LEMAK
Disusun Oleh :
Okta Viyantri 154101010
Alya Wyadita 154101027
Nadiyah Kamilia 154101036
Siti Shafira 154101043
Sri Ajinatun Alimah 154101069
Ziadaturrohmah As’ary 154101089
Tilka Ayyattil Haq 154101099
Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami telah mampu menyelesaikan makalah mengenai Lemak.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar Ilmu Gizi
Kesehatan Masyarakat.
Kami menyadari bahwa selama penyusunan makalah ini banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Taufiq Firdaus AA, M.Si., selaku dosen mata kuliah dan semua pihak
yang tidak bisa kami sebut satu per satu.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat bagi kami selaku penyusun dan bagi pembaca. Aamiin.
Salam Hormat,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Nama Asam Lemak Jenuh, Struktur dan Sumbernya 7
Tabel 2.2 Daftar Nama Asam Lemak tak Jenuh, Struktur dan Sumbernya 7
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lemak merupakan salah satu kandungan utama dalam makanan, dan
penting dalam diet karena beberapa alasan. Lemak merupakan salah satu
sumber utama energi dan mengandung lemak esensial. Namun konsumsi lemak
berlebihan dapat merugikan kesehatan, misalnya kolesterol dan lemak jenuh.
Dalam berbagai makanan, komponen lemak memegang peranan penting yang
menentukan karakteristik fisik keseluruhan, seperti aroma, tekstur, rasa
danpenampilan. Karena itu sulit untuk menjadikan makanan tertentu menjadi
rendah lemak (low fat), karena jika lemak dihilangkan, salah satu karakteristik
fisik menjadi hilang. Lemak juga merupakan target untuk oksidasi, yang
menyebabkan pembentukan rasa tak enak dan produk menjadi berbahaya.
Lemak yang terdapat didalam makanan, berguna untuk meningkatkan jumlah
energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K serta menambah lezatnya
hidangan. Konsumsi lemak dan minyak dalam hidangan sehari-hari dianjurkan
tidak lebih dari 25% kebutuhan energi, jika mengonsumsi lemak secara
berlebihan akan mengakibatkan berkurangnya konsumsi makanan lain. Hal ini
disebabkan karena lemak berada didalam sistem pencernaan relatif lebih lama
dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, sehingga lemak menimbulkan
rasa kenyang yang lebih lama (PerMenKes RI No. 40 tahun 2014).
Lemak di dalam makanan yang memegang peranan penting ialah yang
disebut lemak netral, atau triglycerida, yang molekulnya terdiri atas satu
molekul gliserol (gliserin) dan tiga molekul asam lemak, yang diikatkan pada
gliserol tersebut dengan ikatan ester. Ketiga asam lemak tersebut bisa sama
semua, tetapi dapat juga dua sama atau ketiganya tidak ada yang sama.
Lazimnya, lemak memiliki tempat yang utama dalam diet orang-orang
Amerika. Akan tetapi, karena adanya pertimbangan-pertimbangan kesehatan,
sikap kita terhadap lipid makanan mulai berubah. Kita perlu menilai bukan
hanya seberapa banyak lemak yang kita makan, tetapi juga jenis lemak apa,
1
3
karena lemak-lemak berbeda memiliki efek yang berbeda terhadap tubuh dan
kesehatan kita. Sebagai profesional kesehatan kita perlu berfokus pada diet
total, bukan pada satu gizi saja. Lemak di kelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok lemak sederhana (simple lipids) dan kelompok lemak
kompleks (complex lipid). Lemak sederhana mencakup senyawa-senyawa
yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan asam atau basa dalam air dan terdiri
dari subkelompok-kelompok: steroid, prostaglandin dan terpena.
Lemak kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis
menjadi zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu gliserida.
Berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2010, secara nasional, rata-rata
konsumsi lemak di Indonesia telah sesuai dengan yang dianjurkan yaitu 47
gram/kapita/hari atau 25 persen dari total konsumsi energi. Karakteristiknya
adalah lebih besar pada kelompok penduduk usia 2-18 tahun, tinggal di
perkotaan dan pada kelompok perempuan (PerMenKes RI No. 40 tahun 2014).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik Lemak?
2. Bagaimana klasifikasi Lemak?
3. Apa fungsi dari lemak?
4. Bagaimana metabolisme Lemak di dalam tubuh?
5. Bagaimana pengaruh kelebihan dan kekurangan lemak di dalam tubuh?
6. Bagaimana penanganan kelebihan dan kekurangan Lemak di dalam tubuh?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui karakteristik Lemak
2. Untuk mengetahui klasifikasi Lemak
3. Untuk mengetahui fungsi Lemak
4. Untuk mengetahui metabolisme Lemak di dalam tubuh
5. Untuk mengetahui pengaruh kelebihan dan kekurangan lemak di dalam
tubuh
4
A. Karakteristik Lemak
Lemak adalah sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas
unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam,
sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K),
monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di
dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain. Lemak secara khusus menjadi
sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat
maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.
Sebagian besar lipid yang ditemukan di dalam makanan adalah berbentuk
triasilgliserol, kolesterol dan fosfolipid. Kadar rendah lemak makanan adalah
penting untuk memfasilitasi penyerapan vitamin-vitamin yang larut di dalam
lemak (A, D, E, dan K) dan karotenoid. Manusia dan mamalia lainnya
memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan asam lemak esensial
tertentu, misalnya asam linoleat (asam lemak omega-6) dan asam alfa-
linolenat (sejenis asam lemak omega-3) karena mereka tidak dapat disintesis
dari prekursor sederhana di dalam makanan.. Kedua-dua asam lemak ini
memiliki 18 karbon per molekulnya, lemak majemuk tak jenuh berbeda di
dalam jumlah dan kedudukan ikatan gandanya. Sebagian besar minyak nabati
adalah kaya akan asam linoleat (safflower, bunga matahari, dan jagung). Asam
alfa-linolenat ditemukan di dalam daun hijau tumbuhan, dan di beberapa biji-
bijian, kacang-kacangan, dan leguma (khususnya flax, brassica napus, walnut,
dan kedelai).
5
6
Gambar 2.1
Jaringan Adiposa
Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin
yang berperan dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam
komunikasi antar sel. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa
secara khusus disebut hormon adipokina, antara lain kemerin, interleukin-6,
plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4), tumor
necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin, dan hormon metabolik seperti
adiponektin dan hormon adipokinetik (Akh).
Lemak memiliki karakteristik yaitu terdiri atas rantai hidrokarbon lurus
yang pada satu ujung mempunyai guggus karboksil (COOH) dan pada ujung
lain guggus metil (CH3). Asam lemak alami biasanya mempunyai rantai
dengan jumlah atom karbon genap, yang berkisar antara empat hingga dua
puluh dua karbon (Sunita .A., 2004). Karena struktur molekulnya yang kaya
akan rantai unsur karbon (-CH2-CH2-CH2-) maka lemak mempunyai sifat
hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di
dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar atau organik seperti:
eter, Chloroform, atau benzol.
7
B. Klasifikasi Lemak
Menurut (Almatsier, 2013) Klasifikasi lemak dapat dibedakan
berdasarkan sumbernya, struktur kimia, dan jenis ikatan kimianya.
1. Klasifikasi Berdasarkan Struktur
Berdasarkan Struktur Kimianya, terbagi menjadi 3 yaitu :
a. Lemak Sederhana, merupakan lemak yang disusun oleh trigliserida,
yaitu tiga asam lemak dan satu gliserol. Contoh; lilin, plastisin dan
minyak
b. Lemak Campuran, merupakan lemak yang terdiri dari asam lemak dan
gugus tambahan lain selain lemak. Contoh; lipoprotein (mengandung
protein) dan fosfolipid (mengandung fosfat)
c. Lemak Derivat, merupakan senyawa lemak yang dihasilkan dari proses
hidrolisis lipid. Contoh; asam lemak dan kolesterol.
Gambar 2.2
Plastisin
Gambar 2.3
Lemak Nabati
Gambar 2.4
Lemak Hewani
11
C. Fungsi Lemak
Menurut Devi, Nirmala (2010) fungsi lemak di dalam makanan
memberikan rasa gurih, memberikan kualitas renyah terutama pada makanan
yang digoreng, memberi kandungan kalori tinggi, dan memberikan sifat empuk
(lunak) pada kue yang dibakar. Berikut ini merupakan beberapa fungsi lainnya
dari lemak:
1. Sumber energi
Lemak penghasil energi yang besar karena satu gram lemak dapat
menghasilkan sembilan kalori.
2. Sumber gliserida dan kolesterol
3. Memberikan rasa kenyang
Lemak dapat memberikan rasa kenyang karena lemak meninggalkan
lambung secara perlahan selama 3,5 jam.
4. Pelarut vitamin A, D, E, K
5. Meningkatkan cita rasa
6. Lemak dapat memperbaiki rasa, tekstur, dan flavor makanan
7. Secara tidak langsung mengatur substansi masuk dan keluar sel serta
mengubah bentuk dan ukuran substansi dalam sel
8. Menjaga suhu tubuh
Lemak di bawah kulit berfungsi menjaga suhu tubuh sehingga panas tidak
keluar dari tubuh.
9. Pelindung
Lemak dapat melindungi organ vital dalam tubuh, seperti jantung dan
ginjal.
10. Asam linolenat dan linoleat, berfungsi dalam pembentukan sel otak.
11. DHA
Merupakan komponen mayor pada membran fosfolipid dalam retina,
jaringan korteks otak, testis, dan sperma.
12. Asam oleat (omega 9)
Termasuk monounsaturated fatty acid dan merupakan komponen mayor
dalam mielin (sel saraf).
12
D. Metabolisme Lemak
1. Metabolisme Lipid
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari
lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak).
Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol,
selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air,
gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak
rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Gambar 2.5
Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian
non polar berada di sisi dalam
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam
air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan
dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak
dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan
berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya
kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada
vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini
kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
13
Gambar 2.6
Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron pengangkut
trigliserida
Gambar 2.7
Simpanan Trigliserida pada Sitoplasma Sel Jaringan Adiposa
Diet Trigliserida
Asam lemak
Steroidogenesis
Protein
Asetil-KoA + ATP
Aseto asetat
Ketogenesis
Siklus asam
hidroksi butirat Aseton
sitrat
ATP H2O
CO2
Gambar 2.8
Ikhtisar metabolisme lipid
2. Metabolisme Gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi
sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme
karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus
fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini
masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu
produk antara dalam jalur glikolisis.
16
Gambar 2.9
Reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme gliserol
Gambar 2.10
Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA
FFA Asil-KoA
Asil-KoA Karnitin
sintetase palmitoil
transferase I Membran mitokondria eksterna
(Tiokinase)
Asil-KoA KoA
Karnitin
Asil karnitin
Karnitin palmitoil
translokase Membran mitokondria interna
transferase II
Gambar 2.11
Mekanisme transportasi asam lemak trans membran mitokondria melalui mekanisme
pengangkutan karnitin
Gambar 2.12
Oksidasi Karbon Β Menjadi Keton
19
Gambar 2.13
Aktivasi Asam Lemak, Oksidasi Beta Dan Siklus Asam Sitrat
Telah dijelaskan bahwa asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan
terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Proses aktivasi ini membutuhkan energi
sebesar 2P. (-2P)
Setelah berada di dalam mitokondria, asil-KoA akan mengalami tahap-
tahap perubahan sebagai berikut:
a. Asil-KoA diubah menjadi delta2-trans-enoil-KoA. Pada tahap ini terjadi
rantai respirasi dengan menghasilkan energi 2P (+2P)
b. delta2-trans-enoil-KoA diubah menjadi L(+)-3-hidroksi-asil-KoA
c. L(+)-3-hidroksi-asil-KoA diubah menjadi 3-Ketoasil-KoA. Pada tahap
ini terjadi rantai respirasi dengan menghasilkan energi 3P (+3P)
20
Gambar 2.14
Proses ketogenesis
22
Gambar 2.15
Lintasan ketogenesis di hati
Gambar 2.16
Lintasan kolesterogenesis
Gambar 2.17
Tahap-tahap sintesis asam lemak
Gambar 2.18
Dinamika lipid di dalam sel adiposa. Perhatikan tahap-tahap sintesis dan
degradasi trigliserida
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dari makalah ini diambil kesimpulan bahwa :
1. Karakteristik lemak (Lipid) merupakan komponen jaringan yang heterogen
dan penggolongannya didasarkan atas kelarutannya dalam pelarut-pelarut
lemak, seperti eter dan lain-lain. Sedangkan komponen-komponen
campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan
perbedaan kelarutannya dalam berbagai pelarut organik.
2. Klafikasi lemak dibagi menjadi empat yaitu, berdasarkan struktur, ikatan
kimia rangkap, panjang rantai, dan sumber.
3. Lemak berfungsi sebagai sumber energi; sumber gliserida dan kolesterol;
memberikan rasa kenyang; pelarut vitamin ADEK; meningkatkan cita rasa;
memperbaiki rasa, tekstur, dan flavor makanan; mengatur substansi masuk
dan keluar sel serta mengubah bentuk dan ukuran substansi dalam sel;
menjaga suhu tubuh; pelindung; asam linolenat dan linoleat berfungsi
dalam pembentukan sel otak; DHA merupakan komponen mayor pada
membran fosfolipid dalam retina, jaringan korteks otak, testis, dan sperma;
asam oleat (omega 9) merupakan komponen mayor dalam mielin (sel
saraf).
4. Metabolisme lemak adalah berupa metabolisme lipid, metabolism gliserol,
oksidasi asam lemak, energi hasil metabolisme lipid, sitesis asam lemak,
penyimpanan lemak dan penggunaannya kembali.
5. Kelebihan konsumsi lemak dapat menyebabkan kegemukan dan obesitas
yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti, hipertensi, stroke,
serangan jantung, kanker, batu empedu, gout,osteoarthritis, tidur apnea,
dan sindroma pickwickian.
6. Kekurangan konsumsi lemak, persediaan lemak dalam tubuh akan
berkurang dan tubuh menjadi kurus. Kekurangan asam lemak omega 6
menyebabkan pertumbuhan menurun, kegagalan reproduktif, perubahan
30
31
kulit dan rambut, serta patologi hati. Kekurangan asam lemak omega 3
menyebabkan penurunan kemampuan belajar, elektroretinogram tidak
normal, penglihatan rusak dan polidipsia (rasa haus yang berlebihan).
7. Penanganan kelebihan lemak adalah dengan mengurangi porsi makan dan
menambah porsi olahraga.
8. Penanganan kekurangan lemak adalah konsumsi makanan mengandung
lemak baik, cukupi kebutuhan lemak sesuai porsi, konsumsi lemak tidak
jenuh, pilih lemak nabati daripada lemak hewani, nyemil, makan dalam
porsi kecil dan sering, latihan beban, dan pilih makanan padat gizi.
B. Saran
Lemak merupakan zat gizi yang penting bagi tubuh, namun dalam
mengonsumsinya harus sesuai dengan batas yang dianjurkan untuk
menghindari berbagai penyakit kardiovaskular dan alangkah baiknya
menghilangkan lemak jahat dengan cara alami yaitu, berolahraga dan
mengonsumsi sayur dan buah yang memberi manfaat jangka panjang bagi
tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
CCH, Kristin Liu. 2015. Quantum Slimming: Mengelola Pikiran untuk Tubuh
Sehat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Devi, Nirmala. 2010. Nutrition and Food: Gizi untuk Keluarga. Jakarta: PT
Kompas Media Nusantara
Guyton AC, Hall JE, 1996, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi IX, Penerjemah:
Setiawan I, Tengadi LMAKA, Santoso A, Jakarta: EGC
Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah
Bagian Biokimia FKUI), Jakarta: EGC
32
PEMBAGIAN TUGAS
33
LAMPIRAN
No Nama Pertanyaan
Kenapa kekurangan omega 6 dapat
1 Tiara Mutiara
menimbulkan perubahan kulit dan rambut?
Kenapa berat badan turun? Kemana perginya
2 Sagita
lemak?
Berapa batas normal kadar lemak di dalam
3 Zuliani
tubuh?
Apakah benar orang yang kelebihan lemak
4 Rahmita
mudah kehausan?
Mengapa lemak tidak jenuh lebih mudah
5 Dian S
teroksidasi?
Bagaimana cara menambah lemak dalam
6 Talita
tubuh?
Bagaimana cara kerja lemak dalam vitamin
7 Mubainah sehingga ada yang larut dalam air dan larut
dalam lemak?
Lemak jenuh seperti daging/mentega, apakah
8 Rifki
tidak apa jika dikonsumsi terus-menerus?
Jawaban:
1. Kekurangan omega 6 termasuk pada masalah kekurangan gizi atau KEP.
Kekurangan gizi ini dapat berdarnpak pada meningkatnya angka kematian
balita, berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
Menurut UNICEF (1998) kurang gizi pada anak dapat menyebabkan
menurunnya perkembangan fisik dimana bisa dilihat dari anak yang
memiliki masalah penyakit kwashiorkor ataupun masrasmus memiliki ciri-
ciri terhambatnya pertumbuhan (stunting) dan memiliki rambut yang
berwarna coklat kemerahan dan kulit yang pucat dan kering.
2. Berat badan dapat turun dapat dikarenakan kurangnya asupan energi yang
kita konsumsi. Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat,
maka simpanan lemak/trigliserida ini dapat digunaka. Trigliserida akan
dipecah menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol dapat menjadi sumber
energy. Sedangkan asam lemak pun akan dioksidasi untuk memenuhi
kebutuhan energi pula.
34
3. Konsumsi lemak dianjurkan sebanyak 25% - 35% energi total. Dari 25% - 35%
tersebut, dibagi menjadi tiga bagian lemak, yaitu 10% berasal dari asam lemak
jenuh, 10% berasal dari asam lemak tidak jenuh tunggal, dan 10% berasal dari
asam lemak tidak jenuh ganda (Devi, 2010).
4. Ketua Departemen Ilmu Gizi FKUI, Fiastuti Witjaksono (2016) mengatakan
orang berbadan gemuk, terutama yang mengalami obesitas perlu
mengkonsumsi lebih banyak air minum karena lebih mudah kekurangan air
atau dehidrasi. Orang gemuk relatif lebih rentan dehidrasi karena lemak dalam
tubuhnya lebih banyak dan sedikit mengandung cairan, yakni sekitar 40%,
sedangkan otot mengandung 70% cairan.
5. Lemak tak jenuh yang cepat teroksidasi adalah lemak tak jenuh jamak ( Poly
Unsaturated Fatty Acid) atau PUFA dimana merupakan asam lemak yang
mengandung dua atau lebih ikatan rangkap, bersifat cair pada suhu kamar
bahkan tetap cair pada suhu dingin. Asam lemak ini banyak ditemukan pada
minyak ikan dan minyak nabati. Karena lemak tak jenuh memiliki dua atau
lebih ikatan rangkap, dimana ikatan rangkap tersebut menjadikannya lebih
peka apabila teroksidasi (Ratu,2008)
6. Konsumsi makanan mengandung lemak baik, cukupi kebutuhan lemak sesuai
porsi, konsumsi lemak tidak jenuh, pilih lemak nabati daripada lemak hewani,
nyemil, makan dalam porsi kecil dan sering, latihan beban, pilih makanan
padat gizi.
7. Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh
tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam, yaitu
vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan melainkan akan dikeluarkan oleh
system pembuangan tubuh. Akibatmya, selalu dibutuhkan asupan vitamin
tersebut tiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari sayur, buah dan produk
hewani, seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau minuman
tidakl berada dalan keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun
kimia. Proses pencernaan makanan, baik didalam lambung maupun usus halus
akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bias diserap oleh usus.
Vitamin larut lemak diserap didalam usus bersama dengan lemak atau minyak
35
yang dikonsumsi. Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme
yang berbeda. Terdapat perbedaab prinsip proses penyerapan antara vitamin
larut dan vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif
dan kemudian didalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron
(lipoprotein) yang kemudian diserap system limfak, kemudian bergabung
dengan saluran dara untuk ditransportasikan kehati. Sedangakan vitamin larut
air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.
8. Fungsi lemak pada tubuh manusia adalah sebagai cadangan energi, pelindung
berbagai organ penting, menjaga bentuk dan suhu tubuh, dan membantu
penyerapan vitamin A,D,E, K. Sementara fungsi lemak dalam makanan, yaitu
untuk menghasilkan kalori, membuat rasa makanan lebih enak, mengikat
vitamin, mengandung asam lemak esensial, dan menghasilkan aroma dan bau
tertentu. Namun, jika terlalu banyak makanan yang banyak mengandung lemak
jenuh, hal ini akan menimbulkan masalah bagi tubuh. Salah satunya dapat
menyebabkan peningkatan kolesterol total dan kolesterol LDL (low-density
lipoprotein). LDL sering disebut kolesterol jahat, berbentuk lemak mirip lilin.
Lemak jenuh ini sering ditemui di atas meja makan lewat hidangan yang
mengandung lemak hewani, kulit ayam, produk susu kental manis, dan minyak
seperti minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Satu porsi makanan cepat saji
mengandung 28 gram lemak (41,2%), dua buah gorengan mengandung 18,8
gram lemak (28,1%), bahkan satu porsi nasi padang mengandung 25–30 gram
lemak (37-45%). Anjuran asupan lemak berdasarkan Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS) Indonesia adalah 25% dari energi total. Jika konsumsi
lemak jenuh tinggi, sedangkan lemak tidak jenuh cenderung rendah, tingkat
kolesterol dalam tubuh juga akan tinggi. Hal ini akan mengakibatkan serum
kolesterol darah juga tinggi Kemudian akan terbentuk plak atheroma dalam
pembuluh darah yang berdampak pada penyempitan pembuluh darah ke
jantung. Jika hal ini terjadi maka dampak terburuknya adalah terjadinya
kematian otot jantung yang dapat menyebabkan kematian.
36
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Kurniali, Peter C. 2007. Healthy Food For Healthy People. Jakarta : Pt Gramedia
Redaksi Trubus. 2010. Kegemukan Pergi Dan Tak Kembali. Depok: Pt Trubus
Swadaya
Meerman, Ruben. 2018. Kemana Sih Perginya Lemak Saat Berat Badan Turun .
Kompas Diunduh pada tanggal 1 oktober 2018
https://sains.kompas.com/read/2018/03/29/200400223/kemana-sih-perginya-
lemak-saat-berat-badan-kita-turun-
Lie, Stephen., 2004.Terapi Vegetaria Manfaat Buah dan Sayuran : Jakarta. Prestasi
Pustakaraya
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/lemak-jenuh-adalah-lemak-jahat/
37