Vrms=2750 m/s
Fmax=50 Hz
Fdom=40 Hz
Stepest Dip=33
Bin Size
Bin Size = 45 m
Jadi ukuran bin dalam layout harus lebih kecil dari 21.6687. Oleh karena itu ukuran bin
yang digunakan pada layout ini adalah 20 m.
Karena target yang diinginkan 400 m maka receiver line interval dan source line
interval disesuaikan sehingga Xmin yang dihasilkan dapat mencapai target terdangkal yang
dipakai untuk isochroning. Pada desain template ini menggunakan RLI= 200 m dan SLI= 200
m sehingga hasil Xmin adalah 282.8 m. Dengan nilai tersebut maka terpenuhi target minimal
400 m. Xmin yang relatif kecil ini dihasilkan peletakan receiver dengan offset relatif dekat.
Gambar 3.28. Box template dengan RLI= 300 m dan SLI= 100 m menghasilkan Xmin 285 m
X min (6 SI ) 2 ( RLI ) 2
Gambar 3.28. Template dengan RLI= 300 m dan SLI= 50 m menghasilkan Xmin 425 m
c. Geometri Lapangan Parallel
X min (6 SI ) 2 ( RLI ) 2
Gambar 3.29. Template dengan RLI= 200 m dan SLI= 50 m menghasilkan Xmin 360 m
Aspect ratio = ukuran patch crossline / ukuran patch inline = 1500/5500= 0.277 (wide azimuth)
Aspect ratio = ukuran patch crossline / ukuran patch inline = 1500/3900= 0.384 (wide azimuth)
Gambar 3.28. Template dengan SLLinline= 8350 m, SLLcrossline= 3550 m, RLLinline = 3900S dan
RLLcrossline= 1500 m menghasilkan Xmax 3733 m
c. Geometri Lapangan Parallel
Aspect ratio = ukuran patch crossline / ukuran patch inline = 1500/5400= 0.27 (wide azimuth)
Gambar 3.28. Template dengan SLLinline= 8350 m, SLLcrossline= 3550 m, RLLinline = 3900S dan
RLLcrossline= 1500 m menghasilkan Xmax 3733 m
V=1
Manajemen Tepi
Menurut Cordsen dan Pirce (1995) besarnya nilai fold taper mendekati 20 % dari kedalaman
target terdalam dengan asumsi bahwa lapisan bawah permukaan adalah datar. Secara
matematis, nilai dari fold taper dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
FT d x 0,2
FT 2451x 0,2 = 490.2 m