Anda di halaman 1dari 8

Sumber : https://www.webkesehatan.

com/makanan-sumber-antioksidan/

Blueberry

Blueberry kerap dijuluki sebagai superfruit dengan kandungan antioksidan yang


termasuk tertinggi di antara buah-buahan lain. Tak heran, antioksidannya memang
beragam, mulai dari antosianidin, tanin, myricetin, quercetin, kaempferol, pterostilbene,
asam klorogenat, vitamin C, A, hingga resveratrol. Antosianidin merupakan antioksidan
yang berpotensi meredakan peradangan serta mencegah kanker dan serangan jantung.
Sementara itu, vitamin C dan A penting untuk menjaga daya tahan tubuh.

2Stroberi

Buah berry, terutama yang berwarna merah seperti stroberi dan raspberry, kaya akan
asam elagat. Hasil studi yang diterbitkan di “Journal of Nutrition” mengungkap bahwa
asam elagat ini bisa meningkatkan kemampuan quercetin (antioksidan dalam apel,
blueberry, anggur, dll) untuk membunuh sel kanker.

Studi lain tahun 2011 menunjukkan bahwa stroberi dapat meningkatkan kadar
antioksidan dalam darah. Stroberi pun dilengkapi vitamin C dan fenolik lain yang dapat
membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.

3Cranberry

Selain blueberry dan stroberi, antioksidan tinggi juga dimiliki buah berry lain seperti
blackberry, blackcurrant, goji berry, dan cranberry. Cranberry memiliki kombinasi unik
antara antioksidan fenolat, proantosianidin, antosianin, flavonoid, dan triterpenoid.

Tak kalah unik lagi adalah sinergi antioksidan resveratrol, piceatannl, dan pterostilbene
di dalamnya. Manfaat antioksidan cranberry bisa Anda dapatkan secara optimal jika
seluruh kombinasi tersebut tersedia. Jika proses pengolahan cranberry mengganggu
salah satu komponen tersebut, manfaat kesehatannya bisa saja menurun.
4Anggur

Buah yang telah dibudidayakan sejak sekitar 6 – 8 ribu tahun lalu ini memiliki berbagai
antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan. Yang paling menonjol adalah resveratrol,
yang dapat melindungi otak dan sistem saraf. Resveratrol juga efektif mencegah
penyakit degeneratif, menghambat perkembangan sel kanker, menurunkan tekanan
darah, serta menjaga kesehatan jantung dan elastisitas pembuluh darah.

Anggur juga mengandung antosianin, proantosianidin, tanin quercetin, kaempferol,


zeaxanthin, lutein, beta karoten, dll. Antosianin lebih banyak terdapat pada anggur
merah dan hitam, sedangkan tanin lebih tinggi konsentrasinya di anggur hijau.

5Ceri

Walaupun kecil, buah ceri memiliki banyak kandungan nutrisi penting bagi tubuh. Baik
ceri manis maupun asam kaya akan antioksidan seperti beta karoten, lutein, zeaxanthin,
melatonin, dan antosianin. Kandungan antioksidan ini umumnya lebih tinggi pada ceri
asam, begitu pula dengan konsentrasi vitamin C dan A per 100 gram-nya.

Antosianin dapat melawan radikal bebas dengan mengikatnya ke DNA atau


mengaktifkan sistem detoksifikasi serta antioksidan dalam tubuh. Beberapa studi
menunjukkan bahwa antosianin dapat mencegah transformasi sel sehat menjadi sel
kanker, memperlambat perkembangan sel kanker, serta meredakan inflamasi dan rasa
sakit.

6Delima
Delima dikenal akan kandungan polifenolnya, terutama antosianin yang semakin
meningkat saat buah masak. Polifenol lain yang terdapat di daging buahnya seperti
tanin, punikalgin, sianidin, serta pelargonidin glikosida. Vitamin C per 100 gram-nya
pun mencapai 17% dari kebutuhan harian. Tak hanya di daging buah, antioksidan juga
banyak terdapat di kulit delima sehingga sering diekstrak dan dijadikan suplemen.

Jeruk mengandung banyak manfaat untuk kesehatan


7Jeruk

Jeruk dan buah-buahan citrus lain seperti lemon identik dengan kandungan vitamin C
yang tinggi. Buah dengan rasa asam manis segar ini juga memiliki beta karoten, beta
cryptoxnthin, zeaxanthin, lutein, asam hidroksisinamat, antosianin, dll. Vitamin C dan
A dalam jeruk bermanfaat untuk menguatkan sistem imun.

Jeruk termasuk buah yang disarankan WHO untuk disertakan dalam diet pencegahan
penyakit kardiovaskular. Sementara itu, hasil kajian atas 48 penelitian oleh CSRIO
Amerika memperlihatkan bahwa diet yang dilengkapi buah-buahan citrus dapat
memberikan perlindungan terhadap beberapa jenis kanker secara signifikan.

8Apel

Beberapa jenis antioksidan dapat Anda dapatkan dalam sebuah apel, mulai dari beta
karoten, quercetin, hingga vitamin C. Quercetin merupakan flavonoid yang memiliki
senyawa antioksidan dan anti inflamasi. Senyawa ini dapat mencegah pembentukan
enzim pemecah karbohidrat kompleks menjadi sederhana. Polifenol lain dalam apel
juga membantu menurunkan penyerapan glukosa oleh sistem pencernaan dan
menstimulasi insulin sehingga baik untuk penderita diabetes.
Selain itu, konsumsi apel secara teratur berpotensi menurunkan risiko kanker paru pada
wanita hingga 21% berdasarkan penelitian yang dilakukan Harvard Medical School.

9Pepaya

Tak kalah dengan jeruk dan lemon, kandungan vitamin C dalam pepaya sangat tinggi,
yakni mencapai 103% kebutuhan harian per 100 gram-nya. Belum lagi, pepaya juga
mengandung karotenoid, beta karoten, vitamin E, likopen, pektin, dan polifenol sebagai
antioksidan.

Vitamin C dan karotenoidnya membantu mencegah penyumbatan pembuluh darah oleh


kolesterol sehingga terhindar dari serangan jantung dan stroke. Vitamin C, E, dan beta
karoten juga berpotensi memberikan perlindungan terhadap degenerasi makula dan
kanker usus besar. Sementara itu, likopennya diyakini dapat menurunkan risiko kanker
prostat pada pria hingga 82%.

10Manggis

Lebih dari 40 jenis Xhanthones terdapat dalam buah manggis, dengan fungsi
pentingnya masing-masing. Di antaranya ada alpha mangostin yang memiliki senyawa
antioksidan dan garcinone E sebagai agen anti tumor. Manggis juga mengandung
katekin, kuinon, stilbene, polisakrida, dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan
kuat dan anti peradangan.

Di Thailand, salah satu studi mengungkap bahwa alfa mangostin, beta mangostin, dan
garcinone B dalam manggis membantu menghambat infeksi bakteri penyebab TB.
Sementara itu, hasil penelitian yang diterbitkan dalam “Nutrition Journal”
memperlihatkan bahwa konsumsi jus manggis secara teratur membantu menurunkan
inflamasi dalam darah.

11Jambu biji
Kandungan vitamin C jambu biji termasuk yang tertinggi di antara buah lain. Per 100
gramnya, jambu biji sudah dapat mencukupi sekitar 3 kali kebutuhan harian. Jambu biji
juga mengandung karotenoid dan vitamin E. Selain itu, ada beberapa polifenol seperti
galokatokin, leukosianidin, serta likopen yang jumlahnya lebih tinggi pada jambu biji
merah.

Salah satu studi memperlihatkan bahwa jambu biji diduga mampu mencegah
perkembangan sel kanker payudara dan menurunkan risiko kanker prostat, diduga
karena kandungan likopennya. Sifat anti inflamasi dan anti bakteri yang dimilikinya
membantu menyehatkan pencernaan, melindungi usus dari karsinogen, serta meredakan
beberapa masalah pencernaan seperti diare, disentri, dan gastroenteritis.

12Alpukat

Buah yang sering diolah menjadi jus ini mengandung alfa karoten, beta karoten, beta
cryptoxanthin, lutein, hingga zeaxanthin yang memiliki senyawa antioksidan. Manfaat
alpukat bagi kesehatan sangat tinggi, terutama dalam meningkatkan sistem imun dan
mencegah masalah penglihatan degeneratif.

13Mangga

Mangga mampu memenuhi sekitar 46% kebutuhan harian vitamin C dan 25,5% vitamin
A per 100 gram-nya. Beta karoten di dalamnya sangat melimpah, terlihat dari daging
buahnya yang warna oranye. Belum lagi, mangga juga memiliki lutein, zeazanthin,
likopen, pektin, mangiferin, xanthonoid, dan asam gala.
Studi dari Institute for Food Research menunjukkan bahwa pektin dapat membantu
mencegah perkembangan sel kanker prostat. Sedankgan studi dari Texas Agrilife
research mengungkap bahwa mangga dapat memberikan perlindungan terhadap kanker
usus, payudara, darah, dan paru-paru.

14Kiwi

Yang paling menonjol dari kiwi adalah vitamin C-nya yang mampu mencukupi 1,5 kali
kebutuhan harian per 100 g. Buah yang identik dengan Selandia Baru ini juga memiliki
vitamin A, beta karoten, lutein, zeaxanthin, dan katekin.

Salah satu studi memperlihatkan bahwa kualitas antioksidan kiwi lebih kuat daripada
jeruk. Kiwi juga sudah sering digunakan di Tiongkok sebagai obat tradisional untuk
mengkobati kanker liver, payudara, paru-paru, dan perut.

15Kurma

Buah yang identik dengan bulan puasa ini memiliki beberapa senyawa antioksidan
seperti tannin, beta karoten, lutein, dan zeaxanthin yang baik untuk menjaga kesehatan
mata. Kurma memang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengobati
rabun senja. Kurma pun memiliki agen anti inflamasi yang membantu menurunkan
peradangan bersama magnesium.

Tomat merupakan sumber antioksidan (likopen) yang baik, dan mudah didapat, untuk
tubuh Anda.
16Tomat
Buah yang juga dapat dikategorikan sebagai sayur ini merupakan salah satu sumber
utama antioksidan likopen. Studi menunjukkan bahwa likopen lebih kuat dibandingkan
vitamin E dan beta karoten dalam menangkal penyakit. Tomat pun kaya akan vitamin C
yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

17Brokoli

Tak kalah dengan buah-buahan, brokoli kaya akan vitamin C, A, beta karoten, dan
zeaxanthin yang berfungsi sebagai antioksidan. Brokoli juga memiliki fitonutrien
sulforphane yang berpotensi menurunkan risiko beberapa jenis kanker. kaempferol,
quercetin, dan antosianin di dalamnya pun memiliki efek anti peradangan dan dapat
memperlambat perkembangan sel kanker.

18Kubis

Kubis mungkin merupakan salah satu sayuran yang paling sering Anda konsumsi.
Meski warnanya tampak lebih terang dan tidak sehijau sayuran lain, tak perlu khawatir
karena kubis juga mengandung banyak nutrisi dan antioksidan. Sayur yang juga disebut
kol ini kaya vitamin C dan polifenol. Kubis merah atau ungu juga mengandung
antosianin yang memberinya warna unik.

Sponsored Links

19Asparagus

Asparagus mungkin belum terlalu populer sebagai sayuran di Indonesia. Namun, sayur
yang dikonsumsi bagian tunas mudanya ini kaya akan fitonutrien yang bermanfaat
sebagai anti peradangan seperti saponin, quercetin, rutin, dan kaempferol. Asparagus
juga dilengkapi antioksidan beta karoten, vitamin C, dan E. Studi bahkan menunjukkan
bahwa asparagus menandung glutathione yang diproduksi oleh tubuh.

20Bayam
Tak heran jika Popeye mengajarkan kita agar suka makan bayam. Sayuran berdaun
hijau ini ternyata akan nutrisi dan antioksidan. Bayam mengandung vitamin C, E, A,
kalsium, magnesium, dan potassium. Beta karoten, lutein, zeaxanthin termasuk
karotenoid yang dimilikinya. Bayam juga dilengkapi kaempferol yang membantu
memperlebar pembuuluh darah sehingga memperlarncar aliran darah dan menurunkan
tekanan darah.

21Sawi

Seperti bayam, sawi juga kaya antioksidan. Sawi merupakan sumber karotenoid,
saponin, dan flavonoid yang sangat baik. Sawi dan sayuran berdaun hijau lainnya
termasuk salah satu kelompok makanan yang direkomendasikan American Institute for
Cancer Research untuk melawan kanker.

Laporan para ahli AICR mengungkap bahwa makanan dengan karotenoid berpotensi
melindungi tubuh dari kanker mulut, kerongkongan, dan tenggorokan. Beberapa studi
lab menermukan bahwa karotenoid dalam sayuran berdaun hijau dapat memperlambat
pertumbuhan sel kanker payudara, kulit, paru, dan perut.

22Seledri

Vitamin C, beta karoten, dan mangan merupakan beberapa antioksidan yang terdapat di
seledri. Namun, yang membuatnya menonjol adalah aneka fitonutrien di dalamnya.
Sebagian fitonutrien ini termasuk antioksidan fenolat dan memiliki sifat anti inflamasi.

Anda mungkin juga menyukai