Makala H
Makala H
OLEH :
KELOMPOK 5
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini baik dalam
referensi maupun teknik penulisan masih terdapat kekurangan, kesalahan dan
kekeliruan. Olehnya itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari para pembaca demi penyempurnaan daripada makalah ini.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 10
B. Saran ..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ada salah satunya yaitu adalah, bagaimana bentuk
asas-asas dasar ilmu lingkungan.
C. Tujuan Penulisan
Penulisan tentang asas asas ilmu lingkungan memiliki tujuan yaitu untuk
mengetahui tentang asas-asas dasar dari ilmu lingkungan atau ilmu ekologi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat
dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
Contoh:
Banyaknya kalori, energy yang terbuang dalam bentuk makanan di ubah oleh
jasad hidup menjadi energy untuk tumbuh, berbiak, menjalankan proses
metabolism, dan yang terbuang sebagai panas.
ASAS 2
Asas ini tak lain adalah hukum Thermodinamika II, ini berarti energy yang tak
pernah hilang dari alam raya, tetapi energy tersebut akan terus di ubah dalam bentuk
yang kurang bermanfaat.
Contoh:
Hanya 20 % dari energi potensial dalam BBM digunakan untuk
menggerakkan mobil ((energi mekanik)),, 80 % llainnya dilepas ke
llingkungan dalam bentuk panas.
2
Filamen bola lampu 5 % diubah menjadi energi cahaya,, 95 % dilepas
dalam bentuk panas.
ASAS 3
Pengubahan energy oleh system biolgi harus berlangsung pada kecepatan yang
sebanding dengan adanya materi dan energy di lingkungannya. Pengaruh ruang
secara asas adalah beranalaogi dengan materi dan energy sebagai sumber alam.
Contoh:
Produktivitas hutan tropis alam di Semenanjung Malaya lebih tinggi daripada
hutan iklim sedang di Inggris. Di Malaya hutan tumbuh sepanjang tahun tanpa
waktu istirahat, sesuai dengan iklim tropis. Di Inggris, hutan hanya pada
musim semi dan musim panas (± 5 bulan). Hal ini terlihat perbedaan waktu,
tempat, materi, keanekaragaman dapat mempengaruhi keberadaan organisme
karena darii kesemua factor tersebut akan memberikan pengaruh yang cukup
signifikan pada kemampuan organisme untuk tumbuh, beradaptasi dan
bertahan hidup terhadap lingkungannya. Atau dengan kata lain faktor-faktor
tersebut akan memberikan perbedaan antara tempat yang satu dengan yang
lainnya.
ASAS 4
Pernyataan di atas berarti bahwa pengadaan sumber alam mempunyai batas optimum,
yang berarti pula batas maksimum, maupun batas minimum pengadaan sumber alam
akan mengurangi daya kegiatan system biologi.
Contoh:
Pada sebuah populasi yang berkembang misalnya terjadi peningkatan jumlah
individu tertentu maka jika peningkatan sudah mencapai batas maksimum
terhadap ketersedian makanan hal ini akan mengakibatkan level maksimum
3
ini akan mengalami penurunan jumlah populasi karena adanya persaingan
dalam memperoleh makanan atau sumberalam yang lain. Sehingga individu
yang kalah dalam bersaing akan mengalami kematian hal inilah yang akan
menurunkan jumlah individu dalam populasi yang maksimum.
ASAS 5
Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat
merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tak mempunyai daya rangsang
penggunaan lebih lanjut.
Contoh:
Misalnya pada suatu organisme seperti monyet, adanya jenis makanan tertentu
yang dibutuhkan oleh sekelompok monyet akan mengakibatkan terjadinya
tingkat konsumsi yang tinggi pada jenis makanan tersebut. Hal ini disebabkan
karena dengan ditemukannya sumber makanan tersebut maka akan
mendorong monyet-monyet lain untuk datang dan menggunakan sumberalam
tersebut. Maka secara tidak langsung keberadaan sumber alam ini akan
meningkatkan penggunaan dan daya gunanya.
ASAS 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada
saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya.
Pada asas ini berlaku “seleksi alam”, artinya bagi spesies-spesies yang mampu
beradaptasi baik dengan factor biotic maupun abiotik, dia akan berhasil dari pada
yang tidak dapat menyesuaikan diri.
Contoh:
Keberadaan kupu-kupu BIston Betularia bersayap gelap setelah revolusi
industri di Inggris lebih adaptif terhadap lingkungannnya dibandingkan
dengan kupu-kupu BIston Betularia bersayap cerah, hal ini terjadi karena
kupu-kupu BIston Betularia bersayap gelap tidak terlihat oleh pemangsa
karena warna sayapnya yang mirip dengan asap dari pabrik-pabrik. Lain
halnya dengan kupu-kupu BIston Betularia bersayap cerah, jenis kupu-kupu
ini karena warna sayapnya yang cerah sehingga mudah terlihat oleh pemangsa
sehingga terjadi penurunan populasi dan mengakibatkan kepunahan jenis
kupu-kupu ini. kupu-kupu BIston Betularia bersayap gelap mampu
4
menghasilkan keturunan yang banyak dibandingkan kupu-kupu BIston
Betularia bersayap cerah karena kemampuan adaptasinya bagus.
ASAS 7
Mudah diramal : adanya keteraturan yang pasti pada pola faktorlingkungan pada
suatu periode yang relative lama. Terdapat fluktuasi turun-naiknya kondisi
lingkungan di semua habitat, tetapi mudah dan sukarnya untuk di ramal berbeda dari
satu habitat ke habitat lain.
Contoh:
Populasi yang hidup pada suatu habitat dalam lingkungan, dapat memenuhi
kebutuhannya karena lingkungan mempunyai kemampuan untuk mendukung
kelangsungan hidupnya. Kemampuan lingkungan untuk mendukung
kehidupan populasi disebut daya dukung (carrying capacity). Daya dukung
lingkungan tersebut merupakan sumber daya alam lingkungan. Kemampuan
lingkungan mempunyai batas, sehingga apabila keadaan lingkungan berubah
maka daya dukung lingkungan juga berubah. Hal ini karena daya dukung
lingkungan dipengaruhi oleh faktor pembatas, seperti: cuaca, iklim,
pembakaran, banjir, gempa, dan kegiatan manusia. Seperti pada daerah yang
kondisi alamnya stabil cenderung memiliki keanekaragaman yang tinggi
dibandingkan dengan daerah yang kondisi alamnya tidak stabil. Kondisi yang
tidak stabil akan secara tidak langsung memaksa organisme untuk bertahan
hidup pada kondisi yang berbeda-beda, hal ini menyebabkan semakin
sedikitnya jumlah organisme yang dapat bertahan pada daerah tersebut karena
tingkat atau kemampuan adaptasi tiap organism yang satu dengan yang lain
berbeda.
ASAS 8
5
Kelompok taksonomi tertentu dari suatu jasad hidup lingkungannya yang khas
(niche) tiap spesies mempunyai niche tertentu. Spesies dapat hidup dapat hidup
berdampingan dengan spesies lain tanpa persaingan, karena masing-masing
mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda di alam.
Contoh:
Habitat dan relung, dua istilah tentang kehidupan organisme. Habitat suatu
organisme dapat juga disebut “alamat”. Relung (niche atau nicia) adalah
profesi atau status suatu organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem
tertentu, sebagai akibat adaptasi struktural, tanggal fisiologis serta perilaku
spesifik organisme itu. Organisme-organisme akan menempati habitat yang
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya antara zebra dengan
jerapah, zebra akan menempati wilayahnya sendiri begtupun juga dengan
jerapah. Hal ini karena adanya perbedaan jenis makanan dan kemampuan
organisme tersebut dalam mempertahankan hidup. Zebra hidup didaerah yang
banyak rumput atau padang rumput sedangkan jerapah hidup di kondisi alam
yang banyak menyediakan pohon yang banyak daun mudanya. Atau dapat
disimpulkan bahwa pada nicia yang berbeda akan mempengaruhi perilaku
organisme yang ada pada tempat itu.
ASAS 9
Asas ini mengandung arti, bahwa efisiensi penggunaan aliran energy dalam system
biologi akan meningkat dengan dengan meningkatnya kompleksitas organisasi
system biologi dalam suatu komunitas.
Contoh:
Tingkat keberagaman komunitas akan semakin besar jika biomasanya besar
dan produktivitas kecil. Hal ini disebabkan karena aliran energy dalam system
tersebut, aliran energy tersebut akan saling tukar-menukar dengan materi yang
tersimpan pada suatu komunitas. Misalnya biomasa pada suatu system
simpanan materinya besar maka secara otomatis akan meningkatkan
keanekaragaman pada suatu komunitas tersebut.
ASAS 10
6
Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan
produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.
ASAS 11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengekploitasi yang belum mantap (belum
dewasa).
Arti dari asas ini adalah pada ekosistem, populasi yang sudah dewasa memindahkan
energy, biomassa, dan keanekaragaman tingkat organisasi ke arah yang belum
dewasa.
Contoh:
Daerah hutan yang ditanami oleh tanaman palawija, maka kondisi hutan ini
akan mempengaruhi kondisi tanaman palawija. Seperti adanya serangan babi
hutan, kera dan tikus sehingga hanya beberapa tanaman yang dapat bertahan
pada kondisi tersebut maka diperlukan usaha yang keras agar kendala ini
dapat teratasi. Pada kondisi ini energy mengalir dari tanaman palawija ke
hutan dengan perantara hama.
ASAS 12
7
Asas ini merupakan kelanjutan dari asas 6 dan 7. Apabila pemilihan (seleksi) berlaku
tetapi keanekaragaman terus meningkat di lingkungan yang sudah stabil, maka
perjalanan waktu dapat di harapkan adanya perbaikan terus menerus dalam sifat
adaptasi terhadap lingkungan.
Contoh:
Kemampuan ikan dal beradaptasi, seperti ikan betok yang mampu bertahan
pada kondisi yang miskin air dan oksigen, langkah yang digunakan oleh ikan
jenis ini adalah dengan adaptasi morfologi dan fisiologi tubuhnya sehingga
cocok dengan kondisi tersebut. atau pada jenis ikan yang hanya mampu hidup
dengan kondisi air yang banyak, jika terjadi perubahan kondisi fisik seperti
pendangkalan dan kurangnya air akan berpengaruh pada daya adaptasi ikan
ini sehingga kondisi yang sudah stabil tersebut dapat berubah dan mengancam
keberadaan spesies tersebut.
ASAS 13
Asas ini merupakan penjabaran dari asas 7, 9 dan 12. Komunitas yang mantap,
jumlah jalur energy yang masuk melalui ekositem meningkat, sehingga apabila terjadi
suatu goncangan pada salah satu jalur, maka jalur yang lain akan mengambil alih,
dengan demikian komunitas masih tetap terjaga kemantapannya.
Contoh:
Kondisi iklim didaerah tropis akan menyebabkan keanekaragaman tinggi.
Keaneragaman tinggi sering disebut diversity is stability. Daerah yang
mempunyai keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di kawasan tropika
jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis). Sehingga
dalam lingkungan yang stabil dapat mewujudkan kestabilan populasi dan
ekosistem. Hal inilah yang menyebabkan keberagaman di hutan tropis cukup
tinggi.
ASAS 14
8
Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah
keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi
populasi itu.
Asas ini merupakan kebalikan dari asas 13, tidak adanya keanekaragaman yang tinggi
pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan derajat
ketidakstabilan populasi yang tinggi.
Contoh:
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam komunitas atau populasi dapat
diamati dan seringkali perubahan itu berupa pergantian komunitas lain.
Contoh: sebuah kebun jagung yang ditinggalkan setelah panen dan tidak
ditanami lagi. Di situ akan bermunculan berbagai jenis gulma yang
membentuk komunitas. Apabila lahan itu dibiarkan cukup lama, maka dalam
komunitas tersebut akan terjadi pergantian komposisi jenis yang mengisi
lahan tersebut. kondisi seperti iklim juga dapat dipengaruhi oleh kondisi
iklimnya.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Oleh karena kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak
terdapat kesalahan, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya mendidik dari teman-teman maupun ibu dosen agar dalam pembuatan karya
ilmiah (makalah) selanjutnya dapat lebih baik lagi.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://ryanrayen.asas-asas-pengetahuan-lingkungan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi
http://younggeomorphologys.wordpress.com/2010/04/01/asas-asas-ekologi/
http://hendrablog.makalah-ilmu-lingkungan.html
11