Larutan merupakan campuran homogen antar dua atau lebih zat berbeda jenis. Ada dua komponen utama pembentuk larutan, yaitu zat terlarut (solute)dan zat pelarut (solvent). Fase larutan dapat berupa fase gas, cair, atau fase padat bergantung pada sifat kedua komponen pembentuk larutan. Apabila fasa larutan dan fasa zat-zat pembentuknya sama, zat yang berada dalm jumlah terbanyak umumnya disebut pelarut sedangkan zat lainnya sebagai zat terlarutnya. Berdasarkan banyak jenis zat yang menyusun larutan, dikenal larutan biner (tersusun dari dua jenis zat), larutan terner (3 jenis zat penyusun), larutan kuartener (4 jenis zat penyusun). Menurut sifat hantaran listriknya, dikenal larutan elektrolit (larutan yang dapat menghantarkan arus listrik), dan larutan elektrolit (larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik). Sedangkan ditinjau dari kemampuan suatu zat melarut ke dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu, dikenal: 1. Larutan tak jenuh : larutan yang masih dapat melarutkan sejumlah zat terlarutnya. 2. Larutan jenuh : larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah maksimal pada suhu tertentu 3. Larutan yang mengandung zat terlarut melebihi jumlah maksimalnya (Drs. Mulyono HAM, M.Pd, 2006).
2.2 Larutan Standar
Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sufah diketahui secara pasti. Berdasarkan kemurniannya larutan standar dibedakan menjadi larutan standar primer dan larutan standar sekundet. Larutan standar primer adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi. Larutan standar sekunder adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu