Anda di halaman 1dari 2

Customs (Adat Istiadat)

Matakuliah Lembaga Sosial

Adat istiadat (Customs) adalah suatu kebiasaan masyarakat yang sering dilakukan, pola-pola
kelakuan yang tidak tertulis, tetapi memiliki kekuatan mengikat kepada para anggotanya, sehingga
bagi yang melanggar adat istiadat tersebut akan menderita sanksi yang keras yang kadang-kadang
jatuhnya sanksi tersebut tidak secara langsung. Misalnya dalam hokum adat tentang pola-pola
pembagian harta benda peninggalan orang tuanya (warisan) dimana keturunan laki-laki mendapat
bagian satu, sedangkan keturunan perempuan mendapatkan bagian separuh. Jika terdapat pelanggaran
misalnya keturunan perempuan menguasai harta warisan tersebut karena keturunan laki-lakinya
masih kecil, sehingga hak adik-adiknya diabaikan maka ia akan dikucilkan oleh masyarakat, sehingga
gunjingan dan bahan olok-olokan masyarakat. Sanksi yang demikian ini tidak secara langsung, tetapi
bersifat pengucilan (Setiadi. 2011:137-138). Tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan
pola-pola perilaku masyarkat dapat meningkatkan kekuatan mengikatnya menjadi custom atau adat
istiadat. Anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat, akan menderita sanksi yang keras yang
kadang-kadang secara tidak langsung diperlukan. Suatu contoh, hukum adat yang melarang terjadinya
perceraian antara suami-istri, yang berlaku pada umumnya di daerah Lampung. Suatu perkawinan
dinilai sebagai kehidupan bersama yang sifatnya abadi dan hanya dapat terputus apabila salah satu
meninggal dunia/mati (Soekanto.2017:174).

Norma-norma dari golongan adat istiadat yang mempunyai akibat yang panjang juga
merupakan “hukum”, walaupun mores seperti yang dikonsepsikan oleh Sumner hendaknya tidak
disamakan dengan “hukum”, karena norma-norma yang mengatur upacara suci tertentu yang
tergolong mores (dalam banyak kebudayaan, norma-norma seperti itu di anggap berat, dan
pelanggaran terhadapnya dapat menyebabkan ketegangan dalam masyarkat yang berakibat panjang,
walaupun pelanggaran terhadap norma-norma seperti itu belum tentu mempunyai akibat hokum).
Dengan demikian perlu kita ketahui dengan cermat, pernedaan antara norma-norma yang tergolong
hokum dan norma-norma yang tergolong hokum adat, perbedaan antara “adat” dan “hukum adat”
yaitu antara ciri-ciri dasar dari hukum dan hukum adat sejak lama telah menjadi buah pikiran para
ahli antropologi.W.G. Sumner menyebut norma-norma golangan pertama folksways, dan norma-
norma golongan kedua disebutnya mores. Mores dapat diterjemahkan dengan “adat istiadat” dalam
arti khusus. A.R. Radcliffe-Brown, yang mengatakan bahwa masyarakat-masyarakat yang tidak
memiliki hukum seperti tujuan itu mampu menjaga tata tertib karena mereka memiliki suatu
kompleks norma-norma umum yaitu adat yang sifatnya mantap dan ditaati oleh semua warganya.
Adat istiadat adalah sebagi pedoman yang memberi arah serta orientasi kepada hidup sangat umum
sifatnya (Koentjaningrat. 2003:77-79).
ANDRE PRASETIO
171011431003
Customs (Adat Istiadat)
Matakuliah Lembaga Sosial

ANDRE PRASETIO
171011431003

Anda mungkin juga menyukai