Anda di halaman 1dari 6

Template Shoot 1x0 120x20

Vint(target)=4900 m/s (Tomori Thrust)

Vrms=2750 m/s

Fmax=50 Hz

Fdom=40 Hz

Stepest Dip=33

Target Terdangkal untuk Isochroning=400 m

Kedalaman Target =2451 m

Target Two Way Time= 2.1 s

Bin Size

For alias frequency

Bin Size = (Interval Velocity)/(4×Maximum Frequency×sinθ )--CORDSEN

Bin Size = (4900)/(4×50×sin33)

Bin Size = 45 m

Bin Size = (RMS Velocity)/(4× Maximum Frequency ×sinθ )--GEDCO

Bin Size = (2750)/(4×50×sin33)

Bin Size = 25.25 m

Jadi ukuran bin dalam layout harus lebih kecil dari 21.6687. Oleh karena itu ukuran bin
yang digunakan pada layout ini adalah 20 m.

Xmin (target yang diinginkan ~450 m)

Karena target yang diinginkan 400 m maka receiver line interval dan source line
interval disesuaikan sehingga Xmin yang dihasilkan dapat mencapai target terdangkal yang
dipakai untuk isochroning. Pada desain template ini menggunakan RLI= 200 m dan SLI= 200
m sehingga hasil Xmin adalah 282.8 m. Dengan nilai tersebut maka terpenuhi target minimal
400 m. Xmin yang relatif kecil ini dihasilkan peletakan receiver dengan offset relatif dekat.

a. Geometri Lapangan Orthogonal

X min  ( SLI  RI / 2) 2  ( RLI  SI / 2) 2

X min  (100  50 / 2) 2  (300  50 / 2) 2  285

Gambar 3.28. Box template dengan RLI= 300 m dan SLI= 100 m menghasilkan Xmin 285 m

b. Geometri Lapangan Parallel

X min  (6  SI ) 2  ( RLI ) 2

X min  (50  6) 2  (300) 2  425

Gambar 3.28. Template dengan RLI= 300 m dan SLI= 50 m menghasilkan Xmin 425 m
c. Geometri Lapangan Parallel

X min  (6  SI ) 2  ( RLI ) 2

X min  (50  6) 2  (200) 2  360

Gambar 3.29. Template dengan RLI= 200 m dan SLI= 50 m menghasilkan Xmin 360 m

Xmax (kedalaman target ~2541 m)

a. Geometri Lapangan Orthogonal

Ukuran patch = 6 x 112 / 1500 m x 5500 m

Jumlah receiver yang dibutuhkan dalam patch = 672 nodde

Aspect ratio = ukuran patch crossline / ukuran patch inline = 1500/5500= 0.277 (wide azimuth)

X max  ((crosslineS LL / 2)  (croslineRL L / 2)) 2  (inlineRLL / 2) 2

X max  ((3550 / 2)  (1500 / 2)) 2  (5500 / 2)2  3733m


Gambar 3.28. Template dengan SLLcrossline= 3550 m, RLLinline = 5500 dan RLLcrossline= 3550
m menghasilkan Xmax 3733 m

b. Geometri Lapangan ortogonal

Ukuran patch = 6 x 14 / 1500 m x 3900 m

Jumlah receiver yang dibutuhkan dalam patch= 84 nodde

Aspect ratio = ukuran patch crossline / ukuran patch inline = 1500/3900= 0.384 (wide azimuth)

X max  ((crosslineS LL / 2)  (croslineRL L / 2)) 2  ((inlineSLL / 2)  (inlineRLL / 2)) 2

X max  ((3550 / 2)  (1500 / 2)) 2  ((8350 / 2)  (3900 / 2)) 2  6625m

Gambar 3.28. Template dengan SLLinline= 8350 m, SLLcrossline= 3550 m, RLLinline = 3900S dan
RLLcrossline= 1500 m menghasilkan Xmax 3733 m
c. Geometri Lapangan Parallel

Ukuran patch = 6 x 28 / 1500 m x 5400 m

Jumlah receiver yang dibutuhkan dalam patch= 168 nodde

Aspect ratio = ukuran patch crossline / ukuran patch inline = 1500/5400= 0.27 (wide azimuth)

X max  ((crosslineS LL / 2)  (croslineRL L / 2)) 2  ((inlineSLL / 2)  (inlineRLL / 2)) 2

X max  ((3550 / 2)  (1500 / 2)) 2  ((11150 / 2)  (5400 / 2)) 2  8650m

Gambar 3.28. Template dengan SLLinline= 8350 m, SLLcrossline= 3550 m, RLLinline = 3900S dan
RLLcrossline= 1500 m menghasilkan Xmax 3733 m

Perkiraan Fold Rata-rata

Receiver per line (C/L)=96

Shot line di spasi oleh (A)= 2 receiver

V=1

In-line fold = V x L / 2 x A = 1 x 96/ 2 x 2 = 24

Jumlah receiver line = 6

Cross-line fold = number of receiver line / 2 = 3

Total Fold Rata-rata = 12 x 3 = 36

Manajemen Tepi

Migration Apperture = kedalaman target x tan(dip)

Migration Apperture = 2451 x tan(33) = 1591,69 m = 1,6 km


Fold Tapper

Menurut Cordsen dan Pirce (1995) besarnya nilai fold taper mendekati 20 % dari kedalaman
target terdalam dengan asumsi bahwa lapisan bawah permukaan adalah datar. Secara
matematis, nilai dari fold taper dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

FT d x 0,2
FT 2451x 0,2 = 490.2 m

Anda mungkin juga menyukai