Sahabat, sengaja saya menulis blog ini untuk kepetingan peribadi dan kepentingan umum
lainya jika memang membutuhkan. isi dari semua tulisan ini semata - mata hanya sekedar
untuk mengingat dan memahami pelajaran yang kita sudah dapatkan diwaktu kecil atau
di bangku sekolah, di tempat kita mengaji. Perlu di ingat, tulisan ini tidak ada maksud
untuk menggurui sahabat semua. Karena sipat dari blog ini hanya untuk di lihat, di baca
dan di pahami. Masalah prakteknya itu kembali lagi ke diri sahabat masing - masing.
Mudah-mudahan blog ini bermanfaat untuk sahabat semua. Terima kasih sudah
berkunjung dan selamat membaca. wassalam ...
--------------------------------------------------------
Alhamdulilah, pada kesempatan yang baik ini saya bisa menulis kembali beberapa tulisan
atau terusan yang mengenai pembahasan tentang sholat. Ini merupakan mujijat buat saya,
karena sudah hampir 3 tahun lebih saya tidak melanjutkan tulisan diblog ini. Luar biasa,
tentunya waktu 3 tahun merupakan jangka yang cukup panjang. Seperti yang telah saya
jelaskan bahwa saya akan melanjutkan tulisan saya ini secara berangsur - angsur. Nah
mungkin baru kali ini hati saya terketuk kembali untuk segera melanjutkan tulisan yang
sangat bermanfaat untuk saya pribadi maupun untuk para pembaca blog saya yang
memang membutuhkan.
Kalau saya lihat di bawah pembahasan tulisan saya baru sampai mengenai MANDI.
Mandi merupakan salah satu syarat untuk sahnya menjalankan sholat. Sedangkan
pembahasan kita disini masih sangat jauh atau panjang. Karena nanti pada intinya saya
akan menyampaikan inti yang sebenarnya, yaitu panduan sholat atau tata cara melakukan
sholat.
Baiklah mari saja segera saya lanjutkan tulisan saya yaitu mengenai WUDHU.
Wudhu menurut bahasa artinya bersih atau indah, sedangkan menurut syara adalah
membersihkan anggota wudhu untuk menghilangkan hadas kecil.
1. niat
2. membasuh muka
3. membasuh kedua tangan hingga siku
4. mengusap sebagian rambut kepala
5. membasuh kedua kaki hingga mata kaki
6. tertib artinya teratur tidak bolak balik.
Ada beberapa hal yang termasuk ke dalam sunah – sunah wudhu di antaranya adalah
sebagai berikut :
C. Batalnya wudhu.
1. keluarnya benda dari qubul atau kemaluan dan dubur atau anus misalnya kentut,
buang air besar ( pup )
2. hilang akal ( gila ), mabuk, pingsan, dsb.
3. menyentuh kemaluan qubul ataupun dubur anus dengan tangan kanan atau jari –
jari tangan dengan tanpa penutup, baik terhadap kemaluan miliknya atau anaknya
sendiri.
4. bersentuhan kulit antara lelaki dan perempuan yang bukan muhrimnya.
5. tidur.
5. setelah itu membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak tiga kali.
6. membasuh rambut kepala sebanyak tiga kali
7. membasuh kedua telinga sebanyak tiga kali
8. membasuh kedua kaki sebanyak tiga kali
9. tertib artinya tidak bolak – balik.
Sebaiknya segala sesuatu harus di akhiri dengan doa, termasuk setelah wudhu adapun
doa setelah wudhu adalah sebagai berikut :
Artinya :
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan ( yang berhak di sembah ) kecuali Allah yang maha
esa, tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba
dan rasul Nya. Ya Allah jadikanlah aku termasuk golongan orang – orang
mensucikan diri, dan jadikanlah aku termasuk orang – orang yang saleh. Maha suci
engkau ya Allah dan dengan memujimu, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan ( yang
berhak di sembah ) kecuali engkau. Aku mohon ampun kepadaMu dan aku bertoba
kepadamu.
Baiklah mungkin baru sampi disini saja dulu tulisan saya, lain waktu insya Allah jika
saya sehat akan saya lanjutkan tulisan ini. Tegur sapa sangat saya harapkan disini
silahkan tuliskan kritik dan sarannya mengenai tulisan ini siapa tau ada yang salah
insya allah saya akan perbaharui.
E. MANDI
1. Hukum mandi
Bagi orang yang akan shalat, tidak sah sholatnya jika masih mempunyai hadats besar.
Hadats yang disebabkan bersetubuh, keluar mani, haid, nifas dan melahirkan. Hadats
besar dapat di hilangkan dengan mandi. Atau mandi wajib, atau mandi hadats besar.
Hukm mandi ini adalah wajib.
3. Fardhu mandi
b. membasuh seluruh tubuh dengan air sampai rata ( semua rambut dan kulitnya harus
kena air )
c. menghilangkan najis jikad ada di badan.
4. Sunat mandi
5. Mandi sunat.
1. semua larangan bagi orang yang sedang junub ( 1 – 5 di atas ) berlaku pula bagi orang
yang sedang haid nifas
2. di cerai ( di talak )
3. berpuasa, baik puasa wajib maupun puasa sunat
4. bersetubuh
5. bersenang – senang antara pusat dan lutut
6. menyebrangi mesjid jika khawatir mengotorinya dengan darah.
2). Najis Hukmiyah, yakni najis yang tidak tampak wujudnya, misalnya bekas air
kencing. Cara mencuci najis ini adalah dengan menyiramkan air walaupun satu kali saja
pada tempat yang terkena najis itu.
c). Najis Mughallazhah ( Najis berat ), yaitu najis anjing dan babi serta keturunannya.
Cara mencuci najis ini adalah dengan membasuhnya 7 kali, dan salah satunya di campur
dengan tanah.
Ada beberapa najis yang di maafkan keberadaanya, yaitu tidak wajib di cuci atau
dibersihkan jika menempel pada badan, pakaian, atau tempat orang yang shalat. Najis
najis tersebut adalah :
a. Darah dari binatang yang tidak mengalir darahnya, misalnya darah nyamuk
b. Nanah bisul, baik bercampur darah maupun tidak.
c. Darah jerawat, sedikit ataupun banyak.
Disamping itu ada beberapa najis yang di maaf jika jatuh di air atau zat cair, yaitu :
1. Istinja
Istinja adalah membersihkan kubul ( kemaluan depan ) atau dubur ( kemaluan belakang )
setelah buang air kecil atau buang air besar. Istinja ini hukumnya wajib.
Alat yang dapat dipergunakan untuk beristinja adalah :
a. air
b. batu ( tiga buah batu atau satu batu yang mempunyai tiga sisi )
c. benda – benda yang keras, keset dan suci, serta tidak dimuliakan. Misalnya kaya, tisu,
dsb.
Benda – benda yang licin, misalnya kaca atau batu yang licin, tak sah di gunakan untuk
beristinja, karena tak dapat menghilangkan najis. Begitu pula benda – benda yang di
hormati, misalnya makanan dan minuman, tidak bleh di gunakan untuk beristinja, karena
termasuk pembuatan tabzir ( mubazir ) sedangkan tabjir di larang oleh agama.
Syarat beristinja dengan batu atau benda – benda lainnya selain air adalah :
Jika salah satu dari ketiga syarat ini tak terpenuhi, maka tidak sah beristinja dengan batu
atau bedan lainnya, jadi harus dengan air.
Dalam islam, bagi orang yang akan buang air, ada tata cara yang perlu di perhatikan,
yiatu :
Bismillah!
Alhamdulilah akhirnya saya bisa nulis kembali diblog ini, sudah lama saya tidak
melanjutkan tulisan penting ini, tiba2 saya ingat dengan blog saya yang sampai sekarang
belum selesai2. jika saya perhatikan saya menulis baru sampai BAB II yaitu tentang
thaharah. Dan itu juga masih belum selesai. Di kesempatan yang baik ini, saya akan coba
sambung kembali tulisan saya ini.
Kalau tidak salah waktu itu tulisan saya baru sampai B. yaitu tentang Air, dan sekarang
saya akan lanjutkan ke bagian C, yaitu tentang najis.
C.Najis
1. Arti Najis
Najis adalah setiap benda yang di anggap kotor oleh syariat islam, dan wajib di bersihkan
karena menjadi penghalang seseorang dalam beribadah kepada Allah.
a.) bangkai ( selain bangkai manusia, ikan dan belalang ), termasuk kulit dan bulunya.
b.) Darah
c.) Nanah
d.) Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur, kecuali air mani.
e.) Semua jenis minuman keras
f.) Anjing dan babi
g.) Bagian yang di potong dari binatang yang masih hidup ( selain bulu hewan yang
dagingnya di mana seperti wol, atau minyak misik )
h.) Susu binatang yang dagingnya tak di makan ( selain air susu ibu )
a.) Najis mukhaffafah ( najis ringan , yaitu air kencing bayi laki – laki yang belum
berumur 2 tahun dan belum pernah makan apa – apa selain air susu ibunya. Cara
mencucinya cukup dengan memercikan air pada bagian atau tempat yang terkena najis itu
hingga basah semua.
b.) Najis mutawassithah ( najis sedang ) , yaitu, darah, nanah, bangkai ( selain bangkai
manusia, ikan dan belalang ), kencing bayi perempuan ( walaupun belum berusia 2 tahun
dan hanya minum air susu ibu), dan masih banyak lagi.
Najis mutawassithah ada 2 macam, yaitu :
1.) Najis ainiyah,yakni najis yang berwujud (dapat di lihat dan di raba).
Cara mencuci najis ini adalah dengan menyiramnya sampai bersih, sehingga hilang
warna, bau dan rasanya.
Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, bahwa tulisan ini akan berlanjut secara
berangsur – angsur, maka kali ini saya akan sajikan lagi atau saya sambung kembali
tulisan saya yaitu tentang :
Thaharah
A. Arti Thaharah
Menurut bahasa, thaharah artinya suci atau bersih. Sedangkan menurut istilah syariat,
thaharah adalah suci dari hadist dan najis.Suci dari hadast maksudnya keadaan suci
setelah berwudhu, tayamum atau mandi wajib. Untuk kesucian butuh niat. Suci dari najis
maksudnya keadaan suci setelah membersihkan najis yang ada di badan, pakaian dan
tempat. Untuk kesucian tak butuh niat.
B. Air
a. Air sumur
b. Air hujan
c. Air sungai
d. Air laut
e. Air salju atau air es bila mencair
f. Air dari mata air
g. Air embun
2. Pembagian air
Di tinjau dari hukumnya, air dapat air dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
a. air yang suci dan dapat di gunakan untuk bersuci. Air ini di sebut juga air mutlak ( air
yang masih murni ), misalnya air sumur, air hujan, air sungai dan sebagainya.
b. Air yang suci dan dapat di gunakan untuk bersuci, tetapi makruh digunakan, yaitu air
yang terjemur terik matahari di dalam wadah yang terbuat dari bahan yang mudah karat.
Air ini di sebut juga air musyammas.
c. Air yang suci tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci, yaitu :
• Air musta’mal, yaitu air yang kurang dari dua kulah yang telah di gunakan untuk
bersuci dari hadast atau dari najis. ( dua kulah = banyaknya air di dalam bak yang
panjang, lebar dan tingginya kurang lebih 60 cm )
• Air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan benda2 suci
lainnya, misalnya air the, air kopi, dan lain sebagainya.
• Air yang keluar dari pohon – pohonan dan buah – buahan, misalnya air aren, air kelapa
dan lain sebagainya.
d. air yang najis, yaitu air yang mengandung najis dan banyaknya kurang dari dua kulah,
atau walaupun banyaknya dua kulah atau lebih tetapi keadaanya telah berubah. Air ini
tidak suci dan tidak dapat di gunakan untuk bersuci. Boleh bersuci dengan air yang
berubah jika berubahnya di sebabkan terlalu lama berhenti di tempatnya, atau bercampur
dengan Lumpur, lumut, sesuatu yang dapat dihindari, baik yang ada ditempatnya maupun
tempat mengalirnya, dan sesuatu yang mujawir ( dapat dipisahkan dari air, misalnya
minyak ). Selain keempat air tersebut, masih ada satu bagian lagi yang perlu di ketahui,
yaitu air yang di peroleh dengan cara mencuri atau ghasab ( merampas ) , atau tanpa
minta izin kepada pemiliknya. Air yang diperoleh dengan cara seperti ini, walau suci dan
dapat di gunakan untuk bersuci, haram di gunakan.
Ini merupakan sambungan dari tulisan yang sebelumnya yaitu masih bertema HUKUM
ISLAM.kalo kalian simak tulisan sebelumnya saya menulis HUKUM ISLAM ini baru
sampai C, yitu LIMA HUKUM ISLAM. nah berikut adalah sambungannya yaitu :
D.Syarat,E.Rukun,F.Sah dan G.Batal, masih dalam cakupan HUKUM ISLAM.
Berikut uraiannya.
D. Syarat
Syarat adalah ketentuan2 atau perbuatan2 yang harus di pehuhi sebelum melakukan suatu
pekerjaan.tanpa memenuhi ketentuan atau perbuatan tersebut,suatu pekerjaan di anggak
tidak sah, misalnya menutup aurat sebelum mengerjakan sholat,dan lain sebagainya.
E. Rukun
Rukun adalah ketentuan atau perbuatan yang harus dipenuhi dalam melakukan suatu
pekerjaan. Tanpa memenuhi ketentuan atau perbuatan tersebut, suatu pekerjaan di anggak
tidak sah, misalnya membaca surat Al-Fatihah dalam shoalt, dan lain sebagainya.
F. Sah
Sah artinya syarat dan rukunnya telah terpenuhi secara benar.misalnya,sholat seseorang
dia nggap sah jika sholat itu di kerjakan sesuai dengan syarat dan rukunnya yang telah di
tentukan, dan di kerjakan dengan benar.
G. Batal
Batal artinya syarat dan rukunnya belum terpenuhi seluruhnya, atau telah terpenuhi tetapi
tidak di lakukan secara benar.
Demikian lah pembahasan kali ini, yaitu tentang HUKUM ISLAM.berikutnya kita akan
memasuki pembahasan yang lainnya yaitu tentang "THAHARAH" Nantikan tulisan
berikutnya.dan marilah kita coba pahami dan pelajari bersama.
Ini merupakan sambungan dari tulisan yang sebelumnya yaitu masih bertema HUKUM
ISLAM.
1. Wajib
Wajib adalah amal ( perbuatan ) yang bila di kerjakan mendapat pahala dan bila di
tinggalkan mendapat Dosa.Istilah lain dari wajib adalah fardhu. sedangkan wajib /fardhu
di bagi 2,yaitu :
a).wajib fardhu Ain, artinya amal ( perbuatan ) yang harus di kerjakan oleh setiap
mukalaf ( kewajiban perseorangan), misalnya mengerjakan sholat 5,puasa ramadhan, dan
sebgainya.
2. Sunat
Sunat adalah amal ( perbuatan ) yang bila di kerjakan mendapat pahala dan bila di
tinggalkan tidak berdosa.
sunat juga di bagi 2, yaitu :
b).Sunat Ghairu muakkad, artinya sunat yang di anjurkan mengerjakannya, tetapi tidak
sepenting sunat muakkad, karena Rasullulah kadang2 mengerjakannya dan kadang2
tidak, misalnya sholat sunat 2 rakaat sebelum magrib, 4 rakaat sebelum ashar, dll.
3. Haram
Haram adalah amal ( perbuatan ) yang bila di kerjakan mendapat Dosa dan bila di
tinggalkan mendapat pahala, misalnya berzina, meminum minumaan keras,mencuri,
menipu, berdusta, durhaka kepada ibu bapak,dsb.
4. Makruh
Makruh adalah amal ( perbuatan ) yang bila di kerjakan tidak berdosa dan bila di
tinggalkan mendapat pahala.secara singkat, yg di sebut makruh adalah suatu perbuatan
yang sebaiknya di tinggalkan, contohnya merokok,memakan petai,jengkol,bawang
mentah, dan lain sebagainya.
5. Mubah
Mubah adalah amal ( perbuatan ) yang bila di kerjakan atau di tinggalkan tidak
mendapat pahala dan tidak berdosa.dengan kata lain,amal ( perbuatan) yang boleh di
kerjakan dan boleh tidak dikerjan, misalnya makan,tidur,dan sebagaianya.