Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI SISTEM


PEMERINTAHAN DI INDONESIA

Oleh:

1. Hariani (1509025024)
2. Ann Ivana Manibuuy (1509025029)
3.

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Samarinda, Oktober 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia adalah Negara besar yang berpenduduk lebih dari 220 juta jiwa
dengan wilayah yang terdiri dari ribuan pulau dan kepulauan. Letaknya sangat
strategis di antara benua Asia dan Australia dengan iklim tropis memiliki dua
musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Indonesia kaya dengan
sumber-sumber daya alam baik dalam bumi berupa hasil-hasil pertambangan,
di atas bumi tanam-tanaman sumber bahan makanan dan industri, dan dalam
laut berupa bermacam-macam biota laut.

Kondisi bangsa yang semakin terpuruk dalam berbagai dimensi kehidupan


yang ditandai dengan krisis ekonomi serta krisis multi dimensi membuat
masyarakat Indonesia tidak sanggup menangggung beban hidup yang semakin
menghimpit. Berbagai persoalan hidup bermunculan seperti kemiskinan,
pengangguran, bencana alam, kriminalitas, harga bahan pokok semakin
melonjak, serta biaya pendidikan yang semakin tinggi. . Setelah merdeka,
bebas dari penjajahan, pembangunan Indonesia dimulai melalui tiga periode :
1956-1965 di bawah pemerintahan presiden Soekarno, 1967-1997 di bawah
pemerintahan orde baru Suharto, dan periode reformasi sekarang yang belum
jelas hasil-hasil pembangunannya.

Hal ini menggugah jiwa patriotis dari kalangan mahasiswa dan


masyrakat.Dipelopori oleh mahasiswa yang didukung oleh beberapa tokoh
seperti Amin Rais, gerakan untuk menunutut perubahan yang mendesak
terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang tidak popular di mata
masyarakat mulai berkumandang di seluruh penjuru tanah air. Rezim Orde
Baru yang memerintah lebih dari 30 tahun (1965-19970 yang mustahil untuk
dilengserkan berhasil dibuat tidak berdaya oleh suara lantang rakyat dan
mahasiswa. Karena suara rakyat yang tertindas adalah suara Tuhan, ini yang
membuat gerakan menuntut perubahan semakin kuat dari stiap bangsa
Indonesia.

Alhasil, perjuangan untuk menuntut perubahan di negeri ini dapat diraih yang
ditandai dengan runtuhnya rezim orde baru walaupun harus mengorbankan
jiwa dan raga. Dari sinilah muncul berbagai ide untuk lebih memaksimalkan
pembangunan bangsa yang adil dan merata.

Daerah-daerah mulai berani menuntut haknya, yakni otonomi daerah. Mereka


melihat bahwa sitem sentralistik yang selama ini dijalankan tidak berhasil
membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Pembangunan lebih banyak di
pusat atau daerah tertentu sedangkan daerah penghasil devisa besar justru
terbelakang.

Berbagai desakan dilakukan oleh daerah termasuk mengancam keluar dari


NKRI jika tuntutan mereka tidak dipenuhi., Akhirnya UU otonomi daerah oleh
pemerintah dan DPR disepakati untuk disahkan maka pada tahun 1999
yaituUU No 22/1999.Dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka
wewenang untuk mengurus daerah sendiri mulai dirancang oleh masing-
masing daerah.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini
penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan
beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah:

1. Apakah yang dimaksud dengan Sentralisasi dan Desentralisasi?


2. Apakah dampak positif dan negatif dari Sentralisasi dan Desentralisasi?
3. Apakah kelebihan dari sistem Sentralisasi dan sistem Desentralisasi?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sentralisasi
Sentralisasi adalah seluruh wewenang terpusat pada pemerintah pusat. Daerah
tinggal menunggu instruksi dari pusat untuk melaksanakan kebijakan-
kebijakan yang telah digariskan menurut UU. Menurut ekonomi manajemen
sentralisasi adalah memusatkan semua wewenang kepada sejumlah kecil
manager atau yang berada di suatu puncak pada sebuah struktur organisasi.
Sentralisasi banyak digunakan pemerintah sebelum otonomi daerah.
Kelemahan sistem sentralisasi adalah dimana sebuah kebijakan dan keputusan
pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah
pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama

Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan diurus
oleh pemerintah pusat, sementara daerah hanya menjalankan instruksi dan
perintah atau peraturan dari pusat. Daerah tidak berwenang membuat
peraturan-peraturan sendiri dan atau mengurus rumah tangganya sendiri.

2.2 Dampak Positif dan Negatif Sentralisasi


a. Segi Ekonomi
Dari segi ekonomi, efek positif yang di berikan oleh sistem sentralisasi ini
adalah perekonomian lebih terarah dan teratur karena pada sistem ini
hanya pusat saja yang mengatur perekonomian. Sedangkan dampak
negatifnya adalah daerah seolah-olah hanya di jadikan sapi perahan saja
dan tidak dibiarkan mengatur kebijakan perekonomiannya masing- masing
sehingga terjadi pemusatan keuangan pada Pemerintah Pusat.

b. Segi Sosial Budaya


Dengan di laksanakannya sistem sentralisasi ini, perbedaan-perbadaan
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia dapat di persatukan.Sehingga,
setiap daerah tidak saling menonjolkan kebudayaan masing-masing dan
lebih menguatkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang di miliki bangsa
Indonesia.
Sedangkan dampak negatif yang di timbulkan sistem ini adalah
pemerintah pusat begitu dominan dalam menggerakkan seluruh aktivitas
negara. Dominasi pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah telah
menghilangkan eksistensi daerah sebagai tatanan pemerintahan lokal yang
memiliki keunikan dinamika sosial budaya tersendiri, keadaan ini dalam
jangka waktu yang panjang mengakibatkan ketergantungan kepada
pemerintah pusat yang pada akhirnya mematikan kreasi dan inisiatif lokal
untuk membangun lokalitasnya.

c. Segi Keamanan dan Politik


Dampak positif yang dirasakan dalam penerapan sentralisasi ini adalah
keamanan lebih terjamin karena pada masa di terapkannya sistem ini,
jarang terjadi konflik antar daerah yang dapat mengganggu stabilitas
keamanan nasional Indonesia. Tetapi, sentralisasi juga membawa dampak
negatif dibidang ini. Seperti menonjolnya organisasi-organisasi
kemiliteran. Sehingga, organisasi-organisasi militer tersebut mempunyai
hak yang lebih daripada organisasi lain.

Dampak positif yang dirasakan di bidang politik sebagai hasil penerapan


sistem sentralisasi adalah pemerintah daerah tidak harus pusing-pusing
pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan,
karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh
pemerintah pusat. Sehingga keputusan yang dihasilkan dapat terlaksana
secara maksimal karena pemerintah daerah hanya menerima saja.

Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya kemandulan dalam diri


daerah karena hanya terus bergantung pada keputusan yang di berikan oleh
pusat. Selain itu, waktu yang dihabiskan untuk menghasilkan suatu
keputusan atau kebijakan memakan waktu yang lama dan menyebabkan
realisasi dari keputusan tersebut terhambat.
2.3 Keuntungan dan Kerugian Sentralisasi
 Keuntungan sistem sentralisasi:
a. adanya keseragaman peraturan diseluruh negara.
b. adanya kesederhanaan hukum karena hanya ada satu lembaga yang
berwenang membuatnya.
c. penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh wilayah
negara.

 Kerugian sistem sentraliasi


a. menumpuknya pekerjaan pemerintah pusat sehingga sering menghambar
kelancaran jalannya pemerintahan.
b. kebijakan dari pusat sering tidak sesuai dengan keadaan atau kebutuhan
daerah.
c. daerah-daerah lebih bersifat pasif, menunggu perintah dari pusat sehingga
melemahkan sendi-sendi pemerintahan demokratis karena kurangnya
inisiatif dari rakyat.
d. rakyat di daerah kurang mendapatkan kesempatan untuk memikirkan dan
ebrtanggung jawab terhadap daerahnya.
e. keputusan Pemerintah sering terlambat.

2.4 Dampak Positif dan Negatif sistem Desentralisasi


Beberapa dampak dari adanya desentralisasi di dalam pemerintahan adalah
sebagai berikut :
a. Segi ekonomi
Efek positif yang akan berlaku dari dampak desentralisasi di segi ekonomi
adalah penyerahan dari sistem sentralisasi perekonomian yang akan lebih
teratur dan terarah pada sistem ini hanya pada penataan pusat
perekonomian saja.
Sedangkan dampak negatif yang terjadi adalah daerah nantinya akan
menjadi sebuah perahan hingga tidak lagi terjadi sebuah pemusatan
perekonomian yang dimiliki pemerintah pusat.

b. Segi Sosial Budaya


Positifnya: dengan terlaksananya sebuah sistem dari dentralisasi maka
beberapa perbedaan kebudayaan yang di jumpai di dalam bangsa
Indonesia akan bisa disatukan kembali. Sehingga nantinya setiap wilayah
tidak lagi saling menonjolkan setiap kebudayaan dan akan bisa lebih
menguatkan semboyan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Sedangkan akibat negatif yang ditimbulkan adalah pengaruh besar yang


dimiliki oleh pemerintah pusat yang mencangkup asas-asas otonomi
daerah mempengaruhi hampir disetiap kegiatan yang dilaksanakan di
Negara. Adanya dominasi dari wewenang pemerintah pusat terhadap
pemerintah wilayah akan secara langsung menghapuskan eksistensi dari
pemerintah wilayah atau pemerintah lokal yang memiliki ciri khas
tertentu.

c. Segi Politik dan Keamanan


Adanya dampak positif yang akan dirasakan dari segi ini pada sebuah
sentralisasi adalah terjadinya sebuah keamanan yang lebih baik dan
terjamin karena dengan adanya penerapan dari sistem ini maka akan lebih
jarang terjadinya konflik antar derah yang akan menganggu stabilitas dari
sebuah keamanan nasional di Indonesia. Namun, sentralisasi juga nantinya
akan menganggu adanya stabilitas organisasi. Dimana hak dan penonjolan
berlebih yang dimiliki oleh organisasi militer dibandingkan dengan
organisasi yang lainnya. Sedangkan dampak positif yang dirasakan oleh
adanya sentralisasi di bidang politik adalah pemerintah daerah yang tidak
lagi harus secara ribet mengambil keputusan atas beberapa masalah yang
akan timbul nantinya dan ini diakibatkan oleh keseluruhan pengambilan
keputusan sudah di koordinir oleh pemerintah pusat.
Sehingga nantinya keputusan yang telah didapat tersebut bisa di
laksanankan secara tertib dan lebih maksimal karena bagian dari
pemerintah daerah hanya untuk melaksanakan dan menerimanya saja.
Sedangkan dampak negatif yang didapat adalah adanya kevakuman yang
terjadi di dalam badan pemerintahan daerah karena mereka akan secar
berkepanjangan melakukan ketergantungan dan berpegang kepada
keputusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Selain hal
tersebut, waktu yang nantinya diperlukan untuk mendapatkan sebuah
keputusan atau sebuah kebijakan akan memerlukan waktu yang relatif
lama dan akan menyebabkan ketidak seimbangan realisasi dan
memperlambat keputusan tersebut.

2.5 Keuntungan dan Kerugian Sistem Desentralisasi


3 Keuntungan sistem desentralisasi
a. pembangunan daerah akan berkembang sesuai dengan potensi dan
karakter daerahnya.
b. peraturan dan kebijakan di daerah sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi daerah itu sendiri.
c. tidak bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat sehingga
pemerintahan dapat berjalan lancar.
d. partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan
meningkat.
e. penghematan biaya karena sebagian ditanggung sendiri oleh daerah.

4 Kerugian sistem desentralisasi adalah ketidaseragaman peraturan dan


kebijakan serta kemajuan pembangunan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasaran uraian di atas, pengertian sentralisasi adalah memusatkan seluruh
wewenang atas segala urusan yang menyangkut pemerintahan kepada tingkat
pusat dan pengertian desentralisasi adalah pelimpahan wewenang dari
Pemerintah Pusat kepada satuan organisasi pemerintahan di wilayah untuk
meyelenggarakan segenap kepentingan setempat dari sekelompok penduduk
yang mendiami wilayah tersebut.

Dampak-dampak yang di timbulkan oleh sentralisasi dan desentralisasi terbagi


dua yaitu dampak positif dan dampak negatif . Dampak-dampak tersebut dapat
di rasakan oleh masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan
keamanan dan politik yang kesemuanya itu berpengaruh dalam kehidupan
Sarana Indonesia

Kelebihan dari Sistem Sentralisasi :


1. Lebih mudah untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan daerah oleh
pemerintah pusat
2. Kebijakan yang seragam di setiap wilayah
3. lebih mudah untuk menunjukan kepemimpinan yang kuat.

Kelebihan Dari sistemDesentralisasi:


1. Peningkatan tanggung jawab terhadap pengeluaran biaya
2. Peningkatan kepuasan pemakai
3. Keputusan yang dibuat lebih dekat dengan pemakai
DAFTAR PUSTAKA

Dimock, E. Marshall. Administrasi Negara. Erlangga : Jakarta.


Kansil, C.S.T . 2005. Sistem Pemerintahan Indonesia. PT Bumi Aksara : Jakarta.
Rodee, Clyner Carlton. Pengantar Ilmu Politik. PT Rajagrafindo Persada : Jakarta
2000
http://www.kompas.com (diakses pada 20 Oktober 2018)
https://www.academia.edu/4826578/Sentralisasi_dan_Desentralisasi (diakses pada
20 September 2018)

Anda mungkin juga menyukai