Anda di halaman 1dari 1

BAB II

PERUBAHAN DALAM TEORI PENDIDIKAN

Teori-teori pendidikan sangat kontekstual. Bagi John Dewey, bukanlah tanda-tanda yang
sehat jika pendidikan tidak dipengaruhi oleh konflik dan kebangkitan gerakan social.
Bagaimanapun, teori pendidikan tidak harus selalu berkompromi dengan setiap gerakan
social, tetapi ia harusnya memperhatikan konflik-konflik di antara gerakan social. Seperti
yang dikatakan Dwey, urusan dari suatu teori pendidikan yang cerdas adalah “memastikan
penyebab konflik yang ada dan kemudian-alih-alih berpihak pada satu-mengusulkan suatu
rencana operasional yang dimulai dari level terendah dan lebih inklusif daripada yang
disajikan oleh praktik dan ided para pihak yang berkonflik”. Suatu teori pendidikan yang baik
harusnya memperkenalkan “suatu tatanan konseptual yang baru menuju pada suatu cara
praktik yang baru”. Kemdatio pernyataan demikian, teori Dewey tidak pernah terlihan netral
tetapi sangat terkait dengan gerakan progresivisme yang lazim pada masanya. (hal.16)

AKAR YAHUDI DARI PENDIDIKAN KRISTIANI


Asal-usul pendidikan bermula dari awal kebudayaan manusia. Tidak ada garis pemisah antara
kehidupan dan pendidikan, juga antara agama dan pendidikan. Bagaimana para sejarawan,
ada tiga periode utama dalam Alkitab yang perlu ditinjau kembali agar dapat memahami
bagaimana Pendidikan Agam terjadi pada zaman Alkitab. Tiga periode utama tersebut adalah:
a. Periode sebelum pembuangan (pre-exilic);
b. Periode sesudah pembuangan (post-exilic) dari masa Perjanjian Lama;
c. Periode perjanjian lama
(Halaman 17)
Pendidikan pre-exilic sebagian dijelaskan dalam Ulangan 6, yang menyiaratkan pola-pola
kehidupan keluargayang kuat yang memberikan latar utama bagi pemelihraan (iman). Semua
laki-laki Yahudi dewasa mempelajari Hukum Taurat dan interprestasinya bagi kehidupan
mereka di sinagoga-sinagoga. Pada gilirannya, mereka diharapkan memilihara anak mereka
dirumah mereka. Selanjutnya, sekolah bagi anak laki-laki didirikan dengan para rabi yang
mengajar bahasa Ibrani, tradisi lisan, dan kitab-kitab tertulis. Apa yang semula diberikan di
rumah sekarang dipelajari secara lebih formal di sekolah. Jadi pendidikan dan agama
membentuk kurikulum dasar di rumah sama seperti disekolah. Hal ini pasti merupakan
pendidikan yang dialami oleh Yesus sebagai bocah Yahudi. (Hal. 18)

CARA PENDIDIKAN KRISTUS


Pendidikan selama periode Perjanjian Baru dapat dilihat dalam dua cara: (a) Menurut cara
Yesus dan (b) Menurut cara murid-murid Yesus yang pertama. Penting untuk membuat dua
perbedaan ini, karena ada pergeseran nyata di dalam isi perilaku pendidikan. Ketika Yesus
hidup dan mengajar secara fisik di dunia, pendidikan menurut Yesus berpusat pada
“kemunculan Kerajaan Allah ke dalam masyarakatnya sendiri”.Yesus melaksanakan peran
penting dalam mempercepat datangnya kerajaan Allah. Yesus melaksanakan peran penting
tersebut dalam tiga caraa yang saling berhubungan: pemberitaan langsung, perayaan doa, dan
pelayanan bagi kebutuhan manusia. (Hal. 19)
Setelah kematian dan kebangkitan Yesus, ada perubahan besar dalam kandungan pendidikan
Perubahan dari pesan Kristus mengenai “kedatangan kerajaan Allah” kesuatu pesan mengenai
kehadiran Yesus (pasca kematian) dengan kekuatan yang mengubah hidup. Seperti yang
dicatat dengan hati-hati oleh Marianne Sawicki, tiga bagian pelayanan Kristus adalah
memperhatikan, merayakan (sakramen), dan pekabaran injil tidak selalu mendapatkan
perhatian yang seimbang ketika seseorang memberikan penekanan yang lebih besar dari
suatu isu dibandingkan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai