LATAR BELAKANG
Rambu suar adalah salah satu alat bantu navigasi bagi kapal laut. Suar berarti mengeluarkan
cahaya yang sangat terang. Rambu suar sangat penting artinya bagi pelayaran terutama di
malam hari untuk mengetahui daerah- daerah yang berbahaya maupun tidak bagi pelayaran
kapal laut.
Pada pekerjaan ini, akan dibangun rambu suar untuk fasilitas PLTU Nagan Raya (2 X 110 MW) di
Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh. Rambu suar didesain dengan tinggi menara 13.85 meter
dengan jenis pondasi telapak dimensi 3 m x 3 m.
2. DATA LINGKUNGAN
Resolusi data angin yang dibutuhkan adalah data tiap jam untuk durasi sepuluh tahun terakhir
dari stasiun pengamatan terdekat. Data angin ini akan digunakan untuk memprediksi kondisi
gelombang di lokasi pembangunan breakwater. Pada Tabel 1.1 berikut disajikan kecepatan
angina di lokasi pekerjaan dengan perioda ulang tertentu, yang nantinya akan digunakan
sebagai inputan beban pada struktur menara rambu suar.
Berdasarkan (Ref.1) informasi dari dokumen Conceptual Design of Coal Import Jetty Part PLTU
Nagan Raya Nangroe Aceh Darussalam (2 x 110 MW) analisis statistik hasil pengukuran data
angina di stasiun meteorologi Meulaboh selama 16 tahun (1982‐2007) menunjukkan bahwa;
Pembagian gempa di wilayah Indonesia didasarkan pada percepatan puncak batuan dasar
akibat pengaruh gempa rencana dengan periode ulang 500 tahun yang nilai reratanya seperti
disajikan pada Gambar 5.31.
Berdasarkan peta pembagian wilayah gempa pada Gambar 1.1 di atas, dapat diketahui bahwa
lokasi pekerjaan berada pada wilayah rawan gempa. Dimana hubungan antara koefisien gempa
dasar (C) dan perioda natural struktur (T) pada wilayah gempa di lokasi Labuhan Bajau dapat
dilihat pada Gambar 1.2. Grafik repons spectrum sendiri didapatkan dari website resmi Dinas
Pekerjaan Umum (http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011/)
1. L Shape (50 x 50 x 5)
Hasil pemodelan geometri menara pada SAP2000 disajikan pada Gambar 1.3 berikut:
Gambar 1.3 Model geometri menara di SAP2000 (3D dan tampak bagian atas)
4.2 Pembebanan
Pembebanan pada menara rambu suar mengguakan data angin dengan perioda ulang 25 tahun
sebesar 24,96 m/s. Dengan kecepatan demikian, maka jumlah beban angin yang diterima oleh
tower, dengan mengabaikan bypass factor dan bentuk struktur tower yang tidak persegi, beban
pada tower akibat angin dapat dihitung sebagai berikut :
F = P x A x Cd
Keterangan:
F : Gaya drag angin
P : Tekanan akibat angin
A : Luas permukaan
Cd : Koefisien Drag
P = 0.00256 x V^2
Keterangan:
V : Kecepatan angin dalam mil/h
P : Tekanan dalam psf
Karena struktur menara ini termasuk struktur yang tinggi, maka gradien kecepatan angin yang
berubah terhadap ketinggian perlu untuk diperhitungkan. Untuk itu, gaya yang telah didapat
sebelumnya dikalikan dengan beberapa koefisien menjadi :
F = P x A x Cd x Kz x Gh
Keterangan:
Kz : Koefisien eksposur, yaitu jumlah permukaan yang terkenai angin, z/33^(2/7)
Gh : Faktor respon terhadap tiupan, 0.65 + 0.6/(h/33)^(1/7)
h : tinggi struktur
z : tinggi struktur dari base sampai ke titik tengah struktur
Hasil dari perhitungan beban angin ini disajikan pada Tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1.2 Hasil perhitungan gaya angin yang bekerja di stuktur menara
Keterangan:
DL : Dead Load (Beban Mati)
LT : Beban Marine Lattern
Wx : Beban Angin arah X
Wy : Beban Angin arah Y
Ex : Beban Gempa arah X
Ey : Beban Gempa arah Y
Gambar 1.6 Unity Check Ratio (UCR) struktur menara rambu suar di SAP2000
5. PENULANGAN KOLOM
Kolom yang menumpu tiga kaki menara rambu suar berdimensi 400 mm x 400 mm dengan
panjang 3 meter.
Dari hasil out-put SAP2000 diperoleh
P = 3,368.00 kg
M = 25.70 kg.m
panjang tekuk = 300 cm
b = 40 cm
ht = 40 cm
M 25.70
eo1 = = = 0.008 = 0.76 cm
P 3,368.00
1 40
eo2 = ht = = 1.33 cm
30 30
eo 2.10
= = 0.0524 cm
ht 40
C1 = 1 2
e1 = C1 C2 ( lk / 100.ht )2 . ht
2
= 1 6.45 ( 300 / 100 40 ) 40
= 1.451 cm
e2 = 0.15 ht = 6.00 cm
eu = eo + e1 + e2
= 2.10 + 1.451 + 6 = 9.55 cm
eau = eu + ( 1/2 ht )
= 9.55 + 20.0
= 29.55 cm
m = fc / (0,85 .fy)
= 300 / (0.85 . 26.4)
= 13.37
2
Rn = M / (f b d )
= 9,951,648/(0.85.400.380,380)
= 0.203
= 0.00068
Dipasang tulangan 8 d - 19
3 D (Aact
16 = ( Aact = 602.9 mm2)
Pembesian begel :
Dsengkang d8 - 256 mm, dipilih jarak antar tulangan sengkang 150 mm
S1 = 48x8 = 384 mm
S2 = 16x16 = 256 mm
S3 = 400 mm
Smin = 256 mm
3D16
d8 - 150 400
400
6. PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TANAH PONDASI
Struktur pondasi yang digunakan dalam struktur rambu suar ini adalah pondasi telapak, dengan
data struktur seperti pada Tabel 1.4 dan data tanah pada Tabel 1.5. Sedangkan gambaran
rinci geometri pondasi telapak tersaji di dalam Gambar 1.7.
q = 49.13 KN/m2
2.) Cek Tegangan Tanah
Pult Mult
σmaks = + + q ≤ σt
B x L 1/6 B x L2
32.5 0.252
= + + 49.130
1.50 x 1.50 1/6 1.50 x 1.50
Pult Mult
σmin = - + q ≤ σt
B x L 1/6 B x L2
32.5 0.252
= - + 49.13
1.50 x 1.50 1/6 1.50 x 1.50
1500 D
ds = sb +
2
1500 40 16
40 = 50 +
2
= 58.00 mm ≈ 58 mm
242 308 d = ht - ds
1500 = 300 - 58
= 242 mm
L b
a = - - d
2 2
d 1500 400
ds = - - 242
2 2
= Area geser 1 arah = 308 mm
= 0.308 m
L - a x σmaks - σmin
σa = σmin +
b
σmin σa σmaks 1.50 - 0.308 x 64.25 - 62.90
62.90 = 62.90 +
63.97 1.50
64.25 = 63.97 KN/m2
a x B x σmaks + σa
Vu =
2
0.308 x 1.50 x 64.25 + 63.97
=
2
= 29.62 KN
f'c
Ø.Vc = Ø x x B x d
6
26
= 0.75 x x 1.50 x 242
6
= 233.14 KN
hk 400
βc = = = 1.00
bk 400
bo = 2 x bk + d + hk + d
= 2568 mm
2 f'c x bo x d
Vc1 = 1 + x
βc 6
= 1596549.371 N
= 1596.55 KN
αs x d f'c x bo x d
Vc2 = 2 + x
bo 12
= 1284451.325 N
= 1284.45 KN
1
Vc3 = x f'c x bo x d
3
1
= x 26.4 x 2568 x 242
3
= 1064366.248 N
= 1064.37 KN
Jadi :
Vc1 = 1596.55 KN
Vc2 = 1284.45 KN diambil yang terkecil
Vc3 = 1064.37 KN
Vc = 1064.37 KN
Ø.Vc = 0.75 x 1064.37
= 798.27 KN
1
1500 = 80 + x 16
2
= 88.000 mm ≈ 88 mm
= 0.088 m
400
d = ht + ds
= 0.30 - 0.088
= 0.212 m
= 212 mm
212
88 L h
550 x = -
2 2
1500 400
= -
σmaks 2 2
= 550 mm
σx 63.754 64.25 = 0.55 m
L - x x σmaks - σmin
σx = σmin +
L
= 63.754 KN/m3
σmaks - σx
Mu = 0.5 x σx x x 2 + x x2
3
64.25 - 63.754
= 0.5 x 63.754 x 0.30 + x 0.30
3
= 9.69 KN.m
Mu
K =
Ø x b x d 2
9692429.39
=
0.8 x 1000 x 212 2
= 0.270 Mpa
= 7.510 Mpa
Jika :
K < Kmaks : Tulangan dipasang 1 lapis
K > Kmaks : Tulangan dipasang rangkap/dobel (atas-bawah)
2 x 0.270
= 1 - 1 - x 212
0.85 x 26.4
= 2.562 mm
= 191.65 mm2
Untuk
1.4 x b x d
f'c ≤ 31.36 Mpa maka As(2) = ….. (R.1)
fy
1.4 x 1000 x 212
=
300
= 989.33333 mm2
f'c x b x d
f'c > 31.36 Mpa maka As(2) = ….. (R.2)
4 x fy
26.4 x 1000 x 212
=
4 x 300
= 907.730 mm2
S(3) ≤ 450 mm