Anda di halaman 1dari 2

HUKUM PIDANA

1. Tertulis, yakni sumber hukum pidana yang berupa peraturan hukum pidana yang
dikeluarkan oleh lembaga Negara yang berhak membuat peraturan hukum.

Sumber hukum pidana tertulis antara lain:

a. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), sebagai sumber hukum pidana


tertulis yang utama.
Sistematika KUHP terdiri dari tiga buku, yaitu:
Buku I : Ketentuan Umum (Pasal 1 – Pasal 103)
Buku II : Kejahatan (Pasal 104 – Pasal 488)
Buku III : Pelanggaran (Pasal 489 – Pasal 569)
b. Peraturan perundangan (di luar KUHP), seperti:
o UU No.31 Tahun 1999, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
o UU No. 20 Tahun 2001, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
o UU No. 23 Tahun 2004, tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga.
o UU No. 8 Tahun 2010, tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.

2. Tidak tertulis, yakni kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam suatu masyarakat tertentu
sehingga menjadi suatu peraturan hukum pidana adat. Keberadaan hukum pidana adat
diakui dengan masih berlakunya Pasal 5 ayat (3) sub b UU Darurat No. 1 Tahun 1951.

PEMBAGIAN HUKUM PIDANA

1. Hukum pidana umum dan hukum pidana khusus

 Hukum pidana umum: hukum pidana yang berlaku untuk siapa saja (sipil dan
militer).Contoh: KUHP (Buku I KUHP: Ketentuan Umum, yakni Pasal 1- Pasal 85),
UU No.15 Tahun 2003 tentang Terorisme.
 Hukum pidana khusus: hukum pidana yang hanya berlaku untuk golongan militer.
Contoh: KUHP Militer, KUHP Buku II: Kejahatan, KUHP Buku III: Pelanggaran dan
semua peraturan perundangan di luar KUHP.

2. Hukum pidana materiil dan hukum pidana formil

- Hukum pidana materiil (in abstracto): hukum pidana yang berisi aturan tentang
perbuatan yang diancam pidana, pihak-pihak yang dapat dipidana, dan sanksi pidana
yang dapat dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana.
- Hukum pidana formil (in concreto): hukum pidana yang berisi aturan cara-cara Negara
melaksanakan haknya untuk mengenakan pidana. Hukum pidana formil untuk
menegakkan hukum pidana materiil.
3. Hukum pidana nasional, hukum pidana lokal dan pidana internasional.

 Hukum pidana nasional: hukum pidana yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia,
yang berbentuk Undang-Undang.
 Hukum pidana lokal: hukum pidana yang berlaku untuk daerah tertentu saja, yang
berbentuk perda.
 Hukum pidana internasional: hukum pidana yang berlakunya antarnegara
(transnasional), yang berbentuk traktat multilateral maupun bilateral.

4. Hukum pidana dikodifikasikan dan tidak dikodifikasikan

- Hukum pidana dikodifikasikan: hukum pidana yang disusun dalam suatu buku
kodifikasi menurut sistem-sistem tertentu. Contoh: KUHP. KUHP Militer.
- Hukum pidana tidak dikodifikasikan: uhukum pidana di luar kodifikasi, yakni semua
peraturan perundangan pidana di luar kodifikasi.

<Prayudi, Guse (2012). Panduan Lengkap Hukum Pidana & Perdata. Yogyakarta: Tora Book
Yogyakarta.>

<Soesilo, R (1976). Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Lengkap. Bogor.>

Anda mungkin juga menyukai