ILMU FARMASI
OLEH:
QURROTA A’YUNIN
NIM. 051814153004
2
JAWABAN PERTANYAAN I
1. Pengertian Ilmu Farmasi
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “alima” dan berarti pengetahuan.
Pemakaian kata ini dalam bahasa Indonesia kita ekuivalenkan dengan istilah
“science”. Science berasal dari bahasa Latin: Scio, Scire yang juga berarti
pengetahuan.
Apa isi pengetahuan ilmu itu? Ilmu mengandung tiga kategori, yaitu
hipotesis, teori, dan dalil hukum. Ilmu itu haruslah sistematis dan berdasarkan
metodologi, ia berusaha mencapai generalisasi. Dalam kajian ilmiah, kalau data
yang baru terkumpul sedikit atau belum cukup, ilmuwan membina hipotesis.
Hipotesis ialah dugaan pikiran berdasarkan sejumlah data. Hipotesis memberi
arah pada penelitian dalam menghimpun data. Data yang cukup sebagai hasil
penelitian dihadapkan pada hipotesis. Apabila data itu mensahihkan
(valid)/menerima hipotesis, hipotesis menjadi tesis atau hipotesis menjadi teori.
Jika teori mencapai generalisasi yang umum, menjadi dalil ia dan bila teori
memastikan hubungan sebab-akibat yang serba tetap, ia akan menjadi hukum.
3
membuat sesuatu atau tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
hasil tertentu.
4. Ilmu spekulatif ideografis, yang tujuannya mengkaji kebenaran objek dalam
wujud nyata dalam ruang dan waktu tertentu.
5. Ilmu spekulatif nomotetis, bertujuan mendapatkan hukum umum atau
generalisasi substantif.
6. Ilmu spekulatif teoretis, bertujuan memahami kausalitas. Tujuannya
memperoleh kebenaran dari keadaan atau peristiwa tertentu.
4
pertengahan abad ke-20, yang antara lain berjudul “Scoville’s The Art of
Compounding “ (Seni Meracik Obat), dan “Recepteerkunde” (Ilmu Resep)
karangan van Duin, dan van der Wielen. Definisi obat menurut Undang-Undang
No. 7 Tahun 1960 tentang Farmasi :
.. obat yang dibuat dari bahan yang berasal dari binatang, tumbuh-
tumbuhan, mineral, dan obat sintetis.
5
menekankan pada manusia sakit yang sudah menjadi tugas rutin bidang
kesehatan. Jadi jelas perkembangan farmasi yang menjadi bagian dari bidang
kesehatan, juga harus mengikuti perkembangan yang terjadi di bidang
kesehatan.
6
Tidak dapat disangkal bahwa sistem pengetahuan farmasi, karena
penerapannya untuk tujuan kesehatan, merupakan bagian yang berarti secara
kuantitatif maupun secara kualitatif dalam setiap upaya kesehatan.
7
logika deduktif dan logika induktif dengan pengajuan hipotesis, yang
dinamakan pula metode logiko-hipotetiko-verifikatif.
c. Landasan aksiologis, yaitu mempertanyakan apa nilai kegunaan
pengetahuan tersebut. Nilai kegunaan pencak silat, matematika dan farmasi
sudah jelas berbeda. Dalam hal ini nilai kegunaan atau landasan aksiologis
Farmasi dan Kedokteran itu sama karena kedua-duanya bertujuan untuk
kesehatan manusia. (Suryasumantri, Y.S, 1985)
KESIMPULAN
A. Ilmu farmasi adalah pengetahuan :
- tentang penyediaan bahan obat, dari sumber alam atau sintetik yang sesuai,
untuk disalurkan dan digunakan pada pengobatan dan pencegahan penyakit,
- mengenai identifikasi, pemilahan (selection), aksi farmakologis,
pengawetan, penggabungan, analisis, dan pembakuan bahan obat (drugs)
dan sediaan obat (medicine).
- Tentang penyaluran dan penggunaan obat yang sesuai dan aman, baik
melalui resep (prsecription) dokter berizin, dokter gigi, dan dokter hewan,
maupun melalui cara lain yang sah, misalnya dengan cara menyalurkan atau
menjual langsung kepada pemakai
B. Farmasi adalah ilmu
Sebagai ilmu, Farmasi menelaah obat sebagai ”materi”, baik yang berasal dari
alam maupun sintesis (sama dengan bidang Kimia dan Fisika) dan
menggunakan metode logiko-hipotetiko-verifikatif sebagai metode telaah yang
sama seperti digunakan pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam. Oleh karena itu,
Farmasi merupakan ilmu yang dapat dikelompokkan dalam bidang Sains.
Pustaka :
8
JAWABAN PERTANYAAN II
1. Pengertian Data
Menurut Pendit (1992), data adalah hasil observasi langsung terhadap suatu
kejadian, yang merupakan perlambangan yang mewakili objek atau konsep
dalam dunia nyata. Hal ini dilengkapi dengan nilai tertentu.
Menurut Ralston dan Reilly (Chamidi, 2004: 314), data didefinisikan sebagai
fakta atau apa yang dikatakan sebagai hasil dari suatu observasi terhadap
fenomena alam. Sebagai hasil observasi langsung terhadap kejadian atau fakta
dari fenomena di alam nyata, data bisa berupa tulisan atau gambar yang
dilengkapi dengan nilai tertentu. Contohnya, daftar hadir mahasiswa semester
1 Ilmu Farmasi adalah data. Daftar tersebut masih merupakan bentuk mentah
karena belum memberikan informasi apa-apa.
2. Pengertian Informasi
Menurut Pendit (1992), makna informasi adalah :
- informasi sebagai suatu proses, yaitu merujuk pada kegiatan-kegiatan
menjadi terinformasi.
- informasi sebagai pengetahuan. Di sini, informasi mengacu pada segala
kejadian di dunia (entitas) yang tak terhingga, yang tak dapat disentuh, atau
sesuatu yang abstrak. Sebagai sesuatu yang abstrak, informasi dilihat dari
makna yang terkandung dalam keseluruhan medium yang digunakan,
kemudian dapat diartikan secara berbeda antara si pengirim dan si penerima.
Informasi dianggap sebagai bagian abstrak dari pikiran manusia sesuai
dengan isi dan makna pesan yang diterima. Misalnya, si Ani berkata kepada
Budi, “Wah, pandai betul kamu.” Mungkin, maksud Ani karena jengkel
melihat si Budi yang menyontek pekerjaan temannya. Mungkin juga, Budi
mengira bahwa Ani betul-betul menganggap Budi pandai.
- informasi dianggap sebagai suatu benda atau penyajian yang nyata dari
pengetahuan. Sebagai benda yang nyata, informasi dilihat dari rangkaian
simbol-simbol dan dapat ditangkap oleh pancaindra manusia serta dapat
saling dipertukarkan. Informasi dianggap sebagai bahan mentah yang nyata,
9
yang berada di luar manusia yang memerlukan pemrosesan lebih lanjut.
Sebagai contoh, pemakai perpustakaan mencari informasi tentang penelitian
perpustakaan. Petugas perpustakaan kemudian mengambilkan buku tentang
penelitian perpustakaan karangan Sulityo-Basuki. Di sini, petugas
menganggap bahwa informasi tersebut berada dalam buku itu yang dapat
diambil dari rak dan diberikan kepada pemakai.
Menurut Gordon B. Davis (1999: 28), informasi dari sudut pandang sistem
informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau
mendatang.
Di samping itu, dalam Oxford English Dictionary, dijabarkan informasi sebagai
sesuatu yang dapat diberitahukan atau dijelaskan (that of which is apprised or
told), keterangan (intelligence), dan berita (news) (Zorkoczy, 1998: 9). Berita,
menurut Arifin (1997), adalah informasi yang menarik, penting, dan belum
pernah didengar. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
informasi dapat dilihat berikut ini :
Keterangan, pernyataan, gagasan, serta tanda-tanda yang mengandung nilai,
makna, dan pesan, baik data, fakta, maupun penjelasannya yang dapat dilihat,
didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai
dengan perkembangan teknologi informasi serta komunikasi secara elektronik
ataupun nonelektronik.
10
Perbedaan konsep data, informasi, dan pengetahuan dijelaskan oleh Teskey
(Pendit, 1992: 80—81) seperti berikut:
- Data adalah hasil dari observasi langsung terhadap suatu kejadian. Ia
merupakan entitas (entity) yang dilengkapi dengan nilai tertentu. Entitas
ini merupakan perlambangan yang mewakili objek atau konsep dalam
dunia nyata. Data ini bisa disimpan dalam bentuk lebih konkret, misalnya
dalam bentuk tertulis, grafis, elektronik, dan sebagainya.
- Sementara itu, informasi adalah kumpulan data yang terstruktur untuk
memperlihatkan hubungan-hubungan entitas di atas.
- Pengetahuan adalah model yang digunakan manusia untuk memahami
dunia dan yang dapat diubah-ubah oleh informasi yang diterima pikiran
manusia.
11
KESIMPULAN
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa melihat perbedaan data, informasi dan
pengetahuan.
- Sebagai contoh, daftar mahasiswa baru semester 1 Jurusan Ilmu Farmasi
adalah data. Kemudian, daftar tersebut disampaikan kepada para tutor
sebagai bahan absen.
- Berdasarkan data tersebut, para tutor memberi informasi kepada para
mahasiswa bahwa peserta kuliah Filsafat Ilmu berjumlah 20 yang terdiri
atas 19 mahasiswa berjenis kelamin perempuan dan 1 berjenis kelamin laki-
laki. Ini adalah informasi dari para tutor.
- Selanjutnya, salah seorang mahasiswa mempunyai gambaran pengetahuan
bahwa jumlah mahasiswa perempuan lebih banyak dibanding mahasiswa
laki-laki. Kemudian, siswa lain mempunyai pengetahuan yang berbeda
bahwa peminat jurusan Ilmu Farmasi sebagian besar adalah siswa
perempuan.
- Jadi, dari gambaran ini, berdasarkan informasi yang sama, pengetahuan
yang diterima seseorang bisa berbeda.
Pustaka :
1. Chamidi, Safrudin. (2004). “Kaitan antara Data dan Informasi Pendidikan
dengan Perencanaan Pendidikan,” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (48) 10,
hlm. 311—328.
2. Davis, Gordon B. (1999). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen:
Bagian I Pengantar. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
3. Pendit, Putu Laxman. (2001). Manajemen Pengetahuan dan Profesional
Informasi: Harapan, Kenyataan dan Tantangan. Makalah Kuliah Perdana
Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra UI, 18 September 2001. Depok: JIP
FS Universitas Indonesia.
4. Pendit, Putu Laxman. (1992). “Makna Informasi: Lanjutan dari Sebuah
Perdebatan,” dalam Kepustakawanan Indonesia: Potensi dan Tantangannya,
eds. Antonius Bangun dkk. Jakarta: Kesaint-Blanc.
12