BAB in K.udin
BAB in K.udin
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Otak merupakan salah bagian dari sistem syaraf pusat (SSP) yang ada
didalam rongga kepala dan berperan sangat penting karena merupakan pusat
pengaturan dari semua organ tubuh. Jaringan otak dibungkus oleh selaput otak
dan tulang tengkorak. Otak terdiri dari tiga bagian besar yaitu otak besar, otak
kecil dan batang otak. Fungsi otak sangat tergantung pada suplai oksigen (O 2)
dan nutrisi. Bila peredaran darah baik maka suplay oksigen dan nutrisi baik
pula, apabila aliran darah otak mengalami hambatan oleh beberapa sebab,
maka otak akan mengalami penurunan suplay oksigen dan nutrisi. Gangguan
peredarahan darah keotak disebut stroke. Stroke dibagi menjadi dua bagian
besar yaitu stroke non hemoragic (SNH) dan stroke stroke hemoragic (SH).
Namun yang akan dibahas saat ini adalah stroke non hemoragic (SNH). Stroke
non hemoragic adalah tersumbatnya aliran darah atau aliran darah yang tidak
thrombus ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
kongesti disekitarnya. Trombosis biasanya terjadi pada orang tua yangt sedang
tidur atau bangun tidur karena hal ini terjadi penurunan aktivitas simpatis dan
1
lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari thrombus dijantung yang
cepat dab gejala timbul dari 10-30 detik, otak tidak memiliki cadangan
oksigen dan glukosa hingga sangat tergantung pada sirkulasi, bila otak tidak
gangguan metabolisme otak dan apabila dalam jangka waktu 5 menit suplay
darah keotak tidak memadai maka terjadi kematian sel otak (Brunnar And
Suddarth, 2000).
Gejala yang timbul pada pasien dengan SNH sangat tergantung pada
tersumbatnya alirah darah keotak, pada stroke non hemoragic gejala umumnya
berupa kelumpuhan pada wajah atau anggota gerak (hemiparese) yang timbul
mendadak, perubahan mendadak status mental, bicara pelo, nyeri kepala yang
mual dan muntah umumnya muka tidak simetris (moncong kesalah satu sisi),
pemeriksaan refleks ditemukan tidak ada refleks pada daerah yang lumpuh
(Mansjoer, 2000).
Angka kejadian penyakit dan kematian akibat stroke ini masih tinggi.
Diamerika setiap tahun berkisar 2000 kasus kematian akibat stroke dan
menjadi penyebab kematian urutan ketiga kurang lebih 50% dari semua orang
2
Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang pada tahun 2006 sebanyak 54 kasus, sampai
besar pasien yang menderita stroke non hemoragic ini tidak akan menyadari
kondisi penyakitnya karena stroke ini sering terjadi secara tiba-tiba dan
perawatan yang intensif serta membutuhkan waktu yang lama untuk bisa
bowel.
Oleh karena itu peran perawat sangat penting dalam merawat pasien
pola hidup yang suka mengkonsumsi kopi, merokok, makan makanan yang
3
B. TujuanPenulisan.
1. Tujuan Umum.
2. Tujuan Khusus.
C. Metode penulisan.
D. Sistimatika penulisan.
Pada bab II membahas studi kasus dan pembahasan, dan bab III merupakan
4
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Gambaran Kasus.
pasien berinisial Tn.S.R umur 53 tahun berasal dari air nona, beragama
1. Pengkajian.
a. Pengumpulan data
tidak lagi kontrol. Klien tidak lagi mematuhi diet yang dianjurkan
seperti diet rendah garam, rendah lemak dan jalan santai (aerobic)
selama 20-30 menit. tidak ada riwayat alergi dan klien punya
minum alkohol.
5
2) Riwayat saat ini.
Keluhan utama klien adalah rasa tebal, rasa kram dan geli
saat klien bangun tidur. Awalnya klien merasa pusing, sakit kepala
lalu tubuh bagian kanan rasa kram, rasa tebal dan geli. Upaya yang
tebal, geli pada ekstremitas kanan mulai dari kaki, tangan hingga
kepala.
6
Genogram :
4. pemeriksaan fisik
tidur dengan ekstremitas kanan parese. Pada tangan kiri terpasang infus RL 12
tetes/menit. Tanda - tanda vital, TB dan BB :Suhu axial 370c, nadi 100
x/menit teratur dan kuat, TD 200/120 mmHg pada lengan kiri dan posisi
7
mukosa warna merah muda, tidak ada polip. Trachea tidak ada dislokasi cincin
trachea.Bunyi napas : tidak ada whesing, tidak ada ronchi, tidak ada rales,
Pusing, sakit kepala, kram kaki, suaru jantung normal, tidak ada
15.
konjungtiva merah muda, pupil isocor, leher tidak ada kekakuan, refleks
telinga kiri dan kanan dapat mendengar suara saat berkomunikasi dengan
Pengecapan : klien merasakan manis pada ujung lidah, asin pada pinggir
lidah dan pahit pada pangkal lidah.Penglihatan : visus mata klien 6/6.
bersih, bibir tidak pecah, tidak ada kekakuan pada mulut, tidak ada nyeri
asites, tidak ada pembesaran hepar dan limfa serta ginjal. tidak teraba masa,
tes ketok CVA (-), perut tidak kembang, peristaltic usus (+). BAB 1 x sehari,
konsistensi lembek, berwarna kuning dan berbau busuk. diet sekarang ini
8
Kemampuan pergerakan sendi : Terbatas dengan hemiparese pada
ekstremitas kanan. Tidak ada kelainan pada ekstremitas kanan dan kiri.
mengatakan tidak mendapat therapy hormon saat ini. tidak ada kelainan
5).pola-pola kesehatan
Pola Makan.
Sebelum sakit frekwensi makan 3x sehari dengan jenis makanan nasi, sayur
yang bergaram dan berlemak (goreng), daging, tahu dan tempe, dan buah.
Setelah sakit frekwensi dan jenis makanannya sama. Setelah di Rumah Sakit
frekwensi 3x sehari dengan jenis diit bubur rendah garam dan rendah lemak
minum sebelum dan setelah masuk rumah sakit tidak masalah +. 1500-2000
keseluruhan.
Pola Eliminasi.Bowel.
dan berbau busuk. Setelah sakit BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek,
berwarna kuning dan berbau busuk. Setelah di rumah sakit BAB 2 kali
sehari, konsistensi lembek dan berbau busuk. Tidak ada keluhan pada saat
9
Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien tidur tepat waktu : malam dari jam dari jam 21.00
sampai jam 05.00, setelah sakit klien tidur dari jam 21.00 sampai jam 05.00.
Setelah di rumah sakit klien kurang tidur karena bising. Ketergantungan pola
Pola aktivitas
Sebelum sakit klien melaksanakan aktifitas sendiri yaitu kekantor setiap pagi
bangun tidur dan menonton tv. Hampir tidak pernah melakukan aktifitas
olah raga, kecuali di kantor pada hari Jumat itu pun jarang.di lakukan.
Selama sakit klien tidak pernah olah raga. Setelah di rumah sakit klien hanya
Laboratorium.
yaitu pada tanggal 13 Desember 2006 yakni: Kreatinin: 1,13 mg/dl (0,5-1.1
mg/dl), Urid acid : 3,9 mg/dl (3,4-7.00 mg/dl), kolesterol: 224 mg/dl (125-
10
250 mg/dl), GDP: 60 mg% (> 80 mg%), GDpp : 85 mg% ( 126 mg%),
ureum :24,53 mg/dl (10-50 mg/dl), WBC, 5,1 (3,5-10), RBC:4.51 (3,80-
Obat-obatan
Data subjektif : pada tahun 2005 klien pernah masuk RSUD Prof. dr. w. z.
Johannes Kupang dengan diagnosa medis hipertensi dan mendapat obat seperti
hipertensinya, namun lama - kelamaan klien jarang kontrol tekanan darah dan
klien makan garam dan lemak serta minum kopi kurang lebih 400 cc seperti orang
sehat.
x/mnt.
Data subjektif : klien mengatakan rasa kram, geli, dan tebal pada ekstremitas
bagian kanan yaitu dari kepala, tangan dan kaki. klien mengatakan kadang kepala
11
merasa sakit dan pusing. klien mengatakan ia selalu melakukan pijatan ringan
Data objektif : saat diobservasi kilen selalu melakukan pijatan ringan pada
data objektif : pada test refleks terdapat kelemahan otot yaitu bila menggenggam
yaitu resiko tinggi perubahan perfusi jaringan cerebral b.d penurunan suplai darah
penatalaksanaan hipertensi (diet, control HT) b.d perilaku yang tidak menunjang
kesehatan.
V. Prioritas Masalah.
iskemik pada pembuluh darah maka terjadi gangguan metrabolisme otak dan
dalam jangka waktu 5 menit terjadi iskemik maka terjadi kematian sel otak.
Resiko tinggi injuri pada aretri b.d hipertensi merupakan prioritas kedua
12
pembuluh darah keotak secara terus menerus hal ini akan mengakibatkan
HT) b.d perilaku yang tidak menunjang kesehatan merupakan prioritas ketiga
program diet renda garam, rendah lemak, aerobic, hindari rokok, hindari kopi
bukan suatu hal yang sangat fatal dengan memberikan penyuluhan hal ini kita
yang adekuat selama dalam perawatan. Objektif : setelah kurang lebih 1 hari
perawatan sakit kepala hilang, kram pada ekstremitas kanan hilang, TTV dalam
dapat meninghkatkan beban kerjajantung. 3). lakukan latihan tentang gerak pasif
pada extremitas yang parese rasionalnya 3-4 kali sehari rasional ototfolunter akan
kehilangan tonus dan kekuatannya bila tidak dilkukan. 4). Layani obat sesuai
order dan sesuai jamnya brainats 2x500 mg untuk memperbaiki sirkulasi cerebral,
neurosanbe 1 amp sebagai vitamin B1, B6, B12, aspilet 1x1 tablet pencegah
13
Resiko tinggi injuri pada arteri b.d hipertensi. Goal : klien akan bebas dari
vital dalam batas normal. TD : 150-160/80-90 mmHg, nadi 60-80 x/menit, rasa
kram pada ekstremitas bagian kanan mulai dari kaki, tangan, kepala hilang.
Intervensi : 1). Pantau tekanan darah dan laporkan peningkatan dari nilai dasar
rupture tandur, . 2). Atur posistidur kepala lebih tinggi 20-30 derajat dengan
klien untuk diet rendah natrium rasional natrium mengontrol distribusi air di
anjurkan klien untuk hindari stress rasional stress dapat meningkatkan kerja
HT) b.d perilaku yang tidak menunjang kesehatan. Goalnya : klien akan
hipertensi, aerobic 20-30 menit setiap pagi. Objektif : dalam jangka waktu 30
hindari stress, hindari kopi, garam dan lemak. Intervensi : 1). Beri penyuluhan
14
padafaktor yang dapat di kontrol dapat meningkatkan kepatuhan dan mengurangi
VII. Implementasi
menganjurkan klien untuk diet rendah lemak, pukul. 10.48. menganjurkan kloien
gerakan pasif pada ekstremitas kanan sebanyak 3-4 kali dalam sehari. pukul.
11.00, mengontrol cairan infus. pukul.12.00, melayanai obat oral yaitu brainats 2
untuk diet rendah natriu/garam. pukul. 11.10 menganjurkan klien untuk tidak
mengkonsumsi kopi dan rokok. pukul. 11.15, mengatur posisi kepala lebih tinggi
dari letak jantung 150 sampai 300 . pukul. 11.17 , menganjurkan klien untuk
pulang dari rumah sakit untuk melakukan olahraga secara teratur 20-30 menit
setiap pagi.
VIII. Evaluasi.
yang dibawa oleh keluarga, klien mengatakan ia sudah melakukan gerakan pasif
15
yang dianjurkan perawat sebanyak 3 - 4 kali sehari. O : pada saat observasi klien
sering melakukan pijatan ringan pada ekstremitas kanan yaitu pada kaki dan
mengatakan merasa nyaman dengan posisi yang dianjurkan oleh perawat, klien
merasa stress. O : wajah klien tampak ceriah, TTV : TD : 180/100 mmHg, N : 100
pertahankan intervensi 1.
ekstremitas kanan yaitu pada kaki dan tangan, pukul. 08. 00, melayanai obat oral
amp/IV, pukul. 12.05 mengingatkan klien untuk diet rendah lemak dan
16
gerakan pasif pada ekstremitas kanan yaitu pada kaki dan tangan sebanyak 3 - 4
kali sehari.
100 x/mnt. pkl. 08.40, mempertahankan posisi klien kepala lebih tinggi dari letak
jantung 15-300. Pukul 09.00 Melayani obat oral hipertensi kaptopril 2x12,5 mg,
melayani aspilet 1x1 amp. Pukul 10.00 mengingatkan klien supaya tidak
mempertahankan diet rendah lemak dan hindari obesitas. Pukul 09.00 mengontrol
tetesan infus 12 tetes/menit sesuai anjuran dokter. Pukul 12.00 melayan brainats
2x500 mg/IV. Pukul 12,05 memantau TTV, TD : 170/100 mmHg, nadi 100
x/menit.
x/menit. Pukul 07.40 mengatur tempat tidur dan mempertahankan posisi kepala
lebih tinggi dari letak jantung 15-300. Pukul 09.00 melayani obat oral kaptopril
2x12,5 mg. Pukul 10.00 mengingatkan klien untuk selalu mematuhi saran dari
perawat seperti hindari kopi, garam dan hindari faktor pencetus stress. Pukul
10.05 mengingatkan klien untuk mempertahankan posisi kepala lebih tinggi dari
X. Evaluasi.
17
Evaluasi diagnosa 1 tanggal 14 Desember 2006.
mengatakan selalu melakukan gerakan pasif yaitu pada kaki dan tangan sebanyak
3-4 kali sehari. O : Klien tampak ceria, saat observasi jaranh terlihat klien
melakukan pijatan ringan pada ekstresmitas kanan yaitu pada kaki dan tangan,
letak jantung 15-300, klien mengatakan sudah memahami penyebab dari jika
mengkonsumsi rokok dan kopi. O : Klien tampak lebih tenang dan ceri, TD :
S : Klien mengatakan tidak pusing dan tidak sakit kepala, klien mengatakan kram
pada ekstremitas kanan sudah hilang. O : klien tampak tenang dan ceria, TD :
S : klien mengatakan tidak ada keluhan, hanya kepala sedikit pening. O : Klien
18
A. Pembahasan.
Pada bagian ini akan dibahas kesenjangan pada teori dan praktek nyata
pada Tn. S.R dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi
1. Pengkajian.
dengan stroke akan ditemukan data yang meliputi : adanya perubahan pada
pembukaan mata, nadi cepat dan pernapasan cepat. Suhu tubuh meningkat dan
yang diminum atau diberikan dan volume urin yang dikeluarkannya setiap 24
jam, status menta (memori, lapang perhatian, efek bicara/bahasa), sensasi atau
persepsi berkurang, kontrol motorik dan fungsi kandung kemih menurun dan
atau hilang, kerusakan fungsi pada aktivitas sehari-hari pasien karena kualitas
hidup setelah stroke sangat bergerak sangat berkaitan dengan fdungsi pasien.
2006 bahwa tidak semua tanda dan gejala yang diuraikan dalam teori terdapat
juga pada kasus Tn. S.R. Beberapa tanda dan gejala yang tidak dialami oleh
Tn. S.R adalah tidak terjadi gangguan memori, memori jangka panjang
maupun memori jangka pendek, karena gangguan memori dapat terjadi bila
tidak terjadi karena gangguan tersebut tidak mengenai syaraf yang mengatur
19
ketajaman penglihatan dan syaraf yang mengatur pergerakan bola mata,
pasien berada pada fase rehabilitasi dan pasien belum sampai pada fase akut
sudah dilewati tanpa terjadi gangguan pada saluran napas. Selain itu dalam
verbal apraksia, aphasia. Tetapi pada saat dikaji Tn. S.R tidak mengalaminya
karena Tn. S.R sudah mendapat pertolongan sejak tanggal 10 Desember 2006
neurodex, kaptopril dan infus RL untuk meningkatkan aliran darah otak obat
reotaldrip untuk mencegah lisis bekuan dan perdarahan, brainats. Terapi yang
darah otak.
20
Pemeriksaan penunjang pada pasien stroke adalah kolesterol, asam urat,
kreatinin, ureum, gula darah puasa dan gula darah 2 jam PP.
2. Diagnosa Keperawatan.
tinggi perubahan perfusi jaringan cerebral b.d penurunan suplai darah pada
sirkulasi cerebral oleh thrombus, emboli, Resiko tinggi injuri pada aretri b.d
hipertensi (diet, control HT) b.d perilaku yang tidak menunjang kesehatan.
teori yaitu mengatur posisi lebih tinggi letak jantung 15-300 untuk mengurangi
cerebral, melayani obat sesuai order dan sesuai jamnya. Pada masalah resiko
tinggi injuri pada arteri intervensi yang dianjurkan klien menghindari faktor
pencetus stress karena dapat meningkatkan beban kerja jantung dan resiko
4. Evaluasi.
21
ketiga diagnosa keperawatan yaitu diagnosa keperawatan pertama. Resiko
tinggi perubahan perfusi jaringan cerebral b.d penurunan suplai darah pada
sirkulasi cerebral oleh thrombus, emboli. Tekanan darah klien masih dalam
kategori tinggi karena masih 160/110 mmHg, klien masih merasakan kram
pada ekstremitas bagian kanan baik pada kaki maupun tangan. Diagnosa dua
klien masih mengeluh sering pusing dan tensi darah 160/110 mmHg, nadi 100
x/menit. Diagnosa ketiga kriteria hasil sudah dicapai dimana klien sudah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
gangguan fungsi pergerakan, perasaan, memori, perabaan dan bicara yang bersifat
22
sementara maupun menetap. Stroke non hemoragic dapat berupa iskemia, emboli
dan trombosis cerebral, tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang
Hipertensi merupakan penyebab utama dari stroke yang kurang hambat peredaran
darah diotak yang terjadi akibat adanya embolis thrombus yang terbentuk.
Berdasarkan kasus Tn. S.R maka dapat disimpulkan bahwa stroke yang
dialami Tn. S.R adalah diakibatkan hipertensi yang tidak terkontrol dan diobati.
Berdasarkan teori pengkajian pada pasien stroke ditemukan tanda dan gejala
bahwa tidak semua tanda dan gejala tersebut diatas ditemukan seperti gangguan
ekspresif.
Diagnosa yang ditemukan pada kasus Tn. S.R adalah resiko tinggi
perubahan perfusi jaringan cerebral b.d penurunan suplai darah pada sirkulasi
cerebral oleh thrombus, emboli. Resiko tinggi injuri pada aretri b.d hipertensi
berdasarkan teori tetapi lebih disesuaikan dengan kondisi serta persediaan fasilitas
rumah sakit. Rencana tindakan pada Tn. S.R saat ini lebih difokuskan pada
23
Evaluasi pada Tn. S.R ditemukan bahwa hanya satu masalah keperawatan
yang teratasi yaitu prioritas ketiga karena prioritas pertama dan kedua
optimal.
B. Saran.
kesenjangan antara teori dan praktek klinik. Pada kesempatan ini penulis
sakit.
24
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Studi Kasus Ini Telah Disetujui Oleh Pembimbing Untuk Diujikan
Pembimbing
25
Rohana Mochsen. SKp. M.Kes
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
26
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
....... 8
Keperawatan ............................... 11
........
....... 16
....... 18
BAB IV PENUTUP
3.1.Kesimpulan ..............................................................................
27
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
LAMPIRAN .............................................................................................
28
UMBU LINDI KULANDIMA
JURUSAN KEPERAWATAN
29
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN KUPANG
2006
30