Anda di halaman 1dari 5

Bahan Ajar Agribisnis Perikanan Kelas X

2013

HAND OUT AGRIBISNIS PERIKANAN


PEMIJAHAN IKAN MAS

Oleh

Ummi Satria, S.Pd


Pendidikan Biologi

PRODI AGRIBISNIS PRODUKSI SUMBER DAYA PERAIRAN


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI
2013

1
Bahan Ajar Agribisnis Perikanan Kelas X
2013

PEMIJAHAN IKAN MAS


Standar Kompetensi : 2. Memijahkan ikan
Kompetensi Dasar : 2.1 Membedakan macam-macam teknik pemijahan ikan mas.
Indikator : 1. Menjelaskan metode pemijahan ikan secara alami
(tradisional)

2. Menjelaskan metode pemijahan ikan secara buatan

3. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam


pemijahan ikan

Alokasi waktu : 2 x 45’


Pertemuan ke :2

A. Pemijahan Ikan

Di alam aslinya ikan mas hidup di perairan sungai, danau maupun genangan
air lainnya yang berada pada ketinggian 150-600m dpl, dengan suhu air berkisar 20
derajat sampai 25 derajat celcius. Ikan mas termasuk hewan Omnnivora atau
pemakan segala sehingga di alam makanan Ikan mas berupa daun-daunan, lumut,
serangga, cacing dan lain sebagainya. Pada model budidaya ikan mas lingkungan
pemeliharaan dan pemijahannya harus dibuat menyerupai alam aslinya.
Model budi daya ikan mas bisa dipelihara dalam Kantong Jaring Apung,
Kolam air deras, kolam tanah, kolam beton dan lain-lain tergantung ketersediaan
lokasi. Makanan dalam budi daya ikan mas juga bermacam-macam mulai dari
pemberian pakan alami sampai pemberian pelet buatan pabrik. Yang perlu
diperhatikan adalah kualitas air pada media untuk budi daya ikan mas seperti PH air
yang harus berada pada kisaran 7-8, kandungan oksigen terlarut yang cukup dan
bebas dari kandungan zat kimia berbahaya.

2
Bahan Ajar Agribisnis Perikanan Kelas X
2013

Saat ini dikenal dua macam sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu :
1. Sistim pemijahan tradisional
Sistim pemijahan tradiasional merupakan cara pemijahan induk ikan (jantan
dan betina) secara alami, tanpa bantuan hormon perangsang. Dikenal beberapa cara
melakukan pemijahan secara tradisional, yaitu:
a. Cara sunda: (1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam
sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk
dimasukan pada sore hari; (2) disediakan injuk untuk menepelkan telur; (3)
setelah proses pemijahan selesai, ijuk dipindah ke kolam penetasan.
b. Cara cimindi: (1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam
sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk
dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan; (2)
disediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk dijepit bambu dan diletakkan
dipojok kolam dan dibatasi pematang antara dari tanah; (3) setelah proses
pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain; (4) tujuh hari setelah
pemijahan ijuk ini dibuka kemudian sekitar 2-3 minggu setelah itu dapat
dipanen benih-benih ikan.
c. Cara rancapaku: (1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam
sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk
dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan,
batas pematang antara terbuat dari batu; (2) disediakan rumput kering untuk
menepelkan telur, rumput disebar merata di seluruh permukaan air kolam dan
dibatasi pematang antara dari tanah; (3) setelah proses pemijahan selesai
induk tetap di kolam pemijahan.; (4) setelah benih ikan kuat maka akan
berpindah tempat melalui sela bebatuan, setelah 3 minggu maka benih dapat
dipanen.
d. Cara sumatera: (1) luas kolam pemijahan 5 meter persegi, dasar kolam sedikit
berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan
pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan; (2) disediakan

3
Bahan Ajar Agribisnis Perikanan Kelas X
2013

injuk untuk menepelkan telur, ijuk ditebar di permukaan air; (3) setelah proses
pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain; (4) setelah benih berumur
5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.
e. Cara dubish: (1) luas kolam pemijahan 25-50 meter persegi, dibuat parit
keliling dengan lebar 60 cm dalam 35 cm, kolam dikeringkan lalu diisi air
pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan
kolam penetasan; (2) sebagai media penempel telur digunakan tanaman hidup
seperti Cynodon dactylon setinggi 40 cm; (3) setelah proses pemijahan selesai
induk dipindahkan ke kolam lain; (4) setelah benih berumur 5 hari lalu
pindahkan ke kolam pendederan.
f. Cara hofer: (1) sama seperti cara dubish hanya tidak ada parit dan tanaman
Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.

2. Sistim pemijahan buatan (kawin suntik)


Pada sisitim ini induk baik jantan maupun betina yang matang bertelur
dirangsang untuk memijah setelah penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise ke dalam
tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh dari kepala ikan donor (berada dilekukan
tulang tengkorak di bawah otak besar). Setelah suntikan dilakukan dua kali, dalam
tempo 6 jam induk akan terangsang melakukan pemijahan. Sistim ini memerlukan
biaya yang tinggi, sarana yang lengkap dan perawatan yang intensif.

Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemijahan ikan mas adalah
sebagai berikut:
 Dasar kolam tidak berlumpur, tidak bercadas.
 Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dalam air cukup; debit air cukup; dan
suhu berkisar 25 oC.
 Diperlukan bahan penempel telur seperti ijuk atau tanaman air.
 Jumlah induk yang disebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan
seekor induk berat 1 kg memerlukan kolam seluas 5 m2.

4
Bahan Ajar Agribisnis Perikanan Kelas X
2013

 Pemberian makanan dengan kandungan protein 25%. Untuk pellet diberikan


secara teratur 2 kali sehari (pagi dan sore hari) dengan takaran 2-4% dari
jumlah berat induk ikan.

Untuk keberhasilan pemijahan ikan mas ini, ada beberapa syarat penting yang
harus dipenuhi sesuai dengan kebiasaan berkembang biaknya. Ikan mas menghendaki
air yang selalu barn untuk merangsang pemijahannya. Selain itu, harus selalu
disediakan alat penempel telur setiap kali memijahkannya karena sifat telur ikan mas
yang menempel.

Anda mungkin juga menyukai