Segala puji dan syukur kepada Allah SWT karena atas berkah dan hidayahnya
penyusun dapat menyelesaikan penulisan ini, yang berjudul ”Identitas Nasional”.
Tidak lupa penusil mengucapkan terima kasih kepada teman-teman, Dosen
pembimbing dan semua pihak yang telah membantu dan memotivasi penyusun dalam
penulisan makalah ini, mudah-mudahan apa yang telah diberikan dibalas oleh Allah SWT.
Aamiin.
Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari segi bahasa maupun dari segi pembahasannya, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari pembaca akan memperbaiki penulisan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengidentitas Nasional
B. Sejarah Kelahiran Paham Nasionalisme Indonesia
C. Identitas Nasional Sebagai karakter Bangsa
D. Proses Bangsa dan Negara
A. Latar Belakang
Bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.
Berdasarkan perngertian ini maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki identitas sendiri-
sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri, serta karakter dari bangsa tersebut. Berdasarkan
hakikat pengertian identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat di pisahkan dengan jati diri suatu
bangsa atau lebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa.
Namun selama ini masyarakat Indonesia masih bingung dengan identitas bangsanya.
Agar dapat memahaminya, pertama-tama harus dipahami terlebih dulu arti Identitas Nasional
Indonesia. Moto nasional Indonesia adalah “Bhinneka Tunggal” atau “kesatuan dalam
keragaman”. Hal ini diciptakan oleh para pemimpin republik Indonesia yang diproklamasikan
pada tahun 1945 .
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, agama dan pulau-pulau yang
dipisahkan oleh lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut masyarakatnyapun berbeda-
beda. Nilai-nilai tersebut kemudian disatupadukan dan diselaraskan dalam Pancasila. Nilai-
nilai ini penting karena merekalah yang mempengaruhi identitas bangsa. Oleh karena itu
nasionalisme dan integrasi nasional sangat penting untuk ditekankan pada diri setiap warga
Indonesia agar bangsa Indonesia tidak kehilangan Identitas.
Oleh karena itu, tujuanpenulis membuat makalahini kaerana ingin membahas tentang
identitas sebuah negara.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengidentitasan nasional itu?
2. Bagaimana sejarah kelahiran faham nasionalisme Indonesia?
3. Bagaimana identitas nasional sebagai karakter bangsa?
4. Bagaimana proses bangsa dam negara?
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pengidentitasan nasional
2. Sejarah kelahiran faham nasionalisme Indonesia
3. Identitas nasional sebagai karakter bangsa
4. Proses bangsa dam negara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengidentitasan Nasional
1. Pengertian Identitas Nasional
Kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang
melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.
Sedangkan “Nasional”berasal dari kata Nation (inggris) yang berarti bangsa yang tengah
menegara atau kebangsaan. Nasional juga menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki
ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti,
keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Menurut Koenta Wibisono (2005) pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya adalah
“manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan
suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa
berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”.
Jadi, “Identitas nasional” adalah suatu ciri yang di miliki oleh suatu bangsa yang secara
filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap
relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.
2. Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional
Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa
Indonesia meliputi :
Faktor objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis.
Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia (Suryo, 2002).
Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang
beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia di Asia
Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan
kultural bangsa Indonesia. Selain itu faktor historis yang dimiliki Indonesia ikut mempengaruhi
proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia beserta identitasnya, melalui interaksi
berbagai faktor yang ada di dalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut
melahirkan proses pembentukan masyarakat, bangsa, dan negara bangsa beserta identitas
bangsa Indonesia, yang muncul tatkala nasionalisme berkembang di Indonesia pada awal abad
XX.
3. Unsur-Unsur Identitas Nasional
Sejarah: Bangsa indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang.
Terbentuknya bangsa dan negara Indonesia melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang
yaitu sejak zaman kerajaan-kerajaan pada abad ke-VII,yaitu ketika timbulnya kerajaan sri
wijaya di bawah wangsa syailendra di palembang, kemudian kerajaan Airlangga dan Majapahit
di Jawa timur serta karajaan-kerajaan lainnya.
Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir),
yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak
sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.
Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yan
tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan
Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi
negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara
dihapuska
Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh
pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-
benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
Bahasa: merupakan unsure pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahasa dipahami sebagai
system perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsure-unsur ucapan manusia dan yang
digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.
Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya
menjadi 3 bagian sebagai berikut :
o Identitas Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar Negara, dan
Ideologi Negara
o Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya, Bahasa Indonesia,
Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.
Identitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (Archipelago) dan pluralisme dalam suku,
bahasa, budaya, dan agama, serta kepercayaan.
4. Bentuk – Bentuk Identitas Nasional
Dasar – dasar falsafah negara yaitu pancasila.
Semboyan negara ialah “Bhineka Tunggal Ika”.
Lambang negara ialah Garuda Pancasila.
Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan lahirnya nasionalisme Indonesia. Secara umum
bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu:
Faktor dari dalam antara lain sebagai berikut:
Seluruh Nusantara telah menjadi kesatuan politik, hukum, pemerintahan, dan berada di bawah
kekuasaan kolonial Belanda. Ironisnya adalah eksploitasi Barat itu justru mampu menyatukan
rakyat menjadi senasib sependeritaan.
Munculnya kelompok intelektual sebagai dampak sistem pendidikan Barat. Kelompok inilah
yang mampu mempelajari beragam konsep Barat untuk dijadikan ideologi dan dasar gerakan
dalam melawan kolonialisme Barat.
Beberapa tokoh pergerakan mampu memanfaatkan kenangan kejayaan masa lalu (Sriwijaya,
Majapahit, dan Mataram) untuk dijadikan motivasi dalam bergerak dan meningkatkan rasa
percaya diri rakyat di dalam berjuang menghadapi kolonialisme Barat.
Kondisi itulah yang mampu memompa harga diri bangsa untuk bersatu, bebas, dan
merdeka dari penjajahan.Meskipun begitu, harus diakui bahwa munculnya kesadaran
berbangsa itu juga merupakan dampak tidak langsung dari perluasan kolonialisme.Oleh karena
itu, para mahasiswa yang menjadi penggerak utama nasionalisme Indonesia bisa disebut
sebagai tokoh penggerak dari masyarakat.
Faktor dari luar antara lain sebagai berikut.
Gerakan Nasionalisme Cina
Dinasti Manchu (Dinasti Ching) memerintah di Cina sejak tahun 1644 sampai
1912.Dinasti ini dianggap dinasti asing oleh bangsa Cina karena dinasti ini bukan keturunan
bangsa Cina. Masuknya pengaruh Barat menyebabkan munculnya gerakan rakyat yang
menuduh bahwa Dinasti Manchu sudah lemah dan bekerja sama dengan imperialis Barat. Oleh
karena itu muncul gerakan rakyat Cina untuk menentang penguasa asing yaitu para imperialis
Barat dan Dinansti Manchu yang juga dianggap penguasa asing.Munculnya gerakan
nasionalisme Cina diawali dengan terjadinya pemberontakan Tai Ping (1850 – 1864) dan
kemudian disusul oleh pemberontakan Boxer. Gerakan ini ternyata berimbas semangatnya di
tanah air Indonesia.
Kemenangan Jepang atas Rusia
Selama ini sudah menjadi suatu anggapan umum jika keperkasaan Eropa (bangsa kulit
putih) menjadi simbol superioritas atas bangsa-bangsa lain dari kelompok kulit berwarna.Hal
itu ternyata bukan suatu kenyataan sejarah.Perjalanan sejarah dunia menunjukkan bahwa ketika
pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia, ternyata yang keluar
sebagai pemenang dalam peperangan itu adalah Jepang.Hal ini memberikan semangat juang
terhadap para pelopor pergerakan nasional di Indonesia.
Partai Kongres India
Dalam melawan Inggris di India, kaum pergerakan nasional di India membentuk All India
National Congress (Partai Kongres India), atas inisiatif seorang Inggris Allan Octavian Hume
pada tahun 1885.Di bawah kepemimpinan Mahatma Gandhi, partai ini kemudian menetapkan
garis perjuangan yang meliputi Swadesi, Ahimsa, Satyagraha, dan Hartal.Keempat ajaran
Ghandi ini, terutama Satyagraha mengandung makna yang memberi banyak inspirasi terhadap
perjuangan di Indonesia.
Gerakan Turki Muda
Gerakan nasionalisme di Turki pada tahun 1908 dipimpin oleh Mustafa Kemal
Pasha.Gerakannya dinamakan Gerakan Turki Muda.Ia menuntut adanya pembaruan dan
modernisasi di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Gerakan Turki Muda memberikan
pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab mengarah pada pembaruan-
pembaruan dan modernisasi
Filipina di bawah Jose Rizal
Filipina merupakan jajahan Spanyol yang berlangsung sejak 1571 – 1898.Dalam
perjalanan sejarah Filipina muncul sosok tokoh yang bernama Jose Rizal yang merintis
pergerakan nasional dengan mendirikan Liga Filipina.Pada tahun 1892 Jose Rizal melakukan
perlawanan bawah tanah terhadap penindasan Spanyol.Tujuan yang ingin dicapai adalah
bagaimana membangkitkan nasionalisme Filipina dalam menghadapi penjajahan
Spanyol.Dalam perjuangannya Jose Rizal dihukum mati pada tanggal 30 Desember 1896,
setelah gagal dalam pemberontakan Katipunan. Sikap patriotisme dan nasionalisme yang
ditunjukkan Jose Rizal membangkitkan semangat rela berkorban dan cinta tanah air bagi para
cendekiawan di Indonesia.
Nasionalisme Indonesia muncul sebagai reaksi dari kondisi sosial, politik, dan ekonomi
yang ditimbulkan oleh adanya kolonialisme.Oleh karena itu, gerakan nasionalisme pada awal
abad XX tidak bisa dipisahkan dari praktik kolonialisme sebab keduanya merupakan hubungan
sebab akibat.Hanya saja, pada tahap awal nasionalisme berkembang pada tingkat elite yaitu
kelompok bangsawan terpelajar.
d. Periode Bertahan
Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih bersikap moderat dan penuh
pertimbangan.Diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif sehingga
organisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasi bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah
Belanda.Organisasi dan gerakan yang berkembang pada periode ini adalah Parindra, GAPI,
Gerindo.
B. Saran
Pengidentitasan Nasional sangat besar peranannya dalam berkehidupan berbangsa dan
bernegara sehingga diharapkan kepada kita semua untuk selalu mengetahui dan memperdalam
pemahaman tentang identitas nasional yang telah dijelaskan diatas dan menerapkan didalam
kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
DI SUSUN OLEH
NAJM DIRGANTARA
(410017022)