MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
Disusun oleh:
1
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
2
5. Bagaimana cara menjadi guru efektif?
C. Tujuan
D. Manfaat
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Guru
Dalam kamus besar bahasa Indonesia edisi kedua 1991, guru diartikan
sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Dalam
bahasa Arab disebut mu’allim dan dalam bahasa Inggris disebut teacher,
yakni A person whose occupation is teaching others (McLeod, 1989). Artinya
guru ialah seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain.
Pengertian-pengertian seperti itu masih bersifat umum, sehingga dapat
mengundang berbagai interpretasi dan bahkan konotasi. Guru yang dimaksud
dalam pembahasan ini ialah pendidik profesional yang wajib memiliki
komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan (UU Sisdiknas 2003 Bab XI
Pasal 40 ayat 2b). Lalu, kegiatan mengajar yang dilakukan guru itu
berorientasi pada kecakapan yang berdimensi ranah cipta, ranah rasa dan
ranah karsa. Sebab, dalam perspektif psikologi pendidikan, mengajar pada
prinsipnya berarti proses perbuatan seseorang (guru) yang membuat orang
lain (siswa) belajar, dalam arti mengubah seluruh perilakunya. Perilaku ini
meliputi tingkah laku yang bersifat terbuka seperti keterampilan membaca
(ranah karsa), juga yang bersifat tertutup seperti berpikir (ranah cipta) dan
berperasaan (ranah rasa). (Syah, 2006, hlm. 222-223)
Jadi, guru adalah seorang pendidik yang mengajar, mendidik dan melatih
siswanya dengan memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan.
4
sikap penuh dedikasi, kesejahteraan yang memadai, pengembangan karir,
budaya kerja dan suasana kerja yang kondusif.
Walaupun tugas guru sangat kompleks, namun peran sebagai sumber
edukasional dan instruksional tetaplah yang utama. Karena itu, walaupun
tidak mudah melakukan penilaian terhadap peran guru yang efektif secara
keseluruhan, namun peran utamanya biasanya dapat diidentifikasi.
Wragg (dalam Marno dan Idris, 2010, hlm 29) mengemukakan bahwa
“Guru yang efektif atau guru yang baik berdasarkan pada anggapan umum
adalah guru yang tekun, bergairah (entusiastik), tertib, tegas, tetapi adil,
menguasai materi dan peduli akan kesejahteraan murid-muridnya”.
Jadi, guru efektif adalah guru yang profesional dalam menunaikan tugas
dan fungsinya sehingga dapat meningkatkan semangat belajar siswa dari
kesadaran diri siswanya sendiri.
5
• Mengidentifikasi sumber masalah
• Memahami kapasitas peserta didik dalam menerima informasi dengan
memberikan informasi sesuai dengan kapasitas peserta didik.
• Menjelaskan dan memberi ilustrasi sebuah konsep secara abstrak maupun
dengan contoh nyata.
• Mengajar secara urut dan runtut yang meliputi semua aspek yang harus
diajarkan.
• Mengudang pendapat peserta didik dengan pertanyaan yang kritis, tetapi
bertanya dengan suasana rileks.
• Menggunakan berbagai metode pembelajaran.
• Mengantisipasi apa yang akan terjadi di kelas.
• Mengenal perilaku peserta didik yang tidak sesuai dengan aktivitas yang
sedang berlangsung di kelas.
• Memanfaatkan humor agar suasana kelas menarik.
• Memiliki kepekaan atas kebutuhan peserta didik dan mampu menasehati
dengan tepat.
• Tahu bagaimana cara mencapai tujuan kelas.
• Tenang dalam menghadapi masalah.
• Menghindari perilaku marah yang berlebihan.
• Memanfaatkan ruangan kelas secara optimal dalam mengajar tidak hanya
berdiri di depan kelas saja.
• Lebih menekankan apresiasi daripada hukuman dalam mendisiplinkan
murid.
6
2. Berkaitan dengan tugasnya menjadi guru: mencintai pekerjaannya, cakap
secara akademik, mampu menerangkan dengan jelas, mampu merangsang
siswa untuk belajar, mampu memberikan kepada siswa sesuatu yang
paling berharga, dan mampu menjadikan kelas sebagai lingkungan yang
menyanangkan.
3. Berkaitan dengan sikap dan kepribadian: berpenampilan menarik, tidak
terlalu kaku, dan bisa menjadi teladan bagi siswanya.
Dalam sebuah survei nasional terhadap sekitar seribu murid berusia
antara 13 sampai 17 tahun, para murid tersebut menyebutkan beberapa
karakter penting yang harus dipunyai oleh guru, diantaraya adalah memiliki
selera humor yang baik, mampu mebuat kelas menjadi menarik. Dan
menguasai pelajaran yang diajarkan (NASSP, 1997).
Karakteristik % Total Karakteristik % Total
Punya selera 79.2 Membuat kelas 79.6
humor menjadi
membosankan
Membuat kelas 73.7 Tidak 63.2
menjadi menarik menerangkan secara
jelas
Menguasai mata 70.1 Pilih kasih 52.7
pelajaran
Menerangkan 66.2 Sikapnya buruk 49.8
secara jelas
Mau meluangkan 65.8 Terlalu banyak 49.1
waktu untuk menuntut pada siswa
membantu murid
Bersikap adil 61.8 Tidak 46.2
kepada murid nyambung dengan
murid
Memperlakukan 54.4 Memberikan PR 44.2
murid seperti orang terlalu banyak
dewasa
Berhubungan 54.2 Terlalu kaku 40.6
bailk dengan murid
7
Memerhatikan 51.9 Tidak 40.5
oerasaan murid membantu/memerhat
ikan siswa
Tidak pilih kasih 46.6 Kontrol kurang 39.9
8
• mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban yang kurang
memuaskan; dan
• mampu memberikan bantuan kepada siswa yang diperlukan.
4. Memiliki kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri :
• mampu menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara inovatif;
• mampu memperluas dan menambah pengetahuan metode-metode
pengajaran; dan
• mampu memanfaatkan perencanaan kelompok guru untuk menciptakan
metode pengajaran.
9
Strategi pengajaran
Prinsip konstruktivismi adalah inti dari filsafat pendidikan William
James dan John Dewey. Konstruktivisme menekankan agar individu
secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman.
Menurut pandangan konstruktivis, guru bukan sekedar memberi
informasi ke pikiran anak, akan tetapi guru harus mendorong anak untuk
mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan
berpikir secara kritis (Brooks & Brooks, 2001).
Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional
Guru yang efektif tidak sekedar mengajar di kelas,entah itu dia
menggunakan perspektif tradisional atau konstruktivis. Mereka harus
menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai
tujuan itu (Pintrich & Schunk, 2002). Mereka juga harus menyusun
kriteria tertentu agar sukses. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk
menyusun rencana instruksional, mengorganisasikan pelajaran agar murid
meraih hasil maksimaldari sebagian belajarnya. Dalam menyusun rencana,
guru memikirkan tentang cara agar pelajaran bisa menantang sekaligus
menarik.
Keahlian menejemen kelas
Aspek penting lain untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu
menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kels ke
tugass-tugas. Guru yang efektif membangun dan mempertahanakan
lingkungan belajar yang kpndusif. Agar lingkungan ini optimal, guru pelu
senantiasa meninjau ulang strategi penataan dan prosedur pengajaran,
pengorganisasian kelompok, monitoring, dan mengaktifkan kelas, serta
menangani tindakan murid yang mengganggu kelas (Algozzine &Kay,
2002; Emmer & Stough, 2001; Lindberg & Swick, 2002, Martella, Nelson
& Marchand-Martella, 2003).
Keahlian motivasional
Guru yang efektif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar
mau belajar (Boekarts, Pintrich & Zeidner, 2000; Stipek, 2002). Para ahli
psikologi pendidikan semakin percaya bahwa motivasi ini paling baik
10
didorong dengan memberi kesempatan murid untuk belajar di dunia nyata,
agar setiap murid berkesempatan menemui sesuatu yang baru dan sulit
(Brophy, 1998). Guru yang efektif tahu bahwa murid akan termotivasi saat
mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya. Guru yang
baik akan memberi kesempatan murid untuk berpikir kreatif dan
mendalam untuk proyek mereka sendiri (Runco, 1999).
Keahlian komunikasi
Keahlian komunikasi bukan hanya penting untuk mengajar, tetapi juga
untuk berinteraksi dengan orang tua murid, murid, administator, dan yang
lainnya. Tidak terlalu banyak mengkritik, serta memiliki gaya komunikasi
yang asertif, bukan agresif, manipulatif, atau pasif (Alberti & Emmons,
1995, Evertson, Emmer & Worsham, 2003).Guru yang efektif juga bekerja
untuk meningkatkan keahlian komunikasi para murid.
Bekerja secara efektif dengan murid dan latar belakang kultural yang
berlainan
Guru yang efektif mendorong murid untuk jmenjalin hubungan positif
dengan murid yang berbeda. Guru yang effektif harus memikirkan cara
agar upaya itu berhassil. Guru yang efektif membimbing murid untuk
berpikir secara kritis tentang isu kultural dan etnis, dan mereka berusaha
mengurangi bias, menanamkan sikap saling menerima, dan bertindak
sebagai mediator kulturan (Banks, 2001, 2002)
Keahlian teknologi
Guru yang efektif tahu cara menggunakan komputer dan cara mengajar
murid untukng menggunakan komputer utuk menulis dan berkreasi. Guru
yang efektif bisa mengevaluasi efektivitas game instruksional dan simulasi
komputer, tahu cara menggunakan dan mengajari murid untuk
menggunakan alat komunikasi seperti komputer dan internet. Dan guru
yang efektif memahami dengan baik berbagai perangkat lainnya untuk
mendukung pembelajaran murid yang cacat.
11
Berkembang yang ditulis oleh Wahyu Indianti dkk, berikut adalah
cara-cara menjadi guru yang lebih efektif:
Gunakan materi pengajaran sesuai kurikulum yang telah disusun para
pakar pengembangan kurikulum, trutama selama minggu-minggu atau
bulan-bulan anda mengajar.
Seorang guru IPA mempelajari panduan panduan mengajar yang terdapat
dalam buku pelajaran untuk mendapatkan gagasan mengenai cara-cara
membuat pelajaran IPA menarik bagi siswa-siswanya.
Seiring bertambahnya pengalaman, ubahlah gaya pengajaran standar dan
buatlah gaya mengajar Anda sendiri, yang lebih mampu mencakup
kebutuhan para siswa dan memenuhi tujuan pengajaran.
Ketika seorang guru geografi SMU mulai mengajar, ia menggunakan buku
geografi yang baru dan menggunakanpanduan mengajar yangdisertakan
dalam buku tersebut. Ia mencermatibahwa rancangan kurikulum dalam
panduan mengajar tersebut hampir seluruhnya berfokus pada penghafalan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip geografi yang tidak bermakna.
Alih-alih menggunakan panduan terrsebut, ia mengembangkan aktivitas
rancangannya sendiri yang mendorong siswa-siswanya menerapkan
geografi dalam situasi-situassi nyata.
Catat dan simpanlah strategi-strategi mengajar yang Anda gunakan,
beserta keefektifannya.
Sebagai cara mengisi waktu luang sebelum tidur, seorang guru baru
merenungkan hari yang baru saja dilaluinya di sekolah. Ia mengambil
buku catatan dan pulpen dari meja di sebelah ranjangnya dan mulai
menuliskan strategi-stratergi mengajar yang berhasil dan yang gagal pada
hari itu.
Carilah nasihat dan saran dari rekan-rekan yang lebih berpengalaman
Seorang guru kelas lima mengajar pembagian kepada murid-muridnya,
namun setelah seminggu berlalu, siswa-siswa tersebut belum bisa
memahami materi. Di ruang gruru, guru tersebut berkonsultasi dengan dua
rekan-rekannya mengenai strategi-strategi alternatif untuk menjelaskan
topik tersebut.
12
Jangan pernah berhenti belajar baik secara formal atau informal
Seorang guru IPA SMP mengambil manfaat dari paket darmawisata ke
Kosta Rika yang di rancang khusus bagi para guru. Di sana, ia akan
mempelajari tumbuh-tumbuhan, hewan, dan ekologi hutan hujan. Ia juga
akan mengambil sejumlah foto dan mengumpulkan beragam contoh/bahan
percobaan yang dapat ditunjukkannya nanti kepadda siswa-siswanya.
Laksanakanlah riset secara mandiri untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai siswa-siswa anda mengenai keefektifan
praktik pengajaran yang Anda lakukan.
Selama tahun ajaran, seorang guru kelas dua menerapkan tiga pendekatan
yang berbeda dalam mengajar pengejaan kata. Padda akhir tahun ajaran, ia
membandingkan skor kuis siswa-muridnya dalam mata pelajaran mengeja
di tiap-tiap pendekatan dan menemukan bahwa sebuah pendekatan
ternyata menghasilkan skor yang lebih tinggi dibandingkan dua
pendekatan lainnya.
Ingatlah bahwa mengajar, sebagaimana keterampilan rumit lainnya,
memerlukan waktu dan usaha sebelum dapat dikuasai dengan baik.
Seorang guru terrus berupaya menerapkan teknik-teknik mengajar baru
yang diajarkan dalam jurnal-jurnal profesional. Saat melakukan hal
tersebut, ia menambahkan strategi-strategi mengajar yang efektif ke
dalam perbendaharaan strateginya sendiri dan menjadi semakin mampu
menyesuaikan metode-metode pengajarannya ke beragam populasi siswa
dalam kelasnya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
13
14