Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perguruan tinggi mempunyai tugas pendidikan dan
pengajaran, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma
Peguruan Tinggi). Pengabdian kepada masyarakat merupakan
salah satu media untuk memperkenalkan produk perguruan tinggi
dan sekaligus merupakan sarana berinteraksi dengan masyarakat
sehingga perguruan tinggi tidak terisolasi dengan masyarakat
sekitar.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(LPPM) di perguruan tinggi memiliki peran penting dalam
pengabdian dan pemberdayaan masyarakat untuk menunjang
akselerasi pembangunan bangsa di berbagai bidang. Secara
organisatoris, LPPM adalah sebuah lembaga yang berfungsi
sebagai wadah baggi sivitas akademika dalam menyalurkan
pemikiran, penelitian dan karya ilmiah yang dapat digunakan
untuk menunjang kegiatan akademik dalam bentuk pengabdian
kepada masyarakat. Oleh karena itu LPPM dapat memainkan
peran utamanya melalui pengabdian dan pemberdayaan
masyarakat.
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau sebagai
salah satu lembaga perguruan tinggi Islam mempunyai kewajiban
untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bahkan
sebagai perguruan tinggi yang bercorak agama, dharma ketiga
diharapkan menjadi trademark lembaga yang bercirikan
keterpaduan antara peran sosial keagamaan dengan berbagai aspek
lehidupan di masyarakat. Oleh karena itu, melalui Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Suska Riau
secara berkesinambungan melaksanakan kegiatan yang
berorientasi pada sinergisitas antara program universitas dan
harapan masyarakat.
Sesuai dengan SK Rektor tentang beban akademik dosen serta
memenuhi tuntutan sertifikasi maka dosen dengan sendirinya
haruslah memiliki kegiatan pengabdian pada masyarakat yang
terjadwal dari lembaga yang ditugaskan untuk itu. Sedangkan bagi
mahasiswa adalah merupakan suatu kewajiban dan menjadi
persyaratan dalam menyelesaikan jenjang S1 pada semua prodi
untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kegiatan tersebut direncanakan, dilaksanakan, dimonitor,
dilaporkan dan dievaluasi untuk diberikan penilaian dan diberi
bobot 4 SKS.
Pengabdian pada masyarakat UIN Suska Riau untuk tahun
2016 dilaksanakan dalam bentuk pengembangan pemberdayaan
keluarga (Posdaya) berbasis masjid. Masjid merupakan instrumen
pemberdayaan umat yang memiliki peran yang sangat strategis
dalam upaya peningkatan kualitas masyarakat. Untuk
mewujudkannya harus didukung oleh manajemen pengelolaan
masjid yang baik dan terpadu. Masjid disamping sebagai tempat
untuk melaksanakan ibadah shalat kepada Allah juga berfungsi
sebagai pusat pemberdayaan (empowering) dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat. Rasulullah telah mempraktekkan masjid
sebagai sarana melakukan pembinaan dan penyebaran Islam,
tempat mengobati orang sakit, untuk mendamaikan orang
berperkara, untuk mengatur strategi perang dan tempat untuk
menyampaikan informasi kepada masyarakat. Bahkan di zaman
keemasan Islam Masjid dijadikan sebagai lembaga pendidikan
mulai dari yang dasar sampai ke tingkat universitas. Dengan
demikian terlihat bahwa fungsi masjid sangat holistik dan
beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi guna mewujudkan masyarakat yang berdaya dan
mandiri.
Akhir-akhir ini fungsi masjid sudah mulai berangsur-angsur
menyempit, hanya sebagai tempat beribadah shalat lima waktu
semata-mata. Sehingga peran sosial mengecil dan hanya beberapa
masjid tertentu saja yang mencoba membangun sinergi dengan
masyarakat dengan memberdayakan potensi lokal yang ada. Pada
perkembangannya, masjid lebih berfokus semata-mata sebagai
penyelenggara ritual keagamaan. Padahal masjid memiliki posisi
sentral dalam menggerakkan masyarakat dalam berbagai bidang.
UIN Suska Riau sebagai sebuah institusi perguruan tinggi
agama Islam negeri memiliki peran dan fungsi pengembangan
Islam melalui dakwah serta berperan aktif dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan menyebarkan informasi tentang
produk pengetahuan dan teknologi yang telah dihasilkannya
kepada masyarakat. Perubahan KKN berbasis masjid dilakukan
untuk memperkuat kembali peran masjid sebagai sarana untuk
melakukan perubahan sosial dalam rangka mempercepat capaian
indikator pembangunan milenium atau Millenium Development
Goals (MDGs) yakni delapan sasaran atau tujuan yang telah
disetujui dan dipelopori oleh PBB. Sasaran atau tujuan tersebut
yaitu:
1. Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan.
2. Pencapaian pendidikan dasar secara universal.
3. Mengembangkan kesetaraan gender dan memberdayakan
perempuan.
4. Mengurangi kematian ibu dan anak.
5. Meningkatkan kesehatan ibu.
6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria dan penyakit
mematikan lainnya.
7. Menjamin keberlanjutan lingkungan.
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Berdasarkan Intruksi Presiden RI No. 3 tahun 2010, program


pembangunan nasional diarahkan pada tiga konsentrasi yang
meliputi, pertama, pro rakyat dalam bentuk penanggulangan
kemiskinan berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan
usaha mikro dan kecil; kedua, keadilan untuk semua meliputi
keadilan untuk anak, perempuan, ketenagakerjaan, hukum serta
kelompok miskin dan termarjinal; ketiga, pencapaian tujuan
millenium dengan delapan sasaran MDG terutama pengentasan
kemiskinan.
Untuk mewujudkan itu semua, maka masjid sebagai lembaga
sosial terlibat dalam penyelenggaraan aktivitas sosial
kemasyarakatan dan religiusitas. Di samping itu masjid dapat pula
bermetamorfosis dengan berbagai kepentingan masyarakat seperti
ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, teknologi tepat guna
yang berbasis kebutuhan mayarakat. Pengalaman pengurusan
masjid dalam pemberdayaan masyarakat juga semakin tumbuh
seiring dengan gerak pemahaman keagamaan masyarakat dalam
merespon berbagai fenomena yang muncul dan selalu berkembang
dalam masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan intakurikuler yang
memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan bekerja
sama dengan masyarakat. Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan oleh
mahasiswa lebih diarahkan untuk pendampingan membantu
masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan.

B. Tema
Tema kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sultan Syarif
Kasim tahun 2016 ini yaitu: “KKN Tematik Pos Pemberdayaan
Keluarga (Posdaya) Berbasis Masjid.”

C. Pengertian KKN Tematik Posdaya Berbasis Masjid


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan
oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN
Suska Riau berkonsentrasi pada pemberdayaan masyarakat melalui
masjid, baik yang dibangun oleh yayasan, masjid yang didirikan
oleh swadaya masyarakat maupun wakaf.
Hubungan dengan mahasiswa, KKN tematik Posdaya berbasis
masjid yang berperan untuk membentuk dan mengembangkan
Posdya adalah bentuk manifestasi dari kegiatan mahasiswa yang
dilaksanakan dalam rangka penyebaran informasi dan
implementasi produk ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menyelesaikan pendidikan tinggi melalui proses pembelajaran
dengan cara tinggal dan bergaul serta beradaptasi dengan
masyarakat khususnya di lingkungan masjid.
Dari sudut masyarakat penerima manfaat, pengabdian kepada
masyarakat ini membantu membentuk, mengisi dan
mengembangkan Posdaya pada masyarakat secara sistematis.
Posdaya yang dibentuk itu merupakan forum wadah keluarga dan
masyarakat melalui media masjid, untuk bersama-sama antara
dosen dan mahasiswa membantu masyarakat mengatasi
permasalahan yang dihadapi keluarga melalui kegiatan usaha,
pendidikan dan keterampilan, peningkatan kesehatan serta
dukungan pelestarian lingkungan sebagai upaya memperbaiki
kualitas sumber daya manusia.
Program pengabdian bersama yang dilakukan oleh dosen dan
mahasiswa di setiap perguruan tinggi adalah melakukan
pengabdian pada masyarakat dengan membuka ruang konsultasi
dan advokasi untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen para
pejabat daerah, camat, kepala desa, instansi terkait serta ta’mir
masjid akan pentingnya kebersamaan dalam pengentasan
kemiskinan dan pembangunan sumber daya manusia, melalui
pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya), pada tingkat
kecamatan, desa/kelurahan, dusun, Rukun Warga dan Rukun
Tetangga dan unit lain secara mandiri.
Langkah selanjutnya, dilakukan pendataan dan obsevasi
seluruh sasaran keluarga yang tinggal di wilayah masjid.
Pendataan yang seksama itu bertujuan mengidentifikasi dan
menempatkan keluarga sasaran memetakannya dalam kondisi atau
posisi sesuai dengan indikator yang dipergunakan, misalnya di
tempatkan sebagai kelompok keluarga prasejahtera, keluarga
sejahtera I, II dan III Plus. Untuk meningkat pada posisi yang lebih
baik, kelompok kelurag sejahtera II sampai III Plus diajak ikut
serta membantu keluarga yang kurang beruntung untuk mengatasi
masalah melalui pendampingan.
Apabila posdaya telah terbentuk dan pendataan selesai
dilakukan dan dianalisis, para mahasiswa diharapkan mengajak
seluruh keluarga di sekitar posdaya untuk mengadakan pertemuan
atau serasehan dan membentuk pengurus posdaya. Selanjutnya
mahasiswa mendampingi dan membantu pengurus posdaya
menetapkan prioritas sasaran, menyusun program kerja dengan
mengembangkan gagasan inovatif dan kreatif melalui penerapan
ilmu Pengetahuan dan teknologi.
Kegiatan posdaya diarahkan untuk menjadi lembaga
masyarakat desa dan perkotaan yang mandiri, maka program
utama yang dianjurkan adalah pemberdayaan ekonomi keluarga,
terutama kegiatan ekonomi mikro dalam bentuk usaha bersama,
yang akhirnya dikembangkan menjadi koperasi. Kegiatan ekonomi
rumah tangga akan meningkatkan kemampuan setiap keluarga
untuk memberikan dukungan pada kegiatan posdaya lainnya
seperti dalam bidang pendidikan dan pelatihan keterampilan, KB,
penyuluhan pertanian, perikanan, kesehatan, pemelihara
lingkungan, dan kebun keluarga bergizi serta pembinaan
kegamaan menciptakan suasana regilius untuk ketahanan mental
masyarakat.
Langkah-langkah untuk melaksanakan pengabdian
masyarakat berbasis masjid dalam rangka untuk pembentukan dan
pengembangan posdaya pada hakekatnya merujuk pada buku
pedoman pembentukan dan pengembangan posdaya yang telah
dikeluarkan oleh yayasan Damandiri (Suyono dan Haryono, 2009)
menyangkut proses dan pengisian program lembaga posdaya
tersebut. Mengingat luasnya materi dan bidang garapan yang
dicakup, maka dalam kegiatan pengabdian masyarakat tematik
Posdaya berbasis masjid, para mahasiswa dikoordinir oleh dosen
pembimbing lapangan (DPL). DPL dapat membentuk suatu tim
dengan latar belakang ilmu dan jurusan yang berbeda-beda sesuai
dengan bidang garapan yang dirancang.
D. Dasar Pelaksanaan
Pelaksanaan KKN tematik Posdaya berbasis masjid yang
dilaksanakan oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau berdasarkan
kepada:
1. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945;
2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 1999 tentang pendidikan
tinggi;
4. Peraturan Presiden RI Nomor 2 tahun 2005 tentang Perubahan
IAIN Sultan Syarif Qasim Pekanbaru Menjadi UIN Suska
Riau;
5. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 56 Tahun 2006, atau
Perubahan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2005
tentang organisasi dan Tata Kerja UIN Suska Riau;
6. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 77/KMK.05/2009
Tentang Penetapan UIN Suska Riau Pada Departement
Agama sebagai Instansi Pemerintah yang menetapkan
pengelolaan Keuangan Badan Layan Umum (BLU);
7. Surat Keputusan Rektor UIN Suska Riau tentang Peraturan
Akademik UIN Suska Riau Tahun 2011;
8. Surat Keputusan Rektor UIN Suska Riau Nomor:
0676/R/2016 tanggal 7 April 2016 tentang Tim percepatan
pelaksanaan dan pengabdian kepada masyarakat pada
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN
Sultan Syarif Kasim Riau tahun 2016.
E. Tujuan
Ada dua tujuan besar yang ingin di capai dengan kegiatan
pengabdian Masyarakat UIN Suska Riau yaitu sebagai beriku:
1. Tujuan Umum:
Tujuan umum pelaksanaan KKN tematik Posdaya berbasis
masjid meliputi hal-hal sebagai berikut:
Pertama, untuk kepentingan mahasiswa dalam rangka
membantu mereka meningkatkan kemampuan belajar
bersama masyarakat, menerapkan ilmu pengetahuan agama
integrasi dengan teknologi, seni dan budaya yang telah
diperoleh dibangku kuliah untuk di terapkan secara langsung
di tengah masyarakat.
Kedua, untuk membantu pemberdayaan keluarga dan
masyarakat melalui pembinaan keagamaan, penerapan ilmu
dan teknologi, wirausaha, pendidikan, ekonomi keluarga,
keterampilan, KB dan kesehatan, pemeliharaan lingkungan
yang sehat, pembinaan keluarga sakinah yang memiliki
ketahanan mental dan spiritual yang tangguh dan kuat.
Ketiga, untuk kepentingan dosen, pengabdian masyarakat
tematik posdaya bertujuan untuk mengembangkan
profesionalisme dosen dalam memberdayakan masyarakat dan
melakukan penelitian sosial keagamaan integratif dengan isu-
isu pembangunan yang berkeadilan.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa
dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga
dan masyarakat berbasis masjid melalui bantuan
penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan
program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu
dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga terkait.
b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
melaksanakan kegiatan sosial keagamaan dan
pengembangan masyarakat sesuai kompetensi, potensi,
semberdaya dan kemampuan lingkungan dalam wadah
kerja sama masyarakat, pemerintah swasta dan lembaga
lainnya.
c. Menggalang komitmen, kepedulian dan kerjasama
berbagai stakeholders (tokoh agama, pemerintah
setempat,swasta, LSM dan swadaya masyarakat) dalam
upaya pembinaan keagamaan pengentasan kemiskinan,
mengatasi permasalahan dan ketidakberdayaan
masyarakat melalui pengabdian masyarakat tematik
posdaya berbasis masjid untuk mewujudkan keluarga
sejahtera dalam suasana sakinah, mawaddah dan rahmah.
d. Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar
memiliki kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan
dukungan yang di berikan mitra kerja pembangunan
(pemda, lembaga swasta, dan LSM) dalam perencanaan
dan pengelolaan program yang bersifat partisipatif.
e. Meningkatkan kompetensi, bakat dan minat mahasiswa
sesuai dengan bidang ilmu yang di tekuni.
f. Meningkatkan Profesionalisme dosen dalam pengabdian
masyarakat sebagai tuntunan Tri Dharma Perguruan
tinggi.
g. Untuk mempererat hubungan antara perguruan tinggi
(UIN Suska Riau) dengan masyarakat guna mendapat
input dalam menyusun pengembangan lembaga yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
h. Mempersiapkan mahasiswa agar memahami kompleksitas
permasalahan yang di hadapi masyarakat dan mampu
bekerja sama dalam menyelesaikan secara praktis dan
terpadu.
BAB II
PELAKSANAAN

A. Hasil yang Diharapkan


Kegiatan KKN tematik Posdaya berbasis masjid dirancang
secara berkelanjutan, karena itu hasil yang diharapkan dapat
dicapai secara bertahap sesuai dengan prioritasnya. Setiap tahapan
kegiatan diharapkan dapat mencapai target sebagai berikut:
1. Terbentuknya pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) berbasis
masjid yang dilengkapi dengan susunan pengurus, kader dan
program kerja.
2. Meningkatnya partisipasi warga sekitar masjid dalam kegiatan
keagamaan dan sosial berbasis masjid.
3. Meningkatnya taraf hidup masyarakat dari prasejahtera
menjadi sejahtera I dan seterusnya.
4. Terwujudnya ketuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9
tahun dan keaksaraan fungsional.
5. Meningkatnya pasangan suami istri usia subur (PUS) dalam
mengikuti KB, dan secara bertahap seluruh PUS mengikuti
program KB.
6. Tersedianya sarana pendidikan antara lain pendidikan anak
usia dini (PAUD) berbasis masjid dan TPQ (Taman
Pendidikan Alquran) kelompok pengajian Majilis Ta’lim.
7. Tumbuh dan berkembangnya aktivitas ekonomi keluarga dan
kewirausahaan berbasis masjid, terutama dilaksanakan oleh
para wanita, sehingga secara bertahap tidak ada lagi keluarga
berpenghasilan dibawah standar upah minimum regional.
8. Tersedianya layanan konsultasi keluarga berbasis yang antara
lain meliputi: masalah agama, kesehatan, ekonomi dan
pendidikan.
9. Terwujudnya keseimbangan peran, partisipasi dan tanggung
jawab antara jama’ah laki-laki dan perempuan dalam
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
10. Adanya rintisan pendirian BMT (Baitul Mal wa Tamwil).
11. Terwujudnya lingkungan bersih, sehat, produktif dimulai dari
keluarga dan masjid.
12. Tumbuh dan berkembangnya kegiatan olah raga dan seni
religius.
13. Adanya kerja sama yang kuat dengan pihak-pihak terkait yang
mendukung posdaya berbasis masjid.
14. Tercapainya delapan tujuan MDGs secara bertahap.

B. Materi Pendampingan
Kegiatan KKN tematik posdaya berbasis masjid ini dikemas
dalam bentuk sinergisitas antara kegiatan keagamaan dan kegiatan
sosial kemasyarakatan. Untuk itu materi pendampingan yang
direncanakan adalah mengacu pada maksimalisasi dan efektivitas
fungsi masjid sebagai pusat pemberdayaan umat antara lain
sebagai berikut:
1. Shalat berjamaah dan shalat sunnah lainnya
2. Kajian Islam intensif
3. Bimbingan membaca Alquran
4. Pendidikan anak usia dini (PAUD)
5. Pemberdayaan remaja dan akses pendidikan dasar 9 tahun
sampai 12 tahun
6. Pemberdayaan Perempuan melalui pelatihan keterampilan
serta partisipasi dalam kegiatan posyandu dan wirausaha
7. Pemberdayaan warga lanjut usia
8. Gerakan zakat, infaq, shadagah dan wakaf untuk membantu
keluarga prasejahtera, termasuk membiayai anak putus
sekolah dan anak yatim
9. Pembinaan kewirausahaan dan ekonomi produktif
10. Bimbingan belajar bagi murid dan masyarakat
11. Pengembangan koperasi dan BMT (Baitul Mal wa Tamwil)
12. Pembinaan kesenian dan olah raga
13. Perpustakaan umum dan masjid
14. Poliklinik dan pelayanan kesehatan masyarakat
15. Penerbitan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
16. Advokasi dan bantuan hukum bagi warga yang membutuhkan
17. Pusat gerakan gemar menanam pohon/tanaman produktif dan
kebun gizi
18. Kegiatan peringatan hari besar nasional dan Islam
19. Penyuluhan hukum dan kesadaran hukum bagi masyarakat

C. Penyelenggaraan
1. Status Dan Beban Kredit
KKN tematik pemberdayaan masyarakat berbasis masjid
yang diselenggarakan oleh LPPM UIN Suska Riau
merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UIN Suska Riau dengan
nilai kredit setara dengan 4 SKS.

2. Persyaratan Bagi Mahasiswa


a. Mahasiswa yang mengikuti kuliah kerja nyata adalah
mahasiswa yang aktif minimal duduk pada semester VI
dan telah menyelesaikan minimal 100 SKS.
b. Melakukan (pra) pendaftaran secara online di portal
http://www.kkn.uin-suska.ac.id.
c. Melakukan pemilihan lokasi di portal di atas sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.
d. Sehat jasmani dan rohani.
e. Mengikuti dan dinyatakan lulus kegiatan pembekalan
yang dilaksanakan oleh lembaga pengabdian UIN Suska
Riau.

3. Persyaratan Dosen Pembimbing


a. Pembimbing kuliah kerja nyata adalah Dosen UIN Suska
Riau dengan pangkat minimal lektor.
b. Calon dosen pembimbing diharuskan membuat usulan
atau concept note tentang KKN tematik pemberdayaan
masyarakat berbasis masjid.
c. Usulan diajukan ke LPPM dengan rekomendasi dekan
masing-masing.
d. Concept note ditulis dengan mengikuti kaidah ilmiah
antara 6-10 halaman dengan ketikan 1,5 spasi.
e. Concept note dari dosen akan diseleksi oleh tim dan
mereka yang lulus seleksi akan ditetapkan dengan SK
rektor sebagai pembimbing.

4. Hak dan Kewajiban Mahasiswa


a. Setiap mahasiswa UIN Suska Riau yang telah memenuhi
persyaratan berhak mengikuti program KKN tematik
pemberdayaan berbasis masjid.
b. Setiap mahasiswa peserta KKN tematik pemberdayaan
berbasis masjid wajib mengikuti pembekalan yang di
lakukan di LPPM UIN Suska Riau.
c. Peserta yang dinyatakan lulus pembekalan berhak
mengikuti kegiatan KKN tematik posdaya berbasis
masjid.
d. Setiap mahasiswa peserta KKN yang telah melaksanakan
kegiatan sesuai dengan prosedur sebagaimana diatur di
dalam buku panduan KKN tematik posdaya berbasis
masjid dan dinyatakan lulus, berhak mendapatkan
sertifikat.
e. Setiap mahasiswa yang melaksanakan KKN wajib
mengikuti prosedur yang telah diatur dalam pedoman
pelaksanaan KKN tematik posdaya berbasis masjid ini.
f. Mahasiswa yang melaksanan KKN tematik posdaya
berbasis masjid wajib menandatangani daftar hadir setiap
hari di lokasi pengabdian/KKN.
g. Setiap peserta ikut bertanggung jawab atas kelancaran dan
ketertiban pelaksanaan program KKN berbasis masjid
angkatan XL tahun 2016.
h. Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam
pelaksanaa kuliah kerja nyata di lokasi.
i. Bersama pembimbing mengadakan silaturrahmi dan
komunikasi dengan aparat pemerintah, pengurus masjid
dan masyarakat tentang pelaksanaan kerja kuliah nyata.
j. Berkewajiban menentukan susunan pengurus kelompok
dalam satu lokasi masjid dan menunjuk koordinator
kecamatan dalam rangka memperlancar kegiatan.
k. Bersama dosen pembimbing merencanakan tema sentral
yang akan menjadi focus pembinaan pada lokasi masing-
masing.
l. Mahasiswa wajib menjaga etika kesopanan selama
menjalankan kuliah kerja nyata di masyarakat.
m. Membentuk kelompok posdaya di lokasi masjid dan
wilayah sekitarnya dengan melibatkan pengurus masjid
dan pemuka masyarakat setempat.
n. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk membuat laporan
pribadi mingguan yang diketahui oleh pengurus masjid
dan atau kepala desa yang diserahkan kepada
pembimbing di awal bulan kedua pelaksanaan kuliah
kerja nyata, serta menyerahkan laporan mingguan bulan
kedua pada akhir bulan kedua kepada pembimbing.
o. Mahasiswa yang di koordinir oleh ketua kelompok
menyusun laporan kegiatan kelompok tentang
pelaksanaan kuliah kerja nyata angkatan XL tahun 2016
dan selanjutnya diserahkan kepada korcam sebagai bahan
pembuatan laporan kelompok kecamatan.
p. Ketua kecamatan bersama ketua-ketua kelompok
menyusun laporan kecamatan yang hasilnya kemudian
diseminarkan di tingkat kecamatan dengan mengundang
aparat pemerintah dan tokoh masyarakat lainnya.
5. Hak dan Kewajiban Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
a. Setiap dosen UIN Suska Riau berhak menjdi DPL pada
program KKN tematik pemberdayaan berbasis masjid
dengan memenuhi persyaratan yang telah di tetapkan
LPPM.
b. Dosen yang telah ditetapkan menjadi dosen pembimbing
harus dapat bersinergi dengan mahasiswa yang di bawah
bimbingannya untuk menyusun rencana, melaksanakan
dan melaporkan kegiatan yang dilaksanakan ke LPPM.
c. Setiap dosen pembimbing mendapatkan fasilitas biaya
perjalanan dinas dalam tiga tahap mengantar mahasiswa
memonitor kegiatan dan menjemput mahasiswa sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
d. Setiap dosen yang melaksanakan pengabdian masyarakat
tematik posdaya berbasis masjid wajib mengikuti
prosedur yang telah diatur dalam pedoman pelaksanaan
KKN tematik pemberdayaan berbasis masjid LPPM UIN
Suska Riau.

6. Lokasi Kegiatan
Kegiatan KKN tematik posdaya dilaksanakan di 12
kabupaten/kota di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau.
Jumlah kecamatan yang menjadi lokasi KKN sebanyak 73
kecamatan dan 415 desa dan kelurahan. Nama-nama
lokasi/kecamatan serta desa/kelurahan yang menjadi lokasi
KKN tahun ini seperti terlampir.

7. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan KKN tematik pemberdayaan berbasis masjid
dilaksanakan lebih kurang 2 bulan sesuai dengan kalender
akademik tahun 2016 dari tanggal 15 Juli s.d. 08 September
2016. Sebelum mahasiswa diturunkan terlebih dahulu
diberikan pembekalan dan dosen pembimbing lapangan
diberikan training sesuai dengan jadwal yang disusun oleh
pantia pelaksana.

8. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana KKN termatik berbasis masjid adalah
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(LPPM) UIN Suska Riau yang secara teknis dilaksanakan oleh
panitia pelaksana dan ditetapkan berdasarkan surat keputusan
Rektor UIN Suska Riau Nomor: 0676/R/2016 tanggal 7 April
2016 tentang Tim percepatan pelaksanaan dan pengabdian
kepada masyarakat pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat UIN Sultan Syarif Kasim Riau tahun
2016.
Komposisi penitia pelaksana adalah sebagai berikut:

NO NAMA JABATAN Ket


1 Drs. H. Promadi, MA, Ph.D Penanggungjawab
2 Budi Azwar, SE, M.Ec Ketua
3 Dr. H. Zarkasih, M.Ag. Wakil Ketua
4 Hj. Ernawita, SE, MA Sekretaris
5 Dr. H. Akhyar, M.Ag. Anggota
6 Dr. Tohirin, M.Pd Anggota
7 Mohammad Abdi Anggota
Almaktsur, MA
8 Julina, SE, M.Si Anggota
9 Muhammad Suryani, SH, Anggota
MH.
10 Zaitun, S.Ag. Anggota
11 Azhar, S.Pd.I Anggota
12 Hj. Shofiyanita, M.Pd. Anggota
13 Nurmalina, SH.I Anggota
14 Puji Purmana, S.I.Kom. Anggota
15 Fitri Eliya, S.Sos. Anggota
16 Desi Mulyati, S.Sos. Anggota
17 Budy Hazmor Anggota
18 Rika Rahmayuni Anggota
19 Rizyuniwan Ersa Anggota
20 Irham Fajri Anggota
21 Zulkipli Anggota
22 Suparjono, SE Anggota
23 Winardi, ST Anggota
24 Purwanto, SE Anggota

9. Dosen Pembimbing Lapangan


Dosen pembimbing lapangan (DPL) terdiri dari dosen-
dosen Fakultas di lingkungan UIN Suska Riau. Sesuai dengan
jumlah lokasi kecamatan, pada tahun ini jumlah DPL sebanyak
79 orang. Di beberapa kecamatan, satu lokasi ditetapkan dua
orang pembimbing karena pertimbangan jumlah desa tingkat
kesulitanya. Sesuai dengan SK Rektor pembimbing KKN
Angkatan XL tahun 2016 adalah sebagai berikut:
LOKASI/
NO NAMA DOSEN FAKULTAS
KECAMATAN
Hj. Nurhasanah
1 Baktiar, M.Ag. FTK Bandar Petalangan
Dra. Hj. Syariah,
2 M.Pd. FTK Logas Tanah Darat 2
Dr. Ellya Roza,
3 M.Hum. FTK Kampar
4 Dra. Riswani, M.Ed. FTK Rupat Utara
5 Yanti, M.Ag. FTK Tempuling
Dr. H.Abu Anwar,
6 M.Ag. FTK Bantan
7 Dr. Zaitun, M. Ag. FTK Rimba Melintang 2
8 Yasnel, M. Ag. FTK Kampar Kiri Hilir
9 Drs. H. Arbi M.Si. FTK Reteh
Dr. H. Aprijon
10 Efendi, Lc., MA FTK Pangkalan Kuras
11 Dr. Idris, M. Ed. FTK Krumutan
Nandang Sarif
12 Hidayat, S.Pdi, MA FTK Pangkalan Lesung
Drs. H. Promadi,
13 M.A, Ph.D FTK KKN Kebangsaan
Dr. H. Zarkasih,
14 M.Ag. FTK Dumai Barat
15 Nelli Yusra, M.Ag. FTK Kampar Timur
16 Susilawati, M.Pd. FTK Perhentian Raja
Drs. Samsi Hasan,
17 M.Sc. FTK Bunga Raya
Dr. Sri Murhayati,
18 M.Ag. FTK Rimba Melintang 1
19 Muslim, M.Ag. FTK Pinggir
Mahyudin Syukri,
20 M.Ag. FTK Koto Gasib
Dr. Jumi Nelli, M.
21 Ag. FASIH Kampar Kiri Tengah
Dra. Sofia Hardani, FASIH
22 M. Ag. Tapung
Drs. H. Mohd Yunus, FASIH
23 MA Tanjung Pinang Barat
Darmawan Tia FASIH
24 Indrajaya, M.Ag. Dumai Selatan
Dr. Amru Muzan, S. FASIH
25 HI, MA Kelayang
26 Abu Samah, MH FASIH Rakit Kulim
27 Drs. Suhaib, M. Ag. FASIH Tembilahan Hulu
28 Mawardi, S.Ag, M. FASIH Medang Kampai
Si.
29 Asril, SH, MH FASIH Peranap
Dr. H. Muh. Sid HM, FASIH
30 MA,MM Enok 2
Peri Firmansyah, FASIH
31 SH,MH Kempas Jaya
Budi Azwar, SE, FASIH
32 M.Ec. Rambah Samo
Moh. Abdi FASIH
33 Almaktsur Pangkalan Kerinci
34 Mardiana, M.Ag. FASIH Seikijang
Dr. Erman Gani, FASIH
35 M.A. Langgam
36 Yusran Sabili, M.Ag. FASIH Sungai Sembilan
37 Arisman, M.Ag. FASIH Enok 1
Jhon Afrizal, S. HI,
38 MA Fekonsos Minas
39 Mashuri, S.HI., M.A. Fekonsos Mandau
40 Rusdi, S. Sos, M.A. Fekonsos Pasir Penyu
Muammar Alkadafi, Fekonsos
41 S.Sos, M.Si. Batu Hampar
42 Ermansyah, SE, MM Fekonsos Batang Peranap
Muhammad April, Fekonsos
43 SH.M.Hum. Lirik
Tasriani, S.Ag, M. Fekonsos
44 Ag. Singingi Hilir
45 Meri Sandora,MM Fekonsos Kampar Utara
Fekonsos Kundur, Kundur
46 Julina, SE, M.Si. Utara, Kundur Barat
Ratna Dewi, S.Sos, Fekonsos
47 M.Si. Rumbio Jaya
Ainun Mardiah, SE, Fekonsos
48 MM Kampar Kiri
Irien Violinda Fekonsos
49 Anggriani, SE, M.Si. Bunut
Susnaningsih Mu'at, Fekonsos
50 SE, MM Gunung Sahilan
Febri Rahmi, SE, Fekonsos
51 M.Sc, Ak, CA Benai 1
Mustikowati Ummul Fekonsos
52 Ukui
Fithriyyah, M.Si.
Trian Zulhadi, S.E., Fekonsos
53 M.Ak. Pangean
54 Drs. Saifullah, M.Us Ushuluddin Tanjung Melawan
55 Drs. Ali Akbar, MIS Ushuluddin Gunung Toar
56 Dr. Agustiar,M.Ag Ushuluddin Logas Tanah Darat 1
Ade Jamarudin,
57 M.Ag Ushuluddin Keritang
58 Dr. Afrizal Nur, MIS Ushuluddin Singingi
Muhammad Yasir,
59 S.Th.I. M.A. Ushuluddin Sungai Mandau 2
60 Abdul Ghafur, M.Ag. Ushuluddin Rupat
H. Johar Arifin, Lc.,
61 M.A. Ushuluddin Sungai Mandau 1
62 Haris Riadi, M.Ag. Ushuluddin Siak Kecil
Drs. Cipto Hadi,
63 M.Pd Psikologi Kerinci Kanan
Masyhuri, S.Psi,
64 M.Si. Psikologi Kabun
65 Jon Hermanto, M.Psi. Psikologi Lubuk Dalam
66 Drs. Arwan, M.Ag. FDK Mempura 1
67 Zulamri, S.Ag, MA FDK Mempura 2
68 Dr. Elfiandri, M.Si. FDK Benai 2
69 Yurnalis, M.A. FDK Rambah Hilir
70 Rafdeadi, M.A. FDK Rokan IV Koto
71 Muhammad Soim FDK Tambusai
72 Dr. Masduki, M.Ag. FDK Bukit Kapur
73 Sutoyo, MT FST Cerenti 2 & Inuman
Syarifuddin, FST
74 S.Ag,M.Ag. XIII Koto Kampar
75 Aprijon, S.Si,M.Ed. FST Tandun
76 Dr. Dedi Irawan FST Cerenti 1
Dr. Fitra Lestari FST
77 Norhiza, M.Eng. Kandis
Anwar Efendi
78 Harahap, S.Pt, M.Si. Fapertapet Tualang 1
Zulfahmi, S. Hut,
79 M.Si. Fapertapet Tualang 2

10. Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan KKN tematik pemberdayaan masyarakat
berbasis masjid dilaksanakan melalui tahapan perencanaan,
persiapan, pelaksanaan kegiatan lapangan dan pelaporan.

a. Perencanaan
Kegiatan dilaksanakan oleh LPPM mulai dari
perencanaan program dengan menyiapkan TOR dan RAB
kegiatan yang dibahas dalam rapat kerja di tingkat
universitas. Perencanaan kegiatannya melibatkan pimpinan
universitas dan fakultas dalam rangka untuk mengetahui
mahasiswa yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti
kegiata Kuliah Kerja Nyata serta pemberitahuan tentang
dosen pembimbing yang akan mendampingi mahasiswa
dalam melaksanakan kegiatannya. LPPM juga
berkoordinasi dengan Bupati/Walikota untuk perizinan
lokasi dan Kementerian Agama dalam rangka menentukan
masjid yang akan dijadikan basis bagi mahasiswa dan
dosen untuk melaksanakan kegiatan.
b. Persiapan
Sebelum mahasiswa diterjunkan ke lapangan, tim
survei LPPM melakukan survei ke lokasi dengan terlebih
dahulu memberitahu dan meminta izin Buati/Walikota
untuk penetapan lokasi KKN mahasiswa, serta
mengidentifikasi secara umum isu-isu strategis keagamaan
serta kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kewirausahaan,
pertanian, perkebunan dan lingkungan. Isu strategis ini
digunakan sebagai landasan sosial bagi pelaksanaan KKN
tematik pemberdayaan masyarakat berbasis masjid.
Pengurusan perizinan, penetapan dosen pembimbing serta
pembekalan kepada mahasiswa peserta KKN, penjajakan
lokasi dilaksanakan oleh panitia pelaksana yang ditetapkan
LPPM berdasarkan SK Rektor UIN Suska Riau. Setelah
izin prinsip dikeluarkan oleh Bupati/Walikota yang bekerja
sama dengan Kementerian Agama Kabupaten/Kota
menentukan masjid sebagai fokus kegiatan mahasiswa,
maka tim LPPM mempersiapkan dokumen tersebut untuk
diprogramkan dalam website LPPM. Untuk satu
lokasi/masjid terdiri dari 10 s.d. 14 orang mahasiswa dan
mahasiswa dapat memilih masjid yang dikehendakinya
untuk dijadikan lokasi KKN sesuai dengan kabupaten/kota,
kecamatan, desa dan nama masjid yang tersedia pada
program tersebut. Dalam melaksanakan KKN mahasiswa
didampingi oleh dosen pembimbing yang jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhan.

c. Pendataan dan Pemetaan.


Langkah utama kegiatan pemberdayaan masyarakat
adalah pemetaan sasaran. Pemetaan ini dilakukan oleh
pengurus/calon pengurus Posdaya dibantu oleh para
mahasiswa yang mengikuti pengabdian masyarakat tema
pemberdayaan masyarakat berbasis masjid. Pemetaan
tersebut utamanya dilakukan untuk tahap I (yang diuraikan
dalam paragraf berikutnya) dimulai dengan pendataan
seluruh lingkup satu RW/dusun yang tinggal di sekitar
masjid yang akan menjadi keluarga sasaran pemberdayaan.
Jika pendataan sudah dilakukan oleh pemerintah setempat,
maka dapat dibuat peta itu sebagai landasan kerja. Untuk
tahap II, III dan seterusnya pendataan dan pemetaan perlu
diperbaharui, jika ada tenggang waktu antara tahap I dan
tahap berikutnya.
Keluarga dipetakan menurut kondisi berdasarkan
indikator yang disepakati. Biasanya dipergunakan indikator
keluarga yang memberikan gambaran jumlah dan
persebaran menurut kondisinya; pertama, kondisi
keagamaan yang meliputi aktivitas ibadah, pendidikan
keagamaan dalam keluarga, serta budaya islami yang
dikembangkan dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya;
kedua, klasifikasi berdasarkan kesejahteraan meliputi
keluarga prasejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga
sejahtera II, keluarga sejahtera III dan keluarga sejahtera
plus. Secara terperinci kondisi keluarga juga dapat
dibedakan menurut segmentasi/tahapan umur penduduk,
partisipasi sekolah, untuk pasangan usia subur (PUS),
dibedakan yang hamil, punya balita dan batita dan status
KB. Kelompok-kelompok penduduk lansia secara khusus
peserta usaha ekonomi produktif.
Pendataan dengan menggunakan register, formulir
dan buku rekapitulasi sebagai instrumen untuk
menggambarkan kondisi keluarga untuk dipetakan.
Indikator keluarga sejahtera dan kondisi masing-masing
segmentasi itu merupakan indikator mutable, artinya yang
bersangkutan bisa mengubah dirinya dengan mudah,
sehingga penempatan keluarga di dalamnya akan
menumbuhkan kesadaran setiap keluarga untuk mengubah
dirinya secara mandiri.
Pendataan juga dilakukan untuk mengidentifikasi
kelembagaan yang sudah ada di sekitar masjid, seperti
Posyandu, PAUD, UPPKS, Koperasi Bina Keluarga Balita
(BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga
Lansia (BKL), Usaha Ekonomi Keluarga (EEK) dan
sebagainya. Dalam pendataan perlu dipelajari susunan
pengurus, aktivitas yang dilakukan, jumlah peserta dan
kemandirian lembaga.

d. Pelaksanaan
Kegiatan keagamaan menjadi mainstream dari seluruh
kegiatan KKN tematik pemberdayaan berbasis masjid.
Kegiatan rutin keagamaan yang telah dilakukan oleh
masjid iupayakan lebih berkualitas dan efektif, dengan
mengembangkan fungsi-fungsi masjid di bidang
keagamaan yang belum dilaksanakan. Bersamaan dengan
kegiatan keagamaan, pemberdayaan masyarakat berbasis
masjid mendapatkan porsi yang sama dalam memperluas
fungsi masjid untuk kesejahteraan masyarakat. Jangka
waktu dua bulan diharapkan dapat menjalin hubungan dan
koordinasi dengan stakeholder dengan baik. Adapun
pelaksanaan kegiatan ini mencakup tiga tahap yaitu sebagi
berikut:

Tahap I : Kegiatan Pembentukan Posdaya


Tahap ini dimulai setelah mahasiswa mengikuti
pembekalan untuk ikut melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
Tematik Pemberdayaan Masyarakay Berbasis Masjid.
Mahasiswa dan dosen pembimbing selanjutnya
mengadakan silaturahmi dan pendekatan dengan aparat
pemerintah kecamatan, desa/kelurahan, RT/RW dan
pengurus masjid untuk membangun komitmen dengan
aparat setempat dalam menggalang dukungan dan fasilitasi
pembentukan posdaya. Selanjutnya bekerja sama dengan
calon pengurus/kader setempat dilakukan kegiatan
pendataan untuk identifikasi masalah, inventarisasi potensi
dan penetapan sasaran. Hasil pendataan untuk kondisi
sasaran ini dipetakan sesuai dengan uraian di atas. Kegiatan
ini diharapkan dapat diselesaikan selama 1 ( satu) minggu.
Hasil pendatan tersebut digunakan sebagai bahan
untuk menggela loka karya mini/sarasehan dengan
menghadirkan pengurus masjid, remaja masjid, kepala
desa/kelurahan dan tokoh agama, tokoh masyarakat serta
anggota masyarakat, utamanya sasaran prioritas, yang
penyiapannya diharapkan selesai dalam 4 hari pada minggu
terakhir bulan Juli. Dalam lokakarya tersebut sekaligus
ditetapkan pengurus, disusun rencana program kerja yang
diharapkan dapat diselesaikan dalam 3 minggu. Pada tahap
akhir tim melakukan penyusunan laporan-laporan kegiatan
selama 1 minggu, sedangkan masyarakat diharapkan secara
mandiri.

Tahap II: Kegiatan pembinaan


Dalam pembinaan posdaya ini pengurus
melaksanakan rencana kegiatan, utamanya dimulai dengan
rencana kegiatan ekonomi untuk mengajak masyarakat
mengembangkan usaha mikro secara gotong royong atau
usaha bersama. Keluarga yang mempunyai kegiatan
ekonomi mengajak tetangganya untuk ikut berlatih dengan
membentuk kelompok dan mengikuti kegiatannya.
Pengurus mulai mengundang ahli-ahli khususnya jamaah
masjid untuk mengajar warganya dengan keterampilan
yang bisa dikembangkan menjadi usaha sederhana atau
usaha bersama yang menguntungkan. Pengurus juga dapat
mengundang tenaga pelatih dari instansi terkait dan mulai
mencari sumber dana untuk kegiatan anggotanya dalam
bidang ekonomi mikro.
Tahap III: Pengembangan Posdaya
Dalam tahap ini pengurus posdaya mengajak
anggotanya mengidentifikasi anak-anak usia sekolah yang
belum atau tidak sekolah. Secara gotong royong anak-anak
yang belum atau tidak sekolah itu dianjurkan dan dibantu
oleh sekolah dan/atau keluarga mampu yang tinggal di
sekitar masjid. Prinsipnya setiap anak usia sekolah harus
sekolah. Jika orang tuanya tidak mampu diusahakan secara
gotong royong untuk dibantu oleh keluarga yang mampu.
Kalau memungkinkan segera dibentuk atau dikembangkan
kegiatan Bian Keluarga Balita (BKB) atau pendidikan anak
usia dini (PAUD). Anak-anak dibawah usia lima tahun,
utamanya anak keluarga tidak mampu, diusahakan dan
didorong ikut kegiatan BKB atau kegiatan PAUD.
Orang tua dari anak balita tersebut, segera setelah
anak-anak balitanya mengikuti kegiatan belajar di PAUD,
dipisahkan dari anak-anaknya dan diusahakan mengikuti
pelatihan mereka dianjurkan untuk magang pada usaha apa
saja yanag ada di desa atau RT/RW-nya masing-masing.
Jika telah mahir, dan tetangganya membuka cabang usaha,
mereka bisa bekerja sama dengan pengusaha sebagai mita
kerja dengan bantuan dan fasilitas posdaya.
Apabila pengembangan pendidikan dan pelatihan telah
berjalan dengan baik, maka pengurus segera
mengembangkan upaya untuk revitalisasi Pos Pelayanan
terpadu (Posyandu). Kalau perlu mengundang dan memberi
fasiltas kepada bidan untuk membuka praktek sebagai
bidan desa di masjid tersebut. Diupayakan pula tersedianya
fasilitas yang diperlukan agar bidan bersedia tinggal di
desa.
Dalam rangka pengembangan KB, kesehatan dan gizi,
maka dianjurkan agar masyarakat membangun kebun
bergizi, yaitu menanam tanaman bergizi di halaman
masing-masing. Tanaman bergizi tersebut merupakan
bahan makanan atau sayur yang bisa langsung dimasak
untuk memperbaiki kebutuhan gizi keluarga. Halaman
sekitar masjid, jika memungkinkan juga bisa digunakan
untuk model kebun bergizi.
Pengembangan kegiatan di lapangan itu dilakukan
secara bertahap dalam bentuk sederhana dan mudah ditiru.
Keberhasilan kegiatan tidak diukur dari mutu atau bentuk
program yang dilaksanakan, tetapi utamanya keberhasilan
pastisipasi yang tinggi dari keluarga setempat. Di samping
ukuran pastisipasi, perlu diperhatikan bahwa keluarga
kurang mampu merupakan partisipan yang bekerja keras
dengan dukungan dan fasilitas keluarga yang lebih mampu.
Apabila selama 10 minggu program yang telah dirancang
belum dapat diselesaikan dengan baik, maka program
tersebut dapat dilanjutkan oleh tim mahasiswa yang
melakukan pengabdian masyarakat atau oleh dosen dalam
kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

e. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dilaksanakan oleh tim monitoring yang
terdiri dari unsur pimpinan universitas, LPPM, dekan di
lingkungan UIN Suska Riau yang diusulkan oleh LPPM
dan ditetapkan dengan SK Rektor dan evaluasi juga
dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan. Selama
kegiatan berlangsung, dosen pembimbing akan diturunkan
tiga tahap, tahap pertama waktu mengantar dan sekaligus
pendataan, persiapan lokakarya serta penyusunan rencana
lebih kurang 4 hari. Tahap kedua, pada saat mahasiswa
mendampingi pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pemantauan
dan monitoring dilaksanakan pada pertengahan kegiatan
selama 4 hari kerja. Tahap ketiga pada waktu menjemput
mahasiswa, membuat laporan dan evaluasi dilakukan
selama 4 hari kerja. Dalam rangka melihat keseluruhan
kegiatan KKN tematik pemberdayaan keluarga berbasis
masjid yang sedang berlangsung maka LPPM menurunkan
tim monitoring sebagaimana tersebut di atas selama 4 hari
kerja.
Evaluasi kegiatan KKN tematik pemberdayaan
berbasis masjid dilakukan terhadap kinerja tim dan
anggotanya, mencakup partisipasi dan pembekalan dan
pelaksanaan kerja lapangan dan penyusunan laporan KKN
tematik pemberdayaan berbasis masjid. Apabila diperlukan
dapat dilakukan pengumpulan informasi untuk mengetahui
tanggapan dan persepsi mitra kerja dan masyarakat. Bentuk
dan jenis evaluasi dibuat sederhana tetapi diharapkan
mencakup partsipasi keluarga dalam berbagai kegiatan di
lingkungan posdaya berbasis masjid.

f. Laporan kegiatan.
Substansi laporan kegiatan yang harus disusun oleh
mahasiswa mencakup hasil sebagai berikut:
Tahap I
1) Identifikasi potensi, sasaran dan kebutuhan
masyarakat.
2) Peta keluarga dalam lingkungan posdaya
3) Rancangan penyelenggaraan dan lokakarya
4) Jenis dan bentuk kegiatan posdaya dan susunan
pengurus.
Tahap II, III, dst.nya.

1) Catatan tentang perkembangan dan masalah yang


dijumpai dalam pengembangan Posdaya dan
kegiatannya, khususnya menyangkut jumlah keluarga
yang ikut aktif dalam kegiatan wirausaha, pendidikan
dan pelatihan, kegiatan KB, kesehatan dan posyandu
pada umumnya, serta upaya pemeliharaan lingkungan,
kebun bergizi, yang menguntungkan keluarga kurang
mampu.
2) Laporan pelaksanaan KKN tematik pemberdayaan
masyarakat berbasis masjid yang dikelompokkan
berdasarkan lokasi masjid yang diatur oleh LPPM.
3) Memberikan catatan untuk tindak lanjut KKN tematik
pemberdayaan masyarakat berbasis masjid periode
berikutnya.

D. Tata Tertib Pelaksanaan


Peserta mengikuti KKN tematik pemberdayaan berbasis
masjid dengan tertib sesuai pentahapan kegiatan dalam jadwal
yang ditetapkan pelaksana.
1. Tata tertib bagi mahasiswa
Selama persiapan dan pelaksanaan KKN tematik
pemberdayaan masyarakat berbasis masjid:
a. Mengikuti secara penuh kegiatan pembekalan
b. Wajib tinggal di lokasi selama pelaksanaan KKN
berlangsung
c. Bekerja sama dalam melaksanakan program dalam tim
d. Membuat laporan dan rumusan hasil kegiatan serta
laporan pelaksanaan sesuai ketentuan
e. Menjaga dan memelihara nama baik almamater
f. Tidak dibenarkan melakukan kegiatan politik praktis,
kriminal dan kegiatan yang berbau SARA serta
melibatkan diri dalam bentuk kegiatan yang dapat
menimbulkan keresahan dalam masyarakat.
g. Mencatat kegiatan harian dan melampirkannya dalam
laporan pelaksanaan KKN tematik pemberdayaan
masyarakat berbasis masjid. Jika terjadi udzur syar’i atau
kondisi darurat, peserta diberikan dispensasi sesuai
dengan kebutuhan dengan izin dari ta’mir atau pengurus
masjid sebagai mitra kerja dan dosen pembimbing
lapangan.
2. Pelanggaran dan Sanksi
a. Mahasiswa peserta KKN tematik pemberdayaan
masyarakat berbasis masjid yang tidak membuat laporan
kegiatan sampai batas waktu yang ditentukan dapat diberi
sanksi tegas berupa pengurangan nilai atau sampai dengan
dinyatakan tidak lulus.
b. Mereka yang meninggalkan lokasi di luar ketentuan
dengan alasan yang tidak dapat dibenarkan, akan
diberikan sanksi minimal berupa teguran oleh DPL,
diperpanjang masa KKN, dan maksimal dinyatakan tidak
lulus.
c. Pelanggaran tindak kriminal, SARA, politik praktis akan
diberikan sanksi berupa penarikan dari lokasi oleh dosen
pembimbing dan berdasarkan laporan dosen pembimbing,
panitia mengajukan mahasiswa tersebut ke dekan
fakultas/departemen/ketua jurusan untuk menerima sanksi
akademik dan dinyatakan tidak lulus.
BAB III
PENUTUP

1. Kuliah Kerja Nyata yang dikemas dalam kegiatan pengabdian


pada masyarakat tematik berbasis masjid yang
diselenggarakan oleh LPPM UIN Suska Riau adalah ajang
bagi mahasiswa dan dosen untuk menunjukkan profesionalitas
untuk membantu mendampingi masyarakat dalam
menyelesaikan berbagai problem kehidupan baik dalam
bidang keagamaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan
Keluarga Berencana, lingkungan hidup, pertanian, peternakan,
teknologi informasi dan sebagainya.
2. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
tematik berbasis Masjid dapat dikoordinasikan dengan dosen
pembimbing dan panitia pelaksana LPPM UIN Suska Riau.
3. Inisiatif dan kerja keras para mahasiswa dalam melaksanakan
kegiatan merupakan kunci keberhasilan yang akan diraih di
akhir masa KKN.
4. Prilaku yang baik, jujur, sabar, disiplin, loyal dan
kesederhanaan akan menjadi contoh bagi masyarakat sekarang
dan di masa datang.
5. Semoga kegiatan yang dilaksanakan akan menjadi dasar bagi
pembinaan selanjutnya.

*****

Anda mungkin juga menyukai