Anda di halaman 1dari 1

INTERAKSI OBAT DAN HASIL UJI Kadar normal: 7-20mg/DL

LABORATORIUM Blood Urea Nitrogen (BUN) test


Macam Interaksi Obat Test ini digunakan untuk melihat apakah ginjal
Interaksi farmasetis bekerja dengan baik atau tidak dimana pada fungsi
Adalah interaksi fisiko-kimia yang terjadi pada ginjal normal adalah 3,6-7,1 mmol/L atau 10-20/dL.
saat obat diformulasikan/disiapkan BUN test dilakukan dengan mengukur jumlah
Interaksi Farmakokinetika nitrogen yang berada dalam darah yang berasal dari
Pada interaksi ini obat mengalami perubahan pada urea.
ADME Yang disebabkan karena obat/senyawa lain. Obat yang mempengaruhi:
Interaksi Farmakodinamika 1. Furosemid
Adalah obat yang menyebabkan perubahan pada Furosemid dapat meningkatkan BUN
respon pasien disebabkan karena perubahan aksi obat Mekanisme: furosemid adalah obat golongan diuretik
tanpa mengalami perubahan konsentrasi plasma. kuat sehingga menyebabkan dehidrasi. Jika terjadi
Misalnya naiknya toksisitas dari digoksin yang dehidrasi maka aliran darah ke ginjal menjadi
disebabkan karena pemberian secara bersamaan berkurang.
dengan diuretic boros kalium misalnya furosemid 2. Vankomisin
1. Interaksi Obat-obat meningkatkan Blood Urea Nitrogen
Tipe interaksi obat dengan obat merupakan interaksi Mekanisme: Vankomisin dapat menyebabkan
yang paling penting dibandingkan dengan ketiga ginjal tidak bekerja dengan baik, pengeluaran urea
interaksi lainnya. nitrogen menjadi terhambat sehingga kadarnya
2. Interaksi Obat – makanan dalam darah meningkat.
Contoh: MAO inhibitor dengan makanan yang 3. Piroksikam
mengandung tiramin (keju, daging, anggur merah) Piroksikam sedikit dapat meningkatan kadar BUN
akan menyebabkan krisis 3. Interaksi Obat – pada permulaan terapi yang kemudian menetap
penyakit kadarnya (plateau)
Contohnya pada wanita hamil terutama pada Mekanisme kerja:
trimester pertama jangan diberikan obat golongan Penghambatan sintesis prostaglandin oleh obat ains
benzodiazepin dan barbiturat karena akan menyebabkan kenaikan kadar Blood Urin Nitrogen
menyebabkan teratogenik yang berupa phocomelia KOLESTEROL
Juga pada pemberian NSAID pada Px riwayat tukak Vitamin C
lambung Padadosis tinggi dapat Menurunkan kadar kolesterol.
4. Interaksi Obat – Hasil lab Mekanisme :
Interaksi obat dengan tes laboratorium dapat Memperlebar arteri shg memperkecil deposit kolester
mengubah akurasi diagnostik tes sehingga dapat ol pada dinding arteri,meningkatkan aktifitas fibrin
terjadi positif palsu atau negatif palsu. olisis,yang bertanggungjawab untuk memindahkan p
Hal ini dapat terjadi karena interferensi kimiawi. enumpukan kolesterol dari arteri
Penyebab terjadinya gangguan interaksi obat den mengeliminasi kelebihan kolesterol dalam aliran dara
gan hasil laboratorium h dengan membawa ke empedu
Hal ini dapat terjadi karena interferensi kimia. Trigliserida
1. Laksatif antrakuinon dengan uji urin. METFORMIN
Laksatif antrakuinon dapat mempengaruhi uji urin un Mekanisme kerja:
tuk urobilinogen/ oleh perubahan & zat yang diukur. metformin dapat menurunkan absorbsi glukosa dari
Apabila mengevaluasi status kesehatan pasien apotek saluran lambung-usus
er harusmempertimbangkan efek terapi obat pada has Metformin hanya mengurangi kadar glukosa darahda
il uji diagnostik. lam keadaan hiperglikemia serta tidak menyebabka
2. Laksatif antrakuinon dengan tes tiroid n hipoglikemia bila diberikan sebagai obat tunggal.
Laksatif antrakuinon dapat mempengaruhi hasil tes y Kreatinin Serum
ang dilakukan tidak akurat, dengan efek toksik yang Kreatinin adalah produk sampingan dari hasil pemec
dihasilkan jika digunakan. ahan fosfokreatin (kreatin) di otot yang dibuang mela
Asam aksorbat dosis besar dapat mempengaruhi tekn lui ginjal. Normalnya kadar kreatinin dalam darah 0,
is analisis 6 – 1,2 mg/dl.
sumber interaksi dalam pengukuran glukosa, Hb, dan Bila fungsiginjal menurun, kadar kreatinin darah bisa
nitrat meningkat.
mempengaruhi analisis darah dalam feses à negatif p Obat Golongan AINS
alsu obat golongan ini : asetosal,ibuprofen, piroksikam, a
4. Kontrasepsi oral mempengaruhi ± jenis tes laborat sam mefenamat, ketoprofen, naproksendll.
orium obat golongan ini dapat menyebabkan resiko menuru
Alkaline Fosfatase nnya fungsi ginjal, shg dapat menyebabkan menin
Tes untuk alkalin fosfat dikerjakan untuk mendiagno gkatnya kadar kreatinin dalam darah.
sa penyakit- Amfoterisin B
penyakit liver atau tulang, atau untuk melihat apakah Amfoterisin B dapat menyebabkan penurunan filtrasi
pengobatan untuk penyakit tersebut bekerja. glomerulus yang juga berakibat pada penurunan
Uji alkalin fosfat ada dalam tes darah rutin, termasuk fungsi ginjal, sehingga menyebabkan kadarkreatinin
dalam bagian tes fungsi liver. Kisaran normal alkalli dalamdarah meningkat.
n fosfat dalam darah adalah 44 – 147 IU/L. Transaminase
Parasetamol dan Obat AINS Untuk mendeteksi adanya kerusakan hati, pemeriksaa
meningkatkan angka alkali fosfat. nnya dengan pengukuran SGOT dan SPGT. Keduany
BILIRUBIN a terdapat dalam sel hati dalam jumlah yang besar da
Bilirubin (pigmen empedu) merupakan hasil akhir n ditemukan dalamserum dalam jumlah yang kecil. K
metabolisme dan secara fisiologis tidak penting, adarnya dalam serum akan meningkat ketika sel rusa
namun merupakan petunjuk adanya penyakit hati dan k atau membran sel terganggu.
saluran empedu. SGOT (Serum Glutamat Oksaloasetat Trans)
Obat-obat yang mempengaruhi Bilirubin: Obat yang dapat meningkatkan nilai SGOT
Fenobarbital : antibiotik, narkotik,vitamin,anti hipertensi (metildo
menurunkan kadar bilirubin pa, guanetidin), teofilin, golongan digitalis, kortison,f
Fenobarbital meningkatkan aktivitas glukoronil lurazepam, indometasin, isoniasid, rifampisin, kontra
transferase sepsi oral, salisilat, injeksi intramuskular.
Estrogen, Steroid Anabolik Isoniazid
Dapat meningkatkan kadar bilirubin Isoniazid dapat menimbulkan ikterus dan kerusakan
Menyebabkan penurunan ekskresi bilirubin. hati yang
Obat-obat yang mempunyai mekanisme yang sama fatal akibat terjadinya nekrosis multilobular.
adalah halotan (anestetik), isoniazid, dan Sehingga hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas
klorpromazin enzim transiminase.
Glukosa SGPT (Serum Glutamat Piruvat Transaminase)
Obat-obat yang mempengaruhinya: Obat yang dapat meningkatkan SGPT :
1. Atenolol antibiotik, narkotik, metildopa, guanetidin, sediaan di
Dapat menurunkan konsentrasi glukosa gitalis, indometasin, salisilat, rifampisin, flurazepam,
Mekanisme : menghambat glikogenolisis di sel hati propanolol, kontrasepsi oral, timah, heparin.
dan otot rangka sehingga mengurangi efek Rifampisin
hiperglikemia MK :
2. Kortikosteroid golongan glukokortikoid rifampisin dapat meningkatkan hepatotoksik sehingg
Dapat menurunkan konsentrasi glukosa a menyebabkan peningkatan aktivitas enzim transana
Mekanisme : meningkatkan glukoneogenesis dan se.
mengurangi penggunaan glukosa di jaringan perifer
melalui hambatan transporter glukosa.

Anda mungkin juga menyukai