Anda di halaman 1dari 20

BAB I

ISI
Lingkup Dan Proses Menejemen Serta Proses Perencanaannya

1.1 Lingkup Menejemen


Lingkudup menejemen trrbagi atas dua yaitu lingkup luar dan lingkup dalam
dimana:
1. Lingkungan Luar (Eksternal) terdiri dari:
a. Lingkungan Umum, pada lingkungan umum terdiri dari:
 Ekonomi
Dimensi ekonomi (economic dimension) adalah dimensi lingkungan umum
yang mencakup kesehatan ekonomi secara umum dari suatu negara atau
wilayah tempat sebuah organisasi beroperasi.
 Hukum-Politik
Dimensi hukum-politik (legal-political dimension) merupakan dimensi
lingkungan umum yang mencakup peraturan pemerintah ditingkat lokal,
negara bagian, dan federal, serta aktivitas politik yang dirancang untuk
memengaruhi perilaku perusahaan.
 Sosio Kultural ( Sosial Budaya)
Dimensi sosial budaya (Sociocultural dimension) ialah dimensi lingkungan
umum yang mencakup karakteristik demografi, norma, kebiasaan, dan nilai-
nilai masyarakat tempat organisasi bergerak di dalamnya.
 Teknologi
Dimensi teknologi (technological dimension) berupa kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam industri tertentu, serta masyarakat secara
luas.
 Internasional
Dimensi internasional (international dimension) ialah peristiwa yang berasal
dari negara asing, serta peluang bagi perusahaan Amerika di negara lain.
Seperti globalisasi dan paham ekonomi. Lingkungan internasional
menimbulkan pesaing, pelanggan, serta pemasok baru dan membentuk tren
sosial, teknologi, dan ekonomi.

b. Lingkungan Khusus (Tugas)


 Pemilik (Stockholder)
Orang yang menentukan nasib perusahaan dan membentuk jaringan antar
stockholder serta organisasi.
 Pelanggan (Customer)
Pelanggan adalah orang dan organisasi di dalam lingkungan yang membeli
barang atau jasa dari organisasi.
 Pemasok (Supplier)
Pemasok adalah orang dan organisasi yang menyediakan bahan baku kepada
pihak lain yang menggunakannya untuk menghasilkan suatu produk.
 Pesaing (Competitor)
Pesaing ialah organisasi lain dalam industri atau jenis usaha yang sama yang
menyediakan barang atau jasa kepada sekelompok pelanggan yang sama.
 Badan Pemerintah
Badan atau perwakilan pemerintah pada tingkat lokal, daerah dan pusat sebagai
penegak hukum dan peraturan yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional
organisasi.
 Lembaga Keuangan
Perusahaan akan tergantung pada lembaga keuangan karena lembaga keuangan
akan memberikan input modal keuangan. Lembaga keuangan juga menjadi
perantara bagi organisasi ke pasar keuangan. Pasar keuangan akan
memperlancar aliran dana dari pihak surplus dana ke pihak yang membutuhkan
dana atau defisit dana. Manajer harus menentukan alternatif pendanaan
(hutang, obligasi, jual saham, leasing) yang paling murah dan fleksibel.
 Serikat Pekerja
Serikat pekerja ya ftitu organisasi yang menghimpun para pekerja untuk
memperjuangkan aspirasi para anggotanya.
2. Lingkungan Dalam (Internal)
Terdiri dari:
 Manusia/pekerja (specialized dan manajerial personal)
Pekerja merupakan sumber daya organisasi. Jika karyawan dan organisasi atau
manajer mempunyai tujuan dan maksud tertentu yang sama maka organisasi
akan berjalan dengan efektif dan tercapainya tujuan perusahaan. Tetapi kondisi
tersebut tidak mudah dijelaskan dan dilaksanakan. Akibatnya sering terjadi
tarik menarik antara keduanya. Contoh: manajemen tidak membayar upah
sesuai upah minimum. Salah satu cara ESOP (Employee Stok
Ownership Plan), dimana karyawan baik langsung maupun tidak
langsung memiliki saham perusahaan di tempat mereka bekerja
 Finansial (sumber, alokasi, dan kontrol dana)
Sumber, alokasi dan kontrol dana pada dasarnya adalah manajemen keuangan.
Manajemen keuangan adalah proses atau fungsi dalam apapun jenis usaha
karena manajemen keuangan membantu kita menilai apakah operasi usaha
telah menghasilkan laba bersih atau rugi bersih.
 Fasilitas fisik
Sarana-sarana untuk memperlancar kegiatan organisasi atau perusahaan.
Seperti gedung, kantor, dan lain-lain.
 Teknologi
Teknologi ialah pengetahuan, alat bantu, teknik, dan aktivitas yang digunakan
untuk mengubah bahan masukan organisasi menjadi hasil keluarannya.
 Sistem nilai dan budaya organisasi/perusahaan
Sistem nilai dan budaya merupakan sistem yang berupa sekumpulan nilai
kunci, keyakinan, pemahaman, dan norma pokok yang dibagi bersama oleh
anggota suatu organisasi/perusahaan.

1.2 Proses Menejemen


1. Perencanaan
Perencanaan terjadi disemua tipe kegiatan. Perencanaan adalah proses
dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya.
Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, karena dalam kenyataannya
perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengawasan, pengarahan adalah
sebenarnya melaksanakan keputusan-keputusan dari perencana.
Sebelum seseorang dapat mengorganisir, mengarahkan atau mengawasi,
harus terlebih dahulu membuat rencana-rencana yang memberikan tujuan dan
arah suatu kelompok atau kegiatan pembangunan. .Jadi perencanaan adalah
pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat
dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang di
mana rencana yang telah diputuskan akan dilaksanakan, serta periode
sekarang pada saat rencana dibuat, di tetapkan; rencana harus
diimplementasikan.
Setiap saat selama proses implementasi dan pengawasan, rencana-
rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna.Perencanaan
kembali kadang- kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir.
oleh karena itu perencanaan harus mempertimbangkan kebutuban
fleksibilitas agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru
secepat mungkin. Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan
keputusan (decision making) , proses pengembangan dan penyeleksian
sekumpulan kegiatan untuk memecahkan sesutu masalah tertentu.
Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses
perencanaan.
Alasan Perlunya Perencanaan Para perencana tidak akan dapat
mengendalikan waktu yang akan datang, tetapi mereka seharusnya berusaha
untuk mengidentifikasikan dan menghindarkan kegiatan-kegiatan sekarang
dan hasil-hasilnya yang dapat diperkirakan akan mempengaruhi waktu yang
akan datang. Salah satu maksud utama perencana adalah melihat bahwa
program-program dan penemuan-penemuan sekarang dapat dipergunakan
untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan di waktu yang akan
datang, yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik.
Perencanaan organisasi/pembangunan harus aktif, dinamis,
berkesinambungan dan kreatif, agar manajemen tidak akan bereaksi terhadap
lingkungannya, akan tetapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha
pembangunan ataupun di bidang lain.
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan
untuk mencapai :
a. Protective benefit, yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan,
b. Positive benefit, ini dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan
tim organisasi.
Selain kedua alasan di atas, ada empat fungsi perencanaan, yakni :
1. Untuk Mengimbangi Ketidaktentuan dan Perubahan
Ketidaktentuan dan perubahan di kemudian hari membuat perencanaan
menjadi suatu keharusan. Hari depan sangat jarang pasti, dan makin jauh
ke hari depan hasil keputusan harus dipikirkan, makin berkuranglah
kepastiannya.
2. Untuk Memusatkan Perhatian kepada Sasaran
Karena setiap perencanaan ditujukan ke arah pencapaian sasaran, maka
tindakan perencanaan itu sendiri memusatkan perhatian kepada sasaran
tersebut. Rencana menyeluruh yang dipikirkan masak-masak
mempersatukan aktivitas antar departemen.
3. Untuk Memperoleh operasi yang Ekonomis Perencanaan sangat
meminimumkan biaya karena memberi tekanan kepada operasi yang
efisien dan segi ketepatan. Perencanaan menggantikan usaha yang
tergabung dan terpimpin untuk aktivitas yang tidak terkoordinasi yang
sedikit demi sedikit, bahkan juga menggantikan arus pekerjaan yang
menatap untuk arus yang tidak mantap, dan keputusan-keputusan yang
disengaja untuk pertimbanganpertimbangan yang mendadak. 4. Untuk
Memudahkan pengawasan Para manajer pimpinan tidak bisa memeriksa
jalannya pekerjaan bahawan tanpa mempunyai tujuan dan program sebagai
ukuran.
2. Pengorganisasaian
Fungsi manajemen yang terpenting yang kedua ialah pengorganisasian atau
organizting.Fungsi tersebut dijalankan oleh semua manajer pada semua tingkatan.
Pengorganisaian mengantar semua sumber dasar(manusia dan
nonmanusia)kedalam suatu pola tertentu sedemikian rupa sehingga orang-orang
yang bekerjaan dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.Pengorganisasian mempersatupadukan orang-orang di dalam kerja yang
satu dengan kerja yang lian-lain untuk saling berhubungan. Seorang manajer yang
ingin bertindak berhasil guna,seharusnya telah menguasai
1. Tindakan apa saja yang harus dilakukan
2. Sipa-sipa yang harus membantunya
3. Kepada atasan yang mana ia harus membuat dan menyampaikan laporannya
4. Siapa saja bawahan yang harus lapor kepadanya
5. Pengetahuan tentang organisasi dari seluruh kelompok yang bekerja sama dan
tempatnya dalam organisasi tersebut,serta
6. Saluran-saluran komunikasi resmi yang dipergunakan untuk melancarkan
kegiatan organisasi.

1.3 Proses Perencanaan Dalam Manajemen


Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan
organisasinya, baik erencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya.
Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran
dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses
perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab
perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu
keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan
oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap
fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan proses dimana manajemen merumuskan suatu tujuan dan
bagaimana cara untuk dapat mencapainya, proses perencaan terjadi disemua tipe. Jadi
perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan kepeutusan selanjutnya tentang apa
yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Adapun perencanaan merupakan
proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan bahkan disahkan dan
rencana harus diimplemntasikan.

 Tahap- Tahap Perencanaan


Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap, yaitu:

Tahap 1: Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.


Tahap 2: Merumuskan keadaan sekarang/saat ini.
Tahap 3: Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan yang dapat
terjadi.
Tahap 4: Mengembangkan rencana ataupun serangkaian kegiatan untuk mencapai
tujuan.

 Alasan Perlunya Perencanaan


Setiap perencanaan kadang-kadang memiliki suatu kelemahan, tetapi manfaat
yang didapat dari proses perencanaan jauh lebih banyak. Oleh karana itu,
perencanaan tidak hanya seharusnya dilakukan, tetapi memang harus dilakukan.
seperti yang telah ketahui, fungsi-fungsi manajementidak akan berjalan tanpa adanya
suatu proses perencanaan.
Gambar 1. Tahap Perencanan Manajemen

Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan :

1. Untuk mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan


kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
2. Untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses
pencapaian tujuan organisasi.
Beberapa manfaat perencanaan adalah :
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan
lingkungan
2. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
3. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
4. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
6. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
7. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
8. Menghemat waktu, usaha, dan dana
Beberapa kelemahan perencanaan adalah :
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi
nyata
2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan
3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan
berinovasi
4. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap
masalah pada saat masalah tersebut terjadi
5. Ada beberapa rencana yang diikuti caracara yang tidak konsisten
 Tipe Perencanaan dan Rencana
Perencanaan dan rencana dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang berbeda,
adapun paling tidak lima dasar pengklarifikasian perencanaan, seperti berikut

1. Bidang Fungsional
2. Tingkat Organisasi
3. Karakteristik Perencanaan
4. Waktu
5. Unsur-unsur Rencana.
Adapun tipe rencana antara lain:
1. Rencana-rencana strategik.
2. Rencana operasional.
3. Rencana sekali pakai.
4. Rencana tetap.
 Perencanaan Strategik
Perencanaan strategik ialah suatu proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi,
penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program yang diperlukan dan penetapan
metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah
diimplementasikan. Secara ringkas, langkah-langkah proses penyusunan rencana
strategik dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Penentuan misi dan tujuan.
2. Pengembangan profil perusahaan.
3. Analisa lingkungan external (luar peruahaan).
4. Analisa lingkungan internal yang meliputi kekuatan serta kelemahan dalam
organisasi.
5. Mengidentifiksi kesempatan maupun ancaman strategik.
6. Pembuatan keputusan strategik.
7. Pengembangan strategi perusahaan.
8. Implementasi strategi.
9. Peninjauan kembali dan evaluasi
 Keunggulan dan Kelemahan Rencana Strategik
Setiap perencanaan biasanya memiliki suatu keunggulan maupun kelemahan dalam
pelaksanaanya, begitupun dengan rencana strategik. Kelebihan dari rencana ini ialah
memiliki dasar pedoman yang konsisten bagi organisasi. Sedangkan kelemahannya yaitu
dalam proses perencanaannya kadang-kadang cenderung membatasi organisasi terhadap
pilihan yang rasional dan cenderung bebas resiko.

 Hambatan-Hambatan Perencanaan
Dalam pembuatan suatu perencanaan, sering kita temui suatu kendala atau hambatan
yang tentunya membuat kita sangat sulit memntukan pilihan maupun rencana. Sejumlah
alasan mengapa banyak manajer yang ragu bahkan gagal dalam menetapkan tujuan dan
membuat rencana bagi organisasi ataupun kelompok kerja mereka, berikut penyebabnya:
1. Kurangnya pengetahuan tentang organisasi.
2. Kurang memahami lingkungan (internal dan external).
3. Ketidak mampuan melakukan prediksi secara efektif.
4. Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang sekali pakai.
5. Terkendala biaya.
6. Takut gagal atau kurang percaya diri.
7. Ketidak sediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif (jalan
pintas).
 Kriteria Penilaian Efektifitas Rencana
Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai efektif atau tidaknya suatu
rencana, yaitu:
1. Kegunaan.
2. Ketepatan.
3. Ruang Lingkup.
4. Efektifitas Penggunaan Biaya.
5. Akuntabilitas.
6. Ketepatan Waktu

1.4 Contoh Kasus Dalam Pabrik Industri Kimia

“Pabrik Pembuatan Virgin Coconut Oil (Vco) Dari Buah Kelapa Dengan
Proses Fermentasi”

1. Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan sangat berkaitan dengan struktur organisasi. Struktur
organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen, bagian-bagian dan
posisi-posisi dalam suatu perusahaan. Sehingga pengorganisasian merupakan proses
pengaturan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan
memperhatikan lingkungan yang ada. Persoalan dalam struktur organisasi meliputi
rancangan struktur organisasi baru dan perubahan terhadap struktur organisasi yang ada.

Karakteristik umum dari organisasi yang tidak baik yaitu:

1. Pengambilan keputusan yang terlambat dan kurang baik


2. Organisasi tidak mampu beraksi dengan baik terhadap perubahan kondisi
lingkungan
3. Terjadi pertentangan dalam organisasi
(Rahadian, 2011).

Fungsi dari manajemen adalah meliputi usaha memimpin dan mengatur faktor-
faktor ekonomis sedemikian rupa sehingga usaha itu memberikan perkembangan dan
keuntungan bagi mereka yang ada di lingkungan perusahaan.

Dengan demikian, jelaslah bahwa pengertian manajemen itu meliputi semua tugas dan
fungsi yang mempunyai hubungan yang erat dengan permulaan dari pembelanjaan
perusahaan (financing).

Dengan penjelasan ini dapat diambil suatu pengertian bahwa manajemen itu
diartikan sebagai seni dan ilmu perencanaan (planning), pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, dan pengawasan dari sumber daya manusia untuk mencapai tujuan (criteria)
yang telah ditetapkan (Madura, 2000), Manajemen dibagi menjadi tiga kelas pada
perusahaan besar yaitu (Madura, 2000)

1. Top manajemen
2. Middle manajemen
3. Operating manajemen
Orang yang memimpin (pelaksana) manajemen disebut dengan manajer. Manajer
ini berfungsi atau bertugas untuk mengawasi dan mengontrol agar manajemen dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketetapan yang digariskan bersama. Syarat-
syarat manajer yang baik adalah (Madura, 2000) :

1. Harus menjadi contoh (teladan)


2. Harus dapat menggerakkan bawahan
3. Harus bersifat mendorong
4. Penuh pengabdian terhadap tugas-tugas
5. Berani dan mampu mengatasi kesulitan yang terjadi
6. Bertanggung jawab, tegas dalam mengambil atau melaksanakan keputusan yang
diambil.
7. Berjiwa besar.

2. Bentuk Hukum Badan Usaha


Dalam mendirikan suatu perusahaan yang dapat mencapai tujuan dari perusahaan
itu secara terus-menerus, maka harus dipilih bentuk perusahaan apa yang harus didirikan
agar tujuan itu tercapai.
Bentuk-bentuk badan usaha yang ada dalam praktek di Indonesia, antara lain
adalah (Sutarto, 2002):

1. Perusahaan Perorangan
2. Persekutuan dengan firma
3. Persekutuan Komanditer
4. Perseroan Terbatas
5. Koperasi
6. Perusahaan Negara
7. Perusahaan Daerah
Bentuk badan usaha dalam Pra-rancangan Pabrik Pembuatan Virgin Coconut Oil
(VCO) direncanakan adalah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham,
dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU No. 1 tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas (UUPT), serta peraturan pelaksananya.

Syarat-syarat pendirian Perseroan Terbatas adalah :


1. Didirikan oleh dua orang atau lebih, yang dimaksud dengan “orang” adalah orang
perseorangan atau badan hukum.
2. Didirikan dengan akta otentik, yaitu di hadapan notaris.
3. Modal dasar perseroan, yaitu paling sedikit Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah)
atau 25 % dari modal dasar, tergantung mana yang lebih besar dan harus telah
ditempatkan dan telah disetor.

Prosedur pendirian Perseroan Terbatas adalah :


1. Pembuatan akta pendirian di hadapan notaris
2. Pengesahan oleh Menteri Kehakiman
3. Pendaftaran Perseroan
4. Pengumuman dalam tambahan berita Negara.
Dasar-dasar pertimbangan pemilihan bentuk perusahaan PT adalah sebagai
berikut :

1. Kontinuitas perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak tergantung
pada pemegang saham, dimana pemegang saham dapat berganti-ganti.
2. Mudah memindahkan hak pemilik dengan menjual sahamnya kepada orang lain.
3. Mudah mendapatkan modal, yaitu dari bank maupun dengan menjual saham.
4. Tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap hutang perusahaan.
5. Penempatan pemimpin atas kemampuan pelaksanaan tugas.
3. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Pemegang kekuasaan tertinggi pada struktur organisasi garis dan staf adalah Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan minimal satu kali dalam setahun.
Bila ada sesuatu hal, RUPS dapat dilakukan secara mendadak sesuai dengan jumlah
forum. RUPS dihadiri oleh pemilik saham, Dewan Komisaris dan Direktur.

Hak dan wewenang RUPS (Sutarto,2002):

1. Meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direktur lewat suatu sidang.


2. Dengan musyawarah dapat mengganti Dewan Komisaris dan Direktur serta
mengesahkan anggota pemegang saham bila mengundurkan diri.
3. Menetapkan besar laba tahunan yang diperoleh untuk dibagikan, dicadangkan,
atau ditanamkan kembali.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris dipilih dalam RUPS untuk mewakili para pemegang saham
dalam mengawasi jalannya perusahaan. Dewan Komisaris ini bertanggung jawab kepada
RUPS. Tugas-tugas Dewan Komisaris adalah :

1. Menentukan garis besar kebijaksanaan perusahaan


2. Mengadakan rapat tahunan para pemegang saham
3. Meminta laporan pertanggungjawaban Direktur secara berkala
4. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dan
pelaksanaan tugas Direktur

3 Direktur

Direktur merupakan pimpinan tertinggi yang diangkat oleh Dewan Komisaris.


Adapun tugas-tugas Direktur adalah:
1. Memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien
2. Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum pabrik sesuai dengan
kebijaksanaan RUPS
3. Mengadakan kerjasama dengan pihak luar demi kepentingan perusahaan
4. Mewakili perusahaan dalam mengadakan hubungan maupun perjanjian perjanjian
dengan pihak ketiga
5. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas setiap personalia yang bekerja pada
perusahaan
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Direktur dibantu oleh Manajer Teknik, Manajer
Produksi, Manajer Umum dan Keuangan, Manajer Pembelian dan Pemasaran.

4 Staf Ahli

Staf Ahli bertugas memberikan masukan, baik berupa saran, nasehat, maupun
pandangan terhadap segala aspek operasional perusahaan.

5 Sekretaris

Sekretaris diangkat oleh Direktur untuk menangani masalah surat-menyurat untuk


pihak perusahaan, menangani kearsipan dan pekerjaan lainnya untuk membantu Direktur
dalam menangani administrasi perusahaan.

6 Manajer Produksi

Manajer Produksi bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Tugasnya


mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan masalah proses baik di bagian
produksi maupun utilitas. Dalam menjalankan tugasnya Manajer Produksi dibantu oleh
tiga Kepala Seksi, yaitu Kepala Seksi Proses, Kepala Seksi Laboratorium dan R&D
(Penelitian dan Pengembangan), dan Kepala Seksi Utilitas.

7 Manajer Teknik
Manajer Teknik bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Tugasnya
mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan masalah teknik baik di
lapangan maupun di kantor. Dalam menjalankan tugasnya Manajer Teknik dibantu oleh
dua Kepala Seksi, yaitu Kepala Seksi Listrik dan instrumentasi, dan Kepala Seksi
Pemeliharaan Pabrik (Mesin).
8 Manajer Umum dan Keuangan

Manajer Umum dan Keuangan bertanggung jawab langsung kepada Direktur


Utama dalam mengawasi dan mengatur keuangan, administrasi, humas dan personalia.
Dalam menjalankan tugasnya Manajer Umum dan Keuangan dibantu oleh Kepala Seksi,
yaitu Kepala Seksi Keuangan, Kepala Seksi Personalia, dan Kepala Seksi Keamanan.

9 Manajer Pembelian dan Pemasaran


Manajer Pembelian dan Pemasaran bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama. Tugasnya mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan pembelian
bahan baku dan pemasaran produk. Manajer ini dibantu oleh seorang Kepala Seksi
(Kasie), yaitu Kepala Seksi Pembelian dan Penjualan.

4. Sistem Kerja
Pabrik pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) ini direncanakan beroperasi 330
hari per tahun secara kontinu 24 jam sehari.

Berdasarkan pengaturan jam kerja, karyawan dapat digolongkan menjadi tiga golongan,
yaitu:

1. Karyawan non-shift,
Yaitu karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, misalnya
bagian administrasi, bagian gudang, dan lain-lain.
Jam kerja karyawan non-shift ditetapkan 45 jam per minggu dan jam kerja selebihnya
dianggap lembur. Perincian jam kerja non-shift adalah:

Senin – Kamis
- Pukul 07.00 – 12.00 WIB  Waktu kerja
- Pukul 12.00 – 13.00 WIB  Waktu istirahat
- Pukul 13.00 – 16.00 WIB  Waktu kerja
Jumat
- Pukul 08.00 – 12.00 WIB  Waktu kerja
- Pukul 12.00 – 14.00 WIB  Waktu istirahat
- Pukul 14.00 – 17.00 WIB  Waktu kerja
Sabtu
- Pukul 08.00 – 14.00 WIB  Waktu kerja
2. Karyawan Shift

Untuk pekerjaan yang langsung berhubungan dengan proses produksi yang


membutuhkan pengawasan terus menerus selama 24 jam, para karyawan diberi pekerjaan
bergilir (shift work). Pekerjaan dalam satu hari dibagi tiga shift, yaitu tiap shift bekerja
selama 8 jam dan 15 menit pergantian shift dengan pembagian:

 Shift I (pagi) : 08.00 – 16.10 WIB


 Shift II (sore) : 16.00 – 00.10 WIB
 Shift III (malam) : 00.00 – 08.10 WIB
Jam kerja bergiliran berlaku bagi karyawan. Untuk memenuhi kebutuhan pabrik, setiap
karyawan shift dibagi menjadi empat regu dimana tiga regu kerja dan satu regu istirahat.
Pada hari Minggu dan libur nasional karyawan shift tetap bekerja.

Siklus jam kerja karyawan shift Pabrik Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 9.1 Susunan Jadwal Shift Karyawan

Hari
Regu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A I I II II III III - - I I II II
B II II III III - - I I II II III III
C III III - - I I II II III III - -
D - - I I II II III III - - I I
Hari
Regu
13 14 15 16
A III III - -
B - - I I
C I I II II
D II II III III
Jam kerja tersebut dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kepentingan
operasional perusahaan yang tentunya dengan mengindahkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

3. Karyawan borongan

Apabila diperlukan, maka perusahaan dapat menambah jumlah karyawan yang


dikerjakan secara borongan selama jangka waktu tertentu yang ditentukan menurut
kebijaksanaan perusahaan.

5. Jumlah Karyawan dan Tingkat Pendidikan

Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan/pabrik, dibutuhkan susunan karyawan


seperti pada struktur organisasi. Jumlah karyawan dan kualifikasi pendidikan yang
dibutuhkan pada pabrik pembuatan virgin coconut oil (VCO) dapat dilihat pada Tabel 9.2
berikut.

Tabel 9.2 Jumlah Karyawan dan Kualifikasi Pendididikan

Jabatan Jumlah Pendidikan


Dewan Komisaris 3 Teknik Kimia /Manajemen (S2)
Direktur 1 Teknik Kimia (S2)
Staf Ahli 2 Teknik Kimia (S2)
Sekretaris 1 Sekretaris (S1)
Manajer Produksi 1 Teknik Kimia (S2)
Manajer Teknik 1 Teknik Mesin (S2)
Manajer Umum dan Keuangan 1 Ekonomi/Manajemen (S2)
Manajer Pembelian dan Pemasaran 1 Ekonomi/Manajemen (S2)
Kepala Seksi Proses 1 Teknik Kimia (S1)
Kepala Seksi Laboratorium dan R&D 1 Teknik Kimia(S1)
Kepala Seksi Utilitas 1 Teknik Kimia (S1)
Kepala Seksi Mesin 1 Teknik Mesin (S1)
Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi 1 Teknik Elektro (S1)
Kepala Seksi Keuangan 1 Ekonomi (S1)
Kepala Seksi Personalia 1 Ekonomi/Manajemen (S1)
Kepala Seksi Keamanan 1 Pensiunan ABRI
Kepala Seksi Pembelian dan Penjualan 1 Manajemen Pemasaran (S1)
Karyawan Produksi 40 SMK/Politeknik
Karyawan Teknik 25 SMK/Politeknik
Karyawan Umum dan Keuangan 20 SMU/D1/Politeknik
Karyawan Pembelian dan Pemasaran 10 SMU/D1/Politeknik
Dokter 1 Kedokteran (S1)
Perawat 2 Akademi Perawat (D3)
Petugas Keamanan 12 SMU/Pensiunan ABRI
Petugas Kebersihan 10 SMU
Supir 5 SMU/SMK
Jumlah 145
DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 2002. Management. Jakarta: Salemba Empat.

https://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/ruang-lingkup-manajemen/

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyakarta

Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga – Jakarta

Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga – Jakarta

Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga – Jakarta

Anda mungkin juga menyukai