Anda di halaman 1dari 7

Fisiologi

Kontraksi otot jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik. Sel –
sel jantung yang mampu mengalami otortmisitas ditemukan pada nodus SA, nodus AV, berkas
His dan serat purkinje.

Kecepatan normal pembentukan potensial aksi di jaringan otoritmik jantung


Jaringan Potensial aksi per menit
Nodus SA ( pemicu normal) 70 – 80
Nodus AV 40 – 60
Berkas His dan serat – serat purkinje 20 – 40

Potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali akan menyebar ke atrium melalui
jalur antar atrium dan jalur antar nodus lalu ke nodus AV. Karena konduksi nodus AV lambat
maka terjadi perlambatan sekitar 0,1 detik sebelum eksitasi menyebar ke ventrikel. Dari nodus
AV, potensial aksi akan diteruskan ke berkas His sebelah kiri lalu kanan dan terakhir adalah ke
sel purkinje.

Siklus jantung
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan
selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi
dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari
ventrikel, dimana terjadi pengisian darah.

Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi
ventrikel. Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup – katup tetap
tertutup. Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot. Pada
ejeksi ventrikel , tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta
dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah akan
dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat
di ventrikel disebut End Systolic Volume.

Dua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop selama
siklus jantung.Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama-sering dikatakan
terdengar seperti “lub”. Bunyi jantung kedua memiliki nada yang lebih tinggi, lebih singkat dan
tajam- sering dikatakan dengan terdengar seperti “dup”. Bunyi jantung pertama berkaitan dengan
penutupan katup AV , sedangkan bunyi katup kedua berkaitan dengan penutupan katup
semilunar.

Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika tekanan
ventrikel kiri dan kanan turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan demikian
bunyi jantung kedua menandakan permulaan diastol ventrikel.

Tekanan darah

Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah setiap satuan luas pada
pembuluh darah. Tekanan darah terdiri atas tekanan sistol dan diastol (telah dijabarkan diatas
tentang sistol dan diastol). Tekanan dipengaruhi oleh curah jantung dengan resistensi perifer.

Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh tiap – tiap ventrikel per menit.
Dua faktor penentu curah jantung adalah kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup.
Volume sekuncup adalah volume darah yang dipompa per denyut. Peningkatan volume diastolik
akhir akan menyebabkan peningkatan volume sekuncup. Hal ini disebabkan oleh semakin besar
pengisian saat diastol, semakin besar volume diastolik akhir dan jantung akan semakin
teregang.Semakin teregang jantung, semakin meningkat panjang serat otot awal sebelum
kontraksi.Peningkatan panjang menghasilkan gaya yang lebih kuat pada kontraksi jantung
berikutnya dan dengan demikian dihasilkan volume sekuncup yang lebih besar.Hubungan
intrinsik antara volume diastolik akhir dan volume sekuncup ini dikenal sebagai hukum Frank –
Starling pada jantung.

Curah Jantung = heart rate x stroke volume

Pemeriksaan penunjang

EKG ( elektrokardiogram) adalah rekaman sebagian kecil arus listrik yang dihasilkan
oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi yang mencapai permukaan tubuh dan
dideteksi oleh elktroda pencatat. EKG adalah grafik yang dibentuk oleh elektrokardiograf.
Informasi yang dapat kita dapatkan dari rekaman EKG adalah gangguan ritme jantung seperti
aritmia, gangguan elektrolit, abnormalitas konduksi, hipertrofi atrium dan ventrikel, detekdi
penyakit bukan jantung, pengaruh obat – obatan.

3 sadapan yang terdapat pada EKG yaitu sadapan bipolar dan sadapan unipolar.

1. Sadapan bipolar adalah I yang merupakan sadapan anggota badan, II yang merupakan
beda potensial antara elektroda negatif di lengan kanan dan elektroda positif di
lengan kiri, dan III yang merupakan beda potensial antara elektroda negatif lengan
kiri dan elektroda positif di tungkai kiri.
2. Sadapan unipolar adalah sadapan prekordial dan sadapan augmented. Sadapan
augmented adalah AVFyang merupakan beda potensial anata jantung dengan tungkai,
AVR yang merupakan beda potensial anata jantung dengan lengan kanan, dan AVL
yang merupakan beda potensial anata jantung dengan lengan kiri. Sadapan prekordial
adalah V1 – V6.

Sadapan V 1 terletak di ruang interkostal IV di kanan sternum. Sadapan V2 terletak di ruang


interkostal IV di kiri sternum. Sadapan V3 diletakkan diantara sadapan V2 dan V4. Sadapan V4
diletakkan di ruang interkostalis V sejajar dengan garis mid klavikularis kiri. Sadapan V5
diletakkan secara mendatar dengan V 4 di linea axillaris anterior. Sadapan V6 diletakkan secara
mendatar dengan V4 – V5 di mid axillaris.

Gelombang P adalah depolarisasi dari atrium kiri dan kanan. Segmen PR merupakan
perlambatan nodus AV.Kompleks QRS adalah depolarisasi ventrikel ( repolarisasi atrium).
Segmen ST adalah kontraksi ventrikel dan pengosongan ventrikel. Gelombang T merupakan
repolarisasi ventrikel. Interval TP adalah relaksasi ventrikel dan mengisi diri.

Nilai normal untuk gelobang P adalah 0,08 – 0,1 s, interval PR adalah 0,12 – 0,2 s,
interval QT adalah 0,32 – 0,4 s, dan kompleks QRS adalah 0,06 – 0,1s. Ada tiga cara untuk
menghitung laju jantung dari EKG yaitu:

1. jarak R- R:
1 kotak sedang = 300 x/menit

2 kotak sedang = 150 x/menit

3 kotak sedang = 100 x/menit


4 kotak sedang = 75 x/menit

5 kotak sedang = 60 x/menit

6 kotak sedang = 50 x/menit

2. Hitung jumlah R-R dalam 6 kotak besar = 6 detik jumlah R x 10 = heart rate /
menit.

3. 1500/ jarak R-R ( dalam mm) = heart rate / menit.

PROSES MEKANIS SIKLUS JANTUNG

Satu siklus terdiri dari periode sistole dan diastole, terbagi dalam 7 fase :
Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol
(relaksasi dan pengisian jantung) bergantian. Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol
dan diastol yang terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi ke seluruh jantung,
sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi otot jantung. Ada beberapa tahap peristiwa
mekanis siklus jantung.

1. Diastol ventrikel
Selama diastol ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan diastol. Karena
aliran masuk darah yang kontinu dari sistem vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit
melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik itu melemas. Karena perbedaan tekanan
ini, katup AV terbuka, dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel selama
diastol ventrikel. Akibatnya , volume ventrikel perlahan-lahan meningkat bahkan sebelum
atrium berkontraksi. Pada akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan
membentuk potensial aksi.

2. Depolarisasi (kontraksi) atrium


Depolarisasi atrium menimbulkan kontraksi atrium, yang memeras lebih banyak darah
ke dalam ventrikel, sehingga kurva tekanan atrium meningkat. Selain itu, terjadi
peningkatan tekanan ventrikel. Peningkatan kedua bilik ini terjadi karena penambahan
volume darah ke ventrikel oleh kontraksi atrium. Selama kontraksi atrium, tekanan atrium
tetap sedikit lebih tinggi daripada tekanan ventrikel, sehingga katup AV terbuka. Diastol
ventrikel berakhir pada awal kontraksi ventrikel. Pada saat ini, kontraksi atrium dan
pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal
sebagai volume diastolik akhir (end diastolik volume, EDV), yang besarnya 135 ml. Pada
siklus ini tak ada darah yang ditambahkan ke ventrikel.

3. Kontraksi isovolumetrik ventrikel


Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium.
Perbedaan tekanan yang terbalik ini mendorong katup AV menutup. Tekanan ventrikel
harus terus meningkat sebelum tekanan tersebut dapat melebihi tekanan aorta untuk
membuka katup aorta sehingga ada waktu singkat antara penutupan katup AV dan
pembukaan katup aorta pada saat ventrikel menjadi suatu bilik tertutup. Karena semua
katup tertutup, tak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel selama waktu ini. Interval
ini disebut sebagai periode kontraksi ventrikel isovolumetrik (volume dan panjang
konstan). Selama periode kontraksi ventrikel isovolumetrik, tekanan ventrikel terus
meningkat karena volume tetap.

4. Ejeksi cepat ventrikel

Pada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta, katup aorta dipaksa membuka dan
darah mulai menyemprot. Kurva tekanan aorta meningkat ketika darah dipaksa berpindah
dari ventrikel ke dalam aorta lebih cepat daripada darah yang mengalir ke pembuluh-
pembuluh yang lebih kecil di ujung lain. Volume ventrikel berkurang secara drastis
sewaktu darah dengan cepat dipompa keluar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi
isovolumetrik dan fase ejeksi (penyemprotan ) ventrikel.

Dalam keadaan normal, hanya separuh dari jumlah darah yang terkandung di dalam
ventrikel pada akhir diastol dipompa keluar selama sistol. Jumlah darah yang tersisa di
ventrikel pada akhir sistol ketika fase ejeksi usai disebut sebagai volume sistolik akhir (end
sistolic volume, E SV) yang besarnya 65 ml.

5. Relaksasi isovolumetrik ventrikel


Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel turun di
bawah tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menimbulkan
gangguan atau takik pada kurva tekanan aorta, yang dikenal sebagai takik dikrotik. Tidak
ada lagi darah yang keluar dari ventrikel selama siklus ini karena katup aorta telah tertutup.
Namun katup AV belum terbuka karena tekanan ventrikel masih lebih tinggi daripada
tekanan atrium.. Sehingga semua katup sekali lagi tertutup dalam waktu singkat yang
dikenal sebagai relaksasi ventrikel isovolumetrik. Tidak ada darah yang masuk atau keluar
seiring dengan relaksasi ventrikel dan tekanan terus turun. Sewaktu tekanan ventrikel
turun, di bawah tekanan atrium, katup AV membuka dan pengisian ventrikel terjadi
kembali. Diastol ventrikel mencakup periode relaksasi ventrikel isovolumetrik dan fase
pengisian ventrikel.

Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi secara bersamaan, sehingga


atrium tetap berada dalam diastol sepanjang sistol ventrikel. Darah terus mengalir dari vena
pulmonalis ke dalam atrium kiri. Karena darah yang masuk ini terkumpul di atrium,
tekanan atrium terus meningkat. Sewaktu katup AV terbuka pada akhir sistol, darah yang
terkumpul di atrium selama sistol ventrikel dengan cepat mengalir ke ventrikel. Sehingga
mula-mula pengisian ventrikel berlangsung cepat karena peningkatan tekanan atrium
akibat penimbunan darah di atrium.

6. Ejeksi lambat ventrikel


Lalu pengisian ventrikel melambat karena darah tertimbun setelah disalurkan ke
ventrikel, dan tekanan atrium mulai turun. Selama waktu periode penurunan pengisian ini,
darah terus mengalir dari vena pulmonalis ke dalam atrium kiri dan melalui katup AV yang
terbuka ke dalam ventrikel kiri. Selama diastol ventrikel tahap akhir, sewaktu pengisian
ventrikel berlangsung lambat, nodus SA kembali mengeluarkan potensial aksi dan siklus
jantung di mulai kembali.

Anda mungkin juga menyukai