Anda di halaman 1dari 5

Beton

Beton merupakan campuran yang terdiri dari krikil, pasir, air agregat atau batu pecah
yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari air dan semen
sehingga kan terjadi pengikatan antara bahan satu dan yang lain.

2. Beton Pracetak

Beton pracetak adaah beton yang terbuat dari pabrik yang sudah di buat di pabrik
dengan bentuk sesuai cetakan, kemudian beton yang dicetak tersebut akan diangkut
dan dipasang ke tempat lokasi konstruksi bangunan. Dengan menggunakan
teknologi modern yg dibuat di pabrik, beton precast flyslab sendiri difungsikan untuk
menyertakan berbagai aplikasi arsitektur dan struktural dengan bagian atau seluruh
sistem bangunan.

Bahan yang telah dibuat di pabrik panel arsitektur juga digunakan untuk semua atau
salah satu bagian dari sebuah bangunan. Kelebihan menggunakan beton precast yg
dibuat di pabrik adalah peningkatan kualitas bahan dan mengurangi berat dari
konstruksi tersebut.

Sistem beton pracetak adalah metode konstruksi yang mampu menjawab kebutuhan
di era ini. Selain praktis dan manfaat di atas, beton precast seperti beton pracetak
flyslab juga akan berdampak pada lingkungan serta penghematan biaya kontruksi
bangunan.

Keuntungan :

 Kualitas Produk lebih baik


 Waktu pelaksanaan konstruksi lebih cepat
 Biaya ekonomis

Kekuranggan:

 Perlu keletilian tinggi


 Panjang dan bentuk terbatas
 Berbahaya saat gempa karena antar beton tidak ada sambungan
 Memerlukan orang orang profesional

D. Baja
Baja merupakan salah satu material struktur selain beton yang sudah
sangat banyak diaplikasikan dalam kehidupan manusia. Dalam mendisain struktur
baja, dewasa ini dipergunakan dua filosofi desain yaitu : desain tegangan kerja, yang
diacu oleh American Institute of Steel Construction (AISC) sebagai Allowable Stress
Design (ASD) yang telah menjadi filosofi utama selama 100
tahun terakhir.dan desain keadaan batas yang diacu oleh AISC sebagai Load and
Resistance Factor Design (LRFD). Selama kurang lebih 20 tahun ini, desain
struktural telah bergeser menuju prosedur desain yang lebih rasional dan
berdasarkan pada probabilitas yang disebut sebagai desain “keadaan batas” (limit
sates). Metoda keadaan batas meliputi metode-metode yang umumnya disebut
sebagai “desain kekuatan ultimit” (ultimate strength design), “desain kekuatan”
(strength design), “desain plastik” (plastic design), “desain faktor beban” (load factor
design), “desain batas” (limit design), dan sekarang “desain faktor resistensi dan
beban (LRFD).

Struktur dan batang-batang struktur harus memiliki kekuatan dan ketahanan yang
cukup, sehingga dapat berfungsi selama umur layanan. Desain harus menyediakan
cadangan kekuatan yang diperlukan untuk menanggung beban layanan, terutama
terhadap kemungkinan kelebihan beban. Kelebihan beban dapat terjadi akibat
perubahan fungsi struktur, terlalu rendahnya taksiran atas efek-efek beban karena
penyederhanaan yang berlebihan dalam analisis srtukturalnya, atau akibat variasi-
variasi dalam prosedur konstruksinya. Disamping itu harus ada cadangan terhadap
kemungkinan mutu kekuatan material yang lebih rendah. Penyimpangan dalam
dimensi batang, meskipun dalam batas toleransi yang masih dapat diterima, dapat
mengakibatkan suatu batang memiliki kekuatan yang lebih rendah ketimbang yang
telah diperhitungkan. Material (baja untuk elemen batang, baut dan las) mungkin
saja memiliki kekuatan yang lebih kecil daripada yang digunakan dalam perhitungan
desain. Suatu profil baja mungkin saja memiliki tegangan leleh dibawah harga
minimum yang dispesifikasikan namun masih berada dalam batas-batas yang
secara statistik masih dapat diterima.

Keuntungan :

 Kuat tarik tinggi.


 Tidak dimakan rayap
 Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
 Bisa di daur ulang
 Dibanding Stainless Steel lebih murah
 Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
 Dibanding alumunium lebih kuat

Kerugian:

 Bisa berkarat.
 Lemah terhadap gaya tekan.
 Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile
 Tidak kokoh
 Tidak tahan api
Kaca adalah material padat yang merupakan zat cair yang sangat dingin karena molekul -
molekulnya tersusun seperti air, namun kohesinya membuat bentuknya menjadi stabil. Hal ini
terjadi karena proses pendinginan yang sangat cepat. Ini juga yang membuat kaca menjadi
transparan atau tembus pandang. Kaca adalah amorf (non kristalin) material padat yang bening
dan transparan (tembus pandang), biasanya juga rapuh atau mudah pecah.

Kaca yang digunakan dalam bangunan bersifat tembus pandang sehingga dapat meneruskan
cahaya dan panas matahari. Namun, dalam aplikasinya, kaca tidak selalu dibuat tembus
padang. Kaca dapat juga dibuat menjadi semi tembus pandang atau sama sekali tidak tembus
pandang.

Anda mungkin juga menyukai