Kardio
Kardio
Kontraksi otot jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik. Sel –
sel jantung yang mampu mengalami otortmisitas ditemukan pada nodus SA, nodus AV, berkas
His dan serat purkinje.
Potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali akan menyebar ke atrium melalui
jalur antar atrium dan jalur antar nodus lalu ke nodus AV. Karena konduksi nodus AV lambat
maka terjadi perlambatan sekitar 0,1 detik sebelum eksitasi menyebar ke ventrikel. Dari nodus
AV, potensial aksi akan diteruskan ke berkas His sebelah kiri lalu kanan dan terakhir adalah ke
sel purkinje.
Siklus jantung
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan
selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi
dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari
ventrikel, dimana terjadi pengisian darah.
Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi
ventrikel. Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup – katup tetap
tertutup. Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot. Pada
ejeksi ventrikel , tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta
dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah akan
dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat
di ventrikel disebut End Systolic Volume.
Dua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop selama
siklus jantung.Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama-sering dikatakan
terdengar seperti “lub”. Bunyi jantung kedua memiliki nada yang lebih tinggi, lebih singkat dan
tajam- sering dikatakan dengan terdengar seperti “dup”. Bunyi jantung pertama berkaitan dengan
penutupan katup AV , sedangkan bunyi katup kedua berkaitan dengan penutupan katup
semilunar.
Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika tekanan
ventrikel kiri dan kanan turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan demikian
bunyi jantung kedua menandakan permulaan diastol ventrikel.
Tekanan darah
Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah setiap satuan luas pada
pembuluh darah. Tekanan darah terdiri atas tekanan sistol dan diastol (telah dijabarkan diatas
tentang sistol dan diastol). Tekanan dipengaruhi oleh curah jantung dengan resistensi perifer.
Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh tiap – tiap ventrikel per menit.
Dua faktor penentu curah jantung adalah kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup.
Volume sekuncup adalah volume darah yang dipompa per denyut. Peningkatan volume diastolik
akhir akan menyebabkan peningkatan volume sekuncup. Hal ini disebabkan oleh semakin besar
pengisian saat diastol, semakin besar volume diastolik akhir dan jantung akan semakin
teregang.Semakin teregang jantung, semakin meningkat panjang serat otot awal sebelum
kontraksi.Peningkatan panjang menghasilkan gaya yang lebih kuat pada kontraksi jantung
berikutnya dan dengan demikian dihasilkan volume sekuncup yang lebih besar.Hubungan
intrinsik antara volume diastolik akhir dan volume sekuncup ini dikenal sebagai hukum Frank –
Starling pada jantung.
Pemeriksaan penunjang
EKG ( elektrokardiogram) adalah rekaman sebagian kecil arus listrik yang dihasilkan
oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi yang mencapai permukaan tubuh dan
dideteksi oleh elktroda pencatat. EKG adalah grafik yang dibentuk oleh elektrokardiograf.
Informasi yang dapat kita dapatkan dari rekaman EKG adalah gangguan ritme jantung seperti
aritmia, gangguan elektrolit, abnormalitas konduksi, hipertrofi atrium dan ventrikel, detekdi
penyakit bukan jantung, pengaruh obat – obatan.
3 sadapan yang terdapat pada EKG yaitu sadapan bipolar dan sadapan unipolar.
1. Sadapan bipolar adalah I yang merupakan sadapan anggota badan, II yang merupakan
beda potensial antara elektroda negatif di lengan kanan dan elektroda positif di
lengan kiri, dan III yang merupakan beda potensial antara elektroda negatif lengan
kiri dan elektroda positif di tungkai kiri.
2. Sadapan unipolar adalah sadapan prekordial dan sadapan augmented. Sadapan
augmented adalah AVFyang merupakan beda potensial anata jantung dengan tungkai,
AVR yang merupakan beda potensial anata jantung dengan lengan kanan, dan AVL
yang merupakan beda potensial anata jantung dengan lengan kiri. Sadapan prekordial
adalah V1 – V6.
Gelombang P adalah depolarisasi dari atrium kiri dan kanan. Segmen PR merupakan
perlambatan nodus AV.Kompleks QRS adalah depolarisasi ventrikel ( repolarisasi atrium).
Segmen ST adalah kontraksi ventrikel dan pengosongan ventrikel. Gelombang T merupakan
repolarisasi ventrikel. Interval TP adalah relaksasi ventrikel dan mengisi diri.
Nilai normal untuk gelobang P adalah 0,08 – 0,1 s, interval PR adalah 0,12 – 0,2 s,
interval QT adalah 0,32 – 0,4 s, dan kompleks QRS adalah 0,06 – 0,1s. Ada tiga cara untuk
menghitung laju jantung dari EKG yaitu:
1. jarak R- R:
1 kotak sedang = 300 x/menit
2. Hitung jumlah R-R dalam 6 kotak besar = 6 detik jumlah R x 10 = heart rate /
menit.
Satu siklus terdiri dari periode sistole dan diastole, terbagi dalam 7 fase :
Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol
(relaksasi dan pengisian jantung) bergantian. Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol
dan diastol yang terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi ke seluruh jantung,
sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi otot jantung. Ada beberapa tahap peristiwa
mekanis siklus jantung.
1. Diastol ventrikel
Selama diastol ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan diastol. Karena
aliran masuk darah yang kontinu dari sistem vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit
melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik itu melemas. Karena perbedaan tekanan
ini, katup AV terbuka, dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel selama
diastol ventrikel. Akibatnya , volume ventrikel perlahan-lahan meningkat bahkan sebelum
atrium berkontraksi. Pada akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan
membentuk potensial aksi.
Pada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta, katup aorta dipaksa membuka dan
darah mulai menyemprot. Kurva tekanan aorta meningkat ketika darah dipaksa berpindah
dari ventrikel ke dalam aorta lebih cepat daripada darah yang mengalir ke pembuluh-
pembuluh yang lebih kecil di ujung lain. Volume ventrikel berkurang secara drastis
sewaktu darah dengan cepat dipompa keluar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi
isovolumetrik dan fase ejeksi (penyemprotan ) ventrikel.
Dalam keadaan normal, hanya separuh dari jumlah darah yang terkandung di dalam
ventrikel pada akhir diastol dipompa keluar selama sistol. Jumlah darah yang tersisa di
ventrikel pada akhir sistol ketika fase ejeksi usai disebut sebagai volume sistolik akhir (end
sistolic volume, E SV) yang besarnya 65 ml.