Anda di halaman 1dari 6

PANGHIYANGANI, et al.

/ GAMBARAN DERMATOGLIFI TANGAN PASIEN SKIZOFRENIA

Gambaran Dermatoglifi Tangan Pasien Skizofrenia


di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Martapura Kalimantan Selatan

Palmar Dermatogliphic Profile in Schizophrenic Patients


at Sambang Lihum Mental Hospital, Martapura, South Kalimantan

Roselina Panghiyangani1), Achyar Nawi Husein2), Hasrul Nazar3)


1) Bagian Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran UNLAM
2) Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran UNLAM
3) Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UNLAM

ABSTRACT
Background. Hand dermatogliphic is a pattern of skin ridges in hand radius and palm. Skizophrenia is a
psychosis with disturbance in personality, distorted thought, and perception disturbance. However,
cognitive and intellectual capacity are usually not disturbed. This study aimed to describe hand
dermatogliphic profile of skizophrenic patients and compare it with non-skizofrenia persons.
Methods. An analytic study was conducted at Sambang Lihum Mental Hospital Martapura, South
Kalimantan. 32 skizophrenic patients were taken as study subjects, and 32 persons without skizophrenia
as control. The data was analyed using chi square test for finger ridge pattern and independent t test
for total finger ridge count and fluctuating asymmetry.
Results. There was statistically significant difference in finger ridge pattern (p<0.05) . There was no
statistically significant difference in total fingger ridge count (p>0.05) and in fluctuating asymmetry
(p>0.05).
Conclusion. There is statistically significant difference in finger ridge pattern between skizophrenic
patients and non-skizophrenic persons.

Keywords: skizofrenia, finger ridge pattern, total finger ridge count, fluctuating asymmetry

PENDAHULUAN Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami


skizofrenia, sehingga bila ada anggota keluarganya
Berbagai tekanan akibat krisis, ternyata dapat memicu yang mengalami gangguan ini dapat segera diatasi.
gangguan kejiwaan pada seseorang. Akibatnya, bila Semakin dini ditangani, semakin besar kemungkinan
gangguan jiwa ini dibiarkan saja, akan berlanjut pada dan kesempatan pasien dapat kembali berfungsi
penyakit skizofrenia. Padahal penyakit ini jika dengan lebih baik (Yulianti, 2008).
terlambat diobati, akan semakin memburuk bahkan Salah satu etiologi skizofrenia yang dipercaya
berlangsung terus seumur hidup. Di Indonesia pasien sebagai suatu konsekuensi genetik dan faktor
skizofrenia masih kurang mendapat perhatian. lingkungan termasuk stresor yang mengganggu
Apalagi, dalam kondisi krisis ekonomi, keadaan kejiwaan seseorang. Untuk meminimalkan pengaruh
mereka makin tidak menjadi perhatian dari banyak faktor genetik hanya sedikit cara yang dilakukan.
pihak, yang pada kenyataanya dalam kehidupan Sampai saat ini belum ditemukan metode pencegahan
sehari-hari, tingkat stres makin tinggi. Skizofrenia prenatal tetapi dapat dilakukan tindakan preventif
harus segera diatasi karena penyakit ini untuk skizofrenia (Maramis, 2005; Kendler, 2004;
mempengaruhi kinerja seseorang dan kesempatan William et al., 2006; Arrieta et al., 1991).
kerja. Apalagi ada stigma yang masih kuat di
Berdasarkan jenis kelamin prevalensi skizofrenia
masyarakat, yang terkait dengan gangguan kejiwaan
adalah sama, perbedaannya terlihat dalam onset dan
(Yulianti, 2008).
perjalanan penyakit. Onset untuk laki laki 15 sampai

115
JURNAL KEDOKTERAN INDONESIA, VOL. 1/NO. 2/JULI/2009

25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun. sidik jari serta lembar data identitas responden
Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki langsung yang berisi nama, umur, jenis kelamin dan
dibandingkan wanita dan jarang muncul pada masa latar belakang keluarga (pada status pasien).
anak-anak, bila muncul pada masa anak-anak
biasanya mengenai 4-10 anak diantara 10.000 anak
(Luana, 2007). Berdasarkan Survei Kesehatan Mental
Rumah Tangga tahun 1995, Di Indonesia, pada
setiap 1.000 anggota rumah tangga terdapat 185
orang mengalami gangguan terkait masalah kejiwaan
(Keliat, 2008).
Catatan medik Ruangan Jiwa Rumah Sakit Dr.
Moch. Ansyari Saleh Banjarmasin menunjukkan,
dalam kurun waktu Januari sampai Desember 2004,
jumlah pasien skizofrenia keseluruhan 971. Kasus baru
dan kambuh (Nurdiana et al., 2007). Menurut
Silinger dalam Keliat (1992) yakni pasien dengan Gambar . Pola dermatoglifi menurut Galton (Arrieta,1991).
diagnosis skizofrenia akan mengalami kekambuhan
50% pada tahun pertama, 70% pada tahun kedua.
Dengan demikian, mengidentifikasi lebih awal Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan
(skrining dini) individu muda yang memiliki cross sectional. Populasi yang diambil untuk penelitian
kecenderungan atau faktor risiko menderita skizofrenia ini adalah pasien skizofrenia dan karyawan rumah sakit
sangat penting bagi kesehatan masyarakat yang salah yang diambil di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum
satunya dengan menggunakan dermatoglifi. Martapura Kalimantan Selatan. Sampel penelitian
diambil dari seluruh populasi dengan kriteria inklusi
Beberapa penelitian (misalnya Matthew et al.,
untuk sampel yaitu: pasien skizofrenia, dalam kondisi
2003) memperlihatkan adanya perbedaan jumlah
stabil, memiliki tangan dan jari tangan yang lengkap,
sulur jari pada pasien skizofrenia yang sangat
tidak memiliki luka dan atau bekas luka pada telapak
bermakna dibandingkan orang normal yakni
tangan dan jari tangan, dapat mengikuti penelitian
memiliki jumlah sulur yang lebih sedikit dari pada
dan berada ditempat penelitian (pasien rawat inap)
orang normal. Mellor (1992) melaporkan adanya
pada waktu yang ditentukan, tidak memiliki penyakit
perbedaan yang signifikan antara jumlah sulur jari
genetik dan atau penyakit didapat yang dapat
pada tangan kanan dan kiri pada pasien skizofrenia.
mempengaruhi dermatoglifi (polidaktili, sindroma
Penelitian Balgir et al. (1980) mengenai
down, diabetes mellitus, hipertensi, dan morbus
perbandingan dermatoglifi pasien pasien skizofrenia
Hansen). Kontrol diterapkan kriteria inklusi yang sama
dan pasien pasien psikosis manik-depresif
dengan sampel. Variabel penelitian ini adalah
menemukan peningkatan frekuensi pola loop pada
skizofrenia, pola sidik jari, jumlah sulur total dan
pasien skizofrenia dan peningkatan frekuensi whorl
asimetri fluktuatif pada pasien.
pada pasien pasien psikosis manik depresif.
Prosedur penelitian terdiri dari tahap persiapan,
Penelitian di Indonesia belum banyak membahas
tahap pemeriksaan, dan tahap penghitungan.
dermatoglifi pada pasien skizofrenia, sehingga
penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan 1. TahapPersiapan
tentang dermatoglifi pada pasien skizofrenia. Peneliti meminta izin kepada pihak rumah
sakit bahwa akan dilakukan penelitian tentang
dermatoglifi tangan pasien skizofrenia di rumah
SUBJEK DAN METODE sakit yang dipilih.
Bahan dan alat penelitian yang dipergunakan adalah Penelitian memastikan subjek yang diteliti
tinta stempel, bantalan stempel, kertas, sabun cuci memenuhi persyaratan untuk dapat dijadikan
tangan, kain lap tangan, lembaran catatan hasil pola sampel dan diijinkan oleh pihak terkait (pihak

116
PANGHIYANGANI, et al./ GAMBARAN DERMATOGLIFI TANGAN PASIEN SKIZOFRENIA

Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Martapura berarti tidak terdapat perbedaan yang secara statistik
Kalimantan Selatan mewakili pihak keluarga ) signifikan jumlah sulur total antara pasien skizofrenia
untuk dijadikan sampel atau responden dan yang bukan pasien skizofrenia.
langsung dengan mengisi informed consent.
2. Tahap Pemeriksaan Tabel 2. Hasil jumlah sulur jari tangan pasien sikzofrenia
dan yang bukan pasien skizofrenia di RSJ Sambang Lihum
Sampel dan kontrol penelitian diambil
Martapura.
gambaran dermatoglifi dari kesepuluh jari Jumlah Sulur Total
masing-masing sampel pada lembar yang telah Kelompok n Mean
disediakan menggunakan tinta hitam. Dari Pasien skizofrenia 4549 142.2
gambar yang dibuat, dilakukan pengamatan Kontrol 4746 148.3
dengan kaca pembesar, meliputi pola sidik jari,
jumlah semua sulur total (total ridge finger count) Tabel 3. Besar selisih asimetri fluktuatif antara tangan kanan
dan asimetri fluktuatif. dan kiri pasien sikzofrenia dan yang bukan pasien skizofrenia
di RSJ Sambang LihumMartapura.
3. Tahap Perhitungan Besar selisih asimetri
Kelompok
Data hasil penelitian ditabulasikan dan disajikan n Mean
dalam bentuk tabel persentase. Pasien skizofrenia 271 8.4
Kontrol 244 7.6

HASIL -HASIL
Tabel 3 memperlihatkan perbandingan besar
Penelitian ini meneliti 32 orang yang memenuhi selisih asimetri fluktuatif tangan kiri dan kanan pasien
kriteria inklusi sampel penelitian dan 32 orang sebagai skizofrenia dan yang bukan pasien skizofrenia. Pada
kontrol. Diperoleh data yang disajikan dalam bentuk tabel tersebut dapat terlihat bahwa mean asimetri
Tabel 1. (8.4) pada pasien skizofrenia lebih besar
dibandingkan yang bukan pasien skizofrenia (7.6).
Tabel 1. Perhitungan dan persentase pola sidik jari tangan Hasil uji t didapatkan p > 0,05, artinya tidak
pasien sikzofrenia dan yang bukan pasien skizofrenia di RSJ terdapat perbedaan yang secara statistik bermakna
Sambang Lihum Martapura. asimetri jumlah sulur jari antara tangan kanan dan
Pola Sidik Jari tangan kiri pada pasien skizofrenia dan bukan pasien
Kelompok Arch Loop Whorl skizofrenia.
Σ % Σ % Σ %
Skizofrenia 18 5.6% 189 59.1% 113 35.3%
Kontrol 4 1.3% 162 50.6% 154 48.1%
PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang


Tabel 1 memperlihatkan, bahwa pasien dilakukan oleh Balgir, et al. (1980) dengan sampel
skizofrenia dan yang bukan pasien skizofrenia di RSJ 240 orang pasien skizofrenia dimana hasilnya
Sambang Lihum Martapura sama-sama menunjukkan menunjukan bahwa adanya peningkatan pola loop
peningkatan persentase pola Loop pada dermatoglifi pada dermatoglifi tangan pasien skizofrenia. Dilihat
kedua tangan kelompok subjek yakni 59.1% pada dari pola yang lain yakni pola arch, pada pasien
pasien skizofrenia dan 50.6% pada yang bukan pasien skizofrenia persentasenya juga lebih besar
skizofrenia. Hal tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan pola arch pada yang bukan
pola loop lebih besar pada pasien skizofrenia pasien skizofrenia, namun pola arch presentasenya
dibandingkan dengan yang bukan pasien skizofrenia. paling rendah dibandingkan dengan pola sidik jari
Tabel 2 memperlihat perbedaan mean jumlah yang lain. Persentase pola whorl pada yang bukan
sulur total antara pasien skizofrenia 142.2 dengan pasien skizofrenia lebih besar dibandingkan dengan
yang bukan skizofrenia (148.3) untuk pasien pola whorl pada pasien skizofrenia.
skizofrenia dan 142.2 untuk yang bukan pasien Hasil yang didapat dari pola sidik jari ini juga
skizofrenia. Hasil uji t didapatkan p > 0.05 yang sejalan dengan penelitian terdahulu dimana secara

117
JURNAL KEDOKTERAN INDONESIA, VOL. 1/NO. 2/JULI/2009

berurutan dari persentase, yang paling tinggi loop, dibandingkan dengan kontrol dimana perbedaan
kemudian whorl, dan arch yang terendah. Kemudian besar selisih jumlah sulur pada pasien skizofrenia lebih
hasil tersebut dilakukan uji secara statistik besar dibandingkan dengan kontrol. Data dari
menggunakan uji Chi Kuadrat. Pada uji tersebut penelitian tersebut diperkuat oleh Markow dan Kevin
didapatkan hasil yang bermakna (p < 0.05) atau yang (1986) dalam penelitiannya tentang asimetri
artinya ada perbedaan yang secara statistik signifikan fluktuatif dermatoglifi dan peran genetik pada
antara pola sidik jari pasien skizofrenia dengan yang skizofrenia pada pasien skizofrenia sebagai subjek
bukan skizofrenia. dengan kontrol pasien psikosis lain dan orang nor-
Adanya hubungan antara pola dermatoglifi pada mal, didapatkan dengan hasil yang serupa yakni pada
pasien skizofrenia dimana tipe loop menunjukan kelompok pasien skizofrenia secara signifikan
frekuensi yang lebih besar dibandingkan dengan pola menunjukan besar selisih asimetri fluktuatif yang
yang lain, sepenuhnya masih belum diketahui dengan lebih besar daripada kelompok kontrol.
jelas. Banyak hal yang bisa mempengaruhi Seperti halnya jumlah sulur total secara rata-rata
dermatoglifi/jumlah rigi sidik jari, tetapi yang diduga dan persentase besar selisih ketidaksimetrisan, jumlah
berperan adalah saraf-saraf di epidermis (Matthew, sulur dapat dilihat juga dimana pada pasien
2003). Kejadian cacat penyakit bawaan menunjukan skizofrenia jumlahnya lebih besar dibandingkan yang
adanya pola hubungan yang erat dengan pola sidik bukan pasien skizofrenia. Perbedaan tersebut
jari tertentu (Murthy dkk, 1997), misalnya, prolap- mungkin masih belum cukup besar untuk
sus valvula mitralis dilaporkan berhubungan dengan menghasilkan perhitungan statistik yang bermakna.
tipe Arch (Nussbaum, 2001), hipertensi essensial Pada penelitian tentang asimetri fluktuatif dan jumlah
dengan tipe Whorl (Wertheim, 1983), dan sulur total ini didapatkan hasil yang tidak bermakna
abnormalitas sulur-sulur dermatoglifik pada jari mungkin bisa disebabkan karena adanya variasi
tangan mempunyai kaitan dengan kejadian penyakit dermatoglifi pada masing-masing etnis dan suku
trombosis pada pembuluh darah (Kennedy, 1996). bangsa yang berbeda-beda (Naffah, 1997).
Tema penelitian ini tidak sesuai dengan Dermatoglifi terbentuk karena adanya interaksi
penelitian yang dilakukan oleh Mellor (Mellor, 1992; antara gen dan faktor lingkungan selama masa
Markow dan Kevin, 1986) yang diperkuat oleh Mat- kehamilan (Arrieta et al.,1991; Matthew et al., 2003;
thew (2003) bahwa terdapat perbedaan jumlah sulur Murthy dan NN Wig, 1997; Kamali et al., 1991;
total antara pasien skizofrenia dibandingkan dengan Rife,1943). Gangguan proliferasi sel epitel dermis,
yang bukan pasien skizofrenia yakni pada pasien tekanan pada kulit, gangguan pembuluh darah
skizofrenia jumlah sulur total jari tangannya lebih perifer, kekurangan pasokan oksigen, dan gangguan
sedikit dibandingkan dengan tangan orang yang proses keratinisasi saat pertumbuhan embrio dapat
tidak menderita skizofrenia (orang normal). mempengaruhi variasi dermatoglifi terutama bila
Namun secara rata-rata dan persentase jumlah terjadi pada kehamilan 19 minggu (Babler, 1979).
sulur total dapat dilihat pada pasien skizofrenia lebih Menurut Quazi, et al., (1980) menyatakan bahwa
sedikit dibandingkan yang bukan pasien skizofrenia. alkohol yang dikonsumsi oleh ibu yang sedang
Perbedaan tersebut mungkin masih belum cukup mengandung dapat mempengaruhi dermatoglifi
besar untuk menghasilkan perhitungan statistik yang anaknya.
bermakna. Adanya perbedaan ketidaksimetrisan dan jumlah
Hasil dari perbandingan asimetri fluktuatif sulur total pada pasien skizofrenia dimana besar
tangan kiri dan kanan pasien pasien skizofrenia dan ketidaksimetrisan dengan perbedaan yang nyata
yang bukan pasien skizofrenia ini juga tidak sesuai dibandingkan dengan orang yang bukan pasien
dengan hasil yang diperoleh oleh Mellor (1992) yang skizofrenia yakni lebih besar, serta jumlah sulur total
dilaporkan pada penelitiannya tentang asimetri pada pasien skizofrenia lebih sedikit dibandingkan
fluktuatif dermatoglifi pada skizofrenia yakni terdapat yang bukan pasien skizofrenia, sepenuhnya masih
perbedaan yang signifikan besar selisih jumlah sulur belum diketahui dengan jelas. Oleh sebab itu masih
jari pada tangan kanan dan kiri pada pasien skizofrenia banyak hal yang bisa mempengaruhi dermatoglifi/

118
PANGHIYANGANI, et al./ GAMBARAN DERMATOGLIFI TANGAN PASIEN SKIZOFRENIA

jumlah rigi sidik jari, yang diduga berperan adalah Penelitian ini menyimpulkan, peningkatan
saraf-saraf di epidermis (Matthew et al., 2003) dan persentase pola loop pada kelompok pasien skizofrenia
faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sebesar 59.6%, dan kelompok yang bukan pasien
dermatoglifi. Selain itu skizofrenia sendiri merupakan skizofrenia sebesar 50.6% (p < 0.05). Jadi ada
penyakit yang poligenik (Tsuanget al., 2001) dan perbedaan yang secara statistik signifikan pola sidik
dermatoglifi juga diturunkan secara poligenik jari antara pasien skizofrenia dan yang bukan
(Matthew et al., 2003; Naffah, 1977). Sehingga skizofrenia. Jumlah sulur total pasien skizofrenia lebih
kombinasi gen pembentuk skizofrenia dan gen kecil dibandingkan dengan yang bukan pasien
pembentuk dermatoglifi akan bervariasi, yang pada skizofrenia tetapi secara statistik tidak signifikan (p
akhirnya banyak pula variasi yang akan timbul pada > 0.05). Asimetri fluktuatif tangan kanan dan kiri
dermatoglifi tangan pasien skizofrenia. dilihat dari rata-rata pasien skizofrenia lebih besar
Pada uji stastistik didapatkan hasil yang berbeda dibandingkan yang bukan pasien skizofrenia tetapi
antara pola sidik jari, jumlah sulur total dan asimetri tidak signifikan secara statistik (p > 0.05).
fluktuatif. Pada pola sidik jari didapatkan hasil yang
bermakna sedangkan jumlah sulur total dan asimetri DAFTAR PUSTAKA
fluktuatif didapatkan hasil yang tidak bermakna. Hal
ini mungkin disebabkan karena pada pewarisan pola Arrieta MI, Salazar L, Criado B, Martinez B, and
sidik jari, alam telah menetapkan pola pewarisannya Lactao CM (1991). Twin study of digital
(lihat Tabel 4), sementara genetik mengatur kapan dermatoglyphic trait. investigation of
dan dimana pola sidik jari akan terbentuk. Sedangkan heretability. J Hum Biol 3:11-15.
pada jumlah sulur, pembentukan banyaknya sulur- Babler (1979). Quantitative differences in
sulur yang akan muncul langsung dipengaruhi oleh morphogenesis of humanepi dermalrigdesbrith
gen pembentuknya atau dengan kata lain pada saat defects. Original Journal Series 15: 199-208
pembentukan sulur lebih banyak gen yang berperan
Balgir RS, RS Murthy, and NN Wig 1980. Manic-
dibandingkan dengan pola sidik jari (Nussbaum,
depressivepsychosis and schizophrenia:
2001; Wertheim, 1983; Holt, 1968).
adermatoglyphicstudy. Brit.J. Psychiat 136: 558-
561.
Tabel 4. Pewarisan pola sidik jari (Wertheim,1987)
Holt S (1968). The genetics of dermal ridges. Charles
Sifat yang
Efek
diwariskan
Genotipe Fenotipe C Thomas: Illinois.
Ibu jari Semi AA Whorl , Kedua ibu jari Kamali MS, Mavalwala, and Khaneqah AA 1991.
dominan Aa 2 ulnar loop atau
aa 1 ulnar loop dan 1 whorl
Qualitative dermatoglyphic traits as measure of
ulnar loop , kedua ibu jari population distance. Am J Phys Anthropol
Ibu jari Dominan B- Arch pada ibu jari dan jari 85:429-50.
lainnya
Jari Dominan C- radial loop pada jari telunjuk, Keliat BA (1992). Peran serta keluarga dalam
telunjuk sering dihubungkan dengan perawatan klien gangguan jiwa. Jakarta: EGC.
pola arch pada jari tengah
Jari cincin Semi CC whorl , kedua jari Keliat BA (2008). Pemberdayaan klien dan keluarga
dominan Cc 2 ulnar loop atau dalam perawatan klien skizofrenia dengan
1 ulnar loop dan 1 whorl perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Pusat
ulnar loop pada kedua jari
Jari cincin Resesif dd radial loops
Bogor. Perpustakaan Pusat UI >> UI - Disertasi
atau jari S3. (online): ().
kelingking
KendlerKS (2004). Schizophrenia genetics and
Semua jari Dominan E Whorl pada semua jari kecuali
pola ulnar loop pada jari dysbindin: acornerturned? Am J Psychiatry 161:
tengah 1533-6.
Semua jari Dominan F–* Arch pada jari
* mungkin melibatkan lebih dari satu gen
Kennedy JMD (1996). Schizophrenia genetics: the
quest for an anchor.Am J Psychiatry 153 : 1513-4.

119
JURNAL KEDOKTERAN INDONESIA, VOL. 1/NO. 2/JULI/2009

Luana NA (2007). Skizofrenia dan gangguan psikotik Nurdiana, Syafwani, dan Umbransyah (2007).
lainya. Diajukan pada Simposium Sehari Koelasi peran serta keluarga terhadap tingkat
Kesehatan Jiwa Dalam Rangka Menyambut kekambuhan klien skizofrenia. Jurnal Ilmiah
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, 27 Oktober 2007, Kesehatan Keperawatan 3(1): 1-10.
Jakarta. Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia Cabang Nussbaum RL, Mcinnes RR, and Willard HF
Jakarta Barat. (2001). Thompson and thompson genetics in
Maramis WF (2005). Catatan ilmu kedokteran jiwa. medicine 6th. Philadelphia: WB saunders
Surabaya :AirlanggaUniversity Press. Company 157-162,359-72.
Markow TA and Kevin W (1986). Fluctuating Quazi KH, Masakawa A, Mc Grann B, Wood J
dermatoglyphic asymmetry and the genetics of (1980). Dermatoglyphicc in the fetal alcohol
liability to schizophrenia. Psychiatry Research syndrome. Teratology Journal 21: 157 – 160.
19(4): 323-28. Rife DC (1943). Genetic interrelationships of
Matthew TA, Jay S, Leanne EV, Teresa AB, and dermatoglyphics and functional handedness.
Qurwant KT (2003). Neuro developmental Genetics 28: 41-8.
interaction sconferring risk for schizophrenia: a Tsuang MT. William SS, and Stephen VF (2001).
study of dermatoglyphic markers in patients and Genes, environment and schizophrenia. Brith.
relatives. Schizophrenia Bulletin 29(3):595-605. J. Psychiat 178(40): s18-24.
Mellor CS (1992). Dermatoglyphic evidence of Wertheim, Kasey and Maceo A (1987). The critical
fluctuating asymmetry in schizophrenia. Brit.J. stage of friction ridge and pattern formation.
Psychiat 160: 467-72. SilverState Journal of Forensic IdentificationVol
Murthy RS and NN Wig (1997). Dermatoglyphics 8, Issue 1.
in schizophrenia: the relevance of positive family William H, Pippa T, and Leena P (2006). Beyond
history. Brit.J. Psychiat 130: 56-8. schizophrenia: the role of DISC1 in major
Naffah J (1977). Dermatoglyphics analysis mentalillness. Schizophrenia Bulletin 32(3):
anthropology and medical aspects: Bulletin of 409–16.
the New York Academic of Medicine, 53. Yulianti HL (2008). Skizofrenia, masih kurang
mendapat perhatian. Pusat data dan informasi
PERSI; (online), ().

120

Anda mungkin juga menyukai