Makalah Mitokondria Isi
Makalah Mitokondria Isi
Pendahuluan
1
BAB II
STRUKTUR MITOKONDRIA
2
Membran dalam mengelilingi matriks yang berisi cairan dan membentuk lekukan-
lekukan ke dalam matriks yang disebut krista (cristae, tunggal: crista). Krista-krista
tersebut dapat memperbesar permukaan membran dalam sehingga terbentuk daerah
antara membran luar dan membran dalam, ruang intermembran. Membran dalam
memegang peranan penting mitokondria yaitu fosforilasi oksidatif.
1. NADH dehidrogenase,
2. Suksinat dehidrogenase,
3. Sitokrom c reduktase (juga dikenal sebagai sitrokom b-c),
4. sitokrom c oksidase,
5. ATP sintase.
3
pada membran dalam yang menyebabkan pertukaran anion dengan sitosol dan
matriks mitokondria. Beberapa contohnya adalah phospate-OH- exchanger, the
adenine nucleotide translocase, mono-, di- and tricarboxylate carriers, dan the
aspartate-glutamate shuttle.
4
3 Ruang Intermembran Ruang antara membran luar dan membran dalam
memiliki konsentrasi proton yang tinggi disebabkan
sistem transpor elektron pada membran dalam.
4 Krista Kuantitas dan bentuk krista dapat bervariasi.
Stalked particles atau disebut juga bulatan
membran dalam (inner-membrane sphere):
Kepala, bagian “sphere”, berada pada sisi
matriks membran dalam – berseberangan
dengan ruang intermembran.
Setiap inner-membrane sphere memiliki:
Kepala atau “sphere” berdiameter 8-
9 nm
Stalk dengan lebar 30-35 Å dan
panjang 45-50 Å.
Memiliki protein F1 dan F0
5 Matriks Mitokondria
a. Enzim Matriks meitokondria mengandung campuran
raturan enzim berkonsentrasi tinggi. Termasuk
enzim-zenzim yang terlibat dalam siklus Krebs,
kecuali dehidrogenase suksinat yang terletak pada
5
permukaan membran dalam.
6
BAB III
FUNGSI DAN CARA KERJA MITOKONDRIA
Kematian Sel-Terprogram
Kematian sel dapat terjadi baik diantaranya akibat luka (terpapar racun),
kerusakan mekanis, atau proses yang diperintahkan yang disebut “kematian sel
terprogram” atau apoptosi. Apoptosis terjadi ketika perkembangan organisme
menimbulkan hal yang tidak diinginkan, yaitu kelebihan sel. Kematian sel
terprogram juga terjadi sepanjang infeksi virus, terapi kanker, atau respon imun
terhadap penyakit. Apoptosis atau kematian sel-terprogram merupakan fungsi
lain mitokondria.
7
mtDNA (DNA mitokondria), protein, dan membran. Begitu proses ini berlanjut,
hal ini akan menginduksi sel untuk menjalankan apoptosis. Kematian sel yang
abnormal disebabkan disfungsi mitokondria bisa mengganggu kinerja organ.
8
Gambar 3.1.1. Sintesis ATP (Sumber: http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/struktur-
dan-peranan-bagian-bagian-sel.html)
3.2.1. Glikolisis
Glikolisis merupakan langkah pertama dalam tahap
respirasi aerob mitokondria. Glikolisis terjadi dalam sitoplasma
sel, dan terjadi sebelum masuk ke dalam mitokondria itu sendiri.
Pada tahap glikolisis, terdapat dua langkah reaksi, yakni langkah
memerlukan energi dan langkah melepaskan energi. Pada
langkah memerlukan energi, 2 molekul ATP diperlukan untuk
mentransfer gugus fosfat ke glukosa sehingga glukosa memiliki
simpanan energi yang lebih tinggi, yang nantinya akan
digunakan pada langkah pelepasan energi.
Secara umum, reaksi glikolisis adalah reaksi pelepasan
energi yang memecah 1 molekul glukosa (C6H12O6) ataupun
monosakarida yang lain menjadi 2 molekul asam piruvat, 2NADH
9
(Nicotinamide Adenine Dinucleotide H), dan 2 ATP. Berikut
penulis lampirkan gambar mengenai glikolisis untuk
memudahkan pemahaman.
10
b. Asam piruvat melepaskan gugus karboksil dalam bentuk
CO2. Asam piruvat juga memberikan hydrogen dan electron
kepada NAD+ , sehingga membentuk NADH. Selanjutnya
koenzim bergabung dengan sisa 2 atom karbon dari asam
piruvat dan membentuk asetil-KoA.
c. Asetil-KoA mentransfer 2 atom karbonnya ke oksaloasetat
membentuk sitrat. Koenzim A dilepaskan dari Asetil KoA.
Setelah itu, adanya penambahan dan pelepasan H2O
mengubah sitrat menjadi asam isositrat.
d. Asam isositrat kemudian melepaskan gugus karboksil dalam
bentuk CO2 dan terbentuk asam α-ketoglutarat. Hidrogen dan
electron ditansfer kepada NAD, membentuk NADH.
e. Asam α-ketoglutarat melepaskan gugus karboksil dalam
bentuk CO2, dan NADH terbentuk. Asam α-ketoglutarat
kemudian berikatan dengan molekul koenzim A, membentuk
suksinil-KoA.
f. Koenzim A dilepaskan dan digantikan oleh fosfat (berasal
dari GTP). Fosfat terikat pada ADP membetuk ATP. Suksinil-
KoA berubah menjadi asam suksinat.
g. Elektron dan hydrogen dari asam suksinat ditransfer ke FAD
membentuk FAD2, Asam suksinat berubah menjadi asam
fumarat.
h. Asam fumarat menggunakan H2O membentuk asam malat.
Asam malat mentransfer hydrogen dan electron ke NAD+
membentuk NADH. Asam malat berubah menjadi asam
oksaloasetat yang akan digunakan pada siklus krebs
selanjutnya.
Dari rekasi-reaksi yang telah dijabarkan diatas, dapat
disimpulkan bahwa selama siklus Krebs dilepaskan 3 molekul
karbon dioksida, 4 NADH, 1 FADH2, dan 1 ATP. Sementara itu,
selama proses ini berlangsung, dihasilkan 8 NADH, 2 FADH2,
dan 2 ATP. Perlu diketahui bahwa reaksi siklus Krebs terjadi
sebanyak dua kali untuk setiap glukosa yang di reaksikan pada
tahap glikolisis, karena pada tahap glikolisis, satu molekul
glukosa diubah menjadi dua molekul asam piruvat.
11
Gambar 3.2.2. Siklus Krebs (Sumber: http://www.
library.thinkquest.org/C004535/media/kreb_cycle.gif)
12
ini memacu pembentukan ATP, ADP, dan fosfat. Oksigen bebas
menjaga pembentukan ATP terus berjalan, yaitu dengan
menerima elektron yang dilepaskan pada akhir system transport
elektron. Oksigen akan bergabung dengan H+ membentuk air.
ATP yang dihasilkan dalam tahap ini adalah 32 ATP. Berikut
adalah daur transpor electron secara singkat.
13
BAB IV
KESIMPULAN
14
bagian tubuh antara lain otot, hati, jantung, ginjal, karena bagian tubuh tersebut
paling aktif melakukan kerja dan menghasilkan energi.
3. Bagian-bagian mitokondria terdiri dari membrane dalam, mebran luar, ruang
inter membrane, Krista, dan matriks mitokondria (enzim, ribosom, dan DNA
mitokondria).
4. Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi sel atau pembangkit energi
(pembentukan ATP).
5. Tahap-tahap respirasi aerob mitokondria terdiri dari glikolisis, siklus Krebs, dan
transport elektron.
6. Kegunaan ATP yaitu sebagai energi yang digunakan untuk mengganti sel-sel
yang rusak, memompa jantung, dan lainnya.
7. Reoksidasi NADH sitoplasma selama proses respirasi aerob mitokondria
dilakukan oleh sistem ulang alik (shuttle). Terdapat dua sistem shuttle primer
yang bekerja, yaitu : shuttle gliserol fosfat dan shuttle malat.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ivy-rose.co.uk/Biology/Organelles/Structure-of-Mitochondria.php diakses
pada 29 September 2013, 2.05 PM
http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/struktur-dan-peranan-bagian-bagian-sel.html
diakses pada 29 September 2013, 3:51 PM
http://www.sith.itb.ac.id/profile/pdf/iriawati/bahan-kuliah/bahan-2/STRUKTUR-DAN-
FUNGSI-MITOKONDRIA.pdf diakses pada 29 September 2013, 1.42 PM
16