Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat getaran dan temperatur serta
hubungan antara getaran dengan temperatur pada mesin Mill Fan 412 di PT. Semen Tonasa.
Data pada penelitian ini diambil dengan melakukan pengukuran langsung dengan
menggunakan alat ukur getaran Vibrotip. pada Mesin Mill Fan di PT. Semen Tonasa.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan hasil bahwa getaran dan
temperatur mesin Mill Fan masih berada pada kondisi normal dan aman sesuai dengan
standar ISO 10816-3. Selain itu ditemukan juga hasil bahwa terdapat Hubungan yang positif
Antara Getaran Dengan Temperatur Pada Mesin Mill Fan 412 di PT Semen Tonasa.
bergerak pada mesin, selain itu istilah yang digunakan untuk vibrasi
mempercepat terjadinya keausan pada mesin, pergerakan mesin, temperatur dan
bagian-bagian yang bergesekan. kondisi mekanis lainnya yang diizinkan
Sedangkan getaran yang terjadi pada mesin untuk menentukan kondisi mesin selama
tersebut, dapat mengakibatkan kenaikan beroperasi normal. Ada beberapa alasan
temperatur kerja secara cepat. Oleh karena sehingga analisis mekanis dianggap
pengawasan dan pengontrolan terhadap penting, antaran lain: memperpanjang jam
temperatur dan getaran pada mesin kerja, mengurangi pengistirahatan mesin
menjadi sangat penting. yang tidak terencana, menurunkan biaya
Pada penelitian sebelumnya yang perawatan, mengeleminasi pembongkaran
dilakukan oleh Husain [1] ditemukan bukti untuk pemeriksaan (overhoul) yang tidak
bahwa getaran yang tejadi pada Mesin Mill perlu, menjamin operasi lebih efesien,
Fan di PT. Semen Tonasa adalah sebesar meningkakan keselamatan mesin dan
0,3775 mm/s. Nilai ini bila disesuaikan memperbaiki kualitas [3]
dengan Standar ISO 10816-3 untuk
Parameter Pengukuran Getaran
getaran, maka getaran yang terjadi pada
Mesin Mill Fan masih berada dibawah Kondisi mesin dan gangguan pada
nilai standar yang dizinkan untuk mesin dapat ditentukan dengan mengukur
kelompok mesin besar yang bekerja secara parameter atau ukuran getaran yang terjadi.
terus menerus yang nilainya sebesar 4,5 Parameter getaran yang paling penting
mm/s. Sedangkan untuk nilai tertinggi adalah : Frekuensi (frequency), Simpangan
temperatur kerja pada mesin Mill Fan yang (displacement), Kecepatan (Velociti ) dan
terjadi Menurut Indra Ahmad [2] adalah Percepatan (acceleration). Frekuensi ( f )
sebesar 56 0C. nilai ini juga masih dapat diartikan sebagai jumlah siklus yang
dianggap aman karena menurut ketentuan dapat ditempuh setiap satuan waktu. Pada
pengoperasian mesin Mill Fan yang umumnya frekuensi dinyatakan dalam
direkomendasikan oleh pihak Toshiba Hertz, yaitu jumlah siklus setiap detik.
sebagai pihak Produsen sebesar 700 C. Sedangkan periode ( T ), yaitu waktu yang
Walaupun antara getaran dan dibutuhkan untuk menempuh satu siklus.
temperatur yang terjadi masih berada pada Simpangan getaran dari puncak ke
kondisi aman, namun pengawasan kedua puncak (peak to peak) diartikan sebagai
hal tersebut tetap menjadi penting. Karena jarak yang ditempuh oleh getaran dari
peningkatan getaran yang terjadi dapat puncak atas sampai puncak bawah.
memicu kenaikan temperatur kerja pada Kecepatan getaran (vibration velocity) dari
mesin. netral ke puncak (peak) diartikan sebagai
kecepatan gerakan, diukur dari sumbu
Pemeliharaan Mesin dengan Metode netral kebatas maksimum. Kecepatan
Getaran ( Vibrasi ) getaran dinyatakan dalam satuan inci
Adanya gangguan pada mesin akan perdetik atau millimeter per detik.
menimbulkan suara yang tidak normal, Pemeriksaan getaran mesin dapat
atau bahkan terasa mesin bekerja dengan dilakukuan secara permanen, semi
suara kasar. Gangguan ini menimbulkan permanen maupun secara tidak langsung
suara atau tingkat vibrasi yang tertentu, (off line). Jika pengukuran getaran
dan jika mesin bergetar dan menimbulkan dilakukan secara permanen dan terus-
suara gemerincing yang lebih tinggi, menerus. Transduser pengumpul data dan
sehingga dapat disimpulkan bahwa telah penganalisanya terpasang secara tetap.
terjadi gangguan mekanis pada mesin Sedangkan jika pengukuran getaran
tersebut. Analisis mekanis merupakan dilakukan secara off line, pengukuran dapat
Samnur dkk, Analisis Hubungan Getaran dengan Temperatur Kerja pada Mesin Mil Fan 412 175
kerusakan tingkat lanjut sangat sulit untuk dipergunakan dalam proses produksi
dianalisis. semen dibagi atas mesin utama dan mesin
7) Resonansi transport. Mesin utama adalah mesin yang
Resonansi dapat terjadi bila mengolah atau memproses bahan baku
frekuensi pada poros, rumah mesin, atau menjadi semen. Sedangkan mesin
struktur yang berhubungan dieksitasi oleh transport adalah mesin yang mengantar
getaran putar atau harmoniknya. Persoalan bahan baku untuk diolah menjadi semen.
ini biasanya mudah dideteksi karena Mesin utama yang dipergunakan
tingkat (level) getaran menurun bila pada proses pembuatan semen di PT.
kecepatan mesin dinaikkan atau Semen Tonasa Pangkep, yaitu Mesin
diturunkan. Peta spektrum sangat berguna Pemecah (Crusher), Mesin Penggiling
untuk mendeteksi resonansi karena (Raw Mill) dan Mesin Pembakaran atau
komponen-komponen getaran yang Tanur Putar (Rotary Kiln). Pada area Raw
bergantung pada kecepatan putar. Mill dan Rotary Kiln terdapat bagian
8) Motor Listrik mesin yang disebut mesin Mill Fan. Mesin
Getaran berlebihan pada motor Mill Fan merupakan mesin utama yang
listrik dapat disebabkan oleh cacat mekanis bekerja pada bagian Tanur Putar (Rotary
atau elektromagnetis, getaran yang Kiln). Mesin ini berfungsi untuk mengisap
diakibatkan oleh elektromagnetis dapat udara panas yang ada di dalam Mesin
diisolir dengan memutus arus listrik. Ignition Discharge Fan (ID Fan) yang
Umumnya cacat stasiner hubungan singkat terbentuk dari Rotari Klin (tanur putar)
pada sator menghasilkan frekuensi 100 Hz. masuk ke Grate Cooler (ruang pendinginan
Cacat yang berputar seperti batang rotor material) kemudian masuk ke Mesin
putus menghasilkan getaran dengan Ignition Discharge Fan (ID fan) setelah itu
frekuensi satu kali dengan side band dua di isap oleh Mesin Mill Fan dan
kali frekuensi[4] mendorongnya keluar ke bagian Raw Mill
(mesin penggiling). Mesin Fan ini
Mesin Mill Fan
menggunakan penggerak berupa motor
Dalam kehidupan sehari – hari listrik dengan rotasi 1050 Rpm, dengan
mesin telah begitu banyak memberikan sudu atau impeller berdiameter 2000 mm.
mamfaat, utamanya dalam proses Mesin Mill Fan ini berjumlah dua unit
memproduksi suatu barang, dari bahan pada setiap daerah produksi di PT Semen
mentah menjadi barang jadi yang dapat Tonasa.
digunakan untuk berbagai keperluan.
Menurut O’Brein (1992:10) dalam [5] B. Metode Penelitian
mengemukakan bahwa mesin adalah suatu Penelitian ini merupakan penelitian
alat yang terdiri dari dua bagian atau lebih eksperimen. Adapun teknik pengumpulan
yang tahan lama dan relatif terbatas data yang digunakan dalam penelitian ini
gerakannya sehingga oleh hubungan gerak adalah teknik observasi langsung. Teknik
antar bagian yang sudah tertentu dan observasi langsung dilakukan dengan cara
terencana sebelumnya dapat berguna untuk melakukan pengukuran langsung getaran
meneruskan dan mengubah gaya dan dan temperatur kerja yang terjadi pada
gerakan agar menghasilkan akibat tertentu Mesin Mill Fan dengan menggunakan alat
atau melakukan pekerjaan yang ukur getaran dan alat ukur temperatur di
dikehendaki. PT. Semen Tonasa. Alat ukur yang
PT. Semen Tonasa merupakan digunakan adalah Vibrotip, dimana alat
salah satu industri yang memproduksi ukur ini selain dapat digunakan untuk
semen secara kontinyu. Mesin yang mengukur tingkat getaran yang terjadi juga
178 TEKNOLOGI VOLUME 11 NO.3 APRIL 2010
T e m p e r a tu r
50.0
variabel terikat [6]. 40.0 Series1
30.0 garis linear
C. Hasil dan Diskusi 20.0
Berdasarkan pada data hasil 10.0
0.0
pengukuran getaran yang dilakukan pada
0 0.5 1 1.5 2
mesin Mill Fan diperoleh nilai getaran
Getaran
tertinggi sebesar 1.747 mm/s dan nilai
getaran terendah sebesar 0.828 mm/s.
dengan nilai getaran rata-rata sebesar 1.356 Gambar 2 Grafik Hubungan antara getaran
dengan temperatur pada mesin
mm/s. Bila nilai getaran di atas, di
sesuaikan dengan standar ISO 10816-3, Mill Fan 412.
Selanjutnya untuk mengetahui
maka getaran yang terjadi pada mesin Mill
Fan 412 yang bekerja pada putaran koefisien determinasi dari hasil
perhitungan korelasi di atas, maka nilai r
permenit sebesar 1050 rpm masih
tergolong dalam batas getaran yang aman. hitung di kuadratkan sehingga r2 = .0,6952
= 0,48. hasil ini menunjukkan bahwa
Sedangkan untuk temperatur kerja pada
Mesin Mill Fan berdasarkan hasil getaran pada mesin memberikan
pengukuran diperoleh hasil sebesar 61,11 konstribusi sebesar 48 % terhadap
0 temperatur kerja mesin Mill Fan 412. atau
C dan nilai terendah sebesar 39,98 0C
dengan nilai rata-rata sebesar 51. 800C. dengan kata lain, temperatur kerja mesin
sebesar 48% tergantung pada tingkat
nilai temperatur ini juga masih tergolong
dalam kondisi aman, dimana nilai rata-rata getaran mesin. Sedangkan 52 % lainnya
tergantung pada faktor lain di luar getaran.
hingga nilai tertinggi temperatur masih
dibawah nilai temperatur maksimal yang Berdasarkan pada hasil penelitian
yang telah dimukakan di atas, ditemukan
diziinkan pada mesin yaitu sebesar 700C.
Uji korelasi pada penelitian ini bahwa getaran yang terjadi pada mesin
Mill Fan 412 masih berada pada taraf yang
dilakukan dengan menggunakan uji
aman, hal ini dibuktikan dengan standar
Korelasi Product Momen. Berdasarkan
pada hasil perhitungan yang telah ISO 10816-3 yang menunujukan bahwa
mesin yang berada pada kecepatan 1000
dilakukan, diperoleh nilai r hitung sebesar
0,695. selanjutnya nilai ini dikonsultasikan rpm Keatas akan mengalami gangguan
akibat getaran apabila getarannya melebihi
dengan nilai r tabel pada taraf signifikansi
sebesar 5% dan nilai n = 10 yang nilanya dari 4,5 mm/s. Sedangakan pada mesin
Mill Fan yang bekerja pada putaran 1050
sebesar 0,632. ini berarti nilai r hitung
lebih besar daripada nilai r tabel (0,695 > Rpm hanya mengalami getaran tertinggi
Samnur dkk, Analisis Hubungan Getaran dengan Temperatur Kerja pada Mesin Mil Fan 412 179
sebesar 1,747 dengan nilai rata-rata getaran pada hasil penelitian yang telah dilakukan,
sebesar 1,356 mm/s. ditemukan adanya hubungan. Hal ini
Hasil di atas, bila dibandingkan dibuktikan dengan perolehan nilai
dengan penelitian sebelumnya yang koefisien Koreleasi product momen (rhitung)
dilakukan oleh Husain[1] yang sebesar 0,695. Nilai ini lebih kecil
menghasilkan nilai rata-rata getaran yang dibandingkan nilai (rtabel) yang sebesar
terjadi pada mesin yang sama adalah 0,632.
sebesar 0,3775 mm/s terlihat terjadi Selanjutnya dari koefisein
kenaikan sebesar 0, 978 mm/s. Kenaikan determenasi ditemukan nilai sebesar 48%.
ini adalah hal yang biasa terjadi mengingat Hal ini menunjukkan bahwa temperatur
mesin mill fan bekerja secara terus kerja mesin dipengaruhi sebesar 48% oleh
menerus dengan kecepatan tinggi. Oleh getaran mesin yang terjadi pada mesin Mill
karena itu, Pihak PT. Semen Tonasa telah Fan 412. sedangkan untuk 52 % lainnya
membuat skedul perawatan rutin dipengaruhi oleh faktor lain di luar getaran.
(Predictive Maintenance) yang dilakukan D. Kesimpulan
setiap setahun sekali dengan cara Berdasarkan pada hasil penelitian
pembongkaran secara besar-besaran (over yang telah dilakukan, dapat di tarik
Houl) untuk memeriksa dan mengganti kesimpulan sebagai berikut:
bagian-bagian mesin yang telah rusak. 1. Getaran yang terjadi pada mesin Mill
Untuk temperatur kerja yang terjadi Fan 412 masih berada pada taraf aman.
pada mesin tersebut juga masih berada Hal ini buktikan dari besar getaran yang
pada kondisi yang aman. Hal ini dapat terjadi pada mesin tersebut masih
dibuktikan dengan hasil pengukuran berada pada kategori aman sesuai
temperatur yang menunjukkan nilai dengan standar ISO 10816-3.
sebesar 61,113 0C. Hasil ini masih berada 2. Temperatur mesin pada mesin Mill Fan
di bawah temperatur batas aman yang 412 masih bearada pada batas normal.
ditetapkan oleh pihak produsen mesin yaitu Hal ini dibuktikan dari temperatur
sebesar 70 0C. Nilai temperatur di atas bila mesin pada mesin masih di bawah 700
di bandingkan dengan penelitian C.
sebelumnya yang dilakukan oleh Indra 3. Terdapat hubungan positif antara
Ahmad[2] yang menghasilkan nilai getaran dengan temperatur kerja pada
tertinggi sebesar 56 0C juga mengalami mesin Mill Fan 412.
peningkatan sebesar 5,113 0C. Namun
peningkatan temperatur ini juga masih Daftar Pustaka
dalam keadaan normal karena pada saat
dilakukan perawatan rutin biasanya Husain, 2006. Perbandingan Hasil
bagian-bagian yang menyebabkan Pengukuran Getaran dengan
kenaikan temperatur juga akan diperiksa. Menggunakan Alat Ukur IRD 885
Terjaganya getaran dan Temperatur dan Vibrocord Pada Mesin Mill
pada mesin Mill Fan 412 tetap berada pada Fan Pada PT. Semen Tonasa.
taraf aman, tidak terlepas pengawasan dan Skripsi Fakultas Teknik Universitas
pengontrolan secara ketat terhadap Negeri Makassar
peralatan produksi di PT. Semen Tonasa. Indra Ahmad.M ( 2005) Perbandingan
Hal ini memang menjadi suatu keharusan Temperatur Mesin Mill Fan Area
terutama pada industri besar seperti PT. 411 Fa 21 Dengan Mesin Mill Fan
Semen Tonasa. Area 412 FA 17 di Bagian Kiln
Selanjutnya, mengenai hubungan Merek Abb Yang Telah Berumur 10
antara getaran dengan temperatur kerja Tahun Pada PT. Semen Tonasa IV,
180 TEKNOLOGI VOLUME 11 NO.3 APRIL 2010