Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman Modul I Profesional

1. Laboratorium kimia adalah suatu tempat untuk melaksanakan percobaan, penyelidikan, atau penelitian
dalam kaitannya dengan mata pelajaran kimia.
2. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan laboratorium kimia antara lain faktor limbah,
keamanan dan kenyamanan, sumber air, sumber listrik PLN, dan lokasi laboratorium jika dibandingkan
dengan bangunan di sekitarnya.
3. Ruangan yang harus ada dalam laboratorium kimia antara lain ruang kegiatan pembelajaran/praktikum,
ruang persiapan, ruang penyimpanan, ruang gudang, dan ruang gelap.
4. Tata tertib di laboratorium kimia dimaksudkan untuk mengatur dan menjaga jalannya kegiatan
pembelajaran kimia di laboratorium.
5. Rumusan butir tata tertib laboratorium dapat dikelompokkan menjadi larangan, kewajiban dan petunjuk
bagi siswa. Pengelompokkan ini dilakukan dengan asumsi bahwa subjek pelaku kegiatan praktikum di
laboratorium kimia sebagian besar adalah siswa. Jadi tata tertib yang ada di laboratorium kimia
ditujukan untuk pengguna yaitu siswa.
6. Penataan ruang laboratorium kimia hendaknya disesuaikan dengan standar yang sudah ditetapkan, akan
tetapi tidak bersifat mengikat yang artinya dapat disesuaikan dengan kondisi setiap sekolah.

A. Rangkuman
1. Keselamatan kerjaadalah sarana utama pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai
akibat kecelakaan dalam melakukan kerja. Tindakan keselamatan kerja bertujuan untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmani maupun rokhani manusia.
2. Tujuan utama dari penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah mencegah,
mengurangi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan kerja (zero accident). K3 dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan sehingga zero accident sangat diharapkan pada setiap
pekerjaan.
3. Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya
sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal (UU
Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23).
4. Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting untuk diterapkan baik itu di dalam suatu proses
produksi ataupun bekerja di dalam laboratorium untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
5. Sarana pembuangan limbah bahan kimia cair di laboratorium dirancang secara khusus. Sarana
pembuangan tersebut terdiri dari tempat pencucian, saluran pembuangan berupa pipa anti korosi
dan pelarut organik, bak beton untuk pengendapan berjumlah minimal dua dan tempat resapan.
B. Kunci Jawaban
1. Sarana pembuangan limbah bahan kimia cair di laboratorium dirancang secara khusus, yaitu
sarana pembuangan tersebut terdiri dari tempat pencucian, saluran pembuangan berupa pipa anti
korosi dan pelarut organik, bak beton untuk pengendapan berjumlah minimal dua dan tempat
resapan.
2. Sebelum dibuang sebaiknya dinetralkan terlebih dahulu. Sisa-sisa asam sulfat (H2SO4), asam
klorida (HCI), dan asam nitrat (HNO3) dapat dinetralkan dengan air kapur dan dilakukan
pengecekan pH-nya dengan menggunakan kertas pH. Sisa bahan kimia yang bersifat basa seperti
NaOH dan amonia dinetralkan dengan asam asetat atau asam karbonat. Setelah netral, bahan
kimia dapat dibuang dalam bak pembuangan yang dihubungkan dengan septik tank.
1. SOP laboratorium kimia adalah serangkaian instruksi kerja tertulis yang dibakukan
(terdokumentasi) mengenai proses penyelenggaraan administrasi laboratorium kimia, bagaimana,
dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
2. SOP laboratorium kimia meliputi SOP peralatan di laboratorium kimia, SOP bahan praktikum
kimia dan SOP prosedur analisis kimia.
3. Tujuan disusunnya standar operasional prosedur laboratorium adalah untuk membantu
memperlancar pengelolaan laboratorium guna memaksimalkan kegunaan dari laboratorium
beserta semua sumber daya yang ada didalamnya, sehingga dapat membantu terselenggaranya
kegiatan praktikum yang berkualitas.
4. Langkah langkah penguyusan SOP meliputi (1)menentukan tujuan yang ingin dicapai, (2)
membuat rancangan awal, (3) melakukan evaluasi internal, (4) melakukan evaluasi eksternal, (5)
melakukan uji coba, (6) menempatkan prosedur pada unit terkait, dan (7) menjalankan prosedur
yang dibuat.
5. Prinsip-prinsip penyusunan SOP berkaitan dengan bahasa rumusan SOP dan isi/content dari SOP.
6. Salah satu cara mengontrol penerapan SOP laboratorium adalah dengan penggunaan checklist
yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.
A. Kunci Jawaban
1. SOP laboratorium kimia adalah serangkaian instruksi kerja tertulis yang dibakukan (terdokumentasi)
mengenai proses penyelenggaraan administrasi laboratorium kimia, bagaimana, dan kapan harus
dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan yang meliputi SOP peralatan di laboratorium kimia, SOP
bahan praktikum kimia dan SOP prosedur analisis kimia.
2. Tahapan-tahapan penyusunan SOP adalah (1) menentukan tujuan yang ingin dicapai, (2) membuat
rancangan awal, (3) melakukan evaluasi internal, (4) melakukan evaluasi eksternal, (5) melakukan uji
coba, (6) menempatkan prosedur pada unit terkait, dan (7) menjalankan prosedur yang dibuat.
3. Instrumen penilaian/monitoring penerapan SOP yang baik harus memperhatikan rumusan-rumusan
indikator yang ada dalam SOP. Instrumen penilaian/monitoring SOP akan menjadi tidak baik jika tidak
terjadi sinkronisasi antara rumusan indicator pada SOP dan rumusan indicator pada lembar monitoring.
Selain itu, rumusan indicator pada instrument check list hendaknya merupakan kalimat-kaimat
operasional yang jelas dalam pengukurannya. Tentunya digunakan skala poengukuran yang sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya selama pelaksaaan SOP.
4. Pada dasarnya terdapat 5 prinsip dalam penyusunan SOP. Akan tetapi kelima prinsip tersebut dapat
dikategorikan dalam kaitannya dengan bahasa yang digunakan serta isi dari SOPnya. Dari segi bahasa
hendaknya dalam penyusunan SOP menggunakan bahasa yang jelas dan tidak berbelit-belit.
Sedangkan dari sisi isi, maka SOP yang dibuat harus mencerminkan keruntutan tata kerja dalam
laboratorium dan bagaimana porsi tugas dari masing-masing pengelola laboratorium.
5. Komponen-komponen yang perlu diperhatikan dalam penyusunan check list antara lain.
a. Memastikan peralatan yang digunakan untuk praktikum kimia berada dalam kondisi baik,
pengukuran atau mengambilan data sesuai, desain dan jumlahnya memadai sesuai dengan kegiatan
praktikum kimia yang akan dilakukan.
b. Memeriksa, membersihkan, merawat dan mengkalibrasi peralatan secara periodik berdasarkan SOP
masing-masing peralatan
c. Memastikan/menjaga dokumentasi setiap kegiatan di setiap log book masing-masing peralatan.
d. Memastikan bahwa peralatan dan bahan material yang ada di ruang laboratorium tidak saling
mengganggu.
e. Memberi label bahan kimia, reagen dan larutan dengan identitas, konsentrasi dan kemurnian,
bahaya yang ditimbulkan, tanggal kadaluarsa, cara penyimpanan, sumber, tanggal
pembuatan/persiapan, stabilitas.
f. Kegiatan administrasi di laboratorium kimia pada dasarnya terdiri atas kegiatan administrasi
akademik dan non akademik. Kegiatan administrasi akademik diantaranya menyusunan
jadwal praktikum, peminjaman alat dan bahan praktikum oleh siswa sebagai praktikan, dll.
Kegiatan administrasi lain yang lebih banyak adalah kegiatan non akademik, diantaranya
inventarisasi peralatan, inventarisasi bahan praktikum, pencatatan aktifitas harian, dll.
Kegiatan administrasi di laboratorium kimi seringkali berupa pencatatan dalam bentuk buku
maupun pengorganisasian berbagai macam blanko, misalnya blanko peminjaman alat/bahan,
blanko pengajuan alat/bahan, blanko peminjaman ruang laboratorium kimia.
g.
 Penataan alat lab merupakan proses pengaturan alat agar tersusundengan baik.Penataan alat yang baik
menunjukkan adanya penyimpanan yangtepat, teratur, dan terpeliharanya keamanan alat.
 Penataan alat bertujuan untuk memudahkan penggunaan,pengawasan, dan pemeliharaan kualitas serta
kuantitas alat.Penataan alat yang baik harus didasarkan atas pertimbangan fungsi,kualitas,
keperangkatan, nilai, kuantitas, sifat, bahan dasar, bentukdan ukuran serta bobot dari alat.
 Penyimpanan alat ukurharus memperhatikan keamanan bagian alat yang memberikan datahasil
pengukuran dan bagian yang mudah rusak.
 Alat-alat canggih harus disimpan dalam ruangan khusus dengankondisi yang dipersyaratkan.Alat
langka biasanya memiliki harga yang mahal, makapenyimpanannya harus ditempatkan pada ruangan
yang aman yaituruangan/lemari yang terkunci.
 Suatu alat yang memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi,penyimpanannya harus ditata atas dasar
kesamaan bentuk danukurannya.
 Spesifikasi alat mengungkapkan tanda-tanda yang menyatakanpeciri suatu alat yang secara spesifik
terbedakan dari alat lain.Spesifikasi alat diperoleh dari katalog alat. Spesifikasi alat yangditulis
lengkap akan mempermudah pengecekan terhadap alat yangdipesan, juga memudahkan dalam
menentukan suku cadang
 Penyimpanan bahan kimia di laboratorium meliputi aspekpemisahan, tingkat resiko bahaya,
pelabelan, fasilitaspenyimpanan, wadah sekunder, bahan kadaluarsa, inventarisasi,dan
informasi resiko bahaya.
 Penyimpanan dan penataan bahan kimia harus didasarkan atas sifatfisis, sifat kimia (tingkat
bahaya) dari bahan.
 Penyimpanan bahan kimia harus mengikuti urutan tingkat bahaya :Bahan Radioaktif > Bahan
Piroforik > Bahan Eksplosif > CairanFlammable > Asam/basa Korosif > Bahan Reaktif
terhadap Air >Padatan Flammable > Bahan Oksidator > Bahan Combustible >Bahan Toksik
> Bahan yang tidak memerlukan pemisahan secarakhusus
 Inventarisasi bahan kimia meliputi informasi nama bahan, rumus,jumlah, kualitas, lokasi
penyimpanan, tanggal penerimaan, namaindustri, dan bahaya terhadap kesehatan.
 Bahan radioaktif harus disimpan di tempat yang terawasi danterjaga keamanannya serta diberi
label “HATI-HATI BAHANRADIOAKTIF”.
 Bahan reaktif adalah bahan yang bereaksi sendiri atauberpolimerisasi menghasilkan api atau
gas toksik ketika adaperubahan tekanan atau suhu, gesekan, atau kontak dengan uaplembab.
 Bahan piroforik adalah bahan yang terbakar ketika kontak udarapada suhu < 54,440C, dapat
berwujud padat, cair, atau gas.
 Bahan eksplosif adalah bahan yang dapat menimbulkan ledakan.
 Bahan kimia flammable dan combustible adalah bahan yang dapatterbakar ketika bercampur
dengan udara, ada yang berwujudpadatan ada yang cairan.
 Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang menunjang prosespembakaran dengan cara
melepaskan oksigen atau mengoksidasisenyawa lain. Penyimpanan dipisahkan dari bahan
reduktor.
 Bahan kimia toksik adalah bahan yang dapat menimbulkankeracunan hingga mencapai tingkat
karsinogen.
 Bahan sensitif cahaya adalah bahan yang dapat bereaksi akibatadanya cahaya. Bisa terjadi
penguraian / degradasi bahan.Penyimpanannya harus menggunakan botol berwarna.
 Spesifikasi bahan mengungkapkan nama, rumus, massa molekul,kemurnian, bahan pengotor
(impurities) yang ada.

Anda mungkin juga menyukai