Anda di halaman 1dari 8

ANITA MAJID

2016310339
BIOLOGI 16A

Perbedaan antara serangga dan arthropoda


1. Serangga
a. Pengertian serangga
Serangga disebut juga dengan nama insecta (dibaca "insekta") yang berasal dari bahasa
Latin insectum, sebuah kata serapan dari bahasa Yunani (entomon) yang berarti "terpotong
menjadi beberapa bagian". Secara definisi serangga adalah salah satu kelas hewan avertebrata
(tidak bertulang belakang) yang masuk dalam filum arthropoda (hewan yang beruas-ruas) dengan
ciri-ciri :
Exoskeleton berkitin,

 Tubuh terbagi menjadi tiga yaitu caput atau kepala, thorax dan abdomen atau perut
 Memiliki tiga pasang kaki yang pangkalnya menyatu dan terletak di thorax
 Memiliki mata majemuk
 Pada bagian kepala dilengkapi sepasang antenna

Serangga memiliki anggota spesies yang banyak yaitu lebih dari satu juta spesies dan
menggambarkan lebih dari setengah organisme hidup yang telah diketahui. Habitat serangga
berada diberbagai tempat di daratan,hanya sejumlah kecil yang hidup di Lautan.

Sumber gambar : Serangga


Serangga merupakan hewan berdarah dingin. Ketika suhu lingkungan menurun, suhu tubuh
serangga pun akan ikut menurun. Hal ini mengakibatkan menurunnya proses metabolisme dalam
tubuh serangga. Banyak serangga yang dapat bertahan hidup terhadap suhu beku namun dalam
periode yang pendek. Beberapa serangga dapat tahan pada suhu rendah dengan cara menyimpan
etilen glikol dalam jaringan-jaringan tubuhnya. Etilen glikol merupakan suatu zat kimia yang
fungsinya sama dengan cairan yang dituangkan dalam radiator kendaraan yang berfungsi sebagai
pelindung dari suhu yang sangat rendah.
2. Jenis-jenis serangga
Serangga memiliki jenis yang sangat banyak sehingga tak mengherankan jika di setiap
tempat selalu ditemukan serangga.

Klasifikasi serangga adalah sebagai berikut :

 Kingdom :Animalia
 Filum :Invertebrata
 Kelas :Insekta (serangga)

Kelas serangga terdiri dari banyak ordo. Ordo merupakan kelompok kecil di bawah kelas yang
dibedakan berdasarkan ciri fisik hewan. Menurut ordonya, jenis-jenis serangga dapat
dikelompokan sebagai berikut:Hymenoptera, merupakan kelompok serangga yang memiliki sayap
membran, contohnya adalah lebah.

1. Diptera, merupakan kelompok serangga yang memiliki dua sayap (sepasang),


contohnya adalah lalat.
2. Coleoptera, merupakan kelompok serangga yang memiliki sayap seludang. Sayap
depan berupa sayap keras dan sayap belakang berupa sayap membran, contohnya
adalah kumbang badak.
3. Hemiptera, merupakan kelompok serangga yang sebagian sayap depannya berupa
membran, contohnya adalah kepik air raksasa.
4. Orthoptera, merupakan kelompok seranggayang memiliki sayap-sayap yang lurus,
contohnya adalah belalang
5. Mantodea, merupakan kelompok serangga yang menyerupai belalang. Memiliki
tungkai depan yang kuat dan bersifat sebagai predator, contohnya congcorang.
6. Blattodea, merupakan sekelompok serangga yang memiliki tubuh yang agak pipih dan
mengeluarkan suatu zat yang berbau busuk. Contohnya adalah kecoa.
7. Isopteran, merupakan kelompok serangga yang memiliki dua pasang sayap yang
serupa, contohny adalah rayap.
8. Phthiraptera, merupakan kelompok kutu yang tidak memiliki sayap, contohnya adalah
kutu rambut.
9. Thysanura, merupakan kelomok serangga yang berekor rapuh, contohnya adalah kutu
buku.
10. Siphonaptera, merupakan kelompok serangga yang menyerupai pembuluh dan tidak
memiliki sayap, contohnya adalah kutu kucing dan kutu anjing.
11. Lepidoptera, merupakan kelompok serangga yang memiliki sayap bersisik, contohnya
adalah kupu-kupu dan ngengat.

2. Filum Arthropoda :
Arthropoda adalah hewan tak bertulang belakang yang memiliki tubuh beruas-ruas atau
bersegmen dan kaki yang bersendi. Arthropoda berasal dari Bahasa Yunani, yaitu arthros (sendi
atau ruas) dan podos (kaki). Ciri-ciri Filum Arthropoda antara lain :

 Jumlah kaki mengalami modifikasi sesuai dengan kelasnya.


 Memiliki rangka luar yang tersusun oleh kitin.
 Tubuh simetri bilateral, bersegmen.
 Memiliki perbedaan yang jelas antara caput, thorak, dan abdomen.
 Beberapa bagian caput dapat bersatu.
 Memiliki anggota gerak yang berpasangan dan juga bersegmen.

Berdasarkan persamaan dan perbedaan struktur tubuhnya, Arthropoda diklasifikasikan


menjadi 4 kelas, yaitu Crustacea, Myriapoda, Arachnida, dan Insecta

1. Kelas Crustacea

Ciri-ciri Kelas Crustacea antara lain :

 Pada umumnya hidup di air laut, mulai dari pantai hingga di laut dalam. Namun, ada juga
yang hidup di air tawar dan di darat terutama di tempat-tempat yang lembab.
 Tubuhnya memiliki kepala yang menyatu dengan dada, disebut cephalothoraks.
 Cephalothoraks memiliki 5 pasang kaki dan terdapat 2 pasang antenna di anterior.
 Abdomen mempunyai segmentasi yang jelas dan terdapat telson pada ujungnya. Telson
adalah suatu segmen terakhir tubuh Crustacea setelah abdomen, membentuk ekor
kipas. Ada yang menganggap bahwa telson adalah segmen terakhir dari tagma abdomen,
tetapi ada pula yang menganggap bahwa telson bukan bagian dari tagma abdomen.
 Alat geraknya mengalami modifikasi, sesuai dengan fungsinya.

Contoh hewan dari Kelas Crustacea adalah udang windu (Penaeus monodon), lobster (Panulirus
humarus), dan kepiting bakau (Scylla cerata).
2. Kelas Myriapoda

Ciri-ciri Kelas Myriapoda antara lain :

 Semua anggotanya hidup di darat.


 Tubuhnya terdiri dari caput (kepala) yang memiliki sepasang antena, sepasang mata, dan 2
atau 3 pasang rahang.
 Badannya terbagi ke dalam ruas-ruas dengan ukuran yang relatif sama, masing-masing
memiliki sepasang kaki.

Kelas Myriapoda dibagi menjadi 2 subkelas, yaitu Diplopoda dan Chilopoda.

2.1. Subkelas Diplopoda

Subkelas Diplopoda adalah hewan dari Kelas Myriapoda yang sering disebut sebagai si kaki seribu
(millipedes), karena memiliki jumlah kaki yang sangat banyak.
Ciri-ciri Subkelas Diplopoda antara lain :

 Umumnya memiliki 30 pasang kaki atau lebih.


 Tubuhnya bulat memanjang (silindir), beberapa segmen menyatu, pada setiap segmen
terdapat 2 pasang kaki.
 Hidupnya sebagai herbivora, banyak dijumpai di bawah serasah, bebatuan, atau di dalam
tanah, dan selalu menghindar dari cahaya.
 Gerakannya sangat lambat dan jika ada getaran, tubuhnya akan melingkar membentuk
spiral atau bola.
 Pada kepalanya terdapat sepasang antena, dua pasang mata tunggal, dan alat mulut tanpa
taring bisa.

Contoh hewan dari Subkelas Diplopoda adalah Polyxenus sp., Sigmoria sp., dan luwing
(Spirobolus sp.).

2.2. Subkelas Chilopoda

Subkelas Chilopoda adalah hewan dari Kelas Myriapoda yang sering disebut sebagai si kaki
seratus (centipedes).
Ciri-ciri Subkelas Chilopoda antara lain :

 Tubuhnya terdiri atas kepala (caput) dan badan (abdomen), berbentuk pipih dengan 15
pasang kaki atau lebih, dan beruas-ruas.
 Tiap ruas badan terdapat satu pasang kaki.
 Pada kepala terdapat 5 pasang antena yang panjang dan 2 pasang mata tunggal.
 Mulut dilengkapi sepasang taring bisa, yaitu modifikasi alat gerak dari segmen tubuh yang
pertama (kaki depan).

Contoh hewan dari Subkelas Chilopoda adalah kelabang atau lipan (Scolopendra sp.) dan
Lithobius forficatus.
Gambar 1. Lipan (Scolopendra cingulata)
3. Kelas Arachnida

Ciri-ciri Kelas Arachnida antara lain :

 Tubuh terbagi atas kepala yang menyatu dengan dada (cephalothoraks) dan perut
(abdomen).
 Bagian abdomen terdiri dari beberapa segmen, kadang-kadang cephalothoraks dan
abdomen menyatu.
 Pada cephalotoraks terdapat sepasang cheli cera (alat gerak pertama), sepasang pedipalpus
(alat gerak ke dua) yang berbentuk capit, dan 4 pasang kaki.
 Arachnida tidak mempunyai antena.

Kelas Arachnida diklasifikasikan menjadi 3 ordo, yaitu Scorpionida (kalajengking), Araneida


(laba-laba), dan Acarina (kutu tungau atau caplak).

3.1. Ordo Scorpionida

Ordo Scorpionida merupakan anggota Arthropoda darat yang paling tua. Ciri-ciri Ordo
Scorpionida antara lain :

 Memiliki pedipalpus yang berbentuk seperti catut yang besar.


 Memiliki chelisera yang kecil.
 Mempunyai sengat.

Contohnya Ordo Scorpionida adalah Scorpio sp.

3.2. Ordo Araneida

Ordo Araneida adalah anggota Arthropoda yang mampu membentuk sarang (jaring) dengan
benang-benang sutera karena mempunyai spinneret. Spinneret adalah organ yang terdapat di depan
anus. Araneida juga memiliki karapaks dibagian anterior.
Contohnya Ordo Araneida adalah Argyope sp.
3.3. Ordo Acarina
Ordo Acarina adalah anggota Arthropoda yang ukuran tubuhnya kecil dan tidak
bersegmen-segmen, serta abdomennya bersatu dengan cephalothoraks. Contoh Ordo Acarina
adalah caplak (Dermacentor sp.) (Gambar 2)

Gambar 2. Caplak (Dermacentor occidentalis)


4. Kelas Insecta

Kelas Insecta adalah hewan dari Filum Arthropoda yang sering kita sebut sebagai serangga.
Ciri-ciri Kelas Insecta antara lain memiliki 3 pasang kaki, sehingga disebut juga heksapoda. Kelas
Insecta merupakan kelas dengan keanekaragaman tertinggi di antara kelas-kelas yang lain.
Penyebaran Insecta sangat luas, dari perairan hingga puncak gunung, dari khatulistiwa hingga ke
kutub. Jumlah spesiesnya juga cukup banyak. Di dunia ini sedikitnya ditemukan 750.000 jenis
yang dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26 ordo. Cabang ilmu biologi yang khusus
mempelajari hewan-hewan anggota kelas ini adalah Entomologi.

Gambar 3. Kutu Buku (Lepisma saccharina)


Berdasarkan ada tidaknya sayap, Kelas Insecta dibagi menjadi 2 subkelas, yaitu Subkelas
Apterygota dan Sub kelas Pterygota.
4.1.SubkelasApterygota
Subkelas Apterygota adalah serangga yang tidak bersayap. Subkelas Apterygota terdiri
atas 4 ordo yaitu Protura, Diplura, Collembola, Thysanura. Ordo-ordo tersebut merupakan
kelompok serangga yang tidak mengalami metamorfosis (Ametabola), contohnya adalah kutu
buku (Lepisma sp.). Perhatikan Gambar 3.
4.2.SubkelasPterygota
Subkelas Pterygota adalah kelompok Insecta yang memiliki sayap. Kelompok bersayap ini
bisa dibagi-bagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan sifat- sifat tertentu.

Gambar 4. Tipe-tipe mulut anggota Subkelas Pterygota


Berdasarkan tipe mulutnya, anggota Pterygota terbagi menjadi beberapa tipe (Gambar 4).

4.2.1. Tipe mulut penjilat

Contoh hewan tipe mulut penjilat adalah Ordo Diptera, misalnya lalat (Musca sp.).

4.2.2. Tipe mulut pengisap

Contoh hewan tipe mulut pengisap adalah Ordo Lepidoptera, misalnya Attacus sp.

4.2.3. Tipe mulut penggigit-pengisap

Contoh hewan tipe mulut penggigit-pengisap adalah Ordo Hymenoptera, misalnya lebah madu
(Apis mellifera).

4.2.4. Tipe mulut penggigit-pengunyah

Contoh hewan tipe mulut penggigit-pengunyah adalah Ordo Orthoptera, misalnya belalang
(Valanga sp.).
Tipe-tipe mulut tersebut merupakan penyesuaian dari fungsinya, yaitu berkaitan dengan
jenis makanan yang mereka makan.Berdasarkan proses metamorfosisnya, Pterygota dibedakan
menjadi 2 kelompok, yaitu hemimetabola dan holometabola.

a. Hemimetabola
Hemimetabola adalah kelompok serangga bersayap yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna. Kelompok ini terdiri dari 14 ordo, di antaranya adalah Orthoptera, Hemiptera, dan
Homoptera. Contoh Hemimetabola adalah belalang (Valanga sp.), capung merah (Crocotermis
sp.), walang sangit (Leptocoriza sp.), dan tonggeret (Dundubia mannifera).

b. Holometabola
Holometabola adalah kelompok serangga bersayap yang mengalami metamorfosis
sempurna. Kelompok ini terdiri dari 9 ordo, seperti ordo Lepidoptera, Coleoptera, Diptera, dan
Hymeroptera. Contoh Holometabola adalah undur-undur (Myrmeleon frontalis), kunan-kunang
(Photinus sp.), kupu-kupu jeruk (Papilio memmon), dan lalat rumah (Musca domestica).
Perbedaan antara proses metamorfosis sempurna dan tidak sempurna ditunjukkan oleh
Gambar 5-6.

Gambar 5. Proses metamorfosis tidak sempurna pada Ordo Hemiptera

Gambar 6. Proses metamorfosis sempurna pada Ordo Lepidoptera

Anda mungkin juga menyukai