Anda di halaman 1dari 11

JURNAL KESEHATAN 2015 UNMUH JEMBER

EFEKTIFITAS TERAPI AKKUPUNTUR TERHADAP KEBERHASILAN


REHABILTASI PASIEN PASCA STROKE DI KLINIK BINA SEJAHTERA
JEMBER

Harry Irfan Tonny1, Ns. Cipto Susilo, S. Pd, S. Kep.,M. Kep2,


Ns. Luh Titi Handayani S. Kep.,M. Kes 3,Ns. Hendra Kurniawan S.
Kep,M.,Ked.Trop4

Abstrak
Akupuntur Merupakan sutau terapi yang telah lama ada yaitu dengan menusukan
jarum pada titik meridian. Stroke adalah suatu keadaan yang awalnya timbul
mendadak, progesif cepat, kondisi di mana sel-sel otak tiba-tiba mati karena
kekurangan oksigen. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan
rancangan Pretest Postest yang bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas
akupuntur dalam Rehabilitasi Pasien Pasca stroke Populasi penelitian ini adalah
Pasien Pasca stroke yang berobat di Klinik Akupuntur dan Herbal Bina Sejahtera
Jember dengan sejumlah sampel 35 responden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan Nomogram Harry King. Proses uji variable menggunakan wilcoxon
ranged test. Hasil penelitian dengan uji wilcoxon ranged test (Alpha=0.05)
menunjukkan nilai posttest < pretest sejumlah 35 responden. Efektivitas terapi
akupuntur terhadap pasien pasca stroke di dapatkan hasil p value 0,00. Kesimpulan
penelitian ini bahwa ada peningkatan keadaan pasien pasca stroke sebelum terapi
akupuntur dan sesudah terapi akupuntur. Rekomendasi penelitian membuat
akupunutur menjadi terapi komplementer pada pasien pasca stroke.

Kata kunci: Efektivitas Terapi akupuntur, Pada Pasien Pasca stroke

Daftar Pustaka 19 (2005-2013

Abstract
Acupuncture is an alternative health therapy that uses the technique of needle
insertion basic on meridian point. Stroke is a State which initially arose suddenly,
progesif fast, a condition in which the brain cells suddenly die due to lack of oxygen
This study design use quasi eksperimental with the draft pretest posttest quasi
experimental design that aims to identify the effectiveness of acupuncture in Post-
stroke rehabilitation patients. This study population was post-stroke patients who
looked for treatment at the Clinic Acupuncture and Herbal Bina Sejahtera Jember
with a sample of 35 respondents. The sampling technique used a nomogram Harry
King. The test process variables used wilcoxon Ranged Test. The results of research
wilcoxon ranged test (alpha = 0.05) demonstrated the value post test < pretest with
number of 35 respondents. The effectiveness of acupuncture therapy for patients with
post-stroke showed p value 0.00. The conclusion of this study that there was an
increase in post-stroke patient's condition before and after the acupuncture therapy.
Recommendations made acupuncture research into complementary therapy in
patients with post-stroke.

3
JURNAL KESEHATAN 2015 UNMUH JEMBER

Key words: Effectiveness of acupuncture therapy, in patients with post-stroke.


Bibliography 19 (2005-2013)

PENDAHULUAN stroke setiap tahunnya. Dari jumlah

ini, 610.000 di antaranya merupakan


Pelayanan Kesehatan baik di Stroke
serangan stroke pertama, sedangkan
adalah suatu keadaan yang awalnya
185.000 merupakan stroke yang
timbul mendadak, progesif cepat,
berulang. Saat ini ada 4 juta orang di
kondisi di mana sel-sel otak tiba-tiba
Amerika Serikat yang hidup dalam
mati karena kekurangan oksigen. Hal
keterbatasan fisik akibat stroke, dan
ini dapat disebabkan oleh obstruksi
15-30% di antaranya menderita cacat
dalam aliran darah, atau pecahnya
menetap (Centers for Disease Control
arteri yang memberi makan otak,
and Prevention, 2009).
yang biasanya berlangsung 24 jam

atau lebih atau langsung Jumlah penderita stroke cenderung

menimbulkan kematian dan semata terus meningkat setiap tahun, bukan

mata disebabkan oleh peredaran hanya menyerang penduduk usia tua,

darah otak non traumatik tetapi juga dialami oleh mereka yang

(Frtzsimmons, 2007). berusia muda dan produktif. Saat ini

Stroke merupakan penyebab kematian Indonesia tercatat sebagai negara

ketiga terbanyak di Amerika Serikat. dengan jumlah penderita stroke

Mengacu pada laporan American terbesar di Asia (Yastroki, 2009).

Heart Association, sekitar 795.000


Peningkatan angka stroke di Indonesia
orang di Amerika Serikat terserang
diperkirakan berkaitan dengan

4
JURNAL KESEHATAN 2015 UNMUH JEMBER

peningkatan angka kejadian faktor ini. pendekatan yang digunakan

risiko stroke. Faktor yang ditemukan peneliti metode pendekatan Quasi

beresiko terhadap stroke adalah eksperimental desain, dengan desain

diabetes melitus, gangguan kesehatan group pre-tes and post test. Sampel

mental, hipertensi, diabetes melitus, yang akan diambil pada penelitian kali

nmerokok, dan obesitas ini harus memenuhi kriteria inklusi

abnormal(Yastroki,2014). dan eksklusi.

Adapun faktor risiko yang memicu a. Kriteria Inklusi

tingginya angka kejadian stroke adalah Adapun kriteria inklusi dalam

faktor yang tidak dapat dimodifikasi penelitian ini sebagai berikut:

(non-modifiable risk factors) seperti


1. .Usia pasien < 70 tahun
usia, ras, gender, genetik, dan
2. .Keluhan stroke > 4 Bulan.
riwayat Transient Ischemic Attack atau
3. Mengalami hemiplegi.
stroke sebelumnya. Sedangkan
4.Mengalami Gangguan Bicara
faktor yang dapat dimodifikasi
Kriteria eksklusi dalam penelitian
(modifiable risk factors) berupa
ini sebagai berikut:
hipertensi,merokok, penyakit jantung,
1.Tidak ada fraktur pada extremitas
diabetes, obesitas, penggunaan oral
2.Tidak mengalami ganguan psikis
kontrasepsi, alkohol, dislipidemia
3.Masih mengkomsumsi obat dokter
(PERDOSSI, 2007).

METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan kriteria inklusi dan
Metode yang digunakan dalam eksklusi terdapat 35 penderita
penelitian ini adalah Pada penelitian

4
JURNAL KESEHATAN 2015 UNMUH JEMBER

Pasien pasca stroke yang dapat DATA HASIL

dijadikan sampel.
A. Data Umum

Data yang terkumpul kemudian 1. Karakteristik Usia

ditabulasi dengan cara: Tabel 5.1


Tabel 5.1 Distribusi responden
a. Analisis univariat berdasarkan usia
Pada Tanggal 21 Juni - 10 Juli 2015
Menganalisa tiap variabel yaitu di Klinik Akupuntur Dan Herbal
Bina Sejahtera Jember
variabel dependen (skoring).
Usia Frekuensi Persen
Analisa tersebut dilakukan untuk (Tahun)

51-60 25 72 %
mengetahui distribusi frekuensi
61-70 6 17 %
dalam bentuk persen tabel atau
40-50 4 11%
dalam bentuk diagram dari Total 35 100 %

variabel dependen (Nilai scoring)

b. Analisis bivariat Sumber: Data Primer, 2015


Tabel 5.1 menunjukkan bahwa umur
Variabel yang akan dianalisis pada
responden yang paling banyak adalah umur
penelitian kali ini adalah kadar
dengan rentang 51-60 tahun sejumlah 25
glukosa darah pre-test dan post-
orang
test, dimana variabel tersebut

termasuk kedalam data ratio. 2. Karakteristik Jenis Kelamin


Analisis ini menggunakan uji Tabel 5.2 Distribusi responden
berdasarkan jenis kelamin
Wilcoxon Signed Rank Test dengan Pada Tanggal l 21 Juni - 10 Juli
2015 di Klinik Akupuntur Dan
tingkat kesalahan 0,05 yang mana Herbal Bina Sejahtera Jember

H0 ditolak jika p > 0,05 dan H0 Jenis Frekuensi Persen


Kelamin
gagal ditolak jika p < 0,05 dengan Laki-laki 22 63 %
Perempuan 13 37 %
nilai α = 5 %. Total 35 100 %

5
JURNAL KESEHATAN 2015 UNMUH JEMBER

Sumber: Data Primer, 2015 Diagram 5.5


Efektifitas Terapi Akupuntur
Tabel 5.2 Dari tabel diatas menunjukan
Terhadap Kemampuan Bicara
Pasien Pasca Stroke Pada Tanggal
bahwa jenis kelamin pada responden
Tanggal 21 Juni - 10 Juli 2015 di
Klinik Akupuntur Dan Herbal
Pasca stroke yang paling tinggi adalah
Bina Sejahtera Jember
laki-laki yaitu 63% dengan jumlah

responden 22 orang dan paling rendah

adalah perempuan dengan jumlah 13

orang senilai 37 % .

3.Karakteristik Lama Terjadinya stroke

Tabel 5.4 Distribusi responden Menurut

Lama Terjadinya Stroke Pada Tanggal 21


Sumber: Data Primer,
Juni - 10 Juli 2015 di Klinik
2015
Akupuntur Dan Herbal Bina Sejahtera
Dari diagram 5.5 menunjukkan bahwa hasil
Jember pengukuran sebelum dilakukan terapi
akupuntur pada 35 responden
kemampuan bicara pasien pasca stroke,
Sumber: Data Primer, 2015 Lama
Terjadinya Frekuensi Persen
Dari tabel 5.4 menunjukan bahwa stroke
4-7 Bulan 8 23 %
responden penderita pasca stroke
7-9 Bulan 14 37 %
Paling menurut lama terjadinya stroke
9-12 Bulan 13 31 %
Total 35 100 %
adalah 7-9 bulan dengan nilai 37 %

dengan jumlah 14 responden nilai skor terendah adalah 1 dan rata-


rata nilai skor adalah 1 . Dan
menunjukkan bahwa hasil pengukuran
11. Skor Sebelum Terapi Akupuntur dan
setelah dilakukan terapi akupuntur pada
Sesudah Terapi pada Kemampuan Bicara

6
JURNAL KESEHATAN 2015 UNMUH JEMBER

35 responden dengan kemampuan pasca stroke, rata-rata nilai sebelum


bicara pasien pasca stroke, rata-rata
nilai setelah terapi adalah nilai 2 dan terapi adalah nilai 2 dan nilai skor
skor tertinggi adalah 4 .
terendah adalah 0. Dan menunjukkan
2. Skor Sebelum Terapi Akupuntur
bahwa hasil pengukuran setelah
dan sesudah pada Kekuatan Lesi
dilakukan terapi akupuntur pada
otot Pasien Pasca Stroke
35responden. Kekuatan Lesi otot
Tabel 5.7
pasien pasca stroke, rata-rata nilai
Efektifitas Terapi Akupuntur
stelah terapi adalah nilai 2 nilai skor
Terhadap Kekuatan Lesi otot
tertinggi adalah 4
Pasien Pasca Stroke Pada Tanggal

Tanggal 21 Juni - 10 Juli 2015 di

Klinik Akupuntur Dan Herbal


PEMBAHASAN
Bina Sejahtera Jember
A. Interpretasi dan Hasil Diskusi

1. Kondisi Pasien Sebelum

Terapi Akupuntur

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan kepada 35 responden yang

mengalami Pasca stroke dengan

ganguan kemampuan bicara kriteria


Sumber: Data Primer, 2015
inklusi yang ada ditemukan rata-rata
Dari diagram 5.6 menunjukkan
01.00, median 1.000, mode 1.0 dan
bahwa hasil pengukuran sebelum
standart deviasi 28.40.
dilakukan terapi akupuntur pada 35
Interpretasi data diagnosis pada pasien
responden. Kekuatan Lesi otot pasien
pasca stroke dapat dilakukan dengan

7
JURNAL KESEHATAN 2015 UNMUH JEMBER

melihat tanda dan gejala yang mengganggu karena mereka akan

ditimbulkan dari keberadaan penyakit mengalami kesulitan dalam

stroke yang diantaranya adalah berkomunikasi dengan individu lain.

Mengalami hemiplegi, Mengalami Pada penlitan ini peneliti memeliki

gangguan bicara (pelo) dan keluhan responden dengangan gangguan

stroke > 4 bulan. Interpretasi yang bicara yang rata-rata memeliki nilai

valid untuk menunjukkan keluhan skor 1 yaitu tidak jelasnya dalam

utama pasien stroke adalah dengan mengucapkam sebuah kata.

mengunakan keluhan pasien stroke Dan pada reponden yang mengalami

yang mengalami hemiliplegi (lesi otot) gangguan lesi otot pasien pasca stroke

dan mengalami gangguan bicara. rata-rata responden memiliki niai skor

Peniliti meneliti responden yang 1 yaitu terdapan kontraksi tetapi tidak

memiliki responden dengan Keluhan bergesser dan ada juga beberapa

stroke > 4 Bulan dan Mengalami responden yang memiliki nilai 0 yaitu

hemiplegi serta gangguan bicara. jika tidak terdapat kontraksi.

Akibat penyakit stoke yang 2. Kondisi pasien

pernah di derita. Pasca serangan


SetelahTerapi Akupuntur
stroke selain meninggalkan kecacatan
Pengukuran nilai skor pada pasien
berupa kelumpuhan juga
pasca stroe kepada 35 responden
meninggalkan gangguan berbahasa
menunjukanpeningkatan setelah
atau yang dikenal dengan sebutan
dilakukan terapi akupuntur selama 25
Afasia. Meskipun gangguan afasia
menit di titik akkupunutur yang
yang dialami pasien stroke hanya
berubah setiap terapi dan 5 kali terapi
sekitar 15 %, namun sangat
dengan berdasarkan kriteria inklusi

8
JURNAL KESEHATAN 2015 UNMUH JEMBER

proses penelitian. Peningkatan skor kelemahan otot / keadaan normal

dalam 35 responden ini menunjukan (Bu.hadikusumo, 2008).

bahwa akupuntur dapat di digunakan Berdasarkan hasil penelitian yang

sebagai salah satu metode pada telah dilakukan peneliti, pada

pemulihan pasien pasca stroke. nilai gangguan bicara ratta-rata pasien

rata – rata yang didapatkan pada mendapat kenaikan skore 1. Meskipun

ganguan bicara adalah 02.00, median ada beberapa pasien yang mendapat

2.000, mode 2.0 dan standart deviasi kenaikan skore 2 dari hasil ini peneliti

42.620. Sedangkan nilai rata – rata dapat beropini bahwa terapi akupuntur

yang didapatkan pada Kekuatan Lesi pada gangguan bicara cukup efektif.

otot adalah 2.0, median 2.000, mode Pada kemampuan lesi otot juga rata

2.0 dan standart deviasi 70.005. Dalam mengalami kenaikan 1 score dari hasil

kasus stroke, akupuntur memainkan ini peneliti peropini bahwa akupuntur

baik peran pencegahan dan efektif untuk keberhasilan pasien

rehabilitatif. Dalam perannya pasca stroke

pencegahan, Akupuntur digunakan 3. Efektifitas terapi akupuntur

untuk mengobati banyak faktor risiko terhadap pasien pasca stroke

untuk stroke, seperti hipertensi dan Berdasarkan uji wilcoxon yang telah

diabetes. Dalam perannya rehabilitasi dilakukan untuk mengukur Efektifitas

tersebut, Akupuntur digunakan untuk terapi akupuntur terhadap pasien pasca

mengobati efek dari stroke. Dengan stroke pada 35 responden dengan

demikian Akupuntur adalah berguna pasien post stroke di klinik Akupuntur

untuk efek samping seperti dan herbal Bina Sejatera Jember

kelumpuhan, masalah bicara, mempunyai pengaruh yang sangat

9
JURNAL KESEHATAN 2015 UNMUH JEMBER

bermakna karena nilai derajat (p lagi bagi penderita stroke, akupunktur

value) sebesar 0,000. Hasil penelitian berguna untuk memfasilitasi

bahwa nilai skor pasien pasca stroke perbaikan sistem segmental, spinal,

mengalami kemajuan dari para lokal, regenerasi syaraf, membantu

responden yang mengalami gangguan sel-sel saraf yang masih hidup

bicara dan mengalami ganguan lesi menemukan jalan baru, efektif

otot pada pasien pasca stroke setelah melewati bagian yang rusak dari otak

dilakukan terapi akupuntur sebanyak 5 yang mengakibatkan perbaikan

kali , berdasarkan hasil tersebut dapat kondisi tubuh penderita, yang salah

diketahui bahwa terapi akupuntur satunya ditandai dengan terjadinya

mampu menigkatkan nilai skor pada peningkatan kekuatan otot (Bethesda

pasien pasca stroke di klinik Stroke Center, 2010). Menurut opini

Akupuntur dan Herbal Bina Sejahtera peneliti yang telah dilakukan rata-rata

Jember. pasien pasca stroke sulit untuk

Pada terapi pertama dan kedua tidak sembuh seperti sebelum terjadi stroke

ada tanda-tanda kenaikan skore, oleh karena itu fungsi

kemudian pada terapi ketiga dan ke rehabilitasi sangat penting supaya

empat baru terlihat kenaikan skore pasien pasca stroke dapat beraktifitas

pada kemampuan bicara. Dan pada dengan normal dan mandiri. Dan

terapi kelima baru dapat disimpulkan akupuntur dapat menjadi suatu terapi

bahwa kenaikan sudah terlihat pada alternatif dalam mempercepat

terpi akupuntur ke lima. Dalam tubuh kesembuhan pasien pasca stroke. Dari

manusia terdapat 670 titik utama dan hasil penelitian yang telah dilakukan

beberapa titik ekstra. Ditambahkan peneliti di dapatkan nilai score rata-

10
JURNAL KESEHATAN 2015 UNMUH JEMBER

rata kemajuan pasien sebanyak 1 hasil pasien yang mengalami lesi otot

ini diporeleh dari kemampuan bicara mendapatkan rata-rata 2.543.

pasien maupun kemapuan lesi otot 3. Akupuntur cukup efektif terhadap

pasien pasca stroke yang berarti keberhasilan rehabilitasi pasien

bahwa akupuntur cukup efektif pada pasca stroke yaitu terdapat

rehabilitasi pasien pasca stroke. perubahan dengan nilai p

value=0.00
KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
A. Kesimpulan
1. Kepada Pasien
1. Nilai skor pada pasien pasca
Menyarankan agar
stroke sebanyak 35 responden
mempertimbangkan terapi
sebelum dilakukan terapi
akupuntur terhadap penurunan
akupuntur adalah pada responden
kadar glukosa darah menjadi
dengangan gangguan bicara yang
sebuah acuan pelayanan kesehatan
rata-rata 1.086 dan pada
dalam upaya meningkatkan derajat
kemapuan lesi otot mempunyai
kesehatan penderita diabetes
rata-rata 2.229.
mellitus.
2. Nilai skor pada pasien pasca
2. Kepada Akupunturis
stroke sebanyak 35 responden
Melakukan publikasi lebih massive
setelah dilakukan terapi
kepada masyarakat tentang
akupuntur adalah Nilai skor rata-
informasi manfaat terapi
rata pasien pasca stroke adalah
akupuntur sebagai pengobatan
dari yang mengalami gangguan
alternatif dari pengobatan kimiawi
bicara mengalami peningkatan
atau modern.
yaitu rata-rata 0.514. Dan pada

11
JURNAL KESEHATAN 2015 UNMUH JEMBER

DAFTAR PUSTAKA Shimberg EF.(2007). Stroke Petunjuk


Penting Bagi Keluarga. Jakarta: PT
Arikunto, (2006). Suharsimi. Prosedur Pustaka
Penelitian: Suatu Pedekatan Praktek. Delapratasa.
Edisi Revisi V. Yogyakarta: Rineka Sim Kie Jie. (2008). Mekanisme
Cipta. Kerja Akupunktur dan Indikasinya.
Bu.Hadikusumo (2007). Akkupunutur Buku Kenangan Peresmian
Dalam Dunia Kesehatan .PT. Rieneka Penggunaan Gedung Yayasan
Cipta
Dharmojono. (2009). Menghayati Junaidi. 2010. Stroke (Pengenalan,
Teori dan Praktek Akupunktur dan Pencegahan, Pengobatan). Jakarta :
Moksibusi. Gramedia
Jilid 1. Jakarta: Trubus
Agriwidjaya Potter, Patricia A.( 2005). Buku ajar
Elytha. (2010), Stroke di Usia Muda. fundamental keperawatan: konsep,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama proses dan praktik/ Patricia A.
Frtzsimmons, (2007). Stroke Penyakit Potter, Anne Griffin Perry; alih
yang Mematikan.Jakarta.Pt.Rieka bahasa, Renata Yulianti, Intan
Cipta Parulian. – Ed.4.- Jakarta: EGC
Gemari.( 2008) Penderita Stroke
Harus Segera Ditangani . Salemba
medika Yulianto, Dwi. (2009). Efektifitas
Handoko,(2008) Pemulihan stroke, Terapi Akupuntur Dibanding
pencegahan stroke ulangan dan peran NSAID Terhadap Nyeri Lutut
keluarga. : PT Gramedia Pustaka Pada Wanita Penderita
Utama Osteoposis Lutut Ditinjau Dari
Lumbantobing S(2003). Stroke Status Pekerjaan Di RSO. Prof.
Bencana Peredaran Darah di Otak. Dr. R. Soeharso Surakarta (Studi
Jakarta: FK-UI. Eksprimen Pada Pasien
Mulyatsih E. (2005). Stroke, Petunjuk Osteoathritis Lutut), Surakarta.
Praktis bagi Pengasuh dan Keluarga Universitas Sebelas Maret
Klien Surakarta.
Pasca Stroke. Jakarta
Nursalam,(2013). Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan
:Pendekata Praktis Jakarta.Salemba
medika
Notoatmojo, S. (2010). Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
PERDOSSI.( 2008). 100 Questions
and Answers Stroke. Jakarta: PT Elex
Media
Komputindo.
Potter & Perry.(2005).Buku Ajar
Fundamental Keperawatan.Jakarta
:EGC.

12

Anda mungkin juga menyukai