Anda di halaman 1dari 7

EM5 (2) (2016)

Educational Management

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman

PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI AKADEMIK BERBANTUAN E-


SUPERVISION BERBASIS WEB

David Guntoro, Totok Sumaryanto F., Achmad Rifai RC.

Prodi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Pengembangan model supervisi akademik berbantuan e-supervision berbasis web adalah suatu model supervisi
Diterima 24Agustus2016 akademik dengan menggunakan alat bantu media ICT berbasis web. Tujuannya adalah mendeskripsikan
Disetujui 25 November pelaksanaan supervisi saat ini, mengembangkan model, validasi model dan menganalisis efektifitas model.
Metode penelitian ini adalah Research and Development. Studi pendahuluan dengan pendekatan kuantitatif dan
2016
kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, angket dan observasi. Uji keabsahan data
Dipublikasikan 23
menggunakan triangulasi sumber. Tahap pengembangan melibatkan ahli dan praktisi yang disempurnakan
Desember 2016 dengan teknik delphi. Tahap evaluasi menggunakan one group pretest–postest design untuk mengetahui
________________ efektifitas model. Supervisi akademik yang dilakukan pengawas sekolah saat ini ditemukan beberapa tantangan
Keywords: yaitu: (1) jumlah pengawas SMK di Kabupaten Wonogiri tidak sebanding dengan jumlah sekolah binaan; (2)
letak geografis antara sekolah yang satu dengan yang lain cukup jauh; dan (3) komunikasi guru dan pengawas
academic supervision; e-
hanya terbatas pada kunjungan pengawas;. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan dikembangkan sebuah
supervision; web; teacher model supervisi akademik berbantuan e-supervision berbasis web. Model konseptual tersebut selanjutnya divalidasi
competence oleh ahli dan praktisi menghasilkan model hipotetik yang valid dan selanjutnya dilakukan ujicoba terbatas.
.____________________ Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) model faktual pelaksanaan supervisi akademik masih terdapat
kelemahan; (2) model yang dikembangkan divalidasi dengan tingkat kevalidan sangat baik; (3) model yang
dikembangkan efektif untuk meningkatkan kompetensi ICT guru. Saran dari penelitian ini diharapkan tidak
hanya diujicobakan pada skala terbatas melainkan dapat dilanjutkan pada uji coba model pada skala yang lebih
luas.
Abstract
___________________________________________________________________
The development model of academic supervision aided web-based e-supervision is a model of academic supervision by using
ICT tools web-based media. The aim is to describe the implementation of the current supervision, to develop a model, model
validation and analyze the effectiveness of the model. This research method is Research and Development. Preliminary studies
with quantitative and qualitative approaches. Techniques of collecting data through interviews, questionnaires and
observations. Test the validity of the data using triangulation sources. The development phase involving experts and
practitioners who perfected the technique of Delphi. Phase evaluation using one group pretest-posttest design to determine the
effectiveness of the model. Academic supervision conducted superintendent of schools currently found several challenges,
namely: (1) the number of vocational supervisor in Wonogiri not proportional to the number of target schools; (2) the
geographical location between schools from one another far enough; and (3) communication teachers and supervisors are
limited to supervisory visits ;. Based on preliminary research results developed a model of academic supervision aided web-based
e-supervision. The conceptual model was further validated by experts and practitioners generate hypothetical model is valid and
then performed a limited test. The conclusion of this study are: (1) the model factual implementation of academic supervision
there are still weaknesses; (2) the developed model is validated with an excellent level of validity; (3) The effective models
developed for improving ICT competence of teachers. Suggestions from this study are expected not only been tested on a limited
scale, but can proceed with the trials models on a wider scale.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-7001
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
e-ISSN 2502-454X
E-mail: davidguntoro@gmail.com

122
David Guntoro,dkk./Educational Management 5 (2) (2016)

PENDAHULUAN
kerja dan penyelenggaraan pembelajaran sudah
Pendidikan yang bermutu adalah titik banyak berubah menggunakan bantuan, tool,
tolak sebuah tatanan kehidupan bermasyarakat media dan memanfaatkan teknologi internet
yang cerdas dan berperadaban tinggi. Untuk khususnya untuk komunikasi dan melakukan
mencapai tingkat tatanan kehidupan yang proses belajar mengajar sesuai dengan tuntutan
demikian, dibutuhkan sumber daya manusia pendidikan abad 21 (Bellanca and Brandt,2010).
yang bermutu dan memiliki kompetensi Pengawas sekolah mempunyai peran
unggulan, terutama dalam hal kemampuan yang strategis dalam peningkatan kompetensi
berfikir dan berorientasi kepada proses dan hasil. dan kualitas guru. Menurut Permendiknas
Guru sebagai tumpuan terciptanya pendidikan No.12 Tahun 2007 salah satu kompetensi
yang bermutu harus selalu mengembangkan pengawas sekolah adalah kompetensi supervisi
kemampuan dan keprofesionalanya. Pendidikan akademik. supervisi akademik menurut
yang bermutu diawali dari guru yang bermutu. Glickman yang dikutip Sudjana (2012) adalah
Guru yang bermutu adalah guru yang selalu serangkaian kegiatan membantu guru dalam
melakukan refleksi terhadap apa yang telah mengembangkan kompetensinya untuk
dilakukanya pada saat proses pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan
melakukan perbaikan serta mengembangkan Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang
ide-ide inovatif dibidang pendidikan. Oleh sebab Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
itu, tugas yang berat dari seorang guru ini pada Guru disebutkan salah satu kompetensi
dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru pedagodik dan profesional guru adalah
yang memiliki kompetensi profesional yang memanfaatkan ICT atau TIK (teknologi
tinggi. Menurut Aqib (2002:32) guru adalah informasi dan komunikasi) untuk
salah satu faktor penentu bagi keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran dan untuk
pendidikan disekolah karena seorang guru mengembangkan diri.
adalah sentral sumber kegiatan belajar Model supervisi akademik berbantuan e-
mengajar.Kualitas guru merupakan salah satu supervision berbasis web di kembangkan untuk
faktor kunci yang menentukan keberhasilan mengatasi beberapa tantangan dalam
peserta didik dalam penyelenggaraan pelaksanaan supervisi akademik seperti
pembelajaran. banyaknya jumlah guru binaan dan letak
Berdasarkan Permendiknas No.16 Tahun geografis yang jauh. E-supervision berbasis web
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan menawarkan beberapa pelaksanaan supervisi
Kompetensi Guru salah satu kompetensi menggunakan bantuan teknologi internet
pedagodik dan profesional guru adalah berbasis web dan membangun komunikasi dan
memanfaatkan ICT atau TIK (teknologi komunitas maya (virtual community) antara
informasi dan komunikasi) untuk pegawas dan guru binaan (Valerie,
penyelenggaraan pembelajaran dan untuk 2012).Melalui teknologi berbasis web interaksi
mengembangkan diri. Guru diharapkan dapat dan komunikasi antar individu ataupun
memanfaatkan teknologi komunikasi dan kelompok dapat dilakukan secara online tanpa
informasi untuk penyelenggaraan pembelajaran harus bertemu secara fisik dan informasi dapat
dan untuk mengembangkan diri. Penggunaan disampaikan dengan cepat dan mudah. Salah
teknologi informasi dan komunikasi sudah satu bentuk pelaksanaan supervisi akademik
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam adalah melakukan pembinaan dan pelatihan
setiap bidang kehidupan. Harware dan software kepada guru untuk meningkatkan
berkembang beriringan dan saling melengkapi kompetensinya. oleh karena itu pembinaan guru
satu sama lain. Perkembangan teknologi oleh pengawas sekolah sangatlah penting untuk
informasi dan komunikasi berdampak pada peningkatan kompetensi guru agar kualitas dan
sistem penyelenggaraan pembelajaran. Cara mutu pembelajaran semakin meningkat.

123
David Guntoro,dkk./Educational Management 5 (2) (2016)

Pemanfatan teknologi tinggi untuk kepada guru di dua sekolah di Kabupaten


supervisi aademik merupakan salah satu Wonogiri, yaitu SMK Negeri 1 Wonogiri dan
alternatif dalam mengatasi masalah pelaksanaan SMK Negeri 1 Pracimantoro. Wawancara
supervisi akademik (Chan,2010). Aplikasi dilakukan dengan pengawas SMK Kabupaten
berbasis web menawarkan cara komunikasi dan Wonogiri yang berjumlah 2 orang, sedangkan
mendapatkan informasi menggunakan teknologi angket ditujukan untuk guru untuk mengetahui
world wide web dengan tujuan menyediakan pelaksanaan supervisi akademik, kemampuan
pengajaran, buku pedoman, kaya akan materi, guru dalam penggunaan dan pemanfaatan ICT,
dan pembelajaran kolaboratif yang bisa di akses sarana pendukung, dan untuk mengetahui
kapan saja. Uno (2009:38) menyebutkan kebutuhan guru yaitu supervisi akademik dan
teknologi internet yang selalu dapat diakses pemanfaatan ICT pada guru di Kabupaten
kapan saja, dimana saja, multi user serta Wonogiri.
menawarkan segala kemudahannya telah Instrumen studi pendahuluan dan
menjadikan internet sebagai suatu media yang pengembangan dikonsultasikan dan divalidasi
tepat bagi pengembangan media komunikasi oleh dosen pembimbing untuk mengetahui
pendidikan. kesesuaian dan keterwakilan butir-butir
instrumen yang akan diteliti.
METODE Pada tahap studi pendahuluan tujuan
yang ingin dicapai adalah penemuan model
Pengembangan Model Supervisi faktual supervisi akademik dan analisis
Akademik berbantuan e-supervision berbasis kebutuhan pemanfaatan ICT. Teknik analisis
web mengunakan metode Research & data yang digunakan adalah analisis deskriptif
Development Borg and Gall yang kuantitatif dan analisis kualitatif. Pada tahap
dikelompokkan menjadi tiga langkah utama. pengembangan model dan validasi, tujuan yang
Pertama, studi pendahuluan, mencakup studi ingin dicapai adalah pengembangan model yang
literatur, studi lapangan berkaitan dengan valid dan praktis. Teknik analisis data yang
permasalahan yang akan dipecahkan dan digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif.
deskripsi serta analisis temuan lapangan. Kedua, Pada tahap uji coba produk, tujuan yang ingin
tahap pengembangan, mencakup merumuskan dicapai adalah efektifitas model supervisi yang
rencana pengembangan, menentukan tujuan dikembangkan. Teknik analisis data yang
yang akan dicapai pada setiap tahapan digunakan adalah analisis statistik yang diuji
pengembangan dan merencanakan studi adalah signifikansi perbedaan kemampuan guru
kelayakan secara terbatas, mengembangkan dalam pemanfaatan ICT sebelum dan sesudah
rumusan awal (desain) produk yang akan menggunakan model supervisi akademik yang
dikembangkan, pengembangan produk, validasi baru dengan menggunakan t-test.
ahli dan praktisi, evaluasi dan penyempurnaan
prosuk akhir.Ketiga, Tahap evaluasi, pada HASIL DAN PEMBAHASAN
tahap evaluasi dilakukan uji coba terbatas untuk
mengetahui kepraktisan model dan menguji Studi Pendahuluan
efektifitas model. Pada tahap studi pendahuluan di temukan
Tahap studi pendahuluan dilakukan bahwa pengawas sekolah melaksanakan
untuk mengetahui dan mengungkap model supervisi akademik secara langsung kepada guru
pelaksanaan supervisi akademik yang selama ini binaan. Aspek supervisi yang dilakukan yaitu
dilakukan. Pada tahap ini dilakukan telaah perencanaan program supervisi sudah dilakukan
dokumen kepengawasan milik pengawas tetapi masih ada kelemahan yaitu informasi
sekolah, melakukan wawancara dengan guru jadwal supervisi belum tersampaikan seluruhnya
dan pengawas Sekolah Menengah Kejuruan di kepada guru, analisis kebutuhan tidak dilakukan
Kabupaten Wonogiri, dan menyebarkan angket untuk menyusun tujuan dan materi supervisi

124
David Guntoro,dkk./Educational Management 5 (2) (2016)

yang dibutuhkan guru dalam pmanfaatan ICT, pemanfaatan ICT. Oleh karena sebelum
dan penetapan peserta tidak sering didasarkan menyampaikan materi yang akan diberikan,
pada seleksi kemampuan guru terkait ICT. Pada pengawas sekolah harus melakukan
aspek pelaksanaan supervisi berupa pembinaan perencanaan materi yang matang dalam periode
dan pelatihan profesional guru dilakukan secara tertentu.
terprogram tetapi hanya pada acara-acara Pada tahap perencanaan pengawas
tertentu sehingga waktu yang disediakan sangat sekolah melakukan analisis materi antara lain
terbatas biasanya antara 2 sampai dengan 3 hari materi apa saja yang perlu di berikan sesuai
di tempat yang telah ditentukan. pada aspek dengan tahapan, tingkatan dan kebermanfaatan
evaluasi hasil supervisi sering tidak dilakukan sebuah materi. Selain itu dalam perencanaan
pretest dan post-test , hasil pelatihan tidak supervisi yang akan dilakukan yaitu : (1)
tersimpan dengan baik dan pemantauan laporan penentuan waktu pelatihan; (2) penyiapan
administrasi guru yang biasanya dilaksanakan materi yang akan diberikan, disusun secara
sesudah pascasertifikasi berbasis kertas. Dalam bertahap; (3) penyusunan langkah pelaksanaan,
pelaporan dan tindak lanjut hasil supervisi sasaran, instrument penilaian dan menyediakan
analisis pendalaman materi dan tindak lanjut forum diskusi secara online.
hasil supervisi tersebut belum sepenuhnya Pada tahap pelaksanaan, pengawas
dilakukan, saran masukan dan forum diskusi sekolah memantau aktifitas guru binaan dan
antara pengawas dan guru terbatas sehingga memberikan penilaian terhadap guru.
guru tidak mengetahui laporan hasil supervisi. Selanjutnya pegawas melakukan refleksi dan
diskusi daring untuk membahas dan
Pengembangan model memperdalam terkait materi yang disampaikan.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan Pada tahap tindak lanjut, pengawas sekolah
tersebut dikembangkan model supervisi memberikan umpan balik positif dengan guru
akademik berbantuan e-supervision berbasis binaan kemudian mendiskusikan berbagai
web.Model supervisi akademik berbantuan e- permasalahan, kesulitan-kesulitan, dan
supervision berbasis web merupakan sebuah memberikan solusi terkait masalah yang
konsep supervisi akademik yang digunakan dihadapi guru.
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi Ciri khusus yang membedakan model
informasi dan komunikasi. Model supervisi supervisi berbantuan e-supervision berbasis web
akademik berbantuan e-supervision berbasis web dan model yang telah ada antara lain: (1) model
adalah pelaksanaan supervisi akademik dengan supervisi akademik berbantuan e-supervision
bantuan teknologi web dimana pengawas memanfaatkan teknologi informasi dan
sekolah dan guru binaan dapat saling komunikasi berbasis web yang dapat diakses
berinteraksi secara online dan real time melalu menggunakan perangkat komputer dan gadget
media atau aplikasi yang dikembangkan. Pada secara online dan real time darimana saja kapan
pelaksanaannya diharapkan pengawas dan guru saja dan dimana saja dengan koneksi internet;
terlibat aktif dalam pelaksanaan supervisi dalam (2) Pengawas sekolah tidak harus datang
hal ini adalah pembinaan dan pelatihan yang langsung ke guru atau ke sekolah binaan; (3)
dilakukan secara online. pengawas sekolah dan guru dapat melakukan
Supervisi akademik berbantuan e- komunikasi secara real time; (4) Guru memiliki
supervision berbasis web dikembangkan untuk storage untuk menyimpan data history
menjawab permasalahan kebutuhan guru dan penyelenggaraan pembelajaran khususnya
pengawas dalam pelaksanaan supervisi terkait administrasi guru dan pengawas sekolah
akademik. Supervisi akademik yang dilakukan dapat mengakses data tersebut secara online; (5)
oleh pengawas sekolah diharapkan sesuai pengawas sekolah melakukan pelatihan ,
dengan yang dibutuhkan guru untuk penilaian, dan tindak lanjut terkait materi
meningkatkan kemampuannya dalam pemanfaatan ICT dan materi lainnya secara

125
David Guntoro,dkk./Educational Management 5 (2) (2016)

online; (6) dibutuhkan kreatifitas, kemandirian signifikansi posttest 0.100. Data dikatakan
dan semangat guru untuk meningkatkan berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih
kompetensinya secara mandiri. dari 0.05. dari hasil analisis data diatas
Untuk mengetahui sejauh mana model didapatkan nilai signifikansi lebih dari 0.05, oleh
supervisi akademik berbantuan e-supervision karena itu data dikatakan bahwa data
berbasis web yang dikembangkan dan berdistribusi normal. Berdasarkan hasil t-test
diterapkan dalam pelaksanaan supervisi maka diperoleh nilai t statistic sebesar 4.280 dengan
perlu dilakukan validasi. Validasi dilakukan oleh nilai signifikansi = 000. Oleh karena nilai
para ahli dan praktisi yang sesuai dengan signifikansi kurang dari 0.05 maka dapat
penelitian ini. Dari validasi model tersebut akan dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan
diperoleh data validasi model yakni saran dan antara nilai pretes dan posttest. Pada data di atas
masukan yang akan dijadikan dasar nilai rata-rata pretest sebesar 67.19 dan posttest
pertimbangan untuk merevisi model yang sebesar 81.72. hasil perhitungan nilai rata-rata
dikembangkan. tersebut terlihat bahwa nilai rata-rata posttest
lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata
Model Final pretest. Hal tersebut menunjukan bahwa
Pada tahap ujicoba untuk mengetahui terdapat peningkatan nilai setelah menggunakan
kepraktisan model pelaksanaan ujicoba model. Dengan demikian dapat diartikan bahwa
dilaksanakan dengan mensosialisasikan model model supervisi akademik berbantuan e-
kepada pengawas sekolah. Sosialiasasi meliputi supervision berbasis web efektif untuk
pengenalan aplikasi e-supervision berbasis web, meningkatkan kemampuan guru dalam
dan cara penggunaannya.. Setelah sosialisasi pemanfaatan ICT.
dan pemberian pelatihan singkat kepada Model final merupakan model hipotetik
pengawas sekolah, selanjutnya pengawas yang telah melalui tahap pengujian, perbaikan
sekolah guru diminta memberikan pendapatnya dan penyempurnaan model. Secara garis besar
melalui instrument angket tertutup yang berisi model final supervisi akademik berbantuan e-
butir-butir respon yang telah disiapkan.. Angket supervision berbasis web dapat digambarkan
respon terdiri dari 15 butir indikator yang
terangkum dalam tiga aspek yaitu: (1)
kemanfaatan; (2) kemudahan penggunaan; (3)
kemungkinan penerapan. Total rata-rata sor dari
ketiga aspek tersebut adalah 81.67 dengan
kategori sangat baik. Dengan demikian
berdasarkan respon pengawas dan guru dapat
dimaknai bahwa model supervisi akademik
berbatuan e-supervision berbasis web secara
praktis bermanfaat, mudah digunakan dan dapat
diterapkan dalam membantu pelaksanaan
supervisi akademik.
Uji coba terbatas juga bertujuan untuk
sebagai berikut:
mengetahi efektifitas model dengan pretest-
postest control group design. Hasil pretest dan
Gambar 1. Model supervisi akademik
posttest tersebut dilakukan pengujian. Pengujian
berbantuan e-supervision berbasis web.
meliputi 2 tahap yaitu: (1) Uji normalitas
distribusi data dan (2) Uji beda dua rerata.
Berdasarkan data analisis nilai diperoleh
signifikansi pretest sebesar 0.167 dan nilai

126
David Guntoro,dkk./Educational Management 5 (2) (2016)

Alur pelaksanaan supervisi akademik pelaksanaan pembelajaran khususnya tentang


berbantuan e-supervision berbasis web adalah pemanfaatan ICT dalam penyelenggaraan
sebagai berikut : pembelajaran dan pengembangan diri.
Secara umum tampilan aplikasi e-
supervision berbasis web adalah sebagai berikut :

Gambar 3. HomepagesPada halaman depan


(home pages) berisi dua struktur link yaitu link
Utama dan link materi.

Untuk link utama berisi link pendaftaran,


daftar guru, aktifitas, group dan sign out. Link
Gambar 2. Alur pelaksanaan supervisi sign out muncul ketika guru atau pengawas
akademik berbantuan e-supervision berbasis melakukan login sesuai dengan username dan
web. password yang telah diberikan. Aplikasi e-
supervision berbasis web terdiri dari dua
Konsep supervisi akademik berbantuan e- halaman utama yaitu halaman login pengawas
supervision berbasis web adalah pelaksanaan dan halaman login guru. Pada setiap halaman
supervisi akademik dengan menggunakan alat tersebut pengawas dan guru memiliki fungsi
bantu (tool) aplikasi berbasis web sebagai media yang berbeda-beda.
komunikasi dan pembinaan guru dimana
pengawas dan guru dapat melakukan interaksi PENUTUP
menggunakan media internet melalui protokol
http (hypertext markup language protocol). Berdasarkan analisis data dapat diambil
Dalam pelaksanaan pembinaan kepada guru, kesimpulan sebagai berikut: (1) pelaksanaan
pengawas sekolah mengupload dan memposting supervisi akademik sudah berjalan dengan baik,
materi pembinaan dan tutorial ke web berbasis namun ada beberapa hal yang perlu dibenahi
ebook (ekstensi doc, pdf, images, dll) atau antara lain: pertama, materi supervisi berupa
weblog. Materi tersebut dapat diakes oleh guru pelatihan belum sesuai dengan kebutuhan guru;
kapan saja dan dari mana saja dengan koneksi kedua, waktu supervisi terbatas hanya pada
intenet. Guru dapat melakukan diskusi kepada kunjungan; ketiga, penerapan teknologi belum
pengawas atau guru yang lain terkait materi maksimal, keempat komunikasi guru dan
yang diberikan. Didalam aplikasi berbasis web pengawas terbatas pada kunjungan pengawas;
terdapat fasilitas chatting dan forum sebagai dan kelima, tindak lanjut hasil supervisi masih
media komunikasi synchronous (serentak) dan lemah; (2) model supervisi akademik berbantuan
asynchronous (tidak serentak) dimana guru dan e-supervision berbasis web merupakan supervisi
pengawas dapat saling berinteraksi untuk akademik dengan menggunakan media atau alat
membahas berbagai permasalahan terkait bantu berupa aplikasi berbasis web dengan

127
David Guntoro,dkk./Educational Management 5 (2) (2016)

tingkat kevalidan model masuk pada kategori DAFTAR PUSTAKA


sangat baik;. (3)model supervisi akademik
berbantuan e-supervision berbasis web dinilai Aqib, Z. 2002. Pofesionalisme Guru Dalam
efektif dapat meningkatkan kompetensi ICT Pembelajaran. Surabaya:Cendekia.
guru sesuai dengan tujuan pengembangan. Bellanca, J. & Brandt, R. 2010.21st Century
Implikasinya adalah sebagai berikut: (1) Skill:Rethinking How Students Learn.
model supervisi akademik berbantuan e- United States: Solution Tree Press.
supervision berbasis web efektif untuk Chan, S.C.H. & Ngai, E.W.T. 2007. A
meningkatkan kompetensi guru dalam Qualitative Study Of Information
pemanfaatan ICT. Meningkatnya kompetensi Technology Adoption: How Ten
guru berpengaruh terhadap penyelengaraan Organizations Adopted Web-Based
pembelajaran dan penegembangan diri. proses Training.Journal Department of
pembelajaran yang baik akan dapat Management. Blackwell Publishing No
meningkatkan mutu belajar peserta didik 17: 289-315.
sehingga secara tidak langsung penerapan model Permendiknas No.12 Tahun 2007 Tentang
supervisi akademik berbantuan e-supervision Kompetensi Pengawas Sekolah.
berbasis web berpengaruh pada meningkatnya Online.http://sdm.data.kemdikbud.go.id
kualitas pembelajaran; (2) model supervisi /SNP/dokumen/Permendiknas%20No%
akademik berbantuan e-supervision berbasis web 2012%20Tahun%202007.pdf (Diakses 3
menjadi rekomendasi bagi pengawas sekolah Desember 2015)
dalam melakukan supervisi akademik dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sebagai media komunikasi dan pembinaan guru Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
berbasis ICT; (3) Sarana prasarana pendukung 2007 Tentang Standar Kualifikasi
penerapan model ini menjadi salah satu faktor Akademik dan Kompetensi
yang penting agar proses pelaksanaan supervisi Guru.Online.http://sdm.data.kemdikbud
akademik berbantuan e-supervision berbasis web .go.id/SNP/dokumen/Permendiknas%2
ini dapat berjalan dengan efektif 0No%2016%20Tahun%202007.pdf
Saran yang dapat disampaikan sebagai (Diakses tanggal 3 Desember 2015)
berikut: (1) penelitian lanjutan dari Sudjana, N.2012. Pemantauan Pelaksanaan
pengembangan model supervisi akademik Standar Nasional Pendidikan (Panduan
berbantuan e-supervision berbasis web ini tidak Bagi Pengawas Sekolah). Jakarta: Bina
hanya diujicobakan pada skala terbatas saja mitra.
melainkan dapat dilanjutkan pada ujicoba Uno, H.B. 2009a. Model Pembelajaran (
model pada skala yang lebih besar; (2) Menciptakan Proses Beljar Mengajar
penerapan model supervisi akademik yang Kreatif dan Efektif). Jakarta: Bumi
berbantuan e-supervision berbasis web ini Aksara.
menuntut pengawas sekolah dan guru untuk Valerie, L. 2012. Online Supervision of Field
memiliki komitmen, yang tinggi, bekerja keras, Education. Iternational Journal Field
memiliki semangat belajar yang tinggi, ulet, Educator Simmon School of Social
tekun , dan berdedikasi; (3) Model supervisi Work, Vol.2(1):215-219
akademik berbantuan e-supervision berbasis web
membutuhkan dukungan koneksi internet dan
komputer yang memadai sehingga dibutuhkan
support untuk sekolah yang masih memiliki
sarana pendukung yang terbatas.

128

Anda mungkin juga menyukai