Pendahuluan
BAB II
STRUKTUR MITOKONDRIA
1
bagian sel yang berkaitan dengan proses-proses aktif. Sebagai contoh, dalam
protozoa berflagel atau di dalam sperma mamalia, mitokondria terkonsentrasi di dasar
flagelum atau flagela. Pada otot jantung, mitokondria mengelilingi bagian-bagian otot
yang berkontraksi. Dengan demikian, berdasarkan persebarannya, dapat diketahui
bahwa mitokondria ikut terlibat dalam produksi energi dalam tubuh.
Mitokondria memiliki diameter sekitar 0.5-1 µm hingga 7 µm. Bentuk dan jumlah
mitokondria yang ada dalam sebuah sel bergantung pada jaringan tertentu.
Mitokondria dapat berbentuk seperti lingkaran, batang maupun badan berserabut.
Namun struktur umumnya tetaplah sama. Jumlah mitokondria dalam tiap sel bervariasi
bergantung pada energi yang dibutuhkan. Jaringan-jaringan yang melakukan fungsi
metabolisme aerob seperti otot rangka dan otot lambung memiliki jumlah mitokondria
lebih banyak daripada jaringan lainnya.
2
Membran dalam dan membran luar tersusun atas komposisi fosfolipid dan
perbandingan protein terhadap lemak yang berbeda. Untuk membran luar,
perbandingan protein-lemak adalah 50:50, dan protein yang ada memiliki sedikit fungsi
enzimatik atau transport. Sedangkan pada membran dalam, perbandingannya adalah
80:20.
Membran luar mitokondria memiliki protein integral pada membran, disebut
porin, yang membentuk saluran permeabel untuk memfasilitasi berbagai macam
molekul keluar masuk mitokondria. Molekul-molekul sebesar 10 kilodalton bahkan
kurang dari itu, seperti ion, molekul nutrisi, ATP, dan ADP dapat dengan mudah
melewati membran luar. Membran dalam mengandung 5 kelompok protein integral
membran, yaitu:
1. NADH dehidrogenase,
2. Suksinat dehidrogenase,
3. Sitokrom c reduktase (juga dikenal sebagai sitrokom b-c),
4. sitokrom c oksidase,
5. ATP sintase.
3
bagian kepala terletak pada daerah matriks pada
membran dalam.
4
5 Matriks Mitokondria
Matriks meitokondria mengandung campuran
a. Enzim
raturan enzim berkonsentrasi tinggi. Termasuk
enzim-zenzim yang terlibat dalam siklus Krebs,
kecuali dehidrogenase suksinat yang terletak pada
permukaan membran dalam.
b. Ribosom
Ribosom di dalam mitokondria merupakan tipe 70S
– seperti pada sel-sel prokaryot (bakteri), berbeda
dengan tipe 80S yang ada pada banyak sel
tumbuhan dan hewan. Ribosom ini dapat
mensintesis protein.
c. DNA
Mitokondria memiliki materi genetiknya sendiri
mitokondria
serta kemampuan untuk memproduksi RNA dan
protein. Semua DNA mitokondria merupakan
induk. DNA mitokondria membawa gen penting
untuk hampir semua sintesis protein mitokondria.
5
BAB III
FUNGSI DAN CARA KERJA MITOKONDRIA
Kematian Sel-Terprogram
Kematian sel dapat terjadi baik diantaranya akibat luka (terpapar racun),
kerusakan mekanis, atau proses yang diperintahkan yang disebut “kematian sel
terprogram” atau apoptosi. Apoptosis terjadi ketika perkembangan organisme
menimbulkan hal yang tidak diinginkan, yaitu kelebihan sel. Kematian sel
terprogram juga terjadi sepanjang infeksi virus, terapi kanker, atau respon imun
terhadap penyakit. Apoptosis atau kematian sel-terprogram merupakan fungsi
lain mitokondria.
6
kelebihan oksigen, (yang tidak “berpasangan” membentuk ATP) mitokondria
menghasilkan oksigen yang sangat reaktif, yang disebut radikal bebas. Saat
produksi radikal bebas melampaui kemampuan mitokondria untuk mendetoks
mereka, radikal bebas tersebut merusak fungsi mitokondria dengan mengubah
mtDNA (DNA mitokondria), protein, dan membran. Begitu proses ini berlanjut,
hal ini akan menginduksi sel untuk menjalankan apoptosis. Kematian sel yang
abnormal disebabkan disfungsi mitokondria bisa mengganggu kinerja organ.
7
Gambar 3.1.1. Sintesis ATP (Sumber: http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/struktur-
dan-peranan-bagian-bagian-sel.html)
3.2.1. Glikolisis
8
penulis lampirkan gambar mengenai glikolisis untuk
memudahkan pemahaman.
9
a. Asam piruvat hasil glikolisis masuk ke dalam mitokondria.
10
karbon dioksida, 4 NADH, 1 FADH2, dan 1 ATP. Sementara itu,
selama proses ini berlangsung, dihasilkan 8 NADH, 2 FADH2,
dan 2 ATP. Perlu diketahui bahwa reaksi siklus Krebs terjadi
sebanyak dua kali untuk setiap glukosa yang di reaksikan pada
tahap glikolisis, karena pada tahap glikolisis, satu molekul
glukosa diubah menjadi dua molekul asam piruvat.
11
elektron, yang menyebabkan H+ dipompa ke luar dari membran
dalam mitokondria. Konsentrasi H+ di luar membrane dalam
mitokondria menimbulkan gradient elektron antara bagian luar
dan bagian dalam membran dalam mitokondria. Akibatnya, ion
H+ kembali menuju bagian dalam membrane dalam mitokondria
melalui ATP sintase.
12
laktat berhenti apabila oksigen mulai tersedia bagi proses anaerob fakultatif.
Reoksidasi NADH sitoplasma dilakukan oleh sistem ulang alik (shuttle).
Terdapat dua sistem shuttle primer yang bekerja, yaitu : shuttle gliserol fosfat
dan shuttle malat. Keduanya melayani pengaturan jumlah NADH di dalam
sitoplasma. Selain sistem shuttle dan pernafasan, terdapat bukti bahwa NADH
dapat direoksiodasi menjadi NAD+ menurut reaksi transhidrogenase : NADP+ +
NADH → NADPH + NAD+
13
BAB IV
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ivy-rose.co.uk/Biology/Organelles/Structure-of-Mitochondria.php diakses
pada 29 September 2013, 2.05 PM
http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/struktur-dan-peranan-bagian-bagian-sel.html
diakses pada 29 September 2013, 3:51 PM
http://www.sith.itb.ac.id/profile/pdf/iriawati/bahan-kuliah/bahan-2/STRUKTUR-DAN-
FUNGSI-MITOKONDRIA.pdf diakses pada 29 September 2013, 1.42 PM
15