge untuk

mengeluarkan fluida cair. (Maherwan P. Boyce dkk, 2008, halaman

10-28)

2.3.2. Pompa Piston

Dalam pompa piston fluida cair akan ditarik melalui katup

inlet menuju tabung silinder dengan gerakan piston dan kemudian


5

keluar melalui katup discharge pada gerakan balik. (Warren L.

McCabe dkk edisi ke-5, 1993, halaman 193)

2.3.3. Plunger Pump

Pompa plunger berbeda dengan pompa piston, dimana

pompa plunger memiliki satu atau lebih plunger reciprocating yang

memiliki diameter berukuran sama dan dilengkapi dengan

semacam kemasan kelenjar. (Maherwan P. Boyce dkk, 2008,

halaman 10-30)

Pompa ini cocok digunakan untuk tekanan tinggi. Pompa

ini dapat menghasilkan discharge yang bertekanan 1500 atm atau

lebih. (Warren L. McCabe dkk edisi ke-5, 1993, halaman 193)

2.3.4. Pompa Diafragma

Pompa diafragma telah dikembangkan untuk menangani

cairan korosif dan cairan suspensi yang mengandung padatan

abrasif. Pergerakan fluida ditransmisikan melalui diafragma

fleksibel untuk fluida yang akan dipompakan. (Coulson &

Ricardson Volume 1 6th Edition, 1999, halaman 318)

2.3.5. Pompa Rotary

Pompa jenis ini memiliki prinsip kerja dimana elemen

pemindahnya tidak bergerak secara translasi melainkan bergerak

secara rotasi di dalam casing (rumah pompa). Perpindahan

dilakukan oleh gaya putaran sebuah gear dan baling-baling di


6

dalam sebuah ruang bersekat, namun masih pada casing yang

sama.

(dikutip dari laman http://www.prosesindustri.com/2014/12/jenis-

jenis-pompa-berdasarkan-cara-kerjanya-mengalirkan-fluida.html)

2.3.6. Gear Pump

Jenis pompa dimana menggunakan dua atau lebih impeller

didalam casing. Impeller yang digunakan biasanya berupa roda

gigi, roda gigi heliks, atau lobed cams. (Maherwan P. Boyce dkk,

2008, halaman 10-31)

2.3.7. Screw Pump

Prinsip kerja pompa ulir dengan multi-rotor adalah fluida

kerja yang masuk melalui sisi inlet pompa dipindahkan oleh rotor

ulir melalui sela-sela ulir sisi luar. Saat sampai di sisi outlet, fluida

akan terdorong keluar dari pompa. (dikutip dari laman

http://artikel-teknologi.com/pompa-2-macam-macam-pompa/

dengan penulis Onny)

2.3.8. Pompa Sentrifugal

Cara kerja pompa ini ialah dengan mengubah energi

kinetik (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (tekanan)

melalui suatu impeller yang berputar di dalam casing. (dikutip dari

laman http://www.prosesindustri.com/2014/12/jenis-jenis-pompa-

berdasarkan-cara-kerjanya-mengalirkan-fluida.html)
7

2.4 Bagian – Bagian Pompa

Bagian – bagian dari pompa berbeda-beda tergantung pada jenis

pompa itu sendiri. Secara umum, pompa sentrifugal-lah yang paling banyak

digunakan dalam suatu industri. Berikut bagian-bagian dari pompa

sentrifugal :

Gambar 2.2 Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal

(Sumber : http://www.maritimeworld.web.id/2014/04/apa-yang-dimaksud-

dengan-pompa-centrifugal.html)

a. Stuffing Box

Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah

dimana poros pompa menembus casing.

b. Packing

Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan

dari casing pompa melalui poros.


8

c. Shaft (Poros)

Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari

penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan

bagian-bagian berputar lainnya.

d. Shaft Sleeve

Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi,

korosi dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multistage dapat

sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance

sleever.

e. Vane

Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada

impeller.

f. Casing

Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi

sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor

(guide vane), inlet dan outlet nozzle serta tempat memberikan arah

aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan

menjadi energi dinamis (single stage).

g. Eye of Impeller

Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.


9

h. Bearing (Bantalan)

Bantalan berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari

poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban

axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan

lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi

kecil.

i. Casing Wear Ring

Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan

yang melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang

impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing dengan impeller.

j. Impeller

Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa

menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara

kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan

masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk

sebelumnya

k. Discharge Nozzle

Bagian dari pompa yang berfungsi sebagai tempat keluarnya

fluida hasil pemompaan.


10

(dikutip dari laman http://www.maritimeworld.web.id/2014/04/apa-yang-

dimaksud-dengan-pompa-centrifugal.html)

Anda mungkin juga menyukai